BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bentuk pemerintahan adalah republik, dengan sistem peme-rintahan adalah presidensial.
< Kekuasaan eksekutif ada pada Presiden, baik sebagai kepala negara maupun kepala
pemerin-tahan.
2. Presiden dan wakilnya dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket untuk masa
jabatan 2004 – 2009.
3. Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan oleh presi-den, serta bertanggung jawab
kepada presiden.
4. Parlemen terdiri atas 2 bagian (bikameral), yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
5. Kekuasaan legislatif ada pada DPR yang memiliki tugas membuat UU dan mengawasi
jalannya pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan di
bawahnya, yaitu pengadilan tinggi dan pengadilan negeri serta sebuah Mahkamah
Konstitusi dan Komisi Yudisial
Negara – Negara Lain
1. Prancis
2. Inggris
Kepala negara dipegang oleh Raja/Ratu yang bersifat simbolis dan tidak dapat
diganggu gugat.
Peraturan perundangan dalam penyelenggaraan negara lebih banyak bersifat konvensi
(peraturan tidak tertulis).
3. India
1. Badan eksekutif terdiri dari seorang presiden sebagai kepala negara dan menteri-
menteri yang dipimpin oleh seorang perdana menteri.
2. Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh anggota-anggota badan legislatif
baik di pusat maupun di negara-negara bagian.
a. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, sangat mirip dengan Inggris dengan
model Cabinet Government.
5. Pakistan
Badan eksekutif terdiri dari presiden yang beragama Islam beserta menteri-
menterinya.
Perdana menteri adalah pembantunya yang tidak boleh merangkap anggota legislatif.
Presiden mempunyai wewenang mem-veto rancangan undang-uindang yang telah
diterima oleh badan legislatif. Namun veto dapat dibatalkan, jika rancangan undang-
undang tersebut diterima oleh mayoritas 2/3 suara.
Presiden juga berwenang membubarkan badan legislatif, namun demikian presiden
juga harus mengundurkan diri dalam waktu 4 (empat) bulan dan mengadakan
pemilihan umum baru.
Dalam keadaan darurat, presiden berhak mengeluarkan ordinances yang diajukan
kepada legislatif dalam masa paling lama 6 (enam) bulan.
Presiden dapat dipecat (impeach) oleh badan legislatif kalau melanggar undang-
undang atau berkelakuan buruk dengan ¾ jumlah suara badan legislatif.
C. Pengaruh Suatu Sistem Pemerintahan yang Dianut Suatu Negara Terhadap Negara
Lain
Sistem pemerintahan negara-negara di dunia ini berbeda-beda sesuai dengan kondisi
sosial budaya dan politik yang berkembang di negara yang bersangkutan. Sebagaimana
dikemukakan sebelumnya, sistem pemerintahan presidensial dan parlementer merupakan dua
model sistem pemerintahan yang dijadikan acuan oleh banyak negara. Amerika Serikat dan
Inggris-lah yang masing-masing dianggap pelopornya. Contoh negara yang menggunakan
sistem pemerintahan presidensial antara lain ; Amerika Serikat, Filipina, Brazil, Mesir,
Indonesia dan Argentina. Sedangkan yang menganut sistem pemerintahan parlementer, antara
lain ; Inggris, India, Jepang, Malaysia dan Australia.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pemerintahan suatu negara
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Faktor Sejarah
Dari perjalanan sejarah dunia kita dapat mencermati bahwa terdapat beberapa sebab
kemunculan suatu negara baru. Seperti terjadinya revolusi, intervensi, dan penaklukan, dapat
menjadi sebab-sebab timbulnya suatu negara baru.
2. Faktor Ideologi
Dalam pandangan alam pemikiran Hegel, bahwa ideologi bukanlah sesuatu yang
berdiri sendiri lepas dari kenyataan hidup masyarakat. Ideologi adalah produk kebudayaan
suatu masyarakat dan karena itu dalam arti tertentu merupakan manifestasi kenyataan sosial
juga. Sebagai produk kebudayaan, ideologi merupakan satu pilihan yang jelas dalam
membawa komitmen untuk mewujudkannya. Salah satu fungsi ideologi adalah sebagai
kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan
dan mencapai tujuan.
Berdasarkan pandangan para ahli, bahwa pengaruh sistem pemerintahan satu negara
dengan negara-negara lain sangat dimungkinkan dalam hubungan ideologis baik secara
sukarela diterima maupun dengan keterpaksaan). Dalam sejarah perkembangan ideologi suatu
negara dan pengaruhnya terhadap sistem pemerintahan di negara lain, adalah sebagai
berikut :
a. Fasisme
Berasal dai kata fascio yang berarti kelompok . Kelompok ini menamakan dirinya
Fascio de Combattimento artinya Barisan-barisan Tempur. Tujuan negara dalam sistem
pemerintahan fasis adalah “Imperium Dunia”, yaitu mempersatukan seluruh bangsa di dunia
menjadi satu tenaga atau kekuatan bersama. Contoh negara fasis adalah Italia semasa Benito
Mussolini, Jerman semasa Adolf Hitler, dan Jepang semasa Tenno Heika (PD II).
b. Individualisme/ Liberalisme
Dalam arti luas, individualisme atau liberalisme dapat dikatakan sebagai usaha
perjuangan menuju kebebasan. Tujuan negara dalam sistem pemerintahan ini yaitu menjaga
keamanan dan ketertiban individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalam
memperjuangkan hidupnya atau sebagai “Penjaga Malam” (Nachtwakerstaat ). Dalam
bidang politik, liberalisme melahirkan demokrasi dengan sistem parlementer atau atau
presidensial. Contoh negara yang menjalankannya adalah Amerika Serikat dan di sebagian
besar negara-negara Eropa.
c. Komunisme
Aliran politik komunisme berdasarkan Historis Materialisme ialah bahwa sejarah
manusia semenjak dunia terkembang, merupakan perjuangan kelas melawan kelas. Sejarah
yang terakhir adalah perjuangan kelas antara kaum borjuis melawan kelas proletariat (kaum
melarat) yang dimenangkan oleh kaum proletariat. Diterapkan oleh negara-negara Eropa
Timur, terutama Uni Soviet.
Berdasarkan faktor ideologi yang diyakininya seperti fasisme, individualisme dan sosialisme/
komunisme, tentu saja akan berpengaruh dalam penerapan sistem pemerintahnnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pemerintahan suatu negara sangat berpengaruh terhadap negara lain. Dimana
sistem pemerintahan ini dapat dijadikan bahan perbandingan bagi negara lain. Negara-negara
lain pun dapat mencari dan menemukan beberapa persamaan dan perbedaan antara sistem
pemerintahannya dengan negara lain. Setiap negara dapat mengembangkan pemerintahannya
dengan baik dengan melakukan perbandingan dan juga dapat mengadopsi sistem
pemerintahan negara lain sebagai sistem pemerintahan negara yang bersangkutan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi perbaikan Karya tulis ini dimasa yang akan dating.
DAFTAR PUSTAKA