Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PEMERINTAHAN

PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHAN


Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam
mengatur pemerintahannya.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan
masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga
fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan
sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi

Atau bisa juga pemerintahan yaitu perbuatan memerintah yang dilakukan
oleh badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suaru negara dalam mencapai
tujuan negara.
Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk
menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu
relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari
rakyatnya itu sendiri
Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan
eksekutif beserta jajarannya dalam mencapai tujuan negara.

JENIS-JENIS SISTEM PEMERINTAHAN

Sistem Pemerintahan Parlementer adalah sistem pemerintahan dimana
parlemen atau badan legislatif memiliki peran penting dalam pemerintahan.

Ciri-ciri atau karakteristik pemerintahan parlementer sebagai berikut :

1. Raja, ratu atau presiden sebagai kepala negara tidak memiliki kekuasan
pemerintahan.
2. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri
3. Parlemen adalah satu-satunya lembaga yang anggotanya dipilih langsung
rakyat melalui pemilihan Umum.
4. Eksekutif adalah kabinet bertanggung jawab kepada legislatif atau
parlemen.
5. Bila parlemen mengeluarkan mosi tak percaya kepada menteri tertentu
atau seluruh menteri maka kabinet harus menyerahkan mandatnya
kepada kepala negara.
6. Dalam sistem dua partai yang ditunjuk membentuk kabinet segali gus
sebagai perdana menteri adalah ketua partai politik pemenang pemilu.
7. Dalam sistem banyak partai formatur kabinet membentuk kabinet
secara koalisi dan mendapat kepercayaan parlemen.
8. Bila terjadi perselisihan antara kabinet dengan parlemen maka kepala
negara menganggap kabinet yang benar maka parlemen dibubarkan oleh
kepala negara.

Catatan:
Bila parlemen dibubarkan maka tanggung jawab pelaksanaan pemilu terletak
pada kabinet dalam tempo 30 hari. Bila partai politik yang menguasai parlemen
menang dalam pemilu maka kabinet akan terus memerintah. Tetapi apabila yang
menang dalam pemilu tersebut adala partai oposisi maka kabinet mengembalikan
madatnya kepada kepala negara dan partai pemenang pemilu akan membentuk
kabinet baru.

Kelebihan sistem pemerintahan Parlementer :
1. Pembuatan kebijakan cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat
anatar legislatif dengan eksekutif.
2. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik
jelas.
3. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga
kabinet berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan sistem pemerintahan parlementer :
4. Kedudukan eksekutif/kabinet tergantung dukungan mayoritas parlemen,
sehingga sewaktu waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
5. Kabinet sewaktu-waktu dapat bubar tergantung dukungan mayoritas
parlemen.
6. Kabinet yang berasal dari partai pemenang pemilu dapat menguasai
parlemen.
7. Parlemen tempat pengkaderan bagi jabatan eksekutif. Anggota parlemen
merangkap menteri atau kabinet.



Prinsip-prinsip sistem pemerintahan Parlementer ada 2 yaitu :
1. Rangkap jabatan karena anggota parlemen adalah para menteri.
2. Dominasi resmi parlemen sebab merupakan lembaga legislatif tertinggi,
memiliki kekuasaan membuat UU, merivisi, mencabut suatu UU. Parlemen
dapat menentukan suatu UU itu konstitusional atau tidak.

Sistem pemerintahan Presidensial, adalah keseluruhan hubungan kerja antar
lembaga negara melalui pemisahan kekuasan negara, disini presiden adalah kunci
dalam pengelolaan kekuasaan menjalankan pemerintahan negara.

Ciri-ciri atau karakteristik sistem pemerintahan Presidensial sebagai berikut :
1. Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
2. Kabinet atau dewan menteri dibentuk oleh presiden.
3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parleme
4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen
5. Menteri tidak boleh merangkap anggota parlemen
6. Menteri bertanggung jawab kepada presiden
7. Masa jabatan mebteri tergantung pada keprcayaan presiden.
8. Peran eksekutif dan legislatif dibuat seimbang dengan sistem
check and balances.

Kelebihan sistem Presidensial :
1. Kedudukan eksekutif stabil sebab tidak tergantung pada legislatif atau
parlemen.
2. Masa jabatan eksekutif jelas, misalnya 4 tahun, 5 tahun atau 6 tahun.
3. Penyususnan program kabinet mudah karena disesuaikan dengan masa jabatan.
4. Legislatif buakn tempat kaderisasi eksekutif sebab anggota parlemen tidak
boleh dirangkap pejabat eksekutif.

Kekurangan Sistem Presidensiasl :
1. Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat
menciptakan kekuasaan mutlak.
2. Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
3. Pembuatan kebijakan publik hasil tawar-menawar antara eksekutif dengan
legislatif, tidak tegas dan waktu lama.

Prinsip-perinsip sistem pemerintahan presidensial adalah :
1. Pemisahan jabatan karena larangan rangkap jabatan antara anggota
parlemen dengan menteri atau kabinet.
2. Kontrol dan keseimbangan (check and balances) yaitu masing-masing
cabang kekuasaan diberi kekuasaan untuk mengontrol cabang kekuasaan
lain.



SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tidak satu katapun di UUD 1945 yang menyebutkan bahwa sistem
pemerintahan negara kita adalah sistem presidensial. Negara kita menganut
presidensial dapat kita pahami dari ketentuan yang terdapat dalam UUD 45
sebagai berikut:

1. Pasal 4 ayat 1 Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang dasar.
2. Pasal 17 ayat 1 Presiden dibantu oleh menteri negara.
3. Pasal 17 ayat 2 Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh
presiden.
4. Pasal 17 ayat 3 Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan.
5. Pasal 17 ayat 4 Pembentukan, pengubahan dan pembubaran kementerian
negara diatur undang-undang.

POKOK-POKOK SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA

1. Bentuk negara adalah kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas
dengan 35 provinsi termasuk daerah istimewa.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem presidensial.
3. Pemegang kekuasaan eksekutif adalah presiden sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan.
4. Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan serta
bertanggungjawab kepada presiden.
5. Parlemen pemegang kekuasaan Eksekutif yang terdiri dari 2 kamar
yaitu DPR dan DPD yang merupakan sekaligus anggota MPR. Anggota
DPR dipilih rakyat melalui pemilu dengan sitem proporsional terbuka,
DPD dipilih rakyat secara langsung melalui pemilu yang berasal dari
masing-masing provinsi sejumlah 4 orang setiap provinsi dengan sistem
pemilihan distrik perwakilan banyak.
6. Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan badan
peradilan di bawahnya.

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA SEBELUM DAN
SESUDAH AMANDEMEN

Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945
sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci
pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).
2. Sistem Konstitusional.
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah
Majelis Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan
Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial.
Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah
kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah
adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua
kewenangan presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa
melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu
tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden
sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan,
kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak positifnya yaitu presiden
dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu
menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih
stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik dan pertentangan antar pejabat
negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di
Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak
merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang didapatkanya.



Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan
sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan
yang konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi.
Pemerintah konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi
1. adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif,
2. jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.
Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan
perubahan atau amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945
menjadi konstitusi yang bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk
sistem pemerintahan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas
UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999,
2000, 2001, dan 2002. berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen itulah
menjadi pedoman bagi sistem pemerintaha Indonesia sekarang ini.

Sistem Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah
Diamandemen terhadap konstitusi Indonesia, Undang-undang dasar Negara
Indonesia tahun 1945, maka terjadi perubahan pula pada pokok, pokok sistem
pemerintahan sebagai berikut

Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Indonesia
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah
negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem
pemerintahan presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden
dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab
kepada presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan
anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi
jalannya pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya.

Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem
pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan
kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari
sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut;
1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR.
Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara
tidak langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-
undang dan hak budget (anggaran)
Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan
Indonesia. Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang
lama. Perubahan baru tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung,
sistem bikameral, mekanisme cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang
lebih besar kepada parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.
STRUKTUR KETATANEGARAAN RI SEBELUM AMANDEMEN UUD 1945


STRUKTUR KRTATANEGARAAN RI SETELAH AMANDEMEN UUD 1945


SISTEM PEMERINTAHAN DI INGGRIS

Negara Inggris dikenal sebagai induk parlementaria (the mother of
parliaments) dan pelopor dari sistem parlementer. Inggrislah yang pertama kali
menciptakan suatu parlemen workable. Artinya, suatu parlemen yang dipilih oleh
rakyat melalui pemilu yang mampu bekerja memecahkan masalah sosial ekonomi
kemasyarakatan. Melalui pemilihan yang demokratis dan prosedur parlementaria,
Inggris dapat mengatasi masalah sosial sehingga menciptakan kesejahteraan
negara (welfare state).Sistem pemerintahannya didasarkan pada konstitusi yang
tidak tertulis (konvensi). Konstitusi Inggris tidak terkodifikasi dalam satu
naskah tertulis, tapi tersebar dalam berbagai peraturan, hukum dan konvensi.

Pokok-pokok Pemerintahan Inggris adalah:
1. Inggris adalah negara kesatuan (unitary state) dengan sebutan United
Kingdom yang terdiri atas England, Scotland, Wales dan Irlandia Utara.
Inggris berbentuk kerajaan (monarki).

2. Kekuasaan pemerintah terdapat pada kabinet (perdana menteri beserta
para menteri), sedangkan raja atau ratu hanya sebagai kepala negara.
Dengan demikian, pelaksanaan pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh
perdana menteri.
3. Raja/ratu/mahkota memimpin tapi tidak memerintah dan hanyalah tituler
dengan tidak memiliki kekuasaan politik. Ia merupakan simbol keagungan,
kedaulatan dan persatuan negara.

4. Parlemen atau badan perwakilan terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu
House of Commons dan House of Lord. House of Commons atau Majelis
Rendah adalah badan perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih
oleh rakyat di antara calon-calon partai politik. House of Lord atau
Mejelis Tinggi adalah perwakilan yang berisi para bangsawan dengan
berdasarkan warisan. House of Commons memiliki keuasaan yang lebih
besar daripada House of Lord. Inggris menganut Parliament Soverengnity,
artinya kekuasaan yang sangat besar pada diri parlemen.


5. Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh perdana menteri.
Kabinet inilah yang benar-benar menjalankan praktek pemerintahan.
Anggota kabinet umumnya berasal dari House of Commons. Perdana
menteri adalah pemimpin dari partai mayoritas di House of Commons.
Masa jabatan kabinet sangat tergantung pada kepercayaan dari House of
Commons. Parlemen memiliki kekuasaan membubarkan kabinet dengan mosi
tidak percaya.

6. Adanya oposisi. Oposisi dilakukan oleh partai yang kalah dalam pemilihan.
Para pemimpin oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika
sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai oposisi dapat mengambil alih
penyelenggaraan pemerintah.


7. Inggris menganut sistem dwipartai. Di Inggris terdapat 2 partai yang
saling bersaing dan memerintah. Partai tersebut adalah Partai Konservatif
dan Partai Buruh. Partai yang menang dalam pemilu dan mayoritas di
parlemen merupakan partai yang memerintah, sedangkan partai yang kalah
menjadi partai oposisi.

8. Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet sehingga tidak ada hakim yang
dipilih. Meskipun demikian, mereka menjalankan peradilan yang bebas dan
tidak memihak, termasuk memutuskan sengketa antara warga
denganpemerintah.Inggris sebagai negara kesatuan menganut sistem
desentralisasi. Kekuasaan pemerintah daerah berada pada Council (dewan)
yang dipilih oleh rakyat di daerah. Sekarang ini, Inggris terbagi dalam tiga
daerah, yaitu England, Wales dan Greater London

PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
DENGAN INGGRIS

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
1. Warga negara bisa terlibat dalam hal-hal tertentu seperti pembuatan
keputusan-keputusan politik,baik secara langsung maupun melalui wakil-
wakil yang mereka pilih.
2. Warga negara memiliki kebebasan atau kemerdekaan menyangkut hak-hak
kebebasan yang telah mencakup dalam hak asasi manusia (seperti hak
politik,ekonomi,kesetaraan di depan hokum dan pemerintahan,ekspresi
kebudayaan,dan hak pribadi).
3. Masyarakat yang telah memenuhi syarat tertentu memiliki hak untuk
berpartisipasi dalam pemilihan pemerintahan (pemilu). Penduduk memilih
secara rahasia tanpa ada unsure paksaan.
4. Pengambilan keputusan di lakukan dengan cara bermusyawarah untuk
mencapai mufakat.
5. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.

Kelemahan-kelemahan dari sistem politik yang di anut Indonesia antara lain:
1. Terjadi konflik diantara masyarakat,apabila mereka terlibat dalam hal
politik yang sama dan memiliki pandangan yang berbeda.
2. Dengan adanya kebebasan untuk mengemukakan pendapat,maka
masyarakat sewenang-wenang mengeluarkan isi hatinya,meskipun bersifat
negative yang biasanya di tujukan kepada pemerintah yang kurang di
senangi.
3. Belum mampu menjamin keadilan distributive,karena hakikat politik
yang memberikan peluang arena bersaing.
4. Proses kemajuan ekonomi yang sudah di capai selama ini akan
beratakan,karena pemerintah kewalahan dalam melaksanakan
kepemimpinannya karena adanya perbedaan suku,bahasa,dll.yang
menyebabkan prinsip mereka juga berbeda.


SISTEM PEMERINTAHAN INGGRIS

Inggris adalah negara yang menganut sistem dwipartai. Sistem ini hanya
ada dua partai yang sangat dominan yaitu partai yang berkuasa (partai yang
menang pemilu) dan partai oposisi (partai yang kalah dalam pemilu). Biasanya
partai oposisi berperan sebagai pengecam setia terhadap kebijaksanaan-
kebijaksanaan partai yang berkuasa bila dianggap tidak sejalan.

Kelebihan Sisitem Politik Dwipartai adalah :
1. Dalam sistem distrik suara pemilu yang dihasilkan selalu suara mayoritas,
2. Terwujudnya stabilitas pemerintahan yang dapat berjalan sesuai dengan
kurun waktu yang telah ditetapkan,
3. Pergantian pemerintahan dalam sistem ini dengan pemilu sistem distrik
cenderung berjalan normal,
4. Program-program pemerintah dapat berjalan dengan baik,
5. Adanya keterikatan pada konstitusi negara.
Kekurangan Sistem Dwipartai adalah :
1. Menghambat perkembangan partai-partai kecil.
2. pemerintahan menjadi lamban karena pasti ada dua partai yang akan
3. stabilitas tergantung pada kemampuan pemerintah menjaga kepercayaan
publik













TUGAS PKn
SISTEM PEMERINTAHAN



Disusun Oleh
Nama :
Iqtiar Noviansyah
Panca Putra B . J
Riantama M
Rimadhani M . L
Rio Handika
Sultan Kharis U
Kelas :
XII IPS 4

DINAS PENDIDIKAN DAN BUDAYA NASIONAL
SMA NEGERI 4 KOTA BENGKULU
TAHUN AJARAN 2013/2014

Anda mungkin juga menyukai