Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN

SISTEM PEMERINTAHAN

Nama : Renada Arifa Dhuantie

Nim : 2103113884

Kelas : Biologi A - shift 2

1. SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN


Sistem pemerintahan campuran adalah sistem pemerintahan yang
menggabungkan sistem pemerintahan presidensial dengan sistem pemerintahan
parlementer. Hal yang paling umum dalam sistem pemerintahan campuran adalah kepala
negara dan kepala pemerintahan dijabat oleh dua orang berbeda. Adapun karakteristik
yang menjadi ciri sistem pemerintahan campuran, antara lain; Jabatan menteri dipilih
parlemen, masa abatan presiden ditentukan pasti dalam konstitusi, menteri tidak memiliki
tanggung jawab pada parlemen atau Presiden.

2. SISTEM PEMERINTAHAN DALAM UUD 1945 SEBELUM PERUBAHAN


Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945 Sebelum Diamandemen
meliputi ruang lingkup: deskripsi singkat struktur ketatanegaraan RI sebelum amandemen
UUD 1945, Indonesia adalah Negara yang berdasar atas hukum Kekuasaan tertinggi di
tangan MPR Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi di bawah
MPR. Karakter sistem pemerintahan dapat dilihat dari : Pasal 1 Ayat (2) : Kedaulatan
adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia. MPR ini menetapkan UUD dan
Garis-Garis Besar Haluan Negara. MPR bertugas mengangkat Kepala Negara (Presiden)
dan wakil Kepala Negara (Wakil Presiden). MPR memegang kekuasaan tertinggi,
sedangkan Presiden harus menjalankan haluan negara menurut garis-garis besar yang
telah ditetapkan oleh MPR. Presiden yanng diangkat oleh MPR, bertunduk dan
bertanggung jawab kepada MPR. Presiden ialah mandataris MPR, ia wajib menjalankan
putusan-putusan MPR.
Pasal ini menentukan bahwa kedaulatan adalah ditangan Rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Ini berarti bahwa menurut hukum,
kekuasaan yang tertinggi adalah di tangan Rakyat. Kekuasaan tertinggi yang ada di
tangan rakyat ini sebenarnya hanya merupakan asasnya saja, sebab kekuasaan tersebut
sepenuhnya yang melakukan adalah Majelis

3. SISTEM PEMERINTAHAN DALAM KONSITUSI RIS


Sistem pemerintahan yang dianut Konsitusi RIS adalah sistem pemerintahan
berdasarkan sistem kabinet parlementer. Untuk melihat bukti-buktinya ialah Pasal 1 Ayat
(2), Konstitusi RIS dinyatakan bahwa kekuasaan kedaulatan rakyat Indonesia Serikat
dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.
Didalam menyelenggarakan pemerintahan RIS, menurut ketentuan Pasal 118 Ayat (1)
dinyatakan bahwa presiden tidak dapat diganggu gugat, tetapi tanggung jawab
kebijaksanaan pemerintah berada ditangan menteri-menteri, baik secara bersama-sama
untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri.

Tanggung jawab kebijaksanaan pemerintah berada ditangan menteri. Apabila


kebijaksanaan menteri / para menteri ternyata tidak dapat dibenarkan oleh DPR, maka
menteri atau menteri-menteri itu harus mengundurkan diri atau DPR dapat membubarkan
para menteri (kabinet) tersebut dengan alasan mosi tidak percaya. Sebaliknya, pemerintah
dapatjuga membubarkan DPR apabila pemerintah mengganggap DPR tidak menyuarakan
kehendak rakyat atau DPR sudah dianggap tidak representatif. Salah satu ciri yang utama
dari sistem ini ialah bahwa sekaligus presiden merupakan unsur dari pemerintah, namun
ia tidak dapat diganggu gugat (pasal 118 konsultasi RIS ).

4. SISTEM PEMERINTAHAN DALAM UUD SEMENTARA 1950

Dalam Undang-Undang Dasar Sementara 1950 sistem pemerintahan yang dianut


adalah sistem pemerintahan parlementer. Sebagai bukti autentik dapat dilihat pasal-pasal
yang mencerminkan sistem pemerintahan parlementer, pasal 83 menyatakan bahwa:
Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat, Menteri-menteri bertanggung
jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah baik bersama-sama untuk seluruhnya,
maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri. Selanjutnya , pasal 84; presiden
berhak membubarkan DPR dan pemerintah mengadakan pemilihan DPR yang baru,
sebagai imbalan kabinet (menteri-menteri) dapat dibubarkan oleh DPR apabila DPR
menyatakan tidak percaya atas kebijaksanaan pemerintah yang dijalankan oleh menteri-
menteri. Kedudukan presiden didalam Undang-Undang Dasar Sementara 1950 ditentukan
alat-alat perlengkapan negara, yaitu: Presiden dan Wakil Presiden, Menteri-menteri,
Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung, dan Dewan Pengawas Keuangan.

5. SISTEM PEMERINTAHAN DALAM UUD 1945 SETELAH PERUBAHAN

Sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem


pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa Orde Baru
dibawah kepemimpinan Presiden Suharto. Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD
1945 Sesudah Diamandemen meliputi ruang lingkup : Deskripsi struktur ketatanegaraan
RI setelah amandemen UUD 1945 :Bentuk Negara kesatuan dengan prinsip otonomi
yang luas. Wilayah Negara terbagi menjadi beberapa provinsi. Bentuk pemerintahan
adalah Republik, Sistem pemerintahan adalah presidensial, Presiden adalah kepala
Negara sekaligus kepala pemerintahan, Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan
bertanggung jawab kepada presiden, Parlemen terdiri atas dua (bikameral), yaitu DPR
dan DPD Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan badan peradilan di
bawahnya.

Sistem pemerintahan ini pada dasarnya masih menganut sistem presidensial. Hal
ini terbukti dengan presiden sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan. Presiden
juga berada di luar pengawasan langsung DPR dan tidak bertanggung jawab terhadap
parlemen.

Anda mungkin juga menyukai