Anda di halaman 1dari 16

Pengertian HTN:

1. Kusumadi Pudjosewojo HTN mengatur


bentuk negara (kesatuan & republik)
yang menunjukkan masyarakat hukum
atasan maupun bawahan beserta
tingkatannya (hierarki)
2. C. Van Vollen Hoven HTN mengatur
semua masyarakat hukum atasan dan
masyarakat bawahan menurut
tingakatannya
PEMERINTAHAN DAN BENTUK
NEGARA INDONESIA

Bentuk Negara :
1.Negara kesatuan (unitaris)
2. Negara Sertikat (federasi)
Ada juga Serikat negara
Bentuk Pemerintahan:
1. Monarkhi
2. Republik
NEGARA KESATUAN

Bentuk negara kesatuan yang telah ditetapkan para pendiri


negara pada tahun 1945, ternyata lebih diperkuat dan
dipertahankan oleh MPR RI pada tahun 2002 melalui
perubahan keempat UUD 1945 (37:5) yang menyepakati
bahwa bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan. Tentu saja putusan MPR
tersebut tidak terlepas dari pengalaman sejarah bangsa kita
yang pernah menggunakan bentuk negara serikat mulai 27
Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950.
NEGARA SERIKAT
(FEDERASI)

Negara Serikat yaitu Negara ber-susunan jamak, yang terdiri


atas beberapa Negara bagian. Contoh Negara Amerika
Serikat, Republik Indonesia tahun 1949-1950
Dalam negara serikat terdapat beberapa negara yang
disebut negara bagian. Negara-negara bagian itu semula
berdiri sendiri-sendiri tetapi kemudian mengadakan ikatan dan
menggabungkan diri dalam satu pemerintahan federal.
Ikatan tersebut bersifat tetap dalam arti negara-negara
bagian tidak bisa keluar-masuk sekehendaknya dari ikatan
negara federal. Dilihat dari susunannya, negara serikat adalah
negara bersusunan jamak, yang terdiri atas beberapa negara
bagian.
Dalam negara serikat ada dua macam pemerintahan, yaitu
pemerintahan federal dan pemerintahan negara bagian.
Dengan demikian, dalam negara serikat ada urusan yang
harus dikelola oleh negara federal dan ada pula urusan yang
tetap dikelola oleh negara bagian. Urusan yang diurus
pemerintah negara federal biasanya adalah hal-hal yang
menyangkut kepentingan bersama dari semua negara bagian
seperti urusan hubungan
internasional, pertahanan, peradilan, mata uang, pos dan
komunikasi. Contoh negara serikat antara lain Amerika Serikat,
Malayasia, Australia, Kanada, dan Republik Indonesia Serikat
pada tahun 1949 – 1950.
MONARKHI- REPUBLIK
Monarkhi terbagi atas: monarkhi absolut, monarkhi konsti-tusional, dan
monarkhi parlementer.
Republik dapat dibedakan atas tiga macam:Republik Mutlak (otoriter),
Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
– republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik
Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.

– republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik


Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
– republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik
Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.

– republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik


Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
NEGARA RI
Bentuk Negara dan Pemerintahan RI:
Pasal 1 ayat (1) UUD1945 : ”Negara Pada Pasal 1 ayat (1) UUD1945 :
”Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk
Republik”.
Republik  bentuk pemerintahan
Kesatuan  bentuk Negara

• Bentuk negara kesatuan  diperkuat dan dipertahankan oleh


MPR RI pada tahun 2002 melalui perubahan keempat UUD 1945
(37:5) yang menyepakati bahwa bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.
• Negara Kesatuan RI  UUD 1945 Pasal 25A: Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-
haknya ditetapkan dengan undang-undang.
• Negara kesatuan RI menggunakan negara kesatuan dengan
sistem desentralisasi.
• Dasar hukum desentralisasi :
- UUD NRI tahun 1945: pasal 18 (1), 18 (2), 18 (5), dan 18 (6).
SISTEM PEMERINTAHAN

Sistem = suatu keseluruhan yang


terdiri atas beberapa bagian
yang mempunyai hubungan
fungsional.
Pemerintahan dalam arti luas =
pemerintah/lembaga-lembaga
negara yang menjalankan segala
tugas pemerintah baik sebagai
lembaga eksekutif, legislatif
amaupun yudikatif.
PENGELOMPOKKAN
SISTEM PEMERINTAHAN

SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIAL

SISTEM PEMERINTAHAN
PARLEMENTER

SISTEM PEMERINTAHAN
CAMPURAN
SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIAL
Menteri
bertanggung
Merupakan sistem pemerintahan di jawab kepada
mana kepala pemerintahan dipegang Presiden karena
oleh Presiden dan pemerintah tidak Presiden
bertanggung jawab kepada Parlemen berkedudukan
(Legislatif). sebagai kepala
negara sekaligus
kepala
pemerintahan.
CIRI-CIRI:
1. Pemerintahan Presidensial didasarkan
pada prinsip pemisahan kekuasaan.
2. Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan
untuk menyatu dengan legislatif
3. Kabinet bertanggung jawab kepada
Presiden.
4. Eksekutif dipilih melalui pemilu.
CIRI-CIRI:
 Pemerintahan Parlemen
didasarkan pada prinsip pembagian
Sistem kekuasaan.
pemerintahan  Adanya tanggung jawab yang
parlementer saling menguntungkan antara
legislatif dengan eksekutif, dan atar
presiden dan kabinet.
 Eksekutif dipilih oleh kepala
pemerintahan dengan persetujuan
legislatif.

Merupakan suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah


(eksekutif) bertanggung jawab kepada Parlemen. Dalam
sistem pemerintahan ini, parlemen mempunyai kekuasaan
yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana
menteri bertanggung jawab kepada parlemen.
Sistem pemerintahan campuran

DALAM SISTEM PEMERINATAH INI


DIAMBIL HAL-HAL YANG TERBAIK
DARI SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIAL DAN SISTEM
PEMERINTAHAN PARLEMEN. SELAIN
MEMILIKI PRESIDEN SEBAGAI
KEPALA NEGARA, JUGA MEMILIKI
PERDANA MENTERI SEBAGAI
KEPALA PEMERINTAHAN.

CONTOH NEGARA PERANCIS.


KONSEP PEMBAGIAN KEKUASAAN DI INDONESIA

Dalam ketatanegaraan Indonesia sendiri “pemisahan


kekuasaan” (separation of power) itu sendiri cenderung di
konotasikan dengan pendapat Montesquieu secara
absolut. Konsep pembagian kekuasaan (division of
power) yang dikaitkan dengan sistem supremasi MPR yg
secara mutlak. Dalam sidang BPUPKI 1945, Soepomo
menegaskanbahwa UUD 1945 tidak mengandung doktrin
trias politica dalam arti paham pemisah kekuasaan,
melainkan menganut sistem pembagian kekuasaan,
melainkan menganut sistem pembagian kekuasaan hal i i
terlaksana sebelum UUD 1945 diamandemen.
A. SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN
NEGARA RI

Pembagian kekuasaan adalah proses menceraikan wewenang


yang di miliki oleh Negara untuk ( Memerintahkan, mewakili,
mengurus, dsb) menjadi bebrapa bagian (Legislatit,
eksekutif, dan yudikatif ) untuk diberikan kepada bebrapa
lembaga Negara untuk menghindari pemusatan kekuasaan
(wewenang) pda satu pihak/lembaga
Macam-Macam kekuasaan
Negara

1. Kekuasaan legislatif
(Membuat UU)
A. Pembagian 2.Kekuasaan eksekutif
kekuasaan menurut (Melaksanakan UU)
3. Kekuasaan federatif
john locke (Melakukan hub,
diploma dengan
negara lain)
B. Konsep Trias politika
Montesquieu

Tegaknya demokrasi diadakan


Menurut Montesquieu seorang pemisahan kekuasaan negara
berkebangsaan Prancis ke dalam 3 organ
mengemukakan teorinya yang di
sebut” TRIAS POLITIKA” .
Bukunya yg berjudul” L’ esprit des
Lois” dan pada tahun 1748
berbeda pendapat daro John 1. Kekuasaan Legislatif
Locke (Membuat UU)
2. Kekuasaan Eksekutif
(Melaksankan UU)
3. Kekuasaan Federatif (
Mengadili bla terjadi
pelanggaran atas UU)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai