Anda di halaman 1dari 30

Sistem dan Bentuk Pemerintahan

Negara Indonesia

Oleh:
Audya Anastasia K
Dina Mianda
Sarumpaet
Ekky Reza
Lazuardi Imani
Tabita Loise
XII A 7

Pengertian Pemerintahan

SISTEM
PEMERINTAHAN

Bentuk Pemerintahan
Sistem Pemerintahan

Amerika Serikat
Sistem Pemerintahan di Beberapa
Negara

Inggris
Republik Rakyat
Cina

1.Sistem Pemerintahan Di Berbagai


Negara
a. Pengertian
Pemerintahan

1. Dalam arti luas (badan legislatif, eksekutif dan


yudikatif).
2. Dalam arti sempit (badan eksekutif beserta
jajarannya)
3. Menurut Utrecht, punya pengertian yang tidak
sama :
Pemerintahan sebagai gabungan dari semua
badan kenegaraan yang berkuasa memerintah
(badan legislatif, eksekutif dan yudikatif).
Pemerintahan sebagai gabungan badan-badan
kenega-raan tertinggi yang berkuasa, misalnya
raja, presiden, atau Yang Dipertuan Agung
(Malaysia).
Pemerintahan dalam arti kepala negara

Pemerintahan (governing) menurut


Kooiman,
merupakan proses interaksi antara
berbagai
aktor dalam pemerintahan dengan
kelompok Pola penyelenggaraan
sasaran atau berbagai
individu
pemerintahan
masyarakat.
dalam masyarakat dewasa ini :
1. Proses koordinasi
(coordinating),
2. Pengendalian (steering),
3. Pemengaruhan (influencing),
dan

b.Bentuk
Pemerintahan
Bentuk
Pemerintahan
Klasik
Ajaran Plato
Ajaran
(429 - 347SM)
Aristoteles
(384 - 322 SM)
Aristokrasi,
Monarki,
Timokrasi,
Tirani,
Oligarki,
Aristokrasi,
Demokrasi,
Oligarki,
Politeia,
Tirani.
Demokrasi.

Ajaran Polybios (204-122 SM)


SKEMA TEORI SIKLUS POLYBIOS
MONARKI

OKHLOKRASI

TIRANI

DEMOKRASI

ARISTOKRASI

OLIGARKI

MONARKI

BENTUK
PEMERINTAH
AN

Absolut

REPUBLI
K
Absolut

Konstitusio
nal

Konstitusio
nal

Parlemente
r

Parlemente
r

c. Sistem
Pemerintahan
Sistem Pemerintahan Parlementer
Adalah sebuah sistem permerintahan di mana
parlemen memiliki peranan penting dalam
pemerintahan.
Pada sistem parlementer, hubungan
antara eksekutif dan parlemen
sangat erat. Hal ini, karena adanya
pertanggung jawaban para menteri
terhadap parlemen, maka setiap
kabinet yang dibentuk harus
memperoleh dukungan kepercayaan
dengan suara yang terbanyak dari
parlemen.

Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Parlementer


1. Raja/ratu atau presiden adalah sebagai kepala negara.
2. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri.
3. Badan legislatif/parlemen anggotanya dipilih melalui
pemilu.
4. Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif.
5. Dalam sistem dua partai, pembentuk kabinet dan
sekaligus sebagai perdana menteri adalah ketua
partai politik yang memenangkan pemilu, yg kalah
berlaku sebagai pihak oposisi.
6. Dalam sistem banyak partai, kabinet harus
membentuk koalisi, karena harus mendapat dukungan
kepercayaan dari parlemen.
7. Apabila terjadi perselisihan antara kabinet dan
parlemen dan kepala negara beranggapan kabinet
berada dalam pihak yang benar, maka kepala negara

Sistem Pemerintahan Presidensial


Kedudukan eksekutif tak tergantung pada badan
perwakilan rakyat. Dasar hukum kekuasaan
eksekutif dikembalikan kepada pemilihan rakyat.
Dalam Praktiknya, sistem
presidensial menerapkan teori Trias
Politika Montesqueu secara murni
melalui pemisahan kekuasaaan
(Separation of Power ). Contohnya
adalah Amerika dengan Chek and
Balance. Sedangkan yang
diterapkan di Indonesia adalah
pembagian kekuasaan (Distribution
of Power).

Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Presidensial

1. Penyelenggara negara berada di tangan


presiden. Presiden adalah kepala negara dan
sekaligus kepala pemerintahan.
2. Kabinet dibentuk oleh presiden. Kabinet
bertanggung jawab kepada presiden dan
tidak bertanggung jawab kepada
parlemen/legislatif.
3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada
parlemen.
4. Presiden tak dapat membubarkan parlemen
5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan
menjabat sebagai lembaga perwakilan.
6. Presiden tidak berada di bawah pengawasan
langsung parlemen.

Menurut Rod Hague, pada sistem


pemerintahan
presidensial terdiri dari 3 (tiga) unsur :
1. Presiden yang dipilih rakyat, menjalankan
pemerintahan dan mengangkat pejabatpejabat pemerintahan yang terkait.
2. Masa jabatan yang tetap bagi presiden
dan dewan perwakilan, keduanya tidak
bisa saling menjatuhkan (menggunakan
kekuasaan secara sewenang-wenang).
3. Tidak ada keanggotaan yang tumpang
tindih antara eksekutif dan legislatif.

Model Sistem Pemerintahan


Lain
: Pemerintahan Referendum
Sistem
Di Negara Swiss, dimana tugas pembuat Undangundang
berada di bawah pengawasan rakyat yang
mempunyai
hak pilih. Pengawasan itu dilakukan dalam
bentuk :
1.Referandum Obligatoir, Sistem Parlemen :
a.Satu Kamar
2.Referendum Fakultatif, b.Dua Kamar
3.Referandum Konsultatif. Federalisme
Kebangsawan
an

d.Sistem Pemerintahan di Beberapa


Negara
Sistem Pemerintahan Amerika
Serikat
PARLEMEN (LEGISLATIF)
ATAU KONGGRES
BADAN
PERWAKILAN

SENAT

PEMILIHAN UMUM
R A K Y A T
Keterangan :
: Checking Power With Power

MAHKAMAH
AGUNG
(YUDIKATIF)

TETAP

PRESIDEN
(EKSEKUTIF)

PEMILIHAN UMUM

P E M I L I H

Sistem Pemerintahan Inggris

PERDANA MENTERI
DEWAN MENTERI-MENTERI
(KABINET)
PARLEMEN
Pemilihan
Umum

Artikulasi
Kepentingan
PEMILIH

Keterangan :
: Mosi tidak percaya dari pihak Legislatif (Parlemen) kepada Pemerintah
(Eksekutif).
: Pertanggungjawaban dari pihak Eksekutif (PM dan Kabinetnya) kepada
parlemen
(legislatif).

Sistem Pemerintahan Republik Rakyat Cina


Konferensi Negara
Tertinggi

Dewan Negara :
Perdana Menteri
15 Wakil Perdana
Menteri, Sekretaris
Jenderal, Menterimenteri, dan KepalaKepala Komisidan
49 Kementerian
Komisi

Ketua

Dewan Pertahanan
Nasional

Komisi Tetap

Konggres Rakyat
Nasional

Mahkamah
Rakyat
Tertinggi

Kejaksaan
Rakyat
Tertinggi

Tingkat Provinsi : 21 Provinsi, 5 wilayah otonom, dan 2 kota yang diperintah secara langsung
Dewan-Dewan Rakyat

Daerah-daerah
Istimewa dan chou
otonom

Konggres-konggres
Rakyat

PengadilanPengadilanR
akyat
Tertinggi
PengadilanPengadilan
Rakyat
Menengah

Kejaksaan
Rakyat

Kejaksaan
Rakyat

Tingkat Kabupaten : 2,291 unit, 1,978 hsien, 177 Kotamadya, 58 hsien otonom, dan 78 unit lain

Pemerintahan Negara RI menurut UUD


1945

SISTEM
PEMERINTAHAN
DI INDONESIA

Struktur Ketatanegaraan
Kelebihan dan
Kelemahan

Pengaruh suatu sistem pemerintahan


yang berlaku di Indonesia dengan negara
lain
Perbandingan pelaksanaan sistem
pemerintahan negara RI dengan negara
lain

Sistem Pemerintahan Negara RI Menurut UUD


1945

Menurut UUD 1945, bahwa sistem pemerintahan Negara


R.I.
menganut sistem distribution of power.
Dengan argumentasi, bahwa UUD 1945 :
1. Tidak membatasi secara tajam, bahwa tiap kekuasaan
itu harus dilakukan oleh suatu organisasi/badan
tertentu yang tidak boleh saling campur tangan.
2. Tidak membatasi kekuasaan itu dibagi atas 3 bagian
saja dan juga tidak membatasi kekuasaan dilakukan
oleh 3 organ saja.
3. Tidak membagi habis kekuasaan rakyat yang dilakukan
MPR, pasal 1 ayat 2, kepada lembaga negara lainnya.

Pokok-pokok Sistem Pemerintahan R.I.


1. Bentuk negara kesatuan dgn prinsip otonomi yang
luas.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan
sistem pemerintahan adalah presidensial.
3. Pemegang kekuasaan eksekutif adalah Presiden yang
merangkap sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan.
4. Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan oleh
presiden, serta bertanggung jawab kepada presiden.
5. Parlemen terdiri atas 2 bagian (bikameral), yaitu
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) & Dewan Perwakilan
Daerah (DPD).
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung
dan badan peradilan di bawahnya, yaitu pengadilan
tinggi dan pengadilan negeri serta sebuah Mahkamah

Sistem Pemerintahan Negara R.I. Sebelum


dan Setelah Amandemen UUD 1945
Masa Orde Baru
(Sebelum amandemen UUD 1945)

Masa Reformasi
(Setelah Amandemen UUD 1945)

Indonesia adalah negara hukum


(rechtssaat)

Negara Indonesia adalah negara


Hukum.

Sistem Konstitusional

Sistem Konstitusional

Kekuasaan negara tertinggi di tangan


Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Kekuasaan
negara
tertinggi
Tangan
Majelis Permusyawaratan Rakyat

Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi menurut


UUD.

Presiden ialah penyelenggara


pemerintah Negara yang tertinggi
menurut UUD.

di

Presiden tidak bertanggungjawab ke- Presiden tidak bertanggung jawab


pada Dewan Perwakilan Rakyat.
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Menteri
negara
ialah
pembantu
Presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Menteri negara ialah pembantu


Presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.

Kekuasaan Kepala Negara tidak tak

Kekuasaan Kepala Negara tidak tak

Struktur Ketatanegaraan Negara Republik Indonesia

Setelah Amandemen UUD 1945


UNDANG-UNDANG
DASAR 1945

MPR
BPK

DPD

DPR

Legislatif

PRESIDEN
WAPRES
Eksekutif

KEHAKIMAN
MK
MA
KY
Yudikatif

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem


Pemerintahan Negara R.I.
Sistem Pemerintahan Presidensial Negara R.I.
No

Kelebihan

Kelemahan

1.

Adanya kepastian dan supremasi hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.

Masih ada oknum aparat penegak


hukum (Polisi, Jaksa dan Hakim) yang
belum bekerja secara profesional.

2.

MPR yang terdiri dari anggota


DPR, Utusan Daerah dan Utusan
golongan, berwenang mengubah
UUD
dan
memberhentikan
Presiden/Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut UUD.

MPR yang terdiri dari anggota DPR,


Utusan Daerah dan Utusan golongan,
merupakan lembaga negara yang sarat
dengan muatan politis sehingga
keputusan
maupun
ketetapanketetapannya
sangat
bergantung
kepada konstelasi politik rezim yang
berkuasa pada saat itu.

3.

Jabatan Presiden (eksekutif)


tidak dapat dijatuhkan oleh
Dewan Perwakilan Rakyat, dan
sebaliknya Presiden juga tidak
dapat membubarkan DPR.
Presiden dengan DPR bekerja
sama dalam pembuatan
Undang-Undang.

Pengawasan
rakyat
terhadap
pemerintah kurang berpengaruh,
sehingga
ada
kecenderungan
eksekutif lebih dominan bahkan
dapat mengarah ke otoriter. Demikian
juga pada masa orde baru, meskipun
ada lembaga-lembaga negara lain
namun kurang berfungsi sebagaimana
mestinya.

4.

Jalannya Pemerintahan
cenderung lebih stabil karena
program-program relatif lancar
dan tidak terjadi krisis kabinet.
Menteri-menteri adalah
pembantu Presiden.

Jika para menteri tidak terdiri dari


orang-orang yang jujur, bersih dan
profesional,
program-program
pemerintah tidak berjalan efektif dan
populis (berpihak kepada rakyat).

2. Perbandingan Pelaksanaan Sistem


Pemerintahan Yang Berlaku di Indonesia
dengan Negara Lain
a. Pengaruh Suatu Sistem Pemerintahan Yang
Dianut Suatu Negara Terhadap Negara Lain
Penerapan sistem pemerintahan negara-negara di dunia,
tidaklah sama, karena disesuaikan dengan kondisi sosial
budaya dan politik yang berkembang di negara bersangkutan.
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer mrp dua
model sistem pemerintahan yg banyak dijadikan acuan banyak
negara.
Dalam perkembangannya sistem presidential Amerika banyak
dijadikan acuan antara lain oleh ; Filipina, Brazil, Indonesia dan
Argentina. Sedangkan sistem parlementer Inggris, antara lain
oleh ; India, Jepang, Malaysia dan Australia.

Faktor Sejarah
Sistem
Pemerintaha
n

No

Negara
Induk

Negara Dalam Hubungan


Sejarah

1.

Perancis

Kamerun, Chad, Kaledonia


Baru, Kamboja, Republik
Afrika
Tengah,
Aljazair,
Burundi dan lain-lain.

Parlementer

2.

Inggris

Kanada,
Selandia
India, dan

Afrika
Selatan,
Baru, Australia,
lain-lain.

Parlementer

3.

Rusia/ Uni
Soviet

Kuba,
Korea
Utara,
Vietnam,
RRC,
Ukraina,
Bulgaria dan lain-lain.

Presidensial

4.

Amerika
Serikat

Filipina, Irak, Afghanistan,


dan lain-lain.

Presidensial

5.

Spanyol

Argentina, Bolivia, Chili,


Ecuador, Guetamala, dan
lain-lain.

Presidensial

Faktor Ideologi
Berdasarkan faktor ideologi (fasisme, individualisme dan
sosialisme/ komunisme), dapat berpengaruh terhadap
pemerintahn suatu negara.
Pasca perang dunia kedua, fasisme hancur dan muncul
perse-teruan ideologi besar untuk memperebutkan
pengaruhnya.
N
o

Negara
Induk

Dalam Hubungan
Ideologi

Sistem
Pemerintahan

1.

Amerika
Serikat
(Liberal)

Inggris, Perancis, Italia,


Kanada, Australia,
Jerman, Korea Selatan,
dll.

Presidensial atau
Parlementer
dengan lebih satu
parti

2.

Uni Soviet
(Komunis)

Albania, Rumania,
Cekoslo-vakia, Bulgaria,
Ukraina, Rusia, RRC,
Kuba, Korea Utara,
Vietnam, dll.

Presidential hanya
dengan satu partai
tunggal komunis

b. Perbandingan Pelaksanaan Sistem


Pemerinta-han Negara Indonesia dengan
Negara Lain Negara-negara lain
Prancis
Kedudukan eksekutif (Presiden) kuat, karena dipilih
langsung oleh rakyat.
Kepala negara dipegang Presiden dengan masa jabatan
selama 7 tahun.
Presiden diberikan wewenang untuk bertindak pada masa
darurat dalam menyelesaikan krisis.
Jika terjadi pertentangan antara kabinet dengan legislatif,
presiden boleh membubarkan legislatif.
Jika suatu undang-undang yang telah disetujui legislatif
namun tidak disetujui Presiden, maka dapat diajukan
langsung kepada rakayat melalui referandum atau diminta
pertimbangan dari Majelais Konstitusional.

Negara-negara lain
India
1.

Badan eksekutif terdiri dari seorang presiden sebagai


kepala negara dan menteri-menteri yang dipimpin oleh
seorang perdana menteri.

2.

Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh


anggota-anggota badan legislatif baik di pusat maupun
di negara-negara bagian.

3.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, sangat mirip


dengan Inggris dengan model Cabinet Government.

4.

Pemerintah dapat menyatakan keadaan darurat dan


pembatasan-pembatasan kegiatan bagi para pelaku
politik dan kegiatan media masa agar tidak mengganggu
usaha pembangunannya.

3. Sikap Warga Negara Terhadap


Pelaksanaan Sistem Pemerintahan
R.I.yang harus dilakukan warga negara sebagai sikap
Hal-hal

peduli
terhadap penyelenggaraan negara :
1. Mendukung setiap kebijakan pemerintah yang berorientasi
pada kesejahteraan rakyat
2. Berpartisipasi aktif pada proses demokratisasi yang
dijalankan pemerintah
3. Memberikan kritik, saran dan masukan yang bersifat
konstruktif terhadap kebijakan pemerintah yang kurang
berorientasi pada rakyat banyak
4. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan dan
program pemerintah yang berorientasi pada
pembangunan nasional
5. Berupaya sekuat tenaga untuk menjadi warga negara
yang baik, dengan jalan upaya memperbaiki diri dan
meningkatkan kualitas diri dan profesionalisme sehingga

Anda mungkin juga menyukai