Negara Indonesia
Oleh:
Audya Anastasia K
Dina Mianda
Sarumpaet
Ekky Reza
Lazuardi Imani
Tabita Loise
XII A 7
Pengertian Pemerintahan
SISTEM
PEMERINTAHAN
Bentuk Pemerintahan
Sistem Pemerintahan
Amerika Serikat
Sistem Pemerintahan di Beberapa
Negara
Inggris
Republik Rakyat
Cina
b.Bentuk
Pemerintahan
Bentuk
Pemerintahan
Klasik
Ajaran Plato
Ajaran
(429 - 347SM)
Aristoteles
(384 - 322 SM)
Aristokrasi,
Monarki,
Timokrasi,
Tirani,
Oligarki,
Aristokrasi,
Demokrasi,
Oligarki,
Politeia,
Tirani.
Demokrasi.
OKHLOKRASI
TIRANI
DEMOKRASI
ARISTOKRASI
OLIGARKI
MONARKI
BENTUK
PEMERINTAH
AN
Absolut
REPUBLI
K
Absolut
Konstitusio
nal
Konstitusio
nal
Parlemente
r
Parlemente
r
c. Sistem
Pemerintahan
Sistem Pemerintahan Parlementer
Adalah sebuah sistem permerintahan di mana
parlemen memiliki peranan penting dalam
pemerintahan.
Pada sistem parlementer, hubungan
antara eksekutif dan parlemen
sangat erat. Hal ini, karena adanya
pertanggung jawaban para menteri
terhadap parlemen, maka setiap
kabinet yang dibentuk harus
memperoleh dukungan kepercayaan
dengan suara yang terbanyak dari
parlemen.
SENAT
PEMILIHAN UMUM
R A K Y A T
Keterangan :
: Checking Power With Power
MAHKAMAH
AGUNG
(YUDIKATIF)
TETAP
PRESIDEN
(EKSEKUTIF)
PEMILIHAN UMUM
P E M I L I H
PERDANA MENTERI
DEWAN MENTERI-MENTERI
(KABINET)
PARLEMEN
Pemilihan
Umum
Artikulasi
Kepentingan
PEMILIH
Keterangan :
: Mosi tidak percaya dari pihak Legislatif (Parlemen) kepada Pemerintah
(Eksekutif).
: Pertanggungjawaban dari pihak Eksekutif (PM dan Kabinetnya) kepada
parlemen
(legislatif).
Dewan Negara :
Perdana Menteri
15 Wakil Perdana
Menteri, Sekretaris
Jenderal, Menterimenteri, dan KepalaKepala Komisidan
49 Kementerian
Komisi
Ketua
Dewan Pertahanan
Nasional
Komisi Tetap
Konggres Rakyat
Nasional
Mahkamah
Rakyat
Tertinggi
Kejaksaan
Rakyat
Tertinggi
Tingkat Provinsi : 21 Provinsi, 5 wilayah otonom, dan 2 kota yang diperintah secara langsung
Dewan-Dewan Rakyat
Daerah-daerah
Istimewa dan chou
otonom
Konggres-konggres
Rakyat
PengadilanPengadilanR
akyat
Tertinggi
PengadilanPengadilan
Rakyat
Menengah
Kejaksaan
Rakyat
Kejaksaan
Rakyat
Tingkat Kabupaten : 2,291 unit, 1,978 hsien, 177 Kotamadya, 58 hsien otonom, dan 78 unit lain
SISTEM
PEMERINTAHAN
DI INDONESIA
Struktur Ketatanegaraan
Kelebihan dan
Kelemahan
Masa Reformasi
(Setelah Amandemen UUD 1945)
Sistem Konstitusional
Sistem Konstitusional
Kekuasaan
negara
tertinggi
Tangan
Majelis Permusyawaratan Rakyat
di
MPR
BPK
DPD
DPR
Legislatif
PRESIDEN
WAPRES
Eksekutif
KEHAKIMAN
MK
MA
KY
Yudikatif
Kelebihan
Kelemahan
1.
2.
3.
Pengawasan
rakyat
terhadap
pemerintah kurang berpengaruh,
sehingga
ada
kecenderungan
eksekutif lebih dominan bahkan
dapat mengarah ke otoriter. Demikian
juga pada masa orde baru, meskipun
ada lembaga-lembaga negara lain
namun kurang berfungsi sebagaimana
mestinya.
4.
Jalannya Pemerintahan
cenderung lebih stabil karena
program-program relatif lancar
dan tidak terjadi krisis kabinet.
Menteri-menteri adalah
pembantu Presiden.
Faktor Sejarah
Sistem
Pemerintaha
n
No
Negara
Induk
1.
Perancis
Parlementer
2.
Inggris
Kanada,
Selandia
India, dan
Afrika
Selatan,
Baru, Australia,
lain-lain.
Parlementer
3.
Rusia/ Uni
Soviet
Kuba,
Korea
Utara,
Vietnam,
RRC,
Ukraina,
Bulgaria dan lain-lain.
Presidensial
4.
Amerika
Serikat
Presidensial
5.
Spanyol
Presidensial
Faktor Ideologi
Berdasarkan faktor ideologi (fasisme, individualisme dan
sosialisme/ komunisme), dapat berpengaruh terhadap
pemerintahn suatu negara.
Pasca perang dunia kedua, fasisme hancur dan muncul
perse-teruan ideologi besar untuk memperebutkan
pengaruhnya.
N
o
Negara
Induk
Dalam Hubungan
Ideologi
Sistem
Pemerintahan
1.
Amerika
Serikat
(Liberal)
Presidensial atau
Parlementer
dengan lebih satu
parti
2.
Uni Soviet
(Komunis)
Albania, Rumania,
Cekoslo-vakia, Bulgaria,
Ukraina, Rusia, RRC,
Kuba, Korea Utara,
Vietnam, dll.
Presidential hanya
dengan satu partai
tunggal komunis
Negara-negara lain
India
1.
2.
3.
4.
peduli
terhadap penyelenggaraan negara :
1. Mendukung setiap kebijakan pemerintah yang berorientasi
pada kesejahteraan rakyat
2. Berpartisipasi aktif pada proses demokratisasi yang
dijalankan pemerintah
3. Memberikan kritik, saran dan masukan yang bersifat
konstruktif terhadap kebijakan pemerintah yang kurang
berorientasi pada rakyat banyak
4. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan dan
program pemerintah yang berorientasi pada
pembangunan nasional
5. Berupaya sekuat tenaga untuk menjadi warga negara
yang baik, dengan jalan upaya memperbaiki diri dan
meningkatkan kualitas diri dan profesionalisme sehingga