Anda di halaman 1dari 35

L OM P OK 9 -

-KE
M P EM IL IH AN
SISTE
D EN D A N
PRESI
M EN TE R
PARLE

ARAAN
KEWARGANEG
Nama kelompok 9
Sueva Salvina Davina
01 Desmarisa 02 Salsabila
1032221061 1032221069

03 Sri Wahyuni
1032221059 04 Satrio Dwie
Fajriyanto10
32221079
EM ERI NTAHAN
SISTEM P

Sistem = suatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa bagian


yang mempunyai hubungan fungsional.
Pemerintahan dalam arti luas = pemerintah/lembaga-
lembaga negara yang menjalankan segala tugas
pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif, legislatif
amaupun yudikatif.
PENGELOMPOKKAN SISTEM PEMERINTAHAN

SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIAL

SISTEM PEMERINTAHAN
PARLEMENTER

SISTEM PEMERINTAHAN
CAMPURAN
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL

CIRI-CIRI:
Merupakan sistem Menteri bertanggung jawab
pemerintahan di mana kepala kepada Presiden karena 1. Pemerintahan Presidensial
pemerintahan dipegang oleh Presiden berkedudukan didasarkan pada prinsip pemisahan
Presiden dan pemerintah sebagai kepala negara kekuasaan.
tidak bertanggung jawab sekaligus kepala 2. Eksekutif tidak mempunyai
kepada Parlemen (Legislatif). pemerintahan. kekuasaan untuk menyatu dengan
legislatif
3. Kabinet bertanggung jawab kepada
Presiden.
4. Eksekutif dipilih melalui pemilu.
Sistem Pemerintahan Parlementer
CIRI-CIRI
Merupakan suatu sistem pemerintahan ● Pemerintahan Parlemen
dimana pemerintah (eksekutif) bertanggung didasarkan pada prinsip
jawab kepada Parlemen. Dalam sistem pembagian kekuasaan.
pemerintahan ini, parlemen mempunyai
kekuasaan yang besar dan mempunyai ● Adanya tanggung jawab yang
kewenangan untuk melakukan saling menguntungkan antara
pengawasan terhadap eksekutif. Menteri legislatif dengan eksekutif, dan
dan perdana menteri bertanggung jawab atar presiden dan kabinet.
kepada parlemen.
Contoh Negera : Prancis, Inggris, India, dsb ● Eksekutif dipilih oleh kepala
pemerintahan dengan persetujuan
legislatif.
Sistem pemerintahan campuran

DALAM SISTEM PEMERINATAH INI DIAMBIL


HAL-HAL YANG TERBAIK DARI SISTEM
PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL DAN SISTEM
PEMERINTAHAN PARLEMEN. SELAIN MEMILIKI
PRESIDEN SEBAGAI KEPALA NEGARA, JUGA
MEMILIKI PERDANA MENTERI SEBAGAI KEPALA
PEMERINTAHAN.

CONTOH NEGARA PERANCIS.


.
Kelebihan dan kekurangan Sistem Pemerintahan
Campuran
No Kelebihan Kekurangan

1 Bahwa pada setiap masalah negara, Bahwa tidak setiap masalah mampu
rakyat langsung ikut serta diselesaikan oleh rakyat karena untuk
menanggulanginya. Keuntungan lain mengatasinya perlu pengetahuan yang
ialah bahwa kedudukan pemerintah cukup yang harus dimiliki oleh rakyat itu
itu stabil sehingga pemerintah akan sendiri
memperoleh pengalaman yang baik
dalam menyelenggarakan
kepentingtan rakyatnya.

2 Kelebihannya,rakyat Sistem ini tak bisa dilaksanakan jika


memegangperanan. terdapat banyak perbedaan paham
antara rakyat dan eksekutif menyangkut
kebijakan politik

3 Sistem ini pemerintahan lebih tegas Adanya ketidak jelasan otoritas


dan lebih kompoten pemerintah yang dapat menimbulkan
perpecahan
BAGAIMANA SISTEM
PEMERINTAHAN DI INDONESIA ???
01
SUB Sistem AMINISTRASI
NEGARA
• Sistem penyelanggaraan negara dan pemerintahan
Tujuan mewujudkan tujuan negara sebagaimana
disebutkan dalam alinea keempat Pembukaan UUD
1995

• Seluruh aparatur negara dan pejabat dalam


lembaga pemerintah/ eksekutif beserta seluruh
Manusia rakyat

• Penyelenggaraan keseluruahan kekuasaan


pemerintahan, yang dibedakan menjadi tugas
umum pemerintahan dan tugas pembangunan
Lanjutan…
• Keterlibatan seluruh aparatur negara atau
pemerintah dan seluruh jajaran aparatur
Kerjasama pemerintahan beserta seluruh rakyat dari seluruh
wilayah negara mengandung pengertian
keharusan adanya kerjasama.

• Segenap daya dan dana yang ada secara nasional,


dalam arti yang dimiliki pemerintah, maupun
Sarana
senegap rakyat. Dalam rangka pemberdayaan
masyarakat dan peningkatan ekonomi tersebut,
fungsi pelayanan aparatur negara haruslah
diartikan secara luas sehingga mencakup
pengayoman.
Teori-Teori
Fungsi Negara
John Locke
• Fungsi Legislatif
• Fungsi Eksekutif
• Fungsi Federatif

Trias Distributio
Politica n of Power
Montesqiueu
Theory • Fungsi Legislatif
• Fungsi Eksekutif
• Fungsi Federatif
Tabel Bentuk Negara Aristoteles
Jumlah Orang Bentuk Negara
Memerintah Ideal Declaine
Satu Monarki Tirani
Beberapa Aristokrasi Oligarki
Banyak Politeia Demokrasi
SISTEM PEMILIHAN
UMUM
DI INDONESIA
SISTEM PEMILIHAN UMUM
DI INDONESIA
 Pemilihan Umum ( PEMILU) Sebagai
pelaksanaan kedaulatan rakyat atau demokrasi
 Pemilu dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan
Umum (KPU) yaitu suatu lembaga independent
yang dibentuk dengan suatu undang-undang
Mengapa Pemilu (elections) diperlukan
atau tujuan PEMILU?
1. Menguatkan legitimasi pranata politik
(eksekutif, legislatif, judikatif)
2. Menjamin stabilitas peralihan
kepemimpinan
3. Memilih kader penguasa yang terbaik
4. Menegakkan demokrasi.
Parameter Kualitas Pemilu
Menurut Dr. Wahyudi Kumorotomo
1. Demokratis (persaingan sehat, jujur, adil, aman)
2. Terciptanya infrastruktur politik (DPR, presiden) yg kuat
dan berkualitas
3. Derajat keterwakilan yg optimal; mengurangi
kemungkinan over-representation di daerah tertentu dan
under-representation di daerah lainnya
4. Menyeluruh & tuntas; peraturan yg jelas, tanpa intervensi
pemerintah atau pihak tertentu
5. Praktis, tidak rumit dan mudah dilaksanakan.
Jadwal Keserentakan
Pemilu
3 Hal yang mendasari Putusan MK No.
55/PUU-XVII/2019
1. Perdebatan para pengubah UUD 1945 atau original
intent ketika amandemen;
2. Penguatan sistem presidensil di Indonesia; dan
3. Menelusuri makna pemilihan umum serentak dalam
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-
XI/2013
Putusan MK 55/PUU-XVII/2019
6 Model Pemilu serentak yang
Konstitusional
1. Pemilihan umum serentak untuk memilih anggota DPR, DPD,
Presiden/Wakil Presiden, dan anggota DPRD;
2. Pemilihan umum serentak untuk memilih anggota DPR, DPD,
Presiden/Wakil Presiden, Gubernur, dan Bupati/Walikota;
3. Pemilihan umum serentak untuk memilih anggota DPR, DPD,
Presiden/Wakil Presiden, anggota DPRD, Gubernur, dan Bupati/Walikota;
4. Pemilihan umum serentak nasional untuk memilih anggota DPR, DPD,
Presiden/Wakil Presiden; dan beberapa waktu setelahnya dilaksanakan
Pemilihan umum serentak lokal untuk memilih anggota DPRD Provinsi,
anggota DPRD Kabupaten/Kota, pemilihan Gubernur, dan
Bupati/Walikota;
lanjutan…
5. Pemilihan umum serentak nasional untuk memilih anggota DPR, DPD,
Presiden/Wakil Presiden; dan beberapa waktu setelahnya dilaksanakan
Pemilihan umum serentak provinsi untuk memilih anggota DPRD Provinsi
dan memilih gubernur; dan kemudian beberapa waktu setelahnya
dilaksanakan pemilihan umum serentak kabupaten/kota untuk memilih
anggota DPRD Kabupaten/Kota dan memilih Bupati dan Walikota;

6. Pilihan-pilihan lainnya sepanjang tetap menjaga sifat keserentakan


pemilihan umum untuk memilih anggota DPR, DPD, dan Presiden/Wakil
Presiden;”
Pemilu Serentak yang Bagaimana?
Syarat Minimal Pencalonan
Presiden dan Wakil Presiden
Syarat Minimal Pencalonan Presiden
dan Wakil Presiden
● Syarat minimal pencalonan presiden dan wakil presiden tidak relevan
dengan pemilu serentak dan sistem pemerintahan presidensial
● Adanya syarat minimal pencalonan presiden dan wakil presiden
menyebabkan masyarakat tidak memiliki alternatif pilihan
● Setiap partai politik peserta pemilu bisa mengusung pasangan calon
presiden dan wakil presiden
● Partai politik peserta pemilu sudah melewati berbagai proses seleksi
Teknologi Pemilu
Konteks Penggunaan Teknologi dalam
Pemilu
. Teknologi sebagai “alat” untuk mencapai tujuan tertentu dalam pemilu salah satunya
menciptakan pemilu yang berkualitas dan berintegritas.
. Salah satu prinsip electoral integrity ialah transparency dan accountability yang dapat
memanfaatkan teknologi untuk mencapai dan meningkatkan integritas pemilu.
. Teknologi diposisikan sebagai alat untuk membantu electoral governance -
Mempermudah kerja penyelenggara;
-Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemilu;
. Tidak ada teknologi yang ideal dan terbaik, yang ada penggunaan teknologi pemilu yang
sesuai dengan kebutuhan.
BRAZIL KENYA JERMAN BELANDA PERANCIS
Peroses pemungutan, p Terjadinya pengelembu Keluarnya putusan Mah Munculnya glombang pr Penggunaan e-
enghitungan, dan rekapi ngan suara yang beruju akmah Konstitusi Jerma otes dan kampanye “we voting untuk pemilih dilu
tulasi suara yang meliba ng pada konflik di Pemil n yang menilai penggun don’t trust the machine” ar negeri dibatalkan ole
tkan banyak pekerja da u 2007, menjadi pembel aan e- untuk mempertanyakan h pemerintahan Peranci
n potensi manipulasi su ajaran bagi Kenya untuk voting bertentangan den penggunaan e- s menjelang beberapa b
ara, menjadi latar belak mengadopsi result tran gan prinsip kerahasian voting di Belanda ulan sebelum pemilu un
ang dibalik penggunaan smission system (RTS) pemilih menjadi latar bel tuk meminimalisir resiko
electronic voting machi atau e-recap akang kembalinya pem cyber attack
ne (EVM) ungutan suara manual
Siklus Mempersiapkan dan Evaluasi Teknologi Pungut-Hitung
Identifikasi Masalah

• Berbagai wacana untuk pemanfaatan


teknologi pemilu haruslah
berlandaskan pada jawaban terhadap
persoalan dan konteks kebutuhan.
• Identifikasi masalah penting:
Pertanyaanya “apakah ada
permasalahan dalam pemungutan
suara, penghitungan suara, dan
rekapitulasi suara di Indonesia?”
• Identifikasi masalah dari feasibility
study KPU di 2016
Lanjutan....
Tahapan Pemungut  proses pemungutan suara menjadi rujukan dunia inte
an Suara rnasional;
 Interaksi sosial yang tinggi;
 Perayaan politik 5 yang unik dan meriah;
 Masalahmasalah (Tertukarnya surat suara, Pemilih tid
ak terdaftar di DPT, Ketersediaan Surat Suara, manip
ulasi KPPS)
Tahapan Penghitun  relatif lancar dan sukses. Pesta demokrasi terlihat dal
gan Suara am proses penghitungan suara;
 Masalah yang muncul; kesalahan pengisian form reka
pitulasi, penghitungan yang lama khususnya untuk p
emilu legislatif;
 Wahana interaksi sosial dan pendidikan politik;
 Toleransi terhadap perbedaan.
Tahapan Rekapitul  Proeses yang relatif lama;
asi  Ketegangan/konfilk antar pendukung;
 Perilaku koruptip/manipulasi data hasil pemilu.
Perjalanan Uji Coba E-Rekap di
Indonesia
Pengaturan Teknologi di RUU Pemilu
• Kata elektronik disebutkan 44 kali di dalam RUU Pemilu. Kata
elektronik mengacu pada pengiriman hasil pemungutan suara dari
TPS Luar Negeri, KTP elektronik, dan pemberian suara pada
Pemilihan Kepala Daerah.
• RUU Pemilu hanya memberikan ruang bagi penggunaan teknologi e-
voting di Pilkada. Sedangkan penggunaan teknologi informasi lainnya
tidak diatur dalam RUU Pemilu.
• RUU Pemilu tidak perlu menyebutkan secara spesifik jenis teknologi
informasi yang digunakan, namun RUU Pemilu perlu menegaskan
prinsip dan mekanisme penggunaan teknologi informasi yang
mengedepankan azas pemilu.
• Wewenang baru untuk lembaga yang memiliki kapasitas untuk
melakukan tugas-tugas berkaitan dengan teknologi pemilu, seperti
lembaga yang berhak memberikan sertifikasi dan audit.
• Jenis-jenis pelanggaran khusus terhadap teknologi pungut hitung
beserta sanksinya
MAK AS I H
TERI
do yo u h
?
a ve a n y q u e ti on s

Anda mungkin juga menyukai