Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 2

Anggota :

Annisa Adelia Nur Materi :


Adzra Hilmiya Ushaimah • PENJELASAN PENGERTIAN SISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK
Reysa Ramadhani INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH
DIAMANDEMEN UUD 1945
Zatalini • BAGAN ATAU PETA KONSEP SISTEM
Fathia Rizki Putri PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH
Ahmad Alva Riziq DIAMANDEMEN UUD 1945
Dimas Agung Arya Bagus
Pengertian sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu sistem
dan pemerintahah.

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian, di mana


bagian yang satu dengan yang lain saling berkaitan satu sama lain, yang
akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik akan memengaruhi
keseluruhannya itu

Pemerintahan dalam arti luas adalah segala urusan yang dilakukan oleh
negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan
negeri tersebut. Karena itu apabila berbicara tentang sistem
pemerintahan pada dasarnya adalah membicarakan bagaimana pembagian
kekuasaan serta hubungan antara lembaga-lembaga negara menjalankan
kekuasaan negara itu, dalam rangka menyelenggarakan kepentingan rakyat
Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Di Amandemen

Sistem pemerintahan ini tertuang dalam penjelasan UUD 1945 tentang 7


kunci pokok sistem pemerintahan. Yaitu :

7.
Indonesia adalah Negara 5.
Sistem Konstitusional Kekuasaan
yang berdasar atas
hukum (rechtsstaat) Presiden tidak Kepala
bertanggung jawab Negara tidak
kepada DPR. tak terbatas.
Presiden adalah
penyelenggara
pemerintah Negara 6.
Kekuasaan yang tertinggi di
tertinggi di tangan bawah MPR. Menteri Negara adalah
MPR pembantu presiden, dan
tidak bertanggung jawab
terhadap DPR.
Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945
Sebelum Di Amandemen

Berhak mengangkat para


Pemegang kekuasaan legislative
menteri dan pejabat Negara
Berhak menyatakan perang,
Pemegang kekuasaan sebagai
membuat perdamaian, dan
kepala pemerintahan.
perjanjian dengan Negara lain
Pemegang kekuasaan sebagai Berhak mengangkat duta dan
kepala Negara. menerima duta dari Negara lain.
Berhak memberi gelaran, tanda
Panglima tertinggi dalam
jasa, dan lain-lain tanda
kemiliteran.
kehormatan.
Berhak mengangkat & melantik
Berhak memberi grasi, amnesty,
para anggota MPR dari
abolisi, dan rehabilitasi
utusan daerah atau golongan.
Dampak yang terjadi dari sistem pemerintahan yang bersifat presidensial
Dampak Negatif

• Terjadi pemusatan kekuasaan


Dampak Positif Negara pada satu lembaga, yaitu Presiden.
• Peran pengawasan & perwakilan DPR semakin
• Presiden dapat mengendalikan seluruh lemah
Penyelenggaraan pemerintahan. • Pejabat - pejabat Negara yang
• Presiden mampu menciptakan diangkat cenderungdimanfaatkan untuk loyal
pemerintahan dan mendukung kelangsungan kekuasaan
yang kompak dansolid. presiden.
• Kebijakan yang dibuat cenderung
• Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak
menguntungkan orangorang yang dekat presiden.
mudah jatuh atau berganti. • Menciptakan perilaku KKN.
• • Konflik dan pertentangan antar pejabat Terjadi personifikasi bahwa presiden dianggap
Negara dapat dihindari. Negara
• Rakyat dibuat makin tidak berdaya,
dan tunduk padaPresiden.

Indonesia memasuki era reformasi. Dimana bangsa Indonesia ingin dan bertekad untuk
menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Oleh karena itu perlu disusun
pemerintahan berdasarkan konstitusi (konstitusional). Yang bercirikan sebagaI berikut :
• Adanya pembatasan kekuasaanekskutif.
• Jaminan atas hak-hak asasi manusia dan warga Negara.
Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasar UUD 1945 setelah Diamandemen

Pokok-pokok sistem pemerintahan ini adalah sebagai berikut : Sistem pemerintahan ini pada dasarnya
• Bentuk Negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang masih menganutsitem presidensial. Hal ini terbukti
luas. Wilayah Negara terbagi menjadi beberapa provinsi. dengan presiden sebagai kepala Negara dan kepala
pemerintahan. Presiden Juga berada di luar
• Bentuk pemerintahan adalah Republik.
pengawasanlangsung DPR dan tidak bertanggung jawab
• Sistem pemerintahan adalah presidensial. terhadap parlemen.
• Presiden adalah kepala Negara sekaligus
kepalapemerintahan. Dengan demikian, ada perubahan-perubahan
• Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Hal
danbertanggung jawab kepada presiden. itu diperuntukkan dalam memperbaiki sistem presidensial yang
lama. Perubahan baru
• Parlemen terdiri atas dua (bikameral), yaitu DPR dan DPD.
tersebut, antara lain adanya pemilihan presiden secara langsung,
• Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh mahkamahagung sistem bicameral, mekanisme check and balance, dan pemberian
dan badan peradilan di bawahnya. kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk melakukan
pengawasan dan fungsi anggaran.

Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut :

• Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan MPR atas usul dan pertimbangan dari DPR.
• Presiden dalam mengangkat pejabat Negara perlupertimbangan dan/atau persetujuan DPR.
• Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.
• Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan hak budget (anggaran).
Perbedaan Sistem Pemerintahan Sebelum dan
Sesudah Amandemen

Dalam sejarah indonesia, sudah beberapa kali pemerintah melakukan amandemen


pada UUD 1945. Hal ini tentu saja dilakukan untuk menyesuaikan undang-undang
dengan perkembangan zaman dan memperbaikinya sehingga dapat menjadi dasar
hukum yang baik. Dalam proses tersebut, terdapat perbedaan antara sistem
pemerintahan sebelum dilakukan amandemen dan setelah dilakukan amandemen.
Perbedaan Sistem Pemerintahan Sebelum dan
Sesudah Amandemen (MPR)

Sebelum Setelah
Sebelum dilakukan amandemen, MPR merupakan lembaga
Setelah amandemen, MPR berkedudukan sebagai lembaga
tertinggi negara sebagai pemegang dan pelaksana
tinggi negara yang setaradengan lembaga tinggi negara
sepenuhnya kedaulatan rakyat.
lainnya seperti Lembaga Kepresidenan, DPR, DPD, BPK, MA,
dan MK.
WEWENANG
WEWENANG
1. Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan
oleh lembaga negara yang lain, termasuk penetapan
1. Menghilangkan supremasi kewenangannya
Garis-Garis Besar Haluan Negara yang pelaksanaannya
2. Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN
ditugaskan kepada Presiden/M andataris,
3. Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden
2. Memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran
(karena presiden dipilih secaralangsung melalui pemilu )
terhadap putusan-putusan M ajelis.
4. Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.
3. Menyelesaikan pemilihan dan selanjutnya mengangkat
5. Melantik presiden dan/atau wakil presiden
Presiden Wakil Presiden.
6. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam
4. Meminta pertanggung jawaban dari Presiden/ M
masa jabatannya
andataris mengenal pelaksanaan Garis-Garis Besar
7. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan
Haluan Negara dan menilai pertanggungjawaban
oleh Presiden dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden
tersebut.
8. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan
5. Mencabut mandat dan memberhentikan Presiden dan
calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
memberhentikan Presiden dalam masa jabatannya
partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan
apabila Presiden/mandataris sungguh-
calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara
sungguhmelanggar Haluan Negara dan/atau Undang-
terbanyak pertama dan kedua dalam Pemilu sebelumnya
Undang Dasar.
sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil
6. Mengubah undang-Undang Dasar
Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak
7. Menetapkan Peraturan Tata Tertib Majelis
dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya
8. Menetapkan Pimpinan M ajelis yang dipilih dari dan oleh
secara bersamaan.
anggota.
9. MPR tidak lagi memiliki kewenangan untuk menetapkan
9. Mengambil/memberi keputusan terhadap anggota yang
GBHN
melanggarsumpah/janji anggota.
Perbedaan Sistem Pemerintahan Sebelum dan
Sesudah Amandemen (DPR)

Sebelum Setelah
Setelah amandemen, Kedudukan DPR diperkuat
sebagai lembaga legislatif dan fungsi serta
wewenangnya lebih diperjelas seperti adanya
Sebelum Amandemen, Presiden tidak dapat
peran DPR dalam pemberhentian presiden,
membubarkan DPR yang anggota-anggotanya
persetujuan DPR atas beberapa kebijakan
dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum
presiden, dan lain sebagainya.
secara berkala lima tahun sekali. Meskipun
demikian, Presiden tidak bertanggung Jawab
WEWENANG
Kepada DPR.
1. Membentuk Undang-Undang yang dibahas
WEWENANG
dengan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama
1. Memberikan persetujuan atas RUU yang
2. Membahas dan memberikan persetujuan
diusulkan presiden.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
2. Memberikan persetujuan atas PERPU.
Undang
3. Memberikan persetujuan atas Anggaran.
3. Menerima dan membahas usulan RUU yang
4. Meminta MPR untuk mengadakan sidang
diajukan DPD yangberkaitan dengan bidang
istimewa guna meminta
tertentu dan mengikutsertakannya dalam
pertanggungjawaban presiden.
pembahasan
5. Tidak disebutkan bahwa DPR berwenang
4. Menetapkan APBN bersama Presiden dengan
memilih anggota anggota BPK dan tiga
memperhatikanpertimbangan DPD
hakim pada Mahkamah Konstitusi.
5. Melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan
pemerintah
Perbedaan Sistem Pemerintahan Sebelum dan
Sesudah Amandemen (Presiden)

Sebelum Setelah
Setelah Amandemen, Kedudukan presiden sebagai kepala
negara, kepala pemerintahan dan berwenang membentuk
Sebelum Amandemen,Presiden selain
Undang-Undang dengan persetujuan DPR. Masa jabatan
memegang kekuasaan eksekutif (executive presidenadalah lima tahun dan dapat dipilih kembali
Power), juga memegang kekuasaan legislative selama satu periode.
(legislative power) dan kekuasaan yudikatif
(judicative power). Presiden mempunyai hak WEWENANG
prerogatif yang sangat besar. Tidak ada aturan
mengenai batasan periode seseorang dapat 1. Memegang kekuasaanpemerintahanmenurut UUD
menjabat sebagai presiden serta mekanisme 2. Presiden tidak lagi mengangkat BPK, tetapi diangkat
pemberhentian presiden dalam masa oleh DPR dengan memperhatikan DPD lalu diresmikan
jabatannya, sehingga presiden bisa menjabat oleh presiden
3. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan
seumur hidup.
Darat, Angkatan Laut,Angkatan Udaradan
4. Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan
WEWENANG Perwakilan Rakyat (DPR). Presiden melakukan
pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU
1. Mengangkat dan memberhentikan anggota bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.
BPK. 5. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
2. Menetapkan Peraturan Pemerintah Undang (dalamkegentingan yang memamemak
3. Pengganti Undang-Undang kegentingan 6. Menetapkan Peraturan Pemerintah
yang memaksa) Menetapkan Peraturan 7. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
Pemerintah Menyatakan perang,
4. Mengangkat dan memberhentikan menteri- 8. Membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara
laindengan persetujuan DPDP
menteri
9. Membuat perjanjian internasional lainnya dengan
persetujuan DPDPR
10.Menyatakan keadaan bahaya
Perbedaan Sistem Pemerintahan Sebelum dan
Sesudah Amandemen (Presiden)

PEMILIHAN (Setelah Amandemen)


PEMILIHAN (Sebelum
Amandemen) 1. Calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai politik peserta
Presiden dan Wakil pemilu sebelumnya. Pilpres pertama kali di
Presiden diangkat dan Indonesia diselenggarakan pada tahun 2004.
diberhentikan oleh MPR. 2. Jika dalam Pilpres didapat suara >50% jumlah
suara dalampemilu dengan sedikitnya 20% di
setiap provinsi yang tersebar di lebih dari separuh
jumlah provinsi Indonesia, maka dinyatakan
sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Jika
tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil
Presiden terpilih, maka pasangan yang
memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua
dalam Pilpres mengikuti Pilpres Putaran Kedua.
Pasangan yang memperoleh suara terbanyak
dalam Pilpres Putaran Kedua dinyatakan sebagai
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.
Perbedaan Sistem Pemerintahan Sebelum dan
Sesudah Amandemen (MK)

Sebelum Setelah

Setelah Amandemen

WEWENANG

1. Berwenang mengadili pada tingkat


Sebelum Amandemen, pertama dan terakhir yang putusannya
Mahkamah konstitusi bersifat final untuk menguji Undang
berdiri setelah Undang terhadap Undang-Undang Dasar,
memutus sengketa kewenangan lembaga
amandemen
negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD 1945, memutus pembubaran
partai politik, dan memutus perselisihan
tentang hasil Pemilihan Umum
2. Wajib memberi putusan atas pendapat
Dewan PerwakilanRakyat mengenal dugaan
pelanggaran oleh Presidendan/atau Wakil
Presiden menurut UUD 1945.
Ketua Makhamah Konstitusi
Hakim Konstitusi
• Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh Hakim
Konstitusi untuk masa jabatan 3 tahun. Masa jabatan
Ketua MK selama 3 tahun yang diatur dalam UU 24/2003 Mahkamah Konstitusi
ini sedikit aneh, karena masajabatan Hakim Konstitusi mempunyai 9 Hakim Konstitusi
sendiri adalah 5 tahun, sehingga berarti untuk masa yang ditetapkan oleh Presiden.
jabatan kedua Ketua MK dalam satu masa jabatan Hakim Konstitusi diajukan
Hakim Konstitusi berakhir sebelum waktunya (hanya 2 masing-masing 3 orang oleh
tahun). Ketua MK yang pertama adalah Prof. Dr. Jimly Mahkamah Agung, 3 orang
Asshiddiqie, S.H.. Guru besar hukum tata negara oleh Dewan Perwakilan
Universitas Indonesia kelahiran 17 April 1956 ini terpilih Rakyat, dan 3 orang oleh
pada rapat internal antar anggota hakim Mahkamah Presiden. Masa jabatan Hakim
Konstitusi tanggal 19 Agustus 2003. Konstitusi adalah 5 tahun, dan
• Jimly terpilih lagi sebagai ketua untuk masa bakti 2006- dapat dipilih kembali untuk 1
2009 pada 18 Agustus 2006 dan disumpah pada 22 kali masa jabatan berikutnya.
Agustus 2006. Pada 19 Agustus 2008, Hakim Konstitusi
yang baru diangkat melakukan voting tertutup untuk
memilih Ketua dan Wakil Ketua MK masa bakti2008-2011
dan menghasilkan Mohammad Mahfud MD sebagai
ketuaserta Abdul Mukthie Fadjar sebagai wakil ketua.
Perbedaan Sistem Pemerintahan Sebelum dan
Sesudah Amandemen (MA)

Sebelum Setelah
Setelah Amandemen
Sebelum Amandemen
KEDUDUKAN
• MA merupakan lembaga negara yang memegang
KEDUDUKAN
kekuasaan kehakiman disamping itu sebuah makhamah
• Kekuasan kehakiman menurut UUD 1945 sebelum Konstitusi Indonesia (pasal 24 (2) UUD Hasil Aransemen)
amandemen dilakukan oleh Mahkamah Agung dan dalam melaksanakan kekuasaan Kehakiman , MA
lain lain badan kehakiman (Pasal 24 (1)). membawahi Beberapa macam lingkungan peradilan,yaitu
Kekuasaan kehakiman hanya terdiri atas badan- peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan
badan pengadilan yang berpuncak pada peradilantata usaha negara( Pasal 24 (2) UUD 1945
hasil amandemen).
Mahkamah Agung. Lembaga ini dalam tugasnya
diakui bersifat mandiri dalam arti tidak boleh WEWENANG
diintervensi atau dipengaruhi oleh cabang- • Fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur
cabang kekuasaan lainnya, terutama eksekutif dalam Undang-undang seperti kejaksaan, Kepolisian,
Advokat/Pengacara danlain-lain:
WEWENANG • Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang-undangan di bawah Undang-
• Sebelum adanya amandemen, Mahkamah Agung
Undang, dan mempunyaiwewenang lainnya yang diberikan
berwenang dalam kekuasaan kehakiman secara oleh Undang-Undang
utuh karena lembaga ini merupakan lembaga • Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi
kehakiman satu-satunya di Indonesia pada saat • Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi
itu. grasi danrehabilitasi
Perbedaan Sistem Pemerintahan Sebelum dan
Sesudah Amandemen (BPK)

Sebelum Setelah
Setelah Amandemen

Pasal 23
1. Anggota BPK dipilih oleh
DPRdenganmemperhatikanperti
Sebelum Amandemen
mbangan DPD dan diresmikan
Untuk memeriksa tanggung jawab
olehPresiden.
tentang keuangan negara diadakan
2. Pimpinan BPK dipilih dari dan
suatu Badan Pemeriksa Keuangan
oleh anggota.
yang peraturannya ditetapkan
dengan undangundang. Hasil
Pasal 23G
Pemeriksaan itu diberitahukan
1. BPK berkedudukan di ibukota
kepada Dewan Perwakilan Rakyat”
negara dan memiliki perwakilan
PASAL 23
di setiap propinsi
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai
BPK di atur denganundang-
undang
Peta Konsep
Kelompok 2
Thank You

Anda mungkin juga menyukai