1. Tahun 1945-1949
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Semula sistem pemerintahan yang digunakan adalah
presidensial tetapi sebab kedatangan sekutu (agresi
militer) dan berdasarkan Maklumat Presiden no X
tanggal 16 November 1945 terjadi pembagian
kekusaaan dimana kekuasaan eksekutif dipegang oleh
Perdana Menteri maka sistem pemerintahan indonesia
menjadi Sistem Pemerintahan Parlementer.
2. Tahun 1949-1950
Sistem Pemerintahan : Quasy Parlementer*
Bentuk pemerintahan Indonesia saat itu adalah serikat
dengan konstitusi RIS sehingga sistem pemerintahan
yang digunakan adalah parlementer. Namun karena tidak
seluruhnya diterapkan maka Sistem Pemerintahan saat
itu disebut Quasy Parlementer
4. Tahun 1959-1966
Sistem Pemerintahan: Presidensial
Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 yang isinya
1. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali
UUD 1945.
2. Pembubaran Badan Konstitusional
3. Membentuk DPR sementara dan DPA sementara
5. Tahun 1966-1998
Sistem Pemerintahan: Presidensial
Perbedaan Pokok2 S P I sebelum amandemen
dan sesudah Amendemen UUD 1945
Sebelum
•Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum
(rechtsstaat).
•Sistem Konstitusional.
•Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
•Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang
tertinggi dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat.
•Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan
Rakyat.
•Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
•Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas
Pemerintahan orde baru dengan tujuh kunci pokok diatas berjalan
sangat stabil dan kuat. Pemerintah memiliki kekuasaan yang besar.
Sistem Pemerintahan Presidensial yang dijalankan pada era ini
memiliki kelemahan pengawasan yang lemah dari DPR namun juga
memiliki kelebihan kondisi pemerintahan lebih stabil.