Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Sejarah Indonesia
Sebelum negeri ini memiliki nama, Indonesia selalu
disebut sebagai Hindia Belanda. Namun pada saat masa
penjajahan Belanda, Richardson Logan seorang sarjana
hukum dari Skotlandia menggunakan istilah Indonesia
sebagai sebutan bagi negara kepulauan yang ada di
Hindia Belanda. Adapun Indonesia sendiri memiliki arti
negara yang terdiri dari kepulauan.

PROFIL INDONESIA

Bentuk Negara
: Kesatuan
Bentuk pemerintahan
: Republik
Sistem pemerintahan
: presidensil
Bahasa resmi
: Bahasa indonesia
Ibu Kota
: Jakarta
Letak
: 60 LU- 90 LS dan 950 BT- 1410
BT
Lagu kebangsaan
: Indonesia Raya
Hari kemerdekaan
: 17 Agustus 1945
Presiden
: Joko Widodo
Wakil Presiden
: Jusuf Kalla
Dasar Negara
: Pancasila
Undang-undang dasar Negara : UUD 1945

PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHAN

Sistem = suatu keseluruhan yang terdiri


atas beberapa bagian yang mempunyai
hubungan fungsional.
Pemerintahan dalam arti luas =
pemerintah / lembaga-lembaga negara
yang
menjalankan
segala
tugas
pemerintah baik sebagai lembaga
eksekutif, legislatif ataupun yudikatif.

MACAM_MACAM
SISTEM PEMERINTAHAN

SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIAL

SISTEM
PEMERINTAHAN
PARLEMENTER

Merupakan sistem pemerintahan di


mana kepala pemerintahan dipegang oleh
Presiden dan pemerintah tidak
bertanggung jawab kepada Parlemen
(Legislatif).

Merupakan suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah


(eksekutif) bertanggung jawab kepada Parlemen. Dalam
sistem pemerintahan ini, parlemen mempunyai kekuasaan
yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana
menteri bertanggung jawab kepada parlemen.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem


Pemerintahan Presidensil
Kelebihan

Kekurangan

Badan eksekutif lebih stabil


kedudukannya karena tidak tergantung
pada parlemen
Masa jabatan badan eksekutif lebih
jelas dengan jangka waktu tertentu
Penyusunan program kerja kabinet
mudah disesuaikan dengan jangka
waktu masa jabatannya
Legislatif bukan tempat kaderisasi
untuk jabatan-jabatan eksekutif karena
dapat di isi oleh orang luar termasuk
anggota parlemen sendiri.

Kekuasaan eksekutif diluar

pengawasan langsung legislatif


sehingga dapat menciptakan kekuasaan
mutlak.
Sistem pertanggungjawaban kurang
jelas.
Pembuatan keputusan atau kebijakan
publik umumnya hasil tawar-menawar
antara eksekutif dan legislatif sehingga
dapat terjadi keputusan tidak tegas dan
memakan waktu yang lama.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem


Pemerintahan Parlementer
Kelebihan

Kekurangan

Pembuatan kebijakan dapat ditangani


secara cepat karena mudah terjadi
penyesuaian pendapat antara eksekutif
dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan
legislatif dan eksekutif
Garis tanggung jawab dalam
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
publik jelas
Adanya pengawasan yang kuat dari
parlemen terhadap kabinet sehingga
kabinet menjadi berhati-hati dalam
menjalankan pemerintahan

Kedudukan badan eksekutif /kabinet


sangat tergantung pada mayoritas
dukungan parlemen sehingga sewaktuwaktu kabinet dapat dijatuhkan oleh
parlementer
Kelangsungan kedudukan badan
eksekutif atau kabinet tak bisa
ditentukan , karena sewaktu-waktu dapat
dibubarkan oleh kabinet
Kabinet dapat mengendalikan parlemen,
hal ini terjadi bila para anggota parlemen
dan berasal dari partai mayoritas, karena
pegaruh mereka yang besar di parlemen
dan partai , anggota kabinet pun dapat
menguasai parlemen
Parlemen menjadi tempat kaderisasi
bagi jabatan-jabatan eksekutif

Periodisasi Masa Pemerintahan


Indonesia
1. Sistem pemerintahan pada masa UUD 1945
2. Sistem pemerintahan pada masa Konstitusi RIS 1949-1950
3. Sistem pemerintahan pada masa UUDS 1950-1959
4. Sistem pemerintahan pada masa UUD 1945 Orde lama 19591966
5. Sistem pemerintahan Orde Baru pada masa 1966-1998

Sistem Pemerintahan Sebelum Amandemen


UUD 1945

MPR menerima kekuasaan tertinggi dari rakyat


Presiden sebagai kepala penyelenggara pemerintahan
DPR berperan sebagai pembuat Undang - Undang
BPK berperan sebagai badan pengaudit keuangan
DPA berfungsi sebagai pemberi saran/pertimbangan kepada presiden /
pemerintahan
MA berperan sebagai lembaga pengadilan dan pelaksana aturan yang
diterbitkan pemerintah.
01/20/17

STRUKTUR KETATANEGARAAN RI
SEBELUM AMANDEMEN UUD 1945

01/20/17

Pokok-Pokok sistem Pemerintahan RI


Setelah Amandemen
1. Bentuk Negara Indonesia adalah negara kesatuan
2. bentuk pemerintahan yaitu Republik dengan sistem pemerintahan yaitu
presidensial
3. pemegang kekuasaan eksekutif adalah presiden
4. kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden
5. pemegang kekuasaan legislatif adalah DPR
6. parlemen terdiri atas 2 bagian(bikameral) yaitu DPR dan DPD
7. kekuasaan yudikatif dijalankan oleh MA dan MK dan KY

Struktur Ketatanegaraan Negara Republik


Indonesia(Setelah Amandemen)

Beberapa variasi dari sistem


pemerintahan presidensil RI
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan
parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahankelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem
pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut ;
1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR.
Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak
langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undangundang dan hak budget (anggaran)

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem


Pemerintahan Negara R.I.
Sistem Pemerintahan Presidensial Negara R.I.
No

Kelebihan

Kelemahan

1.

Adanya kepastian dan supremasi hukum


dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara.

Masih ada oknum aparat penegak hukum (Polisi,


Jaksa dan Hakim) yang belum bekerja secara
profesional.

2.

MPR
yang terdiri dari anggota DPR,
Utusan Daerah dan Utusan golongan,
berwenang
mengubah
UUD
dan
memberhentikan Presiden/Wakil Presiden
dalam masa jabatannya menurut UUD.

MPR yang terdiri dari anggota DPR, Utusan


Daerah dan Utusan golongan, merupakan
lembaga negara yang sarat dengan muatan
politis sehingga keputusan maupun ketetapanketetapannya
sangat
bergantung
kepada
konstelasi politik rezim yang berkuasa pada saat
itu.

Lanjutan
3.

Jabatan Presiden (eksekutif) tidak dapat


dijatuhkan oleh Dewan Perwakilan
Rakyat, dan sebaliknya Presiden juga
tidak dapat membubarkan DPR. Presiden
dengan DPR bekerja sama dalam
pembuatan Undang-Undang.

Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang


berpengaruh, sehingga ada kecenderungan
eksekutif lebih dominan bahkan dapat mengarah
ke otoriter. Demikian juga pada masa orde baru,
meskipun ada lembaga-lembaga negara lain
namun kurang berfungsi sebagaimana mestinya.

4.

Jalannya Pemerintahan cenderung lebih


stabil karena program-program relatif
lancar dan tidak terjadi krisis kabinet.
Menteri-menteri adalah pembantu
Presiden.

Jika para menteri tidak terdiri dari orang-orang


yang jujur, bersih dan profesional, programprogram pemerintah tidak berjalan efektif dan
populis (berpihak kepada rakyat).

Sistem pemerintahan
Indonesia menurut UUD 1945
Menurut
UUD
1945,
bahwa
sistem
pemerintahan
Negara Republik Indonesia tidak menganut
sistem
pemisahan kekuasaan atau separation of
power
(Trias Politica) murni sebagaimana yang
diajarkan
Montesquieu, akan tetapi menganut sistem
pembagian kekuasaan (distribution of power).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai