PENDAHULUAN
Karena itu perlu adanya suatu usaha untuk mengendalikan aktifitas dari
mikroba. Yang dimaksud pengendalian di sini adalah upaya pemberantasan,
penghambatan dan pemusnahan selmikroba dan segala bentuk sel vegetatif. Telah
banyak di temukan teknik-teknik dalam pengendalian mikroorganisme seperti
desinfektan, sterilisasi, pasteurisasi, antiseptik, germisida, bakteoristatik, bakterisid
yang tentu saja tiap-tiap teknik harus melewati serangkaian prosedur yang benar
sehingga upaya pengendalian dapat memberikan hasil yang maksimal. Perlu di garis
bawahi bahwa tiap-tiap teknik memiliki suatu tujuan dalam pengendalian seperti
teknik sterilisasi yang bertujuan untuk membunuh segala macam sel mikroba dan
bentuk vegetatifnya (Hamijaya et al. 2014). Oleh karena itu dilakukan praktikum yang
berjudul pengendalian mikroba yang bertujuan untuk melihat pengaruh
disinfektan/antiseptik terhadap pertumbuhan bakteri.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pengendalian mikroba ini adalah untuk melihat
pengaruh disinfektan (harpic, WPC, vixal, wipol, bayclin) dan antiseptic (nuvo
handsanitizer, betadine, dettol antiseptik cair, rivanol, antis) terhadap pertumbuhan
bakteri.
1.3 Manfaat
Pengendalian mikroba dengan filtrasi ada dua filter, yaitu filter bakteriologis
dan filter udara. Filter bakteriologis biasanya digunakan untuk mensterilkan bahan-
bahan yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya larutan gula, serum,
antibiotika, antitoksin, dll. Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara
yangberisikan partikel (High Ef iciency Particulate Air Filter atau HEPA)
memungkinkan dialirkannya udara bersih ke dalamruangan tertutup dengan sistem
aliran udara laminar (Laminar Air Flow) (Rumsari et al.2019).
Bakteri tidak dapat mengadakan foto sintesis dengan adanya sinar radiasi.
Sinar yang lebih pendek gelombangnya yaitu gelombang antara 240–300
nm,berbagai macam sinar dalam membunuh bakteri yaitu sinar matahari, sinar x,
sinar ultra violet
INI ENGGA YA MA
DAFTAR PUSTAKA
Berliana. 2016. Analisa bakteri udara sebagai upaya pemantauan dan pencegahan
infeksi nosokomial di rumah sakit. Jurnal Husada Mahakam 4(3):141-150.
Rumsari Y, Suyana, Martono B. 2019. Efektivitas penggunaan satu dan dua tabung
ultraviolet terhadap penurunan angka kuman udara di laboratorium
bakteriologi [skripsi]. Yogyakarta: Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
Slamet. 2014. Jumlah bakteri dan jamur dalam ruangan di jurusan analis kesehatan
politeknik kesehatan kementerian kesehatan Pontianak. Sanitarian 6(2):247-
251.