Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KIMIA FARMASI

Produk Yang Digunakan Sehari-Hari Sebagai Antiinfeksi Lokal

Disusun Oleh :
Nama : Fayza Maya Elwarni
NPM : F1B020009
Dosen Pengampu : Eni Widiyati, Dr. Dra., MS

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT, Karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kimia farmasi.
Saya menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi terciptanya makalah yang
lebih baik lagi di masa mendatang.
Dengan ditulisnya makalah ini saya mempunyai harapan pada masa
mendatang, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang anti infeksi khususnya tentang antiseptik dan desinfektan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................6
2.1 Pengertian Antiseptik dan Disinfektan...............................................................6
2.2 Perbedaan dan Persamaan Antiseptik dan Disinfektan.......................................6
2.2.1 Perbedaaan Antiseptik dan Disinfektan......................................................6
2.2.2 Persamaan Antiseptik dan Disinfektan.......................................................7
2.3 Cara Penggunaan dari Antiseptik dan Disinfektan.............................................7
2.4 Produk yang Digunakan sebagai Antiseptik dan Disinfektan dalam Kehidupan
Sehari-Hari.....................................................................................................................8
2.4.1 Produk Antiseptik.......................................................................................8
2.4.2 Produk Disinfektan...................................................................................11
BAB III PENUTUP..........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan......................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah salah satu anugrah hidup yang paling
berharga. Situasi pandemi Covid-19 telah menciptakan
budaya 3M memakai masker, social distancing dan cuci
tangan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk
menghentikan penyebaran mata rantai Covid-19. Data
Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia (1
September 2021) menunjukkan 4.100.138 kasus positif,
3.776.891 sembuh, dan 133.676 meninggal. Di tengah
penyebaran Covid-19 yang terus meluas, aturan protokol
kesehatan juga diperkuat. Kondisi ini memunculkan
kebiasaan baru di masyarakat untuk selalu menjaga
kebersihan. Mencuci tangan dengan sabun atau hand
sanitizer setiap selesai beraktivitas merupakan salah satu
cara untuk menjaga dan menjaga kebersihan. Selain itu,
dapat mencegah penyebaran mikroorganisme patogen
melalui tangan yang kotor, yang dapat menyebabkan
berbagai penyakit. Dengan menggunakan larutan
disinfektan, lantai, dinding rumah, peralatan rumah tangga
dan udara di sekitarnya bebas dari mikroorganisme untuk
waktu yang lama saat bekerja di dalam ruangan. Udara
kotor berpotensi besar menyebabkan infeksi saluran
pernapasan. Penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk
memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di masa
pandemi memunculkan ide pembuatan produk kesehatan
esensial (Sari & Isadiartuti, 2006).
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh
berbagai agen infeksi yang meliputi : virus, bakteri, parasit,
maupun jamur. Agen infeksi biasanya ada di alam dan akan

4
masuk ke dalam tubuh sehingga menimbulkan penyakit
pada tubuh, dengan gejala seperti demam, muntah-muntah,
diare, hilangnya napsu makan, rasa sakit disekujur tubuh
dan lain-lain. Kematian dapat terjadi akibat penanganan
yang tidak memadai (Besung dan Kerta, 2009).
Salah satu cara untuk mencegah penularan dan
penyebaran adalah dengan menjaga kebersihan diri dan
lingkungan.Untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
gunakan antiseptik dan disinfektan.Suatu zat yang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan
mikroorganisme tanpa membunuhnya di jaringan tempat
tinggalnya. Pengawet biasanya mengandung alkohol,
klorheksidin, dan anilida. Disinfektan adalah zat yang dapat
membunuh patogen di lingkungan. Sanitizer biasanya
mengandung glutaraldehida dan formaldehida. Penggunaan
zat-zat tersebut dulunya menjadi tanggung jawab tenaga
medis, namun kini penggunaan zat-zat tersebut tidak hanya
di rumah sakit, tetapi sering juga di rumah (Larasati et al.,
2020).
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan,
ada hasil yang menunjukkan bahwa penggunaan antiseptik
dan disinfektan efektif dalam membunuh virus.Jika tidak,
Anda dapat terinfeksi bahkan menambah berat
badan.Perilaku pribadi dan protokol kebersihan diri sangat
penting dalam pengendalian penyebaran virus COVID-19,
antara lain: B. Jarak sosial, isolasi diri (Larasati et al.,
2020).
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu mempelajari
lebih lanjut tentang antiseptik dan disinfektan agar bisa
memahami dan mempelajari secara lebih luas lagi dengan produk
antiseptik dan disinfektan dan menerapkannya di kehidupan
sehari-hari.

5
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan antiseptik dan disinfektan?

2. Apa perbedaan dan persamaan antiseptik dan disinfektan?

3. Bagaimana penggunaan antiseptik dan disinfektan?

4. Apa saja produk yang digunakan sebagai antiseptik dan disinfektan


dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang antiseptik dan disinfektan.

2. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan antiseptik dan


disinfektan.

3. Untuk mengetahui cara penggunaan dari antiseptik dan disinfektan.

4. Untuk mengetahui produk yang digunakan sebagai antiseptik dan


disinfektan dalam kehidupan sehari-hari

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antiseptik dan Disinfektan


Antiseptik adalah zat antimikroba yang mengontrol
atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada
jaringan hidup. Contohnya termasuk alkohol, klorheksidin
glukonat, klorin, yodium, paraklorometaxylenol (PCMX),
senyawa surfaktan, dan triklosan. Antiseptik adalah
senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan
hidup seperti kulit dan selaput lendir, dapat diubah menjadi
disinfektan seperti fenol, yang juga dapat digunakan sebagai
disinfektan. Penggunaan bahan pengawet dapat
memperlambat penyebaran penyakit dan sangat dianjurkan

6
selama epidemi penyakit (WHO, 2016).
Disinfektan adalah zat yang digunakan untuk
mengendalikan, mencegah, atau menghancurkan
mikroorganisme berbahaya (bakteri, virus, atau jamur) pada
benda atau permukaan mati. Disinfektan diterapkan
langsung pada benda mati, sedangkan antiseptik diterapkan
pada permukaan jaringan hidup untuk mencegah atau
menghentikan pertumbuhan mikroba dengan menghambat
atau menghancurkan organisme hidup (Glenda et al., 2003).

2.2 Perbedaan dan Persamaan Antiseptik dan Disinfektan

2.2.1 Perbedaaan Antiseptik dan Disinfektan


 Antiseptik dapat menghentikan atau memperlambat pertumbuhan bakteri,
virus dan jamur pada permukaan kulit. Sedangkan disinfektan
menghancurkan atau mengurangi pertumbuhan bakteri, virus dan jamur
pada benda mati.

 Antiseptik diaplikasikan secara topikal pada kulit. Sedangkan


disinfektan digunakan untuk benda mati (furnitur, alat medis,dan
lainnya).

 Antiseptik mengurangi risiko infeksikarena kontaminasi kuman.


Sedangkan disinfektan membersihkan objek yang rentan menyebarkan
kuman.

2.2.2 Persamaan Antiseptik dan Disinfektan


 Antiseptik dan disinfektan sama-sama mengandung bahan aktif untuk
membersihkan suatu permukaan dari bakteri dan virus penyebab
penyakit.

 Cara kerjanya sama, yaitu senyawa yang terkandung didalamnya akan


menembus dinding sel organisme seperti bakteri.

 Umumnya senyawa ini akan mengganggu metabolisme sel atau


mengubah permeabilitas dari dinding sel mikroorganisme.

7
2.3 Cara Penggunaan dari Antiseptik dan Disinfektan
Bahan kimia antiseptik digunakan untuk aplikasi pada
kulit hidup atau jaringan tertentu untuk mencegah infeksi
dan umumnya tidak terlalu beracun, sehingga tidak
membahayakan kulit dan sebelum operasi antiseptik
biasanya mengandung alkohol klorheksidin dan anilida.
Penggunaan antiseptik terutama digunakan untuk mencegah
dan mengobati infeksi luka. Antiseptik dapat digunakan
untuk mengobati memar, luka, lecet, dan luka bakar ringan.
Setelah mengoleskan antiseptik pada luka, tindakan lain
seperti membersihkan dan menutup luka mungkin
diperlukan (WHO, 2006).
Penggunaan disinfektan diterapkan pada permukaan,
perangkat, atau benda mati lainnya, sehingga
konsentrasinya lebih beracun. Penyalahgunaan dapat
menyebabkan pengerasan kulit, jaringan parut, dan iritasi.
Sanitizer biasanya digunakan dalam peralatan pembersih
rumah tangga. Disinfektan termasuk glutaraldehida,
vantosil, ftalaldehida, dan formaldehida. Penyemprotan
disinfektan langsung pada orang atau organisme hidup
lainnya (tanaman dan hewan) tidak dianjurkan. Hal ini tidak
hanya tidak efektif, tetapi juga dapat merusak ekosistem
mikroba di lingkungan. Penyemprotan disinfektan
lingkungan harus diperhitungkan dengan membatasi jumlah
dan area yang disemprotkan. Ruangan yang memerlukan
sterilisasi di rumah sakit dan ruangan yang memiliki PDP.
Cara terbaik menggunakan sanitizer adalah dengan
mengusap/mengusap langsung pada barang-barang seperti
bagian atas meja, kursi, gagang pintu, tombol lift, dan lain-
lain (Glenda et al., 2008).

8
2.4 Produk yang Digunakan sebagai Antiseptik dan Disinfektan dalam
Kehidupan Sehari-Hari

2.4.1 Produk Antiseptik

 Antis jeruk 55 ml
Antis hand sanitizer spray merupakan
salah satu merek hand sanitizer terbaik karena
sudah memenuhi standar yang ditetapkan
oleh Centers for Disease Control (CDC). Produk
pembersih tangan tanpa air (hand sanitizer)
beraroma jeruk nipis menyegarkan yang mengandung bahan aktif
alkohol dan Irgasan DP-300 yang dapat bekerja cepat membunuh
kuman, seperti E.coli dan S.aureus (kuman flu dan diare).
Komposisi: Irgasan DP 300: 0.1%, Alcohol 60% w/w.

 Dettol Antiseptik Cair 245 ml


Dettol antiseptik cair merupakan antiseptik
cair yang digunakan sebagai perlindungan dari
penyakit yang disebabkan kuman. Cairan ini
juga dapat digunakan untuk mempercepat
penyembuhan luka, lecet, gigitan, sengatan serangga, membunuh
kuman.
Komposisi: Sodium Palmate, Sodium Palm Kemelate Talc, Aqua,
Glycerin, Sodium C14-16 Olefin Sulfonate, Parfum, Menthol, Lauryl
Lactyl Lactate, Cl 77891, Triclocarban, Sucrose Cocoate, Stearyl
heptanoate, PEG-7 Amodimethicone, Tetrasodium
EDTATetrasodium Etidronate.

 Betadine Solution 5 ml
Betadine solution
merupakan antiseptik pada
luka untuk membunuh
kuman penyebab infeksi.
povidone iodine sebagai

9
bahan aktif utama. Zat ini bekerja dengan cara
membunuh bakteri, virus, protozoa, dan jamur
penyebab infeksi. Povidine iodine cenderung tidak
menyebabkan iritasi dan rasa perih, sehingga
relatif lebih mudah digunakan pada anak-anak.

Komposisi: Povidone iodine 10%.

 Albothyl Ovula

Albothyl ovula adalah


obat antiseptik dan desinfektan berbentuk
supositoria yang digunakan pada area
vagina untuk mengatasi keputihan, radang
vagina, radang mulut rahim serta sebagai
hemostatik (mempercepat pembekuan
darah pada luka) setelah prosedur medis
seperti biopsi atau pengangkatan polip pada
area vagina atau mulut rahim.
Komposisi: polycresulen.

 Alkafil

Alkafil merupakan
kasa hidrofil berguna sebagai antiseptik
dan mencegah terjadinya infeksi pada
luka.
Komposisi: Isopropil alkohol 70%.

 Gentian Violet 1% 10 ml

Gentian violet merupakan obat kumur


yang mengandung kristal violet. Obat ini
bermanfaat untuk membersihkan dan menjaga
kesehatan rongga mulut, membantu mengobati

10
sariawan dan menghilangkan bau mulut.
Komposisi: 1% methyl rosaniline chloride.

 Aseptic Gel Pump 500 ml


Aseptic gel digunakan sebagai antiseptik yang
efektif untuk membantu mencegah
infeksi.berbentuk gel ang dapat membersihkan
tangan dari kuman, seperti bakteri dan virus tanpa
bilas.

Komposisi: Ethyl Alcohol 70%, Deionize Water


Carbomer, TEA, PEG 40, Color.

 Hansaplast Salep Luka 20g


Hansaplast
Salep Luka
20 g
merupakan salep penutup luka digunakan
untuk membantu proses penyembuhan luka
dengan mengurangi risiko luka membekas,
melindungi dan menenangkan kulit yang
rusak seperti kering dan pecah-pecah.
Komposisi: White petrolatum, thin paraffin
oil, ceresin wax, glycerin, panthenol,
glyceryl stearate.

 Hemolok antiseptik 100 ml


Hemolok antiseptik
digunakan untuk membersihkan
luka luar seperti bisul, luka
robek dan luka setelah operasi.
Selain itu berfungsi sebagai
larutan antiseptic pada luka
bakar.
Komposisi: Feracrylum 1%.

11
 Saniter Wipes Personal Sanitizer

Saniter wipes personal sanitizer


merupakan tisu basah yang
digunakan untuk membantu
membersikan tangan.

Komposisi: Water, Emollient,


Solubilizing, Perfume,
Benzalkonium Chloride 0,05%,
Didecyldiamonium Chloride
0.043%, chelating agent.

 Oxoferin Solution 30 ml

Oxoferin solution merupakan larutan yang


mengandung Chlor-(IV)-Oxide Oxygen Complex
yang merupakan kompleks senyawa oksigen yang
merangsang fagositosis dan pembersihan luka.
Obat ini digunakan untuk luka terinfeksi,
penyembuhan luka yang lambat sesudah traumatik
atau sesudah operasi, ulkus dekubitus, ulkus kaki
kronis pada insufisiensi vena, ulkus dan luka akibat
aliran darah arteri, mikroangiopati akibat diabetes
atau akibat kelainan, ulkus dibetik, ganggren serta
luka bakar. Dalam penggunaan obat ini harus
sesuai dengan petunjuk dokter.

Komposisi: Tetrachlorodecaoxygen 0.001037%.

2.4.2 Produk Disinfektan


 Eagle eucalyptus disinfektan spray
Eagle eucalyptus disinfektan spray
merupakan pembasmi kuman di
permukaan dan udara yang terkenal

12
mempunyai anti bakterial alami, sehingga efektif
melindungi dari kuman di permukaan, serta menghilangkan
bau tak sedap.
Komposisi: Eucalyptus Globulus.

 Wipol

Wipol merupakan cairan pembersih


lantai cemara digunakan untuk aktif dan
efektif membunuh kuman, membersihkan
lantai, selain itu menghilangkan bau tidak
sedap di permukaan benda yang berbau.

Komposisi: Pine oil 2,5%

 Vixal
Vixal merupakan cairan
pembersih porselen yang
menghilangkan dengan cepat segala
noda pada toilet, permukaan
porselen keramik, mosaik dan
sejenisnya.
Komposisi: HCl 17%

 Norvus Eucalyptus Air Disinfectant Spray Aerosol


Norvus air disinfectant spray
mampu membunuh kuman, bakteri, dan
jamur serta virus pad permukaan benda.
Selain itu digunakan sebagai pengarum
ruangan.

13
Komposisi: Ethanol 70%, N-Hexadecylpyridinium
chloride monohydrate

 Wiz24 Disinfectant Spray


Wiz24 disinfectant digunakan untuk
membunuh kuman, bakteri, dan jamur,
sekaligus membunuh permukaan dari
debu, kotoran, dan minyak yang melekat.
juga efektif membersihkan permukaan
keras dan perabotan.
Komposisi:  benzalkonium chloride and
Didecyldimethylammonium chloride.

 Stella Disinfectant Fabric Spray

Stella disinfectant fabric spray digunakan


untuk mengatasi kuman dan bakteri serta
menghilangkan bau apek pada permukaan benda.

Komposisi: Benzalkonium chloride

 Dettol Antibacterial All In One Disinfectant Spray


Dettol antibacterial all in one disinfectant
dapat digunkan dipermukaan keras dan lunak.
Dapat membunuh kuman dan bakteri penyebab
penyakit dan mampu menghilangkan bakteri
penyebab bau. Selain itu dapat mengendalikan
jamur pada permukaan.
Komposisi: Alkyl Dimethyl Benzyl.

 Sterilo Disinfectant Spray

Sterilo disinfectant membunuh kuman, bakteri,


dan virus sekaligus dapat membersihkan, mendesinfeksi,
dan menghilangkan bau tak sedap. Sifatnya tidak korosif,

14
non-oksidator.
Komposisi: 0.5% Quats Blend 2% Glutaraldehyde

 LAVme Organic Anti Bacterial Spray

LAVme organic anti bacterial membunuh


kumsn penyakit seperti bakteri, virus, dan
jamur pada permukaan. Mensterilkan ruangan
dan mobil. Membantu menghilangkan bau tak
sedap.

Komposisi: Ethyl Alcohol, Chloro Methyl


Isothiazolinone, Benzalkonium Chloride.

 Fog Apothecary Guard Spray

Fog apothecary guard membunuh kutu debu


dan membunuh tungau, kutu dan serangga.
Diaplikasikan semua pegangan & semua
permukaan mulai dari meja dapur dan
peralatan & perlengkapan kamar mandi
hingga karpet dan gordyn ruang tamu &
menghilangkan bau.
Komposisi: No Synthetic, Phosphate
Fragrance, Chloride, Essential Oil Blends,
Lemon Juice, Herb Extract, Isopropyl Alcohol,
Floral Hydrosil, Vinegar, Wood Vinegar &
Epsom Sat.

 Lysol Disinfectant Spray

Lysol disinfectant spray digunakan untuk

15
membunuh jamur, virus, dan bakteria yang ada di
permukaan benda dan mencegah pertumbuhan jamur dalam
seminggu.
Komposisi: potassium hydroxide, 3–4% Alkyl (50% C14, 40% C12, 10% C16)
dimethylbenzyl ammonium saccharinate, 0.10%; microbiocide. Alkyl (C12-C18)
dimethylbenzylammonium chloride, 0.08%; antiseptic. Alkyl (C12-C16)
dimethylbenzylammonium chloride, 0.02%; antiseptic.

BAB III
PENUTUP

16
3.1 Kesimpulan
1. Antiseptik adalah zat antimikroba yang mengontrol atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan hidup. Sedangkan disinfektan
adalah zat yang digunakan untuk mengendalikan, mencegah, atau
menghancurkan mikroorganisme berbahaya (bakteri, virus, atau jamur)
pada benda atau permukaan mati.

2. Perbedaan antara antiseptik dan disinfektan, antiseptik menghentikan dan


memperlambat bakteri, virus, dan jamur pada permukaan kulit sedangkan
disinfektan menghancurkannya pada permukaan benda mati. Sedangkan
persamaannya yaitu sama-sama bahan aktif untuk membersihkan suatu
permukaan dari bakteri dan virus penyebab penyakit.

3. Antiseptik dapat digunakan untuk mengobati memar, luka, lecet, dan luka
bakar ringan pada permukaan kulit. Sedangkan penggunaan disinfektan
diterapkan pada permukaan, perangkat, atau benda mati lainnya.

4. Produk antiseptik dan disinfektan yang digunakan dalam kehidupan


sehari-hari memiliki banyak manfaat serta mengandung bahan aktif yang
berfungsi untuk membunuh bakteri, jamur, virus penyebab penyakit.

3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dasar dan
pedoman dalam melakukan percobaan mengenai pembuatan antiseptik
dan disinfektan.

DAFTAR PUSTAKA

Besung, I. N. K., & Kerta, N. (2009). Pegagan (Centella asiatica) sebagai

17
alternatif pencegahan penyakit infeksi pada ternak. Buletin veteriner
udayana, 1(2), 61-67.
Glenda D, James R, Sandra A. Disinfectan. Center for Food Security and Public
Health. 2008;3-4.
Halodoc. 2020. Antiseptik.
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/kategori/antiseptik (diakses
tanggal 13 September 2022)
Larasati, A. L., Gozali, D., & Haribowo, C.(2020). Penggunaan Disinfektan
danAntiseptik Pada Pencegahan PenularanCovid-19 di
Masyarakat.MajalahFarmasetika,5(3),137–145.https://doi.org/10.24198/
mfarmasetika.v5i3.27066
Sari, R. dan Isadiartuti, D. 2006. Studi efektivitas sediaan gel antiseptik tangan
ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.). Majalah Farmasi Indonesia, 17(4):
163-169.
Tokopedia. 2022. 15 Merk Disinfektan Spray: Ampuh Hilangkan Bakteri,
Virus, dan Bau. https://www.tokopedia.com/blog/top-merk-
disinfektan-spray-hlv/ (diakses tanggal 13 September 2022)
World Health Organization. 2006. Guidelines on Hand Hygiene in Health Care
(Advance Draft). World Health Organization

18

Anda mungkin juga menyukai