Anda di halaman 1dari 10

PAPER DISINFEKTAN KIMIA

DISUSUN OLEH:
1. Muh. Muyafiq el Rohman (213210083)
2. Qiswatul jamaliyah (213210090)
3. Putri Ayuningtias (213210089)
4. Mila Maryam (213210082)
5. Nurul Hidayatul Ummah (213210087)
6. Rima Mei Kusuma Ningrum (213210092)
7. Nur Asiyah Afifah (213210086)

HALAMAN JUDUL
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
JL. KEMUNING NO.57A CANDIMULYO
KECAMATAN JOMBANG,KABUPATEN JOMBANG
JAWA TIMUR
KODE POS : 61419
ABSTRAK
Disinfektan adalah agen kimia yang bersifat merusak atau menghambat pertumbuhan
organisme mikrobiologi patogenik pada fase vegetatif (bakteri, jamur) atau nonspora (virus).
Meningkatnya kejadian kasus Covid-19, menyebabkan penggunaan disinfektan kimia meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan disinfektan kimia terhadap
kesehatan manusia dan media lingkungan dan juga mengetahui rekomendasi disinfektan kimia
untuk penanganan Covid 19. Penelitian ini menggunakan metode literature review dalam
memperoleh informasi. Hasil dari penelitian ini didapati bahwa sebagian besar disinfektan kimia
bersifat iritan terhadap lapisan mukosa, kulit dan mata manusia. Beberapa disinfektan kimia
bersifat korosif seperti alkali dan halogen iodium. Adapun efek terhadap kesehatan manusia
didapati bahwa pajanan terhadap disinfektan kimia dapat menyebabkan stres oksidatif, gangguan
pada saluran pernapasan, hingga gangguan pada fungsi paru paru. Pada media lingkungan air dan
udara, penggunaan disinfektan kimia (senyawa halogen) dapat menyebabkan terbentuknya
Disinfection Byproduct (DBP) seperti trihalomethanes (THM) dan haloacetic acids (HAAs).
Adapun rekomendasi disinfektan kimia yang dapat digunakan untuk menangani Covid-19
dengan virusnya yaitu SARS CoV 2 adalah QACs (quaternary ammonium compounds), etanol
62 71%, H2O2 0,5%, atau NaClO 0,1%. Diperlukan penelitian ekperimental secara lebih lanjut
menggunakan virus SARS CoV 2 untuk mengetahui secara pasti disinfektan kimia mana yang
paling efektif untuk menangani Covid 19 dengan ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan
manusia.
ABSTRACT
Disinfectants are chemical agents that are destructive or inhibit the growth of pathogenic
microbiological organisms in the vegetative (bacterial, fungal) or nonsporal (viral) phase. The
increasing incidence of Covid 19 cases, causes the use of chemical disinfectants to increase. This
study aims to determine the impact of the use of chemical disinfectants on human health and
environmental media and also to know the recommendations of chemical disinfectants for
handling Covid 19. This study uses the literature review method in obtaining information. The
results of this study found that most chemical disinfectants are irritant to the mucosal lining, skin
and human eyes. Some chemical disinfectants are corrosive such as alkali and halogen iodium.
The effects on human health are found that exposure to chemical disinfectants can cause
oxidative stress, disorders of the respiratory tract, to disorders of lung function. In water and air

2|Page
environmental media, the use of chemical disinfectants (halogen compounds) can cause the
formation of Disinfection Byproducts (DBP) such as trihalomethanes (THM) and haloacetic
acids (HAAs). The chemical disinfectant recommendations that can be used to treat Covid-19
with the virus, namely SARS CoV 2 are QACs (quaternary ammonium compounds), ethanol 62-
71%, 0.5% H2O2, or NaClO 0.1%. Further experimental research is needed using the SARS
CoV 2 virus to find out exactly which chemical disinfectants are most effective in dealing with
Covid 19 in an friendly and safe way for human health

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak diumumkannya kasus pertama virus corona di Indonesia oleh presiden Joko
Widodo. pada awal maret 2020, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah
penyebaran virus tersebut. Jumlah kasus pasien positif virus Corona semakin meningkat
setiap hari, begitu juga dengan angka kematiannya. Sumber data dari (COVID & Team,
2020), Indonesia pun mulai terpapar oleh Covid-19 dan per tanggal 17 Maret 2020 sebanyak
172 orang terinfeksi dengan 55 orang jumlah kematian. Perkembangan selanjutnya yakni 31
Maret 2020, kasus corona virus terjadi peningkatan diangka 1.528 orang dengan 136 orang
jumlah kematian (Setiati & Azwar, 2020). Peningkatan jumlah kasus yang cukup signifikan
tersebut perlu dikendalikan bahkan harus dikurangi. Menurut C.Beiu et al dalam (Ardiputra
et al., 2020) Upaya preventif terkait peningkatan jumlah penderita Covid-19, sebagaimana
telah diinformasikan oleh WHO pada Maret 2020, bahwa untuk mencegah terjadinya
penularan corona maka semua Negara didesak agra melakukan upaya dan langkah efektif.
Maka pencegahan penyakit jenis ini mesti dilakukan sedini mungkin sesuai dengan UU 6
Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, dimana perlunya pematasan kegiatan sosial
oleh masyarakat (Telaumbanua dalam (Ardiputra et al., 2020)).
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus
tersebut diantaranya adalah menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, jaga jarak, kerja
dari rumah (WFH), dan senantiasa menjaga kebersihan tubuh maupun lingkungan.
Diantaranya yakni dengan kebiasaan mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, atau
membersihkan dengan cairan disinfektan (Tribun Jatim, 2020). Sebelumnya, masyarakat
antusias membuat hand sanitizer sendiri lantaran harganya naik drastis. Selain itu, salah satu
formula yang bisa dibuat secara mandiri adalah disinfektan (Grid Fame.ID, 2020).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja macam-macam desinfektan kimia?


2. Apa saja kegunaan desinfektan kimia?
1.3 Tujuan

4|Page
1. Mengetahui macam-macam desinfektan kimia
2. Mengetahui kegunaan desinfektan kimia

BAB II
PEMBAHASAN

Sejak diumumkannya kasus pertama virus corona di Indonesia oleh presiden Joko Widodo.
pada awal maret 2020, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran
virus tersebut. Jumlah kasus pasien positif virus Corona semakin meningkat setiap hari, begitu
juga dengan angka kematiannya. Sumber data dari (COVID & Team, 2020), Indonesia pun mulai
terpapar oleh Covid-19 dan per tanggal 17 Maret 2020 sebanyak 172 orang terinfeksi dengan 55
orang jumlah kematian. Perkembangan selanjutnya yakni 31 Maret 2020, kasus corona virus
terjadi peningkatan diangka 1.528 orang dengan 136 orang jumlah kematian (Setiati & Azwar,
2020). Peningkatan jumlah kasus yang cukup signifikan tersebut perlu dikendalikan bahkan
harus dikurangi. Menurut C.Beiu et al dalam (Ardiputra et al., 2020) Upaya preventif terkait
peningkatan jumlah penderita Covid-19, sebagaimana telah diinformasikan oleh WHO pada
Maret 2020, bahwa untuk mencegah terjadinya penularan corona maka semua Negara didesak
agra melakukan upaya dan langkah efektif. Maka pencegahan penyakit jenis ini mesti dilakukan
sedini mungkin sesuai dengan UU 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, dimana
perlunya pematasan kegiatan sosial oleh masyarakat (Telaumbanua dalam (Ardiputra et al.,
2020)).

Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus
tersebut diantaranya adalah menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, jaga jarak, kerja dari
rumah (WFH), dan senantiasa menjaga kebersihan tubuh maupun lingkungan. Diantaranya yakni
dengan kebiasaan mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, atau membersihkan dengan
cairan disinfektan (Tribun Jatim, 2020). Sebelumnya, masyarakat antusias membuat hand
sanitizer sendiri lantaran harganya naik drastis. Selain itu, salah satu formula yang bisa dibuat
secara mandiri adalah disinfektan (Grid Fame.ID, 2020).

Salah satu upaya untuk menjaga lingkungan tetap bersih, sehat, dan bebas dari paparan
virus corona adalah dengan melakukan penyemprotan cairan desinfektan (Kompas.com, 2020).
Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang

5|Page
terdapat pada benda mati (Budiawan, 2012). Disinfektan adalah cairan pembersih yang
umumnya dibuat dari hidrogen peroksida, creosote, atau alkohol yang bertujuan untuk
membunuh bakteri, virus, kuman, dan mikroorganisme berbahaya lainnya yang terdapat pada
ruangan atau permukaan benda mati. Disinfektan biasanya digunakan untuk membersihkan
permukaan benda-benda yang paling sering disentuh orang banyak. Disinfektan juga
mengandung konsentrasi biosida yang tinggi. Maka dari itu, disinfektan lebih efektif dalam
mencegah timbulnya bakteri dan mikroorganisme pada permukaan benda mati apa pun, yang
menjadi perantara paparan infeksi virus atau bakteri berbahaya bila dihirup atau disentuh
manusia (Manado, 2020). Untuk membuat disinfektan sendiri di rumah, sebenarnya kita bisa
membeli bahan disinfektan utama yang merupakan produk pembersih rumah tangga. Jenis
disinfektan yang direkomendasikan adalah cairan pemutih yang mengandung natrium hipoklorit
atau cairan pembersih karbol yang mengandung benzalkonium klorida (Tribun Surabaya, 2020).

Macam-macam desinfektan kimia dan kegunaan

NO Nama Kegunaan
1. Alkohol digunakan sebagai antiseptik
(membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme), untuk
membersihkan luka dan pembersih alat-
alat medis.

2. Aldehida Kegunaan dari Aldehidra atau bisa juga


disebut dengan Glutaraldehidra aantara

6|Page
lain merupakan disinfektan, obat,
pengawet, dan pengawet jarigan
biologis, sebagai desinfektan zat ini
digunakan untuk mensterilkan peralatan
bedah dan bagian lain di rumah sakit

3. Biguanid Polyhexamet hylene biguanide atau


PHMB mweupakan desinfektan yang
berfungsi untuk membersihkan luka,
PHMB ini adalah sinyawa kimia yang
mempunyai kegunaan memperlambat
adanya pertumbuhan mikroorganisme
sekaligus mampu membunuh kuman
sehinga seringkali di gunakan untuk
menangani luka, juga merupakan salah
satu antiseptik terbaik.

4. Senyawa Halogen Senyawa hologen dalam pengunaan


sebagai desinfektan senyawa hologen ini
biasa digunakan sebagai bahan
disinfektan dalam air minum dan kolam
renang.

5. Fenol Fenol adalah salah satu desinfektan yang


efektif dalam membunuh kuman.
Koefisien fenol adalah perbandingan
ukuran keampuhan suatu bahan

7|Page
antimikroba dibandingkan dengan fenol
sebagai standar. Fenol digunakan
sebagai blanko
karena fenol sering digunakan untuk
memusnahkan mikroorganisme

6. Kloroxilenol Kloroxilenol, yang dikenal juga sebagai


para-kloro-meta-xilenol (PCMX), adalah
suatu antiseptik dan disinfektan yang
digunakan untuk disinfeksi kulit dan
membersihkan peralatan bedah. Ini juga
digunakan pada sejumlah disinfektan
rumah tangga dan pembersih luka.

7. Yodium Yodium berperan penting dalam


membantu pembentukan hormon tiroid.
Hormon ini mengatur metabolisme dan
kesehatan jantung. Tanpa yodium,
produksi hormon tiroid akan menurun
dan menyebabkan hipotiroidisme.

8. Klorin Fungsi utama klorin adalah menghambat


pertumbuhan serta membasmi bakteri
dan berbagai jenis mikroba. Karena
manfaat ini, klorin sering kali digunakan
sebagai penjernih air minum dan kolam
renang. Tak hanya itu, klorin juga
digunakan sebagai bahan aktif dalam
produk pembersih rumah tangga atau

8|Page
produk pembalut

9. Peroksida H2O2 Hidrogen peroksida atau


hydrogen peroxide adalah obat antiseptik
ringan untuk mencegah infeksi kulit dari
luka gores, luka potong, dan luka bakar
ringan. Obat ini juga sering dimasukkan
ke dalam obat kumur untuk membasmi
kuman penyebab masalah gigi dan gusi,
seperti sariawan dan radang gusi
(gingivitis).

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus
tersebut diantaranya adalah menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, jaga jarak, kerja dari
rumah (WFH), dan senantiasa menjaga kebersihan tubuh maupun lingkungan. Diantaranya yakni

9|Page
dengan kebiasaan mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, atau membersihkan dengan
cairan disinfektan (Tribun Jatim, 2020).

Salah satu upaya untuk menjaga lingkungan tetap bersih, sehat, dan bebas dari paparan virus
corona adalah dengan melakukan penyemprotan cairan desinfektan (Kompas.com, 2020).
Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang
terdapat pada benda mati (Budiawan, 2012).
Macam- macam desinfektan antara lain

1. Alkohol
2. Aldehida
3. Biguanid
4. Senyawa holagen
5. Fenol
6. Kloroxilenol
7. Klorin
8. Peroksida H2O2

DAFTAR PUSTAKA
Musafira, F., Qadrini, L., Fatimah, M. F., & Ardiputra, S. (2020). Edukasi Pembuatan Dan
Penyemprotan Desinfektan Pada Masyarakat Di Desa Suruang Kecamatan Campalagian
Kabupaten Polewali Mandar. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat,
1(3), 416-421.

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai