Secara umum, lingkungan didefinisikan sebagai tempat hidup makhluk
hidup. Lingkungan beresiko besar tercemar bila tidak dilestarikan. Undang-
undang No. 4 Tahun 1982 pasal 1 ayat 8 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup berbunyi “pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya”. Menurut Menurut Rahayu (2015), pencemaran lingkungan dibagi menjadi 4 jenis, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara. Munculnya pandemi COVID-19 menjadi faktor pendorong pencemaran lingkungan. Penggunaan alat pelindung diri (APD) sekali pakai seperti masker medis justru berdampak pada membanjirnya jumlah limbah medis yang mencemari lingkungan. Menurut Kemenkes RI (2020), pedoman mengenai pengelolaan limbah masker dari masyarakat pun telah dikeluarkan oleh pemerintah melalui Kementrian Kesehatan RI. Namun, masyarakat masih banyak yang belum mengaplikasikannya dalam skala rumah tangga. Pengelolaan sampah, terutama masker, merupakan kegiatan yang masih menjadi isu lokal maupun global. Menumpuknya sampah masker dan medis lainnya dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Mengingat pula bahwa limbah tersebut adalah limbah sekali pakai yang penanganannya tidak bisa sembarangan. Apalagi dalam suasana pandemi bisa saja limbah tersebut juga menjadi tempat bersarang mikroorganisme baru yang membawa penyakit. Sayangnya, dalam pengelolaan limbah tersebut masyarakat dan pemerintah berperan kurang aktif. Maka dari itu, diperlukan adanya pengokohan kebijakan dari pemerintah dan sosialisasi secara terstruktur kepada masyarakat. Sosialisasi dapat dilakukan dengan bergerak melalui sosial media yang harus dilakukan kedua pihak baik pemerintah dan masyarakat. Menurut Maimunawaro (2021), pandemi global covid-19 menyebabkan peningkatan secara drastis sampah medis seperti masker kesehatan sekali pakai. Khususnya di lingkungan rumah tangga, limbah tersebut penanganannya berbeda. Oleh karena itu, diperlukan adanya gerakan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat agar masalah ini dapat segera terselesaikan.