Anda di halaman 1dari 10

Menguraikan tentang

Antiseptik dan Disenfektan

Nabila Nurul Insani 012224074


Definisi Antiseptik
Antiseptik adalah zat kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit atau
jaringan hidup. Tujuan utama dari penggunaan antiseptik adalah untuk mencegah infeksi pada luka atau area yang rentan terhadap
mikroorganisme. Contoh-contoh antiseptik meliputi alkohol seperti alkohol isopropil atau etanol, povidone-iodine yang sering
dikenal dengan nama dagang Betadine, serta klorheksidin. Antiseptik digunakan sebelum pemasangan infus, sebelum prosedur
pembedahan, atau pada luka kecil guna mengurangi risiko infeksi. Mereka bekerja dengan mengganggu atau membunuh
mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi pada jaringan hidup. Meskipun penting untuk
mencegah infeksi, penggunaan antiseptik juga perlu diimbangi dengan kehati-hatian karena beberapa individu mungkin
mengalami reaksi alergi atau iritasi kulit sebagai respons terhadap antiseptik tertentu. Oleh karena itu, pemilihan antiseptik yang
tepat dan pemakaian sesuai dengan petunjuk penggunaan sangat penting dalam mencegah infeksi tanpa menimbulkan risiko efek
samping yang tidak diinginkan.1

Yosi Kusuma, Made Agus Hendrayana Efek Sinergis Kombinasi Chlorhexidine dan Alkohol Terhadap Daya Hambat
1

Pertumbuhan Staphylococcus Aureus E-jurnal Medika, Vol. 8 No.3 Maret, 2019.


Definisi Disenfektan
Disenfektan adalah zat kimia yang digunakan untuk membersihkan dan mengurangi jumlah
mikroorganisme patogen pada benda mati atau permukaan non-living. Tujuan utama penggunaan
disenfektan adalah untuk menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme seperti bakteri, virus,
dan jamur yang dapat menyebabkan penularan penyakit dari permukaan benda mati. Contoh
disenfektan yang umum digunakan meliputi klorin (bleach), hidrogen peroksida, serta amonium
kuartener (quaternary ammonium compounds). Disenfektan diterapkan pada permukaan benda mati
seperti meja, lantai, alat-alat dapur, atau alat medis yang tidak dapat steril. Penggunaan
disenfektan yang tepat sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan, mencegah penularan
penyakit, dan memastikan kondisi sanitasi yang baik. Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa
jenis disenfektan bisa memiliki risiko penggunaan yang tidak tepat, seperti iritasi pada kulit atau
masalah pernapasan jika terhirup dalam jumlah yang tinggi. Oleh karena itu, pemilihan disenfektan
yang sesuai dan penggunaan sesuai petunjuk adalah kunci untuk memastikan efektivitas
pembersihan tanpa menimbulkan risiko kesehatan yang tidak diinginkan. 2

Kartika arum, Kurniawan, Anita dkk, Teori Mikrobiologi (Aceh : Yayasan penerbit muhammad zaini,2021),90.
2
Tujuan Penggunaan

Tujuan Penggunaan Antiseptik:3 Tujuan Penggunaan Disenfektan:4


1. Mencegah Infeksi: Antiseptik digunakan pada
1. Membersihkan Benda Mati: Disenfektan digunakan
kulit atau jaringan hidup untuk mencegah infeksi
untuk membersihkan dan mengurangi jumlah
pada luka, area terbuka, atau kulit sebelum
mikroorganisme patogen pada benda mati atau permukaan
prosedur medis.
non-living.
2. Merawat Luka: Tujuan utama adalah untuk
2. Mencegah Penularan Penyakit: Menghilangkan
mengurangi atau menghilangkan
mikroorganisme dari permukaan benda mati yang dapat
mikroorganisme di sekitar area luka tanpa
menjadi sumber penularan penyakit jika tidak dibersihkan
merusak jaringan hidup.
dengan tepat.

3
Agung Apriliyanto, Heri Siswanto, Perbandingan Desinfektan Karbol Dan Surfanios Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Kamar Operasi
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 4 Nomor 3, Agustus 2022.
4
Ibid
Penggunaan yang tepat Antiseptik

Penggunaan yang tepat dari antiseptik adalah kunci dalam menjaga kebersihan kulit dan mencegah infeksi. Langkah pertama yang
penting adalah membersihkan area yang akan diberi antiseptik dengan lembut menggunakan air dan sabun. Setelah itu, antiseptik harus
diterapkan pada area tersebut dengan cara yang benar sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Pemilihan antiseptik yang
sesuai dengan kondisi kulit atau jenis luka juga sangat penting untuk memastikan efektivitasnya. Penting untuk tidak menggunakan
antiseptik secara berlebihan, karena hal ini bisa menyebabkan iritasi kulit atau merusak jaringan. Menyimpan antiseptik dengan baik
pada suhu dan kondisi yang tepat, serta berkonsultasi dengan profesional medis jika terdapat kekhawatiran atau pertanyaan tambahan,
juga merupakan bagian dari penggunaan yang tepat. Dengan mematuhi langkah-langkah ini, penggunaan antiseptik bisa menjadi efektif
dalam menjaga kebersihan kulit dan mencegah risiko infeksi. 5

5
Yosi Kusuma, Made Agus Hendrayana Efek Sinergis Kombinasi Chlorhexidine dan Alkohol Terhadap Daya Hambat
Pertumbuhan Staphylococcus Aureus E-jurnal Medika, Vol. 8 No.3 Maret, 2019.
Penggunaan yang tepat Disenfektan

Penggunaan yang tepat dari disenfektan penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penularan penyakit dari benda
mati. Langkah awal yang krusial adalah membaca petunjuk penggunaan pada kemasan disenfektan dan memastikan pemilihan
disenfektan yang sesuai untuk permukaan atau benda yang akan dibersihkan. Disenfektan harus diterapkan pada permukaan dengan cara
yang benar dan cukup untuk memastikan efektivitasnya dalam menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme patogen. Hindari
penggunaan berlebihan karena hal ini tidak hanya menghabiskan sumber daya, tetapi juga bisa meningkatkan risiko paparan bahan
kimia yang berlebihan. Pastikan untuk memberikan waktu yang cukup bagi disenfektan untuk bekerja sesuai instruksi, karena waktu
kontak yang adekuat dapat mempengaruhi efektivitasnya dalam membersihkan permukaan. Terakhir, simpan disenfektan di tempat yang
tepat dan aman, serta pastikan untuk menjauhkannya dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan. Dengan mematuhi petunjuk
penggunaan dan langkah-langkah ini, penggunaan disenfektan bisa membantu menjaga lingkungan agar lebih bersih dan aman dari
potensi penularan penyakit.6

Kartika arum, Kurniawan, Anita dkk, Teori Mikrobiologi (Aceh : Yayasan penerbit muhammad zaini,2021),93.
6
Risiko dan Peringatan Antiseptik
Penggunaan antiseptik, meskipun bermanfaat dalam mencegah infeksi, juga memiliki risiko tertentu yang perlu diperhatikan.
Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap komponen dalam antiseptik tertentu. Selain itu, penggunaan
berlebihan atau terlalu sering antiseptik dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang pada akhirnya dapat merusak jaringan. Ada
juga potensi penggunaan antiseptik dalam jangka panjang yang bisa mengganggu flora bakteri alami kulit, yang sebenarnya
berperan dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan kulit. Penting untuk membaca label produk dengan cermat untuk
mengidentifikasi bahan-bahan yang mungkin menyebabkan reaksi alergi dan untuk menggunakan antiseptik sesuai dengan
petunjuk yang tertera pada kemasan. Jika terjadi reaksi kulit yang tidak biasa, seperti ruam, gatal, atau iritasi, segera hentikan
penggunaan antiseptik dan konsultasikan dengan profesional medis untuk saran lebih lanjut. 6

6
Galuh Mega Kurnia, Kenali Disinfektan dan Antiseptik yang Baik Menurut Pakar UNAIR,
https://fkm.unair.ac.id/kenali- disinfektan-dan-antiseptik-yang-baik/ (Diakses 20 November 2023).
Risiko dan Peringatan Disenfektan
Penggunaan disenfektan memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan dalam upaya membersihkan permukaan dan
lingkungan. Salah satu risiko utama adalah kemungkinan terjadinya iritasi pada kulit atau saluran pernapasan jika terpapar
secara berlebihan. Bahan kimia yang terkandung dalam disenfektan tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada
kulit, terutama jika penggunaan tidak sesuai petunjuk. Selain itu, beberapa jenis disenfektan yang kuat dapat berpotensi
merusak permukaan atau benda tertentu jika digunakan secara tidak tepat. Adapun risiko kesehatan lainnya adalah
kemungkinan terhirupnya uap disenfektan yang bisa berdampak negatif pada sistem pernapasan. Penting untuk menggunakan
disenfektan sesuai petunjuk, memastikan ruangan terventilasi dengan baik saat penggunaan, serta menghindari kontak langsung
dengan kulit atau mata. Jika terjadi iritasi, segera hentikan penggunaan dan cuci area yang terkena dengan air bersih. Jika reaksi
yang tidak biasa terjadi atau gejala kesehatan muncul setelah paparan disenfektan, segera hubungi profesional medis untuk
saran lebih lanjut.7

Ibid.
7
Daftar Pustaka
Apriliyanto, Agung Heri Siswanto. Perbandingan Desinfektan Karbol Dan Surfanios Terhadap Jumlah Koloni Bakteri
Kamar Operasi Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 4 Nomor 3, Agustus 2022.

Arum, Kartika, Kurniawan, Anita dkk. Teori Mikrobiologi. Aceh : Yayasan penerbit muhammad zaini,2021.

Kusuma, Yosi, Made Agus Hendrayana. Efek Sinergis Kombinasi Chlorhexidine dan Alkohol Terhadap Daya Hambat
Pertumbuhan Staphylococcus Aureus E-jurnal Medika, Vol. 8 No.3 Maret, 2019.

Mega, Galuh Kurnia. Kenali Disinfektan dan Antiseptik yang Baik Menurut Pakar UNAIR, https://fkm.unair.ac.id/kenali-
disinfektan-dan-antiseptik-yang-baik/.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai