MAKALAH PRAKTIKUM
OLEH:
KELAS E
KELOMPOK 1
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
Kesehatan Ternak” Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Drh. Hj.
Endang Yuni Setyowati, M.Sc.Ag dan para asisten laboraturium yang telah
Kesejahteraan Ternak.
Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun masih kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Atas Perhatian dari semua pihak penulis ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini
industri peternakan merupakan gangguan dan ancaman yang serius. Kerugian yang
sama sekali. Program biosekuriti dalam tata laksana peternakan merupakan suatu
Program ini merupakan salah satu cara untuk mencegah dan mengendalikan
penyakit pada ayam karena tidak satupun program pencegahan penyakit yang dapat
product, dan isolasi hewan yang sakit. Eratnya hubungan antara penyakit dengan
terjadinya infeksi dengan membunuh jasad renik (bakterisid), terutama pada benda
mati. Proses desinfeksi dapat menghilangkan 60% - 90% jasad renik. Desinfektan
digunakan secara luas untuk sanitasi baik di rumah tangga, laboratorium, dan rumah
Kriteria suatu desinfektan yang ideal adalah bekerja dengan cepat untuk
tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur, dan kelembaban, tidak
toksik pada hewan dan manusia, tidak bersifat korosif, bersifat biodegradable,
noda, stabil, mudah digunakan, dan ekonomis (Siswandono, 1995; Butcher and
Ulaeto, 2010).
untuk membunuh jasad renik adalah ukuran dan komposisi populasi jasad renik,
lama, larut dalam air dan stabil dalam larutan. (Srikandi, 1992).
III
PEMBAHASAN
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti
bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme
atau kuman penyakit lainnya. Antiseptik adalah bahan kimia yang dapat
menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan
kimia yangsesuai dengan kerjanya atau organisme khas yang terkena dampak dari
pemakainya dan toksis untuk hewan atau untuk tumbuhan. Tidak merusak dan
untuk mewarnai bahan-bahan seperti pakaian, alat rumah tangga atau bahan-bahan
yang terbuuat dari logam, bau dan rasa tidak menyengat. Tidak hilang kereaktifan
lemah, atau sedang. Penilaian ini sering diinyatakan sebagai atas dasar pengertian
yang berbeda diantara para pemakai, ada yang menilai suatu desinfektan kuat
karena baunya, ada pula yang mendasarkan karena nyeri jika diletakkan diatas luka,
hewan. Sebenarnya nilai suatu zat yang digunakan sebagai desinfektan trrgantung
pada sejumlah faktor yang boleh dikatakan tidak ada satu pun desinfektan dapat
konsentrasi demikian rendah sehingga lebih ekonomis dan toksis untuk pakaian
atau alat terbuat dari logam. Selain itu desinfektan tersebut haruslah tidak memiliki
bau yang menyengat serta hilang kereaktifan jika terpapar bahan dari luar. Selain
diharapkan memiliki daya mematikan bagi yang dituju dan tidak merugikan
dapat membunuh mikroorganisme pathogen pada benda mati maupun benda hidup.
dipakai salah satu dari tiga desinfektan seperti iodophor, derivate fenol atau sodium
Contoh : etanol
isopropyl.
Alkohol Konsentrasi:70-90 %
mengeringkan kulit).
Contoh :etilen
Contoh : formaldehida.
4. Grup halogen
meninggalkan
kulit.
5. Grup fenol
sintesis
jika mengering.
Contoh :heksakhlorfen(G-11),
tetrakhlorsalisilanida
phisohek 3%
pencuci
8. Desinfektan lain-lain
bakterisidalnya lemah
kamar.
kelembaban.
8. Larutan stabil.
upaya untuk menjaga kebersihan sarana yang ada di lingkup peternakan. Salah
satunya dalam hal perkandangan, Desinfeksi pada kandang dilakukan setiap dua
kali dalam sebulan dengan menggunakan sprayer yang telah diisi larutan
tersebut akan terhidar dari mikrooganisme / jasad renik yang bersifat patogen.
IV
KESIMPULAN
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti
bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme
kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti
bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Bahan desinfektan dapat
digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian.
Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai
antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan
harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras.
Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara
Shaffer, J.G., 1965, The Role of Laboratory in Infection Control in the Hospital.
Arbor: University of Michigan, School of Pulbic health.
pustaka.
Desinfektan.
desinfektan