A. Teori Umum
Pengendalian mikroba merupakan upaya pemanfaatan mikroba dalam mengoptimalkan
keuntungan peran mikroba dan memperkecil kerugiannya. Mikroba selain memberikan keuntungan
juga dapat member kerugian pada manusia berupa penyakit atau racun. Pengendalian mikroba
bertujuan mencegah penyebaran penyakit dan infeksi, membasmi mikroorganisme pada inang yang
terinfeksi dan mencegah pengrusakan serta pembusukan bahan oleh mikroba, menghambat
pertumbuhan bakteri dan mencegah kontaminasi bakteri yang tidak dikehendaki kehadirannya dalam
suatu media (Waluyo 2004).
Berbagai macam metode secara fisik telah tersedia untuk mengendalikan populasi mikroba
cara pengendalian yang dignakan tergantung kepada keadaan yang berlaku pada situasi tertentu.
Pemberian suhu tinggi merupakan salah satu cara yang paling efisien dan efektif untuk mensterilkan
suatu bahan. Namun demikian bahan-bahan tertentu yang dapat digunakan di labolatorium, rumah-
rumah penduduk, dan rumah -rumah sakit mudah rusak bila dikenai suhu tinggi. Prosedur sterilisasi
pilihan seperti radiasi, penggunaan berkas electron, atau penyaringan harus digunakan untuk
mensterilkan bahan-bahan yang akan rusak bila diberi suhu tinggi
Zat kimia dapat dipakai untuk mengendalikam mikroorganisme. Cara kerja zat-zat kimia
dalam menghambat atau mematikan mikroorganisme itu berbeda beda, beberapa diantaranya
mengubah struktur didnding sela tau membrane sel yang lain menghambat sintetis komponen-
komponen sel yang vital atau yang mengubah keadaadan fisik komponen-komponen sel.
Desinfeksi adalah proses penting dalam pengendalian penyakit, karena bertujuan merusak
agen-agen patogen. Berbagai istilah digunakan berkaitan denganagen-agen kimia sesuai dengan
kerjanya atau organisme khas sebagai objeknya.
KESIMPULAN :
DAPUS