Anda di halaman 1dari 3

Mikroorganisme terdapat dalam populasi yang besar dan beragam, dan mereka terdapat hampir dimana-

mana di alam ini. Mereka merupakan bentuk kehidupan yang tersebar paling luasdan terdapat paling banyak di
planet ini. Sesungguhnya telah dihitung bahwa massamikroorganisme di bumi melebihi massa organisme lain.
Didalam setiap gram tanah suburterdapat berjuta-juta mikroorgansime (Pelczar, 2005).
Pengendalian pertumbuhan mikroba pada prinsipnya adalah menghambat atau mencegah pertumbuhan
mikroorganisme.Pengendalian mikroorganisme berdasarkan dua hal :
1. Dengan membunuh mikroorganisme
2. Dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Pengendalian pertumbuhan mikroorganisme biasanya secara fisika dan secara kimia baikmembunuh atau
mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Agen yang membunuh sel-sel yangdiistilahkan sidal, agen yang
menghambat pertumbuhan sel-sel (tanpa membunuh mereka) yangdisebut sebagai statis. Dengan demikian,
bakterisida berarti membunuh bakteri, dan bakteriostatik berarti menghambat pertumbuhan sel-
sel bakteri. Bakterisida berarti membunuh bakteri, fungisida berarti membunuh jamur, dan sebagainya.
Pengendalian mikroorganisme bertujuan untuk menekan reproduksi mikroba. Sehingga dengan
pengendalian mikroorganisme kita dapat mencegah penyebaran penyakit dan infeksi, membasmi mikroorganisme
pada inang yang terinfeksi, dan mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme. Dengan cara
membunuh mikroorganisme atau membuat kondisi yang membuat mikroorgenisme tidak
dapat tumbuh. Membunuh dan
membatasi pertumbuhan mikroorganisme khususnya sangat penting dalam penyediaan dan pemeliharaan untuk
keamanan makanan. Pengendalian mikroorganisme juga merupakan praktek medis moderndan antimikroba untuk
mencegah dari infeksi dan menurunkan penyebaran mikroorganisme.
 
Alasan utama pengendalian organisme adalah :
1) Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi.
Mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur memiliki dampak berbahayaapabila tidak dikontrol, seperti
TBC yang disbabkan oleh bakteri, Influenza yangdisebabkan oleh virus, dan masih banyak penyakit lain
yang apabila dibiarkan dapatmenimbulkan kematian
2) Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
Tidak hanya manusia, hewan, bahkan tanaman pun dapat terinfeksi olehmikroorganisme, untuk itu perlu
dilakukan pencegahan agar tidak menyebar ketanamanlain.
3) Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme.
Adakalanya pembusukan dan perusakan oleh mikroorganisme sangatdibutuhkan dalam hal pembuatan
pupuk kompos, tapi adakalanya juga tidak diinginkan,misalnya perusakan atau pembusukan salah satu
jaringan tubuh yang dapat menimbulkankecacatan, untuk itu perlu dicegah.

Pengendalian mikroorganisme adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk:


- Menghambat/mengurangi jumlah atau aktivitas mikroorganisme
- Membasmi atau mematikan mikroorganisme (terutama untuk yang terinfeksimikroorganisme).

https://www.academia.edu/38520889/makalah_pengendalian_mikorba.docx  

A. Istilah Pengendalian Mikroorganisme (PMO) secara Kimia


Beberapa istilah khusus sering digunakan untuk lebih merinci sarana serta proses pengendalian
mikroba. Penggunaan istilah-istilah ini penting dalam pemberian etiket pada obat-obatan serta bahan-bahan
kimia yang digunakan terhadap mikroorganisme. Baik pengusaha pabrik maupun konsumen harus mengerti
arti yang tepat dari istilah-istilah ini. Istilah-istilah tersebut harus didefinisikan dalam bahasa sehari- hari
yang dapat dijumpai di dalam kamus umum. untuk lebih memahami tentang pengendalian mikroorganisme,
maka kita perlu memahami dan mengerti beberapa definisi serta istilah-istilah yang digunakan dalam
pengendalian mikroorganisme yaitu sebagai berikut:
 Sterilisasi.
Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan disebut sterilisasi. Suatu
benda yang steril, dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup. Suatu
benda atau substansi hanya dapat steril atau tidak steril; tidak akan pernah mungkin setengah steril atau
hampir steril.
 Disinfektan. 
Adalah suatu bahan, biasanya zat kimia, yang mematikan sel vegetatif tetapi belum tentu mematikan
bentuk-bentuk spora mikroorganisme penyebab penyakit, disebut disinfektan. Istilah ini pada
umumnya dipakai untuk substansi yang digunakan terhadap benda mati.
 Disinfeksi
adalah proses yang menghancurkan sel-sel vegetatif penyebab infeksi namun tidak selalu mematikan
sporanya.
 Antiseptik. 
Adalah suatu substansi yang melawan infeksi (sepsis) atau mencegah pertumbuhan atau kerja
mikroorganisme dengan cara menghancurkan mereka atau menghambat pertumbuhan serta
aktivitasnya disebut antiseptik. Istilah ini biasanya dipakai untuk substansi yang digunakan terhadap
tubuh.
 Bahan sanitasi.
Suatu bahan yang mengurangi populasi mikrobe sampai pada batas yang dianggap aman menurut
persyaratan kesehatan masyarakat, disebut bahan sanitasi. Biasanya merupakan bahan kimia yang
mematikan 99,9 persen bakteri yang sedang tumbuh. Bahan sanitasi biasanya digunakan terhadap
benda mati dan pada umumnya dipergunakan dalam pemeliharaan sehari-hari peralatan serta perkakas
di pabrik-pabrik persusuan dan pangan, juga untuk gelas, piring dan alat-alat makan di restoran. Proses
disinfeksi akan menghasilkan sanitasi (kebersihan); namun menurut arti yang tepat, sanitasi ialah
keadaan yang bersih, yang tidak selalu mengimplikasikan disinfeksi.
 Germisida (Mikrobisida).
Suatu bahan yang mematikan sel-sel vegetatif tetapi tidak selalu mematikan bentuk-bentuk spora
resisten (kebal) kuman, disebut germisida (mikrobisida). Di dalam prakteknya, germisida hampir sama
dengan disinfektan, tetapi germisida pada umumnya digunakan terhadap semua jenis kuman (mikro-
organisme) untuk penerapan yang mana saja.
 Bakterisida.
Suatu bahan yang mematikan bentuk-bentuk vegetatif bakteri disebut bakterisida (kata sifat,
bakterisidal). Demikian pula istilah-istilah fungsida, virisida dan sporisida, masing-masing diartikan
sebagai bahan yang mematikan cendawan, virus dan spora.
 Bakteriostasis. 
Suatu keadaan yang menghambat pertumbuhan bakteri disebut bakteriostasis (kata sifat,
bakteriostatik). Demikian pula fungistatik, menggambarkan kerja suatu bahan yang menghentikan
pertumbuhan cendawan. Bahan-bahan yang mempunyai persamaan dalam kemampuan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme secara kolektif dinamakan bahan mikrobistatik.
 Bahan Antimikrobial.
Sebagai istilah umum, bahan antimikrobial diartikan sebagai bahan yang menganggu pertumbuhan dan
metabolisme mikrobe. Dalam penggunaan umum, istilah ini menyatakan penghambatan pertumbuhan,
dan bila dimaksudkan untuk kelompok-kelompok organisme yang khusus, maka seringkali digunakan
istilah-istilah seperti antibakterial atau antifungal. Beberapa bahan antimikrobial digunakan secara
khusus untuk mengobati infeksi. Ini disebut bahan terapeutik.

http://e-medis.blogspot.com/2013/08/pentingnya-mengendalikan-mikroorganisme.html

 Bakterin
Vaksin yang dibuat dari bakteri yang mati, dandapat menimbulkan kekebalan pada tubuhterhadap
penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri jenis itu.
 Bakteriosilin
Anti bodi yang terbentuk dalam darah dan dapat menghancurkan bakteri.
 Bakteriolisis
Suatu proses pembasmian bakteri dengan memecahkannya sel-sel bakteri.
 Bakteriostat
adalah substansi atau agen atau bahan yang menghambat pertumbuhan atau perkembangbiakan bakteri,
misal golongan sulfonamida.
 Bakterisidal
berkemampuan untuk membunuh atau memusnahkan bakteri.
 Bakteriuria
terdapatnya bakteri dalam urin
 Septikemia
terdapatnya bakteri dalam aliran darah

https://www.academia.edu/39663640/Pengendalian_mikroorganisme

 Germicidal
adalah istilah yang umum digunakan sebagai bahan yang dapat mengurangi dan menghilangkan
mikroorganisme
 Sporosida
bahan/senyawa yang dapat membunuh endospora bakteri 
 Fungisida; Fungistatik
ditujukan untuk fungi
 Virusida; Virustatik
ditujukan untuk virus

https://www.slideshare.net/LutfiiKmuhh/9pengendalian-mikroorganisme\

B. Karakterisasi ideal zat kimia PMO


1. Konsentrasi rendah dengan spektrum bunuh yang luas sehingga dapat membunuh berbagai
mikroorganisme.
2. Mudah larut dalam pelarutnya
3. Mempunyai stabilitas yang baik dalam waktu yang lama. (tidak kehilangan sifat antimikrobanya)
4. Bersifat letal (mematikan) bagi mikroorganisme, tetapi aman bagi manusia maupun hewan.
5. Mempunyai homogenitas yang tinggi, sehingga komposisi selalu sama untuk setiap aplikasi dosis takaran
6. Dapat menentukan tipe mikroorganisme yang akan dibasmi
7. Bahan aktif tidak mudah bergabung dengan bahan lain.
8. Aktif pada suhu kamar
9. Mempunyai kemampuan menembus dinding sel mikroba
10. Tidak menimbulkan karat atau warna, aman terhadap lingkungan
11. Dapat menghilangkan bau
12. Memiliki sifat sebagai detergen (pembersih)
13. Harga murah dan mudah didapat
https://www.scribd.com/document/361619912/pengendalian-mikroorganisme

Anda mungkin juga menyukai