Anda di halaman 1dari 10

MACAM-MACAM TIPE NEGARA DAN PENEGAKKAN HUKUM

DIDALAMNYA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Negara Dan Konstitusi

Dosen Pengampu:
Imran Zulfitri, S.H, M.H.

Disusun oleh:
Fitriani Mulkan 210102054
Raihan Nurjannah 210102158
Zakiatun Nufus 210102174

HUKUM EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah telah mencatat bahwa setiap zaman mempunyai pemikiran-pemikiran
yang berbeda dan tokoh-tokoh yang berbeda mengenai cerita ketatanegaraan, ketika
kita berbicara pada rana kenegaraan yang perlu kita ketahui adalah bagaimana
menjadikan masyarakat sejahtera dan makmur, tanpa melepaskan sendi - sendi
keutamaan sebuah negara itu berdiri, dan seperti yang kita ketahui Ketika para pendiri
Bangsa (The founding fathers) mendesain model Negara Indonesia setelah merdeka
lebih mengedepankan perdebatan mengenai dasar negara, bentuk negara (kesatuan
atau federal), bentuk pemerintahan (kerajaan atau republik) dan ide/ cita Negara yang
sedikit terkait dengan negara hukum dan pemerintahan yang demokrasi semua itu
adalah persyaratan yang urgen dalam sebuah pembangunan negara dan menjadikan
negara itu jelas dari tipe sejarah maupun dari kacamata hukum.
Dinilai dari segi sejarahpun konsep ketatanegaraanpun bermacam-macam
ragam dan tipe pemerintahannya, maka dari itu makalah ini kami buat guna
mempelajari ilmu negara secara universal dilihat dari segi sejarahnya dan dimakalah
ini kami akan menggambarkan tipe – tipe negara untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah ilmu negara.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana maksud dari Tipe Negara?
2. Apa saja Macam-macam Tipe Negara?
3. Jelaskan bagimana Bentuk Susunan negara?
4. Deskripsikan Negara Demokrasi Modern dan Tipe-tipenya

C. Manfaat dan Tujuan


Mengetahui dan memahami Tipe Negara beserta macam- macamnya, bentuk
susunan negara, ngara demokrasi modern dan tipe-tipenya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tipe Negara


Menurut, R. Djoko Soetono : Negara adalah suatu organisasi atau asosiasi
wilayah yang memiliki kekuatan individu dan daerah yang mengatur setiap kumpulan
manusia – manusia yang berbeda dibawah suatu pemerintahan yang sama dengan
terapan sistem hukum.
Bentuk atau Tipe negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara
sosiologis dan peninjauan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara
sosiologis jika negara dilihat secara keseluruhan (ganzhit) tanpa melihat strukturnya,
sedangkan secara yuridis jika negara\peninjauan dilihat dari strukturnya.
Machiavelli dalam bukunya II Prinsipe bahwa bentuk negara (hanya ada dua pilihan)
jika tidak republik tentulah Monarkhi. Selanjutnya menjelaskan negara sebagai bentuk
genus sedangkan Monarkhi dan republik sebagai bentuk speciesnya.
Perbedaan dalam kedua bentuk Monarkhi dan republik (Jellinek, dalam
bukunya Allgemene staatslehre) didasarkan atas perbedaan proses terjadinya
pembentukan kemauan negara itu terdapat dua kemungkinan:
1. Apabila cara terjadinya pembentukan kemauan negara secara psikologis atau
secara alamiah, yang terjadi dalam jiwa/badan seseorang dan nampak sebagai
kemauan seseorang/individu maka bentuk negaranya adalah Monarkhi.
2. Apabila cara proses terjadinya pembentukan negara secara yuridis, secara sengaja
dibuat menurut kemauan orang banyak sehingga kemauan itu nampak sebagai
kemauan suatu dewan maka bentuk negaranya adalah republik.1

B. Macam-macam Tipe Negara


Dalam ilmu kenegaraan, negara digolongkan atau dikelompokkan ke dalam
beberapa tipe yaitu:
1. Tipe Negara menurut Sejarah
Setiap tipe negara memiliki ciri khas masing-masing. Berikut tipe negara menurut
sejarah:
a. Tipe Negara Timur Purba

1
Citra Nasru, Tipe-tipe Negara, mynaru23.blogspot.com. 23 September 2018
Pengelompokan negara-negara yang termasuk dalam tipe negara timur purba
mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu:
- Bersifat Theokratis atau Keagamaan: suatu pemerintahan yang
berdasarkan keagamaan di mana biasanya kepala negara dianggap dewa.
- Pemerintahan dan Kekuasaan Bersifat Absolut atau Dispetisme: suatu
pemerintahan di mana perintah atau putusan raja harus mutlak dijalankan
dan penguasa tidak disokong oleh rakyat atau golongan manapun.
b. Tipe Negara Yunani Kuno
Pengelompokan negara yang termasuk dalam tipe negara yunani kuno
mempunyai ciri-ciri:
- Bentuk negara kota atau city state.
- Demokrasi langsung.
- Negara-negara ini ingin mengadakan autarki.
- Pemerintahan dipegang oleh ahli-ahli filsafat.
c. Tipe Negara-negara Romawi
Pada awal mulanya, tipe negara-negara romawi ini sama dengan tipe negara
yunani, tetapi kemudian berkembang menjadi empat fase, yaitu:
- Fase Kerajaan: Pemimpin turun temurun sehingga raja digantikan oleh
putranya dan begitu seterusnya.
- Fase Republik: Kepala negaranya melalui tahap pemilihan sesuai dengan
sistem yang dianut.
- Fase Pricipati: Pimpinan dipilih dari yang terbaik.
- Fase Dominasi: Kepemimpinan didasarkan pada kewibawaan atau gezag.
d. Tipe Negara Abad Menengah sampai Abad Pertengahan
Tipe negara abad pertengahan pada dasarnya merupakan perkembangan dari
negara romawi. Ciri-ciri tipe negara abad menengah adalah:
- Adanya Dualisme: Adanya pertentangan antara penguasa dengan yang
dikuasai, pemilik tanah dengan penyewa tanah dan golongan negarawan
dengan golongan gereja.
- Adanya Feodalisme: Adanya pertentangan antara pemilik tanah dengan
penyewa tanah.
- Sekuralisme: Adanya pertentangan antara golongan negarawan dengan
golongan gereja.
- Student Staat: Adanya pelapisan-pelapisan dalam masyarakat yang
akhirnya menimbulkan pertentangan
e. Tipe Negara Modern
Ciri-ciri tipe negara modern adalah:
- Timbulnya teori-teori untuk melindungi warga negara atau dapat dikatakan
timbul bentuk negara hukum.
- Negara berprinsip demokrasi.
- Negara kesatuan.
- Negara hukum yang demokratis.2
2. Tipe Negara Hukum
Tipe negara hukum yang ditinjau dari sisi hukum adalah penggolongan negara-
negara dengan melihat hubungan antara penguasa dan rakyat.Negara hukum
timbul sebagai reaksi terhadap kekuasaan raja-raja yang absolut.Ada tiga tipe
Negara hukum sebagai berikut.
a. Tipe Negara Hukum Liberal
Tipe negara hukum liberal ini menghendaki supaya Negara berstatus pasif,
artinya bahwa warga negara harus tunduk pada peraturan-peraturan
negara.Penguasa dalam bertindak sesuai dengan hukum.Di sini kaum Liberal
menghendaki agar penguasa dan yang dikuasai ada suatu persetujuan dalam
bentuk hukum, serta persetujuan yang menjadi penguasa.
b. Tipe Negara Hukum Formil
Negara hukum formil, yaitu negara hukum yang mendapatkan pengesahan dari
rakyat, segala tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus
berdasarkan undang-undang.Negara hukum formil ini disebut juga dengan
negara demokratis yang berlandaskan negara hukum.
c. Tipe Negara Hukum Materiil
Negara hukum materiil3 sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut
dari negara hukum formil, di mana tindakan penguasa harus berdasarkan
undang-undang atau berlaku asas legalitas maka dalam negara hukum materiil
tindakan dari penguasa dalam hal mendesak demi kepentingan warga negara
dibenarkan bertindak menyimpang dari undang-undang atau berlaku asas
opportunitas.

2
Monica Ayu Caesar Isabela, tipe-tipe negara menurut sejarah, Kompas.com. 26 mei 2022
3
Bayu Gilang Purnomo, Tipe Negara Hukum. 27 May 2013
C. Bentuk Susunan Negara
Sebenarnya perbincangan mengenai bentuk Negara (staat vormen) terkait dengan
pilihan-pilihan antara:
1. Bentuk Negara Kesatuan (unitary state, eenheidsstaat)
2. Bentuk Negara Serikat (Federal, bonds-staat), atau
3. Bentuk Konfederasi (confederation, staten-bond).
Sedangkan perbincangan mengenai bentuk pemerintahan (regerings-vormen)
berkaitan dengan pilihan antara:
1. Bentuk Kerajaan a (Monarki), atau
2. Bentuk Republik.
Sementara dalam sistem pemerintahan (regering sytem) terkait pilihan-pilihan
antara:
1. Sistem pemerintahan presidensiil,
2. Sistem pemerintahan parlementer,
3. Sistem pemerintahan campuran, yaitu quasi preidensiil seperti di Indonesia
(dibawah UUD 1945 yang asli) atau quasi parlementer seperti prancis yang
dikenal dengan istilah hybrid system, dan
4. Sistem pemerintahan collegial seperti swiss.4
Teori-teori bentuk Negara yang dikembangkan para ahli dan berkembang di
zaman modern bermuara pada dua paham yang mendasar. Pertama, paham yang
menggabungkan bentuk Negara dengan bentuk pemerintahan. 5Paham ini menganggap
bahwa bentuk Negara dengan bentuk pemerintahan, yang dibagi dalam tiga macam ,
yaitu:
1. Bentuk pemerintahan dimana terdapat hubungan yang erat antara eksekutif dan
legislatif;
2. Bentuk pemerintahan dimana ada pemisahan yang tegas antara legislatif,
eksekutif, dan yudikatif;
3. Bentuk pemerintahan dimana terdapat pegaruh dan pegawasan langsung dari
rakyat terhadap badan legislatif. Kedua, paham yang membahas bentuk Negara
atas golongan demokrasi dan diktator.6

4
Jimly Asshiddiqie,Konstitusi Dan Konstitusionalisme. Jakarta konstitusi press. 2006 Hal. 259
5
35 Bouger, masalah-masalah demokrasi, Jakarta: yayasan pembangunan, 1952, Hal. 32-33
6
Henry B, Mayo, an introduction to democratie theory, new york: oxford University press, 196 Hal. 218 dalam
Agussalim Andi Gadjong, Pemerintahan…,
Paham ini membahas bentuk Negara atas golongan demokrasi dan diktator.
Paham ini juga memperjelas bahwa demokrasi dibagi dalam demokrasi
Konstitusional (liberal) dan demokrasi rakyat. Bentuk Negara sesunguhnya berkaitan
dengan kekuasaan tertinggi pada suatu Negara yaiu kedaulatan. Dalam Negara,
kedaulatan merupakan esensi terpenting dalam menjalankan Negara dan
pemerintahan. Teori kedaulatan yang terkenal sampai sekarang , antara lain teori
kedaulatan Tuhan yaitu teori yang menganggap kekuasaan tertinggi berasal dari
Tuhan (dikembangkan oleh Agustinus dan Thomas aquinas), teori kedaulatan rakyat
yaitu kekuasaan berasal dari rakyat (dikembangkan oleh Johannes Althusius,
montesque, dan Jhon Locke), teori kedaulatan Negara yaitu teori kedaulatan tertinggi
ada pada pemimpin Negara yang melekat sejak Negara itu ada (dikembangkan oleh
Paul Laband dan George Jelinek), dan teori kedaulatan Hukum yaitu teori kedaulatan
dimana kekuasaan dijalankan oleh pemimpin Negara berdasarkan atas hukum dan
yang berdaulat adalah hukum (dikembangkan oleh Hugo De Groot, Krabbe, dan
Immanuel Kant)

D. Negara Demokrasi Modern dan Tipe-tipenya


1. Pengertian demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani ,demos yang berarti rakyat dan
cratein yang berarti memerintah,berarti "rakyat yang memerintah " atau
"pemerintah rakyat"
Menurut lincoln demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk
rakyat(governnment of the people ,by the people,and for the people),
Menurut C.F strong.suatu sistem pemerintahan dimana mayoritas anggota dewasa
dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin
bahwa pemerintahan akhirnya mempertanggung jawaban tindakan tindakan
kepada mayoritas itu.
2. Tipe-tipe Demokrasi
a. Demokrasi representatif dengan Sistem Presindesial
- Kriteria tipe demokrasi representatif dengan sistem presindesial adalah
hubungan antara badan badan yang memegang kekuasaan dari negara
dalam sistem hubungan antara badan legislatif dan eksekutif tidak ada.
- Pemisahan kekuasaan eksekutif dengan legislatif diartikan bahwa
kekuasaan eksekutif dipegang oleh badan yang didalam yang menjalankan
tugas eksekutifnya tidak bertanggung jawab pada badan perwakilan rakyat
- Sedangkan badan perwakilan rakyat memegang kekuasaan legislatif.jadi
bertugas membuat dan menentukan peraturan peraturan hukum
b. Demokrasi representatif dengan sistem Parlementer
- demokrasi atau pemerintahan perwakilan rakyat yang representatif dengan
sistem pemisahan kekuasaan ,tetapi antara badan yang diserahi kekuasaan
itu ada hubungan timbal balik,dapat saling mempengaruhi
- kabinet bertanggu jawab kepada parlemen atau badan perwakilan rakyat.
artinya jika pertanggung jawaban tidak diterima baik oleh badan
perwakilan rakyat, maka badan perwakilan rakyat dapat menyatakan masih
tidak percaya terhadap kebijaksanaan kabinet dan akibatnya adalah kabinet
harus mengundurkan diri.
c. Demokrasi representatif dengan sistem referendum (badan pekerja)
- Dalam sistem demokrasi representatif dengan sistem refendum (badan
pekerja)tidak terdapat pembagian dan pemisahan kekuasaan.dapat dilihat
dari sistem yang dijalankan dimana badan eksekutif dinamakan bundesrat
yang merupakan bagian dari bundesversammlung (legislatif)
- Ada dua macam referendum yaitu:
1. Referendum obligatoir (wajib) :menentukan berlakunya suatu undang-
undang atau peraturan
2. Referendum fakultatif (tidak wajib) :merubah dan menentukan
pemberlakuan undang-undang7

7
Sriwijaya,pengertian negara demokrasi dan tipe tipe demokrasi, studocu.com. 24 oktober 2022
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah dipaparkan, maka dapat menarik kesimpulan yaitu:
1. Tipe negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis dan
peninjauan secara yuridis mengenai negara
2. Macam-macam Tipe Negara terbagi menjadi dua bagian
a. Tipe negara ditinjau dari segi sejarah antara lain
- Tipe negara-negara timur purba, yang ciricirinya teokratis, absolut, dan
despostis.
- Tipe negara-negara yunani kuno, yang ciri-cirinya merupakan polis (city
state) dan demokratis (langsung).
- Tipe negara Romawi kuno, yang sudah merupakan 'country state" dan
despostis/absolut.
- Tipe negara-negara abad menengah, yang ciri-cirinya dualistis, feodalsits,
dan despostis.
- Tipe negara-negara modern, mulai dari pemikiran Hobbes, locke, dan lain-
lain yang dapat dibedakan dalam negara
b. Tipe negara ditinjau dari segi hukum:
- Liberal
- Formil
- Materil
3. Bentuk susunan Negara
a. Bentuk Negara Kesatuan (unitary state, eenheidsstaat)
b. Bentuk Negara Serikat (Federal, bonds-staat), atau
c. Bentuk Konfederasi (confederation, staten-bond).
4. Negara Demokrasi Modern dan Tipe-tipenya
a. Demokrasi representatif dengan Sistem Presindesial
b. Demokrasi representatif dengan sistem Parlementer
c. Demokrasi representatif dengan sistem referendum (badan pekerja)
DAFTAR PUSTAKA

http://mynaru23.blogspot.com/2018/09/tipe-tipe-negara.html, Diakses pada kamis, 27 oktober


2022.
Wati, Edi Purnama dan Conie Pania Putri. 2021. Pengantar Ilmu Negara. Indramayu: Penerbit
Adab
http://purnama-bgp.blogspot.com/2013/05/tipe-negara-hukum.html?m=1, diakses pada
kamis, 27 oktober 2022
Jimly Asshiddiqie,Konstitusi Dan Konstitusionalisme. Jakarta konstitusi press. 2006 Hal. 259
35 Bouger, masalah-masalah demokrasi, Jakarta: yayasan pembangunan, 1952, Hal. 32-33.
Henry B, Mayo, an introduction to democratie theory, new york: oxford University press, 196
Hal. 218 dalam Agussalim Andi Gadjong, Pemerintahan…,
https://www.studocu.com/id/n/24438478?sid=01666833601, Sriwijaya,pengertian negara
demokrasi dan tipe tipe demokrasi, 24 oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai