■ Tipe Negara Timur Kuno
Tipe negara ini ciri-cirinya digambarkan bahwa pemerintahan bersifat teokrasi, artinya pemerintahan dijalankan berdasarkan atas dasar keagamaan,
kepala negara atau raja dianggap keturunan Tuhan, seperti raja-raja Firaun pada zaman Mesir Kuno. Ditinjau dari sudut kewibawaan dari Raja yang
berasal dari “Tuhan”, maka negara Timur Kuno pemerintahannya absolut. Dilihat dari sifatnya yang absolut, tentunya raja akan bersikap semena-mena
terhadap rakyatnya.
Namun pada kenyataannya raja-raja dari kerajaan Timur Kuno sangat bertanggungjawab atas perbuatan baik dan buruk rakyatnya. Hal ini berbeda dari
paham barat yang dikenal dengan istilah “The King can do not wrong”.
■ Tipe Negara Yunani Kuno
Tipe negara ini ditandai dengan ciri-ciri :
Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan oleh ahli-ahli filsafat. Karena itu pendidikan perlu disempurnakan.
■ Tipe Negara Romawi Kuno
Ciri-cirinya berkembang melalui tahap-tahap sebagai berikut :
Principatie , Dominatie oleh karena semakin meluasnya “negara kota” makin berkembang wilayahnya, maka timbul teori ulpianus yang disebut Lex
Regia, yaitu membagikan kekuasaan atau wewenang kepada negara-negara bagian.
■ Tipe Negara Abad Pertengahan
Ciri-cirinya yang kita temukan, sebagai berikut :
Dualisme antara pemerintah dengan rakyatnya, ini diakibatkan pengaruh dari hukum perdata dimana hukum perdata adalah mengatur hubungan antara
rakyat secara perseorangan dan negara sama sekali tidak boleh campur tangan. Jadi jelas disini pemerintah tidak dapat mencampuri urusan perdata
dari masyarakat.
Feodlisme, dimana negara dikuasai oleh bangsawan tuan-tuan tanah (feodum), dan kaum bangsawan meminjamkan tanah bagi para penggarapnya
yang kemudian statusnya menjadi hamba saja. Semboyan atau adagium yang berkembang saat itu adalah “tiap orang harus punya tanah”.
Keadaan masyarakat terdiri dari lapisan-lapisan (stratifikasi sosial), misalnya dalam masyarakat waktu itu ada perbedaan tajam antara :
– golongan bangsawan
– golongan agama
– golongan rakyat jelata
Dalam perkembangan tipe negara abad pertengahan, ternyata terbelah menjadi dua aliran, yaitu
Aliran_Cecarismus_, yakni aliran yang mempertahankan kekuasaan absolut dari negara. Penganutnya antara lain Machiavelli dan Jean bodin (Jean
bodin adalah bapak dari ajaran “kedaulatan”, bukunya berjudul _“Six Levres de’la Republique”.
Aliran Monarchomahen, aliran yang anti pada kekuasaan absolut dari raja atau kaisar.
■ Tipe Negara Modern
Belum ada ciri-cirinya yang pasti bagi negara modern, karena itu mengikuti pendapat John Locke dan Rousseau.
Mustaeng Daeng Matutu, mengatakan dalam bukunya "Selayang Pandang Perkembangan Tipe-Tipe Negara Modern"
Berhubung adanya alat perlengkapan yang bersifat tetap maka masalah keuangan negara menjadi penting.
Atas dasar perbedaan ciri-ciri negara modern dengan feodal, maka baik Mac Iver maupun bierly mengatakan kini sudah tidak ada lagi tipe negara abad
menengah.
Penyelenggaraan Negara negative (Menolak bahaya yang mengancam Negara atau keamanan)
Negara Jaga Malam adalah kata yang tepat untuk menggambarkan tipe negara ini, yakni sebuah negara yang yang menyelenggarakan
keamanan dan kemakmuran dalam bidang ekonomi. Slogan yang dipakai dalam negara yang bertipe sebagai polisi ini adalah “Sallus Publica
Supreme Lex” (kepentingan umum sebagai yang harus diutamakan).Dan hanya rajalah yang mengkategorikan mana kepentingan umum dan
mana yang bukan, dengan katalain “L’etat c’est moi”, yang berarti negara adalah aku (raja).
■ Tipe Negara Hukum (Rechts staat)
Tipe Negara yang ditinjau dari sisi hokum adalah penggolongan Negara – Negara dengan melihat hubungan antara penguasa dan rakyat. Negara hokum
timbul sebagai reaksi terhadap kekuasan raja – raja absolute. Ada tiga tipe Negara hokum, yaitu:
Tipe Negara hokum liberal ini menghendaki supaya negara berstatus pasif, artinya bahwa warga Negara harus tunduk pada peraturan – peraturan
Negara. Penguasa dalam bertindak sesuai dengan hokum. Disini kaum liberal menghendaki agar penguasa dan yang dikuasai ada suatu persetujuan
dalam bentuk hokum, serta persetujuan yang menjadi penguasa.
Negara hokum formilyaitu Negara hokum yang mendapatkan pengesahan dari rakyat, segala tindakan penguasa memerlukan bentuk hokum tertentu,
harus berdasarkan undang – undang. Negara hokum formil ini disebut juga dengan Negara demokratis yang berlandaskan Negara hokum
Negara hokum materiil sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari Negara hokum formil, tindakan penguasa harus berdasarkan undang –
undang atau berlaku asaa legalitas, maka dalam Negara hokum materiil tindakan dari penguasa dalam hal mendesak demi kepentingan warga Negara
dibenarkan bertindak menyimpang dari undang – undang atau berlaku asas opportunitas
Supremacy Of Law
Dalam suatu Negara hukum, maka kedudukan hukum merupakan posisi tertinggi, kekuasaan harus tunduk pada hukum bukan sebaliknya hukum tunduk
pada kekuasaan, bila hukum tunduk pada kekuasaan, maka kekuasaan dapat membatalkan hukum, dengan kata lain hukum dijadikan alat untuk
membenarkan kekuasaan. Hukum harus menjadi “tujuan” untuk melindungi kepentingan rakyat.
Equality Before The Law
Dalam Negara hukum kedudukan penguasa dengan rakyat dimata hukum adalah sama (sederajat), yang membedakan hanyalah fungsinya, yakni
pemerintah berfungsi mengatur dan rakyat yang diatur. Baik yang mengatur maupun yang diatur pedomannya satu, yaitu undang-undang. Bila tidak ada
persamaan hukum, maka orang yang mempunyai kekuasaan akan merasa kebal hukum. Pada prinsipnya Equality Before The Law adalah tidak ada
tempat bagi backing yang salah, melainkan undang-undang merupakan backine terhadap yang benar.
a. the rights to personal freedom ( kemerdekaan pribadi), yaitu hak untuk melakukan sesuatu yang dianggan baik badi dirinya, tanpa merugikan orang
lain.
b. The rights to freedom of discussion ( kemerdekaan berdiskusi), yaitu hak untuk mengemukakan pendapat dan mengkritik, dengan ketentuanyang
bersangkutan juga harus bersedia mendengarkan orang lain dan bersedia menerima kritikan orang lain.
c. The Rights To Public Meeting (kemerdekaan mengadakan rapat), kebebasan ini harus dibatasi jangan samapai menimbulkan kekacauan atau
memprovokasi.
Sebuah negara kesejahteraan adalah konsep “pemerintahan di mana negara memainkan peran kunci dalam perlindungan dan promosi ekonomi dan
kesejahteraan sosial warganya. Hal ini didasarkan pada prinsip-prinsip persamaan kesempatan, distribusi kekayaan yang adil, dan tanggung jawab publik untuk
mereka yang tidak mampu untuk memanfaatkan diri dari ketentuan minimal untuk kehidupan yang baik. istilah umum dapat mencakup berbagai bentuk
organisasi ekonomi dan sosial “.
Negara kesejahteraan modern termasuk negara-negara seperti Swedia, Norwegia, Denmark dan Finlandia yang mempekerjakan suatu sistem yang dikenal
sebagai model Nordik. Negara kesejahteraan melibatkan transfer langsung dana dari negara, dengan layanan yang diberikan (yaitu kesehatan, pendidikan) serta
langsung kepada individu (“manfaat”). Negara kesejahteraan ini didanai melalui pajak redistribusionis dan sering disebut sebagai jenis “ekonomi campuran” di
Amerika Serikat dan banyak negara lainnya.
■
https://www.dictio.id/t/apa-sajakah-tipe-tipe-nega
ra-dari-segi-sejarah/4145/2
■
https://adikanina1987.wordpress.com/2012/05/15
/tipe-tipe-negara/