Anda di halaman 1dari 5

TEORI TIPE-TIPE NEGARA

Tipe Negara Menurut Sejarah

1. Tipe Negara Timur Purba/Kuno

Penggolongan tipe negara berdasarkan pertumbuhan negara

- Negara Timur Purba Tipenya Tirani/Despotie (sewenang-wenang), Raja berkuasa mutlak. Raja
sebagai kekuatan atau centrale wracthbon sedangkan negara merupakan cerminan mikrokosmos.

- Ciri-ciri Negara Timur Purba: Bersifat teokratis (keagamaan), raja dianggap dewa oleh
warganya. Pemerintahan bersifat absolut.

- Meski tak sepenuhnya tepat sebutan negara tirani hanya monopoli Negara Timur Purba.
Kerajaan di Barat juga, praktik tirani juga terjadi, the king can do no wrong.

2. Tipe Negara Yunani Kuno

- Yunani sebagai negara kopta (polis), jumlah penduduk sedikit dan pemerintahan dilakukan
secara demokratis.

- Ada 3 pengelompokan warga: Budak, pendatang dan penduduk asli.

- Komunikasi antara rakyat dan pemerintah melalui tempat yang disebut ecclesia. Forum itu juga
menjadi media untuk menggalang partisipasi masyarakat. Meski forum ini tidak seluruh rakyat
turut adil, karena keterlibatan rakyat diwakilkan ke orang cerdik cendikia “rethorica”. Jadi
demokrasi murni tidak sepenuhnya terjadi di polis.

- Faktor yang menyebabkan tradisi partisipatoris di Yunani tumbuh karena: Dinamika negara
yang berkali-kali mengalami pasang surut mulai dari monarkhi ke aristorkrasi, kebebasan
berpendapat warga, negara dan masyarakat identik, tradisi menyelesaikan masalah secara
Bersama-sama.

3. Tipe Negara Romawi Purba/Kuno


- Tipe negara di Romawi mulanya adalah berbentuk kerajaan (monarchi). Di pemerintahan
Romawi ini terdapat badan perwakilan yang diisi oleh kelompok ningrat. Di poin ini terdapat
bibit demokrasi.

- Di era terakhir raja Romawi, terjadi pertentangan antara rakyat dengan kelompok ningrat.
Namun dapat diselesaikan dengan keberadaan “UU 12 Meja”. Implikasinya, negara dikelola 2
konsul Bersama pemerintah menjalankan pemerintahan dan UU.

- Praktik kenegaraan di Romawi tidak terlepas dari pengaruh Yunani imbas polis itu dikuasai
oleh Romawi melalui proses akulturasi. (gagasan filsafat Zeno melalui Universalisme banyak
menginspirasi Romawi di antaranya tidak ada pembedaan kelompok rakyat jelata dengan
ningrat).

- Dalam praktiknya, kekuasaan Caesar cukup dominan. Kedaulatan Rakyat yang diadopsi dari
Yunani dimodifikasi menjadi ajaran caesarismus yakni paham dimana Caesar menerima seluruh
kekuasaan rakyat berdasarkan kepercayaan rakyat kepadanya.

- Kedaulatan rakyat yang diserahkan kepada Caesar berwujud pada Tindakan atas nama rakyat
melalui mekanisme Lexregia yang merupak aturan yang memberikan hak kepada Caesar adalah
pemimpin yang tidak memiliki kekuasaan sama sekali. Setelah dilakukan perjanjian, kekuasaan
diserap Caesar yang mengakibatkan kekuasaan Caesar penuh dan mutlak.

- Romawi hanya mengadopsi ajaran dari Yunani, namun dalam praktiknya modifikasi ala Caesar
menjadikan “Kedaulatan Caesar”.

4. Tipe Negara Abad Pertengahan

- Pasca runtuhnya kerajaan Romawi menjadi babak baru bagi tumbuhnya negara yang bercorak
agama, tepatnya di abad pertengahan. Paham yang diyakini di era ini yakni, tidak ada kekuasaan
dunia yang harus ditaati secara penuh karena pertama-tama yang harus ditaati merupakan adalah
perintah Tuhan.

- Efeknya, agama Kristen mendirikan organisasi keagamaan yang sangat kuat yang dipimpin
oleh seorang Paus yang merupakan wakil Tuhan untuk memerintah dunia.
- Ciri khas dari tipe negara ini adalah adanya dualisme. Dualisme antara penguasa dan rakyat,
dualism antara pemilik dan penyewa tanah sehingga memunculkan feodalisme, dualism antara
negarawan dan gerejawan (sekularisme).

- Penyebab dualisme ini karena: Hak raja untuk memerintah (rex), hak rakyat (regnum).

- Dualisme ini mengakibatkan timbul keinginan rakyat untuk saling membatasi hak dan
kewajiban antara raja dan rakyat. Paham ini dimunculkan oleh aliran monarchomachen yakni
golongan antiraja yang mutlak.

Tipe Negara Hukum

1. Tipe Negara Policy

Tipe negara ditinjau dari sisi hukum yakni penggolongan negara-negara dengan melihat
hubungan antara penguasa dan rakyat.

- Negara policy atau negara polisi (polizie staat) menurut Hans Nawiaski merupakan negara yang
menyelenggarakan keamanan (sicherheit polizie) dan kemakmuran (verwatltung polizie). Tipe
ini negara hanya focus menjaga ketertiban saja atau dikenal negara penjaga malam
(nachtwachter staat). Pemerintahannya bersifat monarchie absolute. Tipe ini juga dikenal
sebagai negara hukum klasik.

- Ciri tipe negara ini: Penyelenggaraan negara positif ( bestuur), penyelenggaraan negative
(menolak bahaya yang mengancam).

- Tipe negara ini juga mengutamakan kepentingan umum atau dikenal dengan allus publica
supreme lex (kepentingan umum sebagai yang harus diutamakan).

- Praktik kenegaraan dan pemikiran kenegaraan di Eropa dan Inggris, kekuasaan abslut raja-raja
menerapkan negara polis, yakni seluruh penyelenggaraan kehidupan bernegara di tangan raja
atau setidaknya diselenggarakan dengan bantuan Lembaga bawahannya atas perintah raja.

2. Tipe Negara Hukum

- Ide tentang negara hukum telah muncul jauh sebelum terjadinya revolusi di Inggris tahun 1688,
bahkan sebelum adanya ilmu negara. Cita negara hukum pertama kali dikenalkan oleh Plato
(penyelenggaraan negara yang baik diatur oleh hukum) dan dipertegas oleh Aristoles (negara
yang baik adalah negara yang diperintah dengan konstitusi dan berkedaulatan hukum).

- Baru muncul kembali pada abad XVII dan mulai popular pada abad XIX di Eropa dengan
istilah rechtstaat.

- Albert Venn Dicey pada tahun 1885 memperkenalkan istilah the rule of law. Konsep rechtstaat
dan the rule of law secara subtansi tidak ada perbedaan.

- Perbedaannya terletak pada latar belakang munculnya kedua ide tersebut.

- Rechtstaat bertumpu pada sistem continental/civil law yang berkarakter administrative.


Sedangkan rule of law bertumpu pada sistem common law yang berkarakter judicial.

- Ciri-ciri Rechtstaat: Adanya UU, pembagian kekuasaan negara, pengakuan hak kebebasan
warga, pengakuan HAM.

- AV Dicey soal Rule Of Law: Supremasi absolut, persamaan di hadapan hukum, konstitusi
bukanlah sumber tetap konsekuensi dari hak-hak individu yang dirumuskan dan ditegaskan oleh
peradilan.

- Franz Magnis Suseno menuntut agar negara diselenggarakan dan menjalankan berdasarkan
hukum: Kepastian hukum, tuntutan perlakuan yang sama, legitimasi demokratis dan tuntunan
akal budi.

- Tipe negara hukum: Negara hukum liberal: Negara berstatus pasif yakni negara harus tunduk
pada peraturan-peraturan negara. Hukum merupakan perwujudan kesepakatan antara penguasa
dengan yang dikuasi. Negara hanya mengurus urusan keamanan/negara penjaga malam
(Nachtwachter Staat).

- Banyak kritik atas konsep negara hukum liberal ini. Kemudian gagasan ini diperbaiki oleh
sarjana dari Jerman Frederich Julius Stahl.

- Konsep negara hukum formal: Negara hukum yang mendapat pengesahan dari rakyat. Segala
Tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus berdasarkan UU.
- F.J Stahl merumuskan ciri negara hukum formal dengan pengaruh paham liberal dan Rousseau:
Adanya jaminan hak asasi, penyelenggara negara berdasarkan trias politica, pemerintahan
didasarkan UU, adanya peradilan administrasi.

- Konsep negara hukum materil: Konsep ini pengembangan dari konsep negara hukum formal.
Konsep ini memberi ruang kepada penguasa bila mendesak demi kepentingan warga negaranya
dapat melakukan Tindakan menyimpang dari UU atau berlaku asas oportunitas.

- Konsep socialist legality: Hukum sebagai alat untuk mencapai sosialisme. Konsep ini untuk
mengimbangi konsep rule of the law di negara-negara anglo saxon.

3. Tipe Negara Kemakmuran

- Tipe negara kemakmuran (wohlfaarstaats), negara mengabdi sepenuhnya pada masyarakat.


Negara satu-satunya yang menyelenggarakan kemakmuran rakyat.

Anda mungkin juga menyukai