Anda di halaman 1dari 3

1. Apa perlunya kekuasaan negara dipisah-pisahkan?

Jelaskan

Jawab : Pemisahan kekuasaan juga disebut dengan istilah trias politica atau trias politika
adalah sebuah ide bahwa sebuah pemerintahan berdaulat harus dipisahkan antara dua atau
lebih kesatuan kuat yang bebas, mencegah satu orang akan tetapi kelompok mendapatkan
kuasa yang terlalu banyak. Pemisahan kekuasaan merupakan suatu cara pembagian dalam
tubuh pemerintahan agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan, antara legislatif, eksekutif dan
yudikatif. Pemisahan kekuasaan juga merupakan suatu prinsip normatif bahwa kekuasaan-
kekuasaan itu sebaiknya tidak diserahkan kepada orang yang sama, untuk pencegahan
terjadinya penyalahgunaan kekuasaan yang dapat terjadi. Contoh negara yang menerapkan
pemisahan kekuasaan ini adalah Amerika Serikat

2. Dilihat dari hakikat demokrasi, bagaimana pandangan anda terkait teori J.J.
Rousseau? Jelaskan.

Jawab : Demokrasi Rousseau tidak terlepas dari teori sentralnya pada kebebasan dan
kehendak umum. Demokrasi sebagai tata kelola rakyat selalu berbasis pada kebebasan dan
kehendak umum. Bila bagi Locke pemerintahan yang baik seharusnya dipisahkan menjadi
tiga yakni legislatif, eksekutif, dan federatif; pemerintahan yang baik bagi Rousseau
tidak perlu dibagi karena dapat memecah keutuhan negara. Dia beranggapan bahwa
demokrasi yang ideal tidak akan pernah ada karena sangatkecil kemungkinan manusia
memperjuangkan kepentingan umum. Namun, dia juga berpendapat kepentingan umum pasti
selalu ada walaupun dibayangi oleh kepentingan pribadi. Selama kebebasan berpendapat
dijunjung tinggi dalam kehidupan politik dan musyararah dalam merancang kebijakan
dilakukan, maka pemerintahan telah mengarah pada demokrasi idealnya Rousseau.
Ketika kehendak umum selalu dikedepankan maka kesetaraan, keadilan, dan
kesejahteraan rakyat secara tidak langsung akan tergapai.

3. Apa yg dapat anda simpulkan sebagai indikator negara moderen terkait dg asal mula
Negara? Jelaskan.

Jawab : Bahwa negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok
manusia yang kemudian disebut bangsa. terjadinya negara dapat dilihat secara primer dan
sekunder dengan pembahasan yang agak berbeda sebagai berikut:

a. Secara primer, melalui 4 tahap :


 Persekutuan masyarakat, Tahap ini merupakan suatu masa ketika masyarakat hidup
dalam suatu kelompok dengan kedudukan yang sama. Mereka bergabung dalam
kelompok untuk kepentingan bersama dan didasarkan pada persamaan. Untuk mengurus
kepentingan mereka, dipilihlah seorang yang terkemuka di antara mereka (primus inter
pares) yang diberi wewenang memimpin menurut adat istiadat.
 Kerajaan, Primus inter pares dari suatu persekutuan lambat laun menguasai pula
kelompok-kelompok lain sebagai akibat dari kemenangannya dalam pertentangan
antarkelompok. Berkat kekuasaannya itu ia menjadi raja.
 Negara, Pada masa kerajaan, sudah ada pemerintah pusat, tetapi belum mampu
mengurus dan mengendalikan pemerintah daerah-daerah taklukannya. Karena itu raja
kemudian bertindak sewenang-wenang untuk menyebarkan kewibawaannya di seluruh
daerah yang dikuasainya dan menyatukan semuanya dalam suatu pemerintahan absolut.
Kesatuan kewibawaan itu melahirkan negara.
 Negara demokrasi, Negara demokrasi lahir sebagai reaksi terhadap kekuasaan raja yang
sewenang-wenang. Pada masa ini, rakyat yang menyadari kedaulatannya bertindak
merebut kekuasaan pemerintahan dari raja. Untuk mencegah kembalinya kekuasaan
absolut, rakyat membentuk undang-undang yang menjamin hak-hak rakyat dan
membatasi kekuasaan raja.

b. Secara sekunder
 Terjadinya negara secara primer membicarakan bagaimana kelompok atau persekutuan
masyarakat yang sederhana berkembang menjadi suatu negara. Sedangkan terjadinya
negara secara sekunder membicarakan bagaimana terbentuknya negara baru yang
dihubungkan dengan pengakuan dari negara lain. Pengakuan dari negara lain dibedakan
menjadi dua macam, yaitu pengakuan de facto dan pengakuan de jure. Pengakuan de
facto adalah pengakuan menurut kenyataan bahwa di suatu wilayah telah berdiri suatu
negara. Pengakuan ini bersifat sementara karena masih perlu dilakukan penelitian
mengenai prosedur terjadinya negara tersebut berdasarkan hukum yang berlaku.
Pengakuan de facto dapat meningkat menjadi pengakuan de jure (menurut hukum)
setelah persyaratan hukum berdirinya suatu negara baru dipenuhi. Pengakuan de
jure yang bersifat tetap dan seluas-luasnya biasa diberikan kepada negara baru setelah
pemerintahannya relatif stabil.
4. Dilihat dari teori kekuatan, bagaimanakah asal mula Negara itu? Jelaskan

Jawab : Teori kekuasaan berarti sebuah negara terbentuk karena adanya kekuasaan. Artinya
orang atau kelompok yang paling kuatlah yang mendirikan negara. Secara garis besar, teori
kekuasaan berarti kelompok yang paling kuat akan menguasai kelompok yang paling lemah,
setelah adanya pertarungan sengit. H.J. Laski mengatakan jika negara dapat mengatur tindak
tanduk masyarakatnya melalui sejumlah peraturan yang telah dibuatnya untuk memaksa
masyarakat patuh pada negara. Negara dikuasai oleh seseorang atau sekelompok orang yang
kuat dalam berbagai hal, misalnya kecerdasan, ekonomi, agama serta fisik.

Karl Marx berpandangan bahwa negara timbul karena kekuasaan. Menurutnya, sebelum
negara ada di dunia ini telah terdapat masyarakat komunis purba. Buktinya pada masa itu
belum dikenal hak milik pribadi. Semua alat produksi menjadi milik seluruh masyarakat.
Adanya hak milik pribadi memecah masyarakat menjadi dua kelas yang bertentangan, yaitu
kelas masyarakat pemilik alat-alat produksi dan yang bukan pemilik. Kelas yang pertama
tidak merasa aman dengan kelebihan yang dimilikinya dalam bidang ekonomi. Mereka
memerlukan organisasi paksa yang disebut negara, untuk mempertahankan pola produksi
yang telah memberikan posisi istimewa kepada mereka dan untuk melanggengkan pemilikan
atas alat-alat produksi tersebut.

Referensi :

Rousseau, J. J. (2010). Perihal kontrak sosial atau prinsip hukum politik. Dian
Rakyat, Forum Jakarta-Paris dan Universitas Padjajaran.
A, Ubaidillah dkk. Pendidikan Kewarganegaraan Demokrasi, HAM, & Masyarakat Madani.
Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000.
https://media.neliti.com/media/publications/235510-pemisahan-kekuasaan-konstitusi-dan-
kekua-3d59c0dc.pdf
https://sofiakartikablog.wordpress.com/teori-terbentuknya-negara/

Anda mungkin juga menyukai