Anda di halaman 1dari 3

C.

Polybios

Polybios terkenal dengan teorinya yang disebut Cyclus Theory, yang sebenarnya merupakan
pengembangan lebih lanjut dari ajaran Aristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu mengganti
bentuk pemerintahan Politea dengan demokrasi.

Monarki → Tirani → Aristokrasi → Oligarki → Demokrasi → Okhlokrasi → Monarki

Berdasarkan bentuk pemerintahan yang diungkapkan oleh Polybios, dapat dijelaskan sebaga
berikut.

Monraki merupakan bentuk pemerintahan yang baik karena mengutamakan kepentingan umum.
namun, hal tiu hanya pada awalnya saja, karena lama kelamaan raja tidak lagi memperhatikan
rakyat, tetapi justru cenderung bersikap sewenang-wenang dalam memerintah. Akhirnya
pemerintahan monarki pun berubah menjadi tirani.

Pemerintahan tirani yang dijalankan untuk kepentingan pribadi ini, memunculkan inisiatif dari
para bangsawan untuk melawannya. Hingga terjadilah pengambil alihan kekuasaan. Lalu
pemerintahan dipegang oleh beberapa orang yang dijalankan untuk kepentingan
umum.Pemerintahan tirani pun berubah menjadi aristokrasi.

Dalam pemerintahan aristokrasi, pada mulanya memang baik karena dijalankan untuk kepentingan
umum. Namun, lama-kelamaan tidak lagi mengutamakan keadilan karena dijalankan untuk
kepentingan pribadi. Akhirnya bentuk pemerintahan aristokrasi bergeser menjadi oligarki.

Pada masa pemerintahan oligarki ini, pada perkembangannya tidak dirasakan adanya keadilan,
maka munculah pemberontakan dari rakyat untuk mengambil alih kekuasaan. Kemudian
pemerintahan pun dijalankan oleh rakyat untuk kepentinganrakyat. Oligarki berubah menjadi
demokrasi.

Pada pemerintahan demokrasi ini, ternyata banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan, antara


lain maraknya korupsi, serta tidak ada penegakan hukum. Instabilitas politik ini merubah
demokrasi menjadi okhlokrasi.

Pada masa pemerintahan okhlokrasi yang penuh dengan kekacauan ini, kemudian muncul
seseorang yang kuat dan berani merebut pemerintahan. Pada akhirnya bentuk pemerintahan
okhlokrasi kembali dipegang satu orang dan menjadi monarki.

Namun teori Polybios ini dapat dikatakan sifatnya deterministik, artinya perubahan bentuk
pemerintahan ini mengikuti siklus yang berurutan dari pemerintahan baik, kemudian digantikan
pemerintahan buruk, lalu digantikan lagi dengan pemerintahan baik danseterusnya. Polybios pun
beranggapan adanya hubungan kausal antar siklus tersebut karena lahirnya bentuk pemerintahan
merupakan akibat bentuk pemerintahan yang sebelumnya.
Ajaran POLYBIOS yanitu dikenal denagn teori siklus Polybios, yang dapat digambarkan sbb:

Keterangan :
MONARKI adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya kekuasaannya atas nama rakyat
dengan baik dan dipercaya tapi dalam perkembangannya penguasa (Raja) tidak lagi menjalankan
pemerintahan untuk kepentingan umum tapi menindas rakyat dan sewenang-wenang, maka bentuk
ONARKMI bergeser menjadiTIRANI.
Dalam situasi pemerintahan TIRANI muncullah perlawanan dari kaum bangsawan dan
pemerintahan diambil alih kaum bangsawan yang memperhatikan kepentingan umum, maka
pemerintahan TIRANI bergeser menjadi ARISTOKRASI.
ARISTOKRASI yang semula memperhatikan kepentingan umum tidak lagi menjalankan keadilan
tapi hanya mementingkan diri dan kelompoknya sehingga pemerintahan ARISTOKRASI bergeser
ke OLIGARKI.
Dalam pemerintahan OLIGARKI yang tidak memiliki keadilan, maka rakyat mengambil alih
kekuasan untuk memperbaiki nasibnya. Rakyat menjalankan kekuasaan negara demi kepentingan
rakyat, maka pemerintahan OLIGARKI bergeser ke DEMOKRASI.
Pemerintahan DEMOKRASI yang awalnya baik, lama kelamaan banyak diwarnai kekacauan ,
KKN, kebobrokan dan hukum sulit ditegakkan sehingga pemerintahan DEMOKRASI ini
berpindah ke pemerintahan OKHLOKRASI.
Dari pemerintahan OKHLOKRASI ini muncul seorang yang berani dan kuat yang dengan
kekerasan dapat memegang pemerintahan, maka pemerintahan OKHLOKRASI bergeser ke
pemerintahan OLIGARKI kembali.
Dengan demikian menurut POLYBIOS antara pemerintahan yang satu dengan lainnya memiliki
hubungan kausal (sebab dan akibat).
BENTUK PEMERINTAHAN MONARKI (KERAJAAN)

Bentuk pemerintahan monarki dapat dibedakan sebagai berikut:


1. Monarki Absolut adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja,
ratu, syah, atau kaisar yang kekuasaannya tidak terbatas. Raja merangkap merangkap sebagai
penguasa legislatif, eksekutif dan yudikatif yang disatukan dalam perbuatannya. Raja adalah
Undang-undang itu sendiri. Contoh: Prancis di masa Raja Louis XIV semboyannya L’ etat
C’est Moi (negara adalah aku).
2. Monarki Konstitusional adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh seorang
raja yang kekuasaanya dibatasi oleh undang-undang dasar (konstitusi).terjadinya monarki
konstitusional ada 2 cara :
a. Datang dari raja sendiri karena ia takut dikudeta. Contoh: Jepang dengan hak octroi.
b. Karena adanya revolusi rakyat kepada raja. Contoh Inggris yang melahirkan Bill of Rights I
tahun 1689, yordania, Denmark, Arab Saudi dan Brunai Darussalam.
3. Monarki Parlementer adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja
dengan sistem parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam monarki
perlementer kekuasaan eksekutif dipegang oleh Kabinet (Perdana Menteri) yang bertanggung
jawab kepada parlemen. Fungsi raja sebagai kepala negara (simbol kekuasaan) dan tidak dapat
diganggu gugat. Contoh: Inggris, Belanda, dan Malaysia.
BENTUK PEMERINTAHAN REPUBLIK
Bentuk pemerintahan republik dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Republik Absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa ada pembatasan kekuasaan. Parlemen
kurang berfungsi, konstitusi diabaikan untuk legitimasi kekuasaan.
2. Republik Konstitusional, presiden memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan yang dibatasi oleh konstitusi, pengawasan efektif dilakukan oleh parlemen.
3. Republik Parlementer, presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara, tapi presiden tidak
dapat diganggu gugat. Kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri yyang bertanggung
jawab kepada parlemen. Kekuasan legislatif lebih tinggi dari kekuasaan eksekutif.

Anda mungkin juga menyukai