Anda di halaman 1dari 10

ILMU NEGARA

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS 17 Agustus 1945
Surabaya
Kelompok 5
Nama kelompok:
Bayun Duto Suryono (1311700071)
M. Alvin amirullah (1311700070)
Moch. Rizal Abdullah (1311700069)
Syaifullah yusuf (1311700083)
Ramadhan rafsanjani (1311700088)
 Sejarah siklus polybius
Siklus polybius itu sebenernya di kembangkan oleh
orang yang namanya Polybius, dia itu mengajukan teori
perputaran atau siklus bentuk pemerintahan .

Sejalan dengan pendapat Aristotles, Polibius


berpendapat bahwa pemerintahan negara umumnya
diawali dengan bentuk MONARKI, dimana seorang
raja/ratu memerintah sebagai penguasa tunggal demi
kesejahteraan rakyatnya. Namun demikian bentuk
pemerintahaan semacam ini lama-kelamaan akan
merosot menjadi TIRANI ketika raja yang
bersangkutan atau raja-raja keturunannya, tidak lagi
memikirkan kepentingan umum.
 penjelasan:
 1)      MONARKI
merupakan bentuk yang tertua, yang didirikan atas
kekuasaan dari rakyat yang kesatuan berhubung dengan
kecenderungan yang berdasarkan alam. Cita-cita akan
keadilan dan kesusilaan telah menyebabkan orang pada
mulanya sangat mengharagai bentuk monarki, dalam
monarki, kekuasaan Negara dipegang oleh satu orang
tunggal yang berkuasa, berbakat dan mempunyai sifat-sifat
yang lebih. Unggul daripada warga lain lalu mendapatkan
kepercayaan untuk memerintah. Penguasa yaitu raja,
semula melaksanakan untuk kepentingan umum artinya
kepentingan rakyatsangat diperhatikan jadi sifat
pemerintahan adalah baik.
 2) Tirani
merupakan sistem pemerintahan yang bersifat sewenang-
wenang, maka muncullah beberapa orang yang berani
dan mempunyai sifat-sifat baik kaum bangsawan).
Mereka ini bersatu, tampil ke muka dan mengadakan
pemberontakan. Setelah kekuasaan beralih di tangan
mereka(pemberontak). Mereka menjalankan
pemerintahan dengan sangat memperhatikan kepentingan
umum maka jadi lha Negara yang pemerintahannya
dipegang oleh beberapa orang yang dalam menjalankan
pemerintahannya sangat memerhatikan kepentingan
rakyat dan kepentingan umum ini menyebabkan bentuk
negara berubah dari tirani menjadi aristokrasi.
 3.      Aristokrasi
Adalah : pemerintahan oleh sekelompok orang yaitu para
cendekiwan guna kepentingan seluruh rakyat.  Contoh yang
sudah terjadi di Indonesia yang berpegangan pada sistem
pemerintahan Aristokrasi yaitu pada masa penjajahan
Jepang. 
pada awalnya baik-baik saja, tapi lama-kelamaan, mungkin
karena keturunan mereka yang kemudian memegang
pemerintahan itu tidak lagi menjalankan pemerintahan yang
berkeadilan dan untuk kepentingan rakyat. Tetapi yang
diperhatikan adalah kepentingan pribadi. Maka pemerintahan
itu dipegang oleh beberapa orang yang sifat pemerintahannya
sangat buruk , ini menyebabkan bentuk negara yang berubah
dari bentuk aristokrasi menjadi oligarki. 
 4.      Oligarki
Adalah : pemerintahan oleh sekelompok orang guna kepentingan
kelompoknya sendiri. Contoh kasus yang sudah terjadi Indonesia
yaitu pada masa pemerintahan Soeharto. Pada masa
kepemimpinan Soeharto, Indonesia mengalami berbagai
kemajuan di berbagi bidang, khususnya ekonomi. Tetapi seiring
berjalannya waktu, perekonomian Indonesia semakin terpuruk.
Soeharto mencari keuntungan dari perusahaan yang ia pegang,
dan ia mengharapkan tidak ada yang dapat menyaingi kekayaan
dan kejayaannya selain keluarganya sendiri. Hal ini menimbulkan
kontra bagi masyarakat yang miskin. Dimana yang miskin akan
semakin menderita, dan yang kaya semakin berkuasa.Akhirnya
rakyat memberontak dan munculah Negara dimana
pemerintahannya dijalankan oleh rakyat yang tujuannya untuk
kepentingan rakyat, maka terbentuklah Negara Demokrasi.
 5.      Demokrasi
Adalah : pemerintahan dari orang-orang (rakyat) yang tidak tahu
sama sekali tentang soal-soal pemerintahan. Contoh kasus yang
sudah terjadi di Indonesia pada system pemerintahan Demokrasi
yaitu demokrasi yang sudah melewati batas, dimana rakyat
cenderung tidak memiliki etika dalam menyuarakan pendapatnya,
seperti demonstrasi masal mahasiswa untuk menurunkan pemerintah
SBY-Boediono. Pada awalnya pemerintahan yang dilaksanakan oleh
rakyat memang baik, karena sangat memperhatikan kepentingan
rakyat, dan sangat menghargai persamaan serta kebebasan. Tetapi
kemudian lama-kelamaan, kebebasan itu tidak dihargai karena
menganggap bahwa kebebasan itu merupakan suatu hal yang biasa,
malahan mereka ingin bebas sama sekali dari peraturan-peraturan
yang ada. Maka bentuklah Negara yang demokrasi tadi menjadi
okhlokrasi.
 6.      Okhlokrasi
Adalah : pemerintahan sesuka hati/sewenang-wenang
oleh orang-orang (rakyat) yang tidak tahu sama sekali
tentang pemerintahan dan mementingkan kepentingan
golongannya saja. Karena adanya kekacauan yang ada,
korupsi merajalela, dll maka munculah seseorang
bertangan besi untuk memimpin Negara tersebut. Oleh
karena itu, bentuk Negara kembali lagi ke monarki.
 Pendapat kelompok kami tentang Siklus polybios
Menurut kelompok kami siklus polybios ini sangat
berlebihan karena dari tirani ke demokrasi seharusnya tidak
perlu melalui fase aristokrasi dan oligarki karena sistem
pemerintahan tirani bisa di tumbangkan oleh penguasa lain ,
perubahan pemerintahan tirani menuju demokrasi tidak perlu
melewati pemerintahan aristokrasi dan oligarki terlebih
dahulu. Dalam sejarah banyak contoh pemerintahan tirani
dijatuhkan oleh penguasa lain yang kemudian menjadi raja /
monarki yang baik. Jadi, perubahan tirani menjadi monarki
tidak harus melalui jalur pemerintahan aristokrasi, oligarki,
demokrasi, dan okhlokrasi. Contoh: kerajaan sriwijaya
( Yang bisa menjatuhkan kerajaan lain dalam arti menjajah
dan bisa memimpin kerajaan jajahannya dengan baik serta
memperluas daerah kekuasaannya di i Kamboja, Thailand,
Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi)

Anda mungkin juga menyukai