Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAHAN KLASIK MENURUT POLYBIOS

XII IPS 1
Anggota Kelompok:
Apriyani Sri Kusumaningrum
Evita Pratiwi Wulandari
Nurul Ramadhanty
Raisha Ardhelia Andyni

SMAN 3 CIBINONG
TAHUN AJARAN 2016-2017

1
Kata Pengantar

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas membuat makalah ini dengan baik
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan dengan adanya pembuatan tugas ini, kita dapat mempelajari kembali pada
kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita.

Bersama ini saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Mutmainnah
S.pd selaku guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing
saya. Semoga segala yang telah saya kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari yang
Maha Kuasa.

Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
sangat saya harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran
bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain dimasa mendatang. Semoga
dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu
pengetahuan.

Cibinong, September 2016

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………….. 2

Daftar Isi……………………………………………………………………….... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………. 4

B. Permasalahan…………………………………………………………….... 5

C. Tujuan…………………………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN

1. Tentang Polybios …………………………………………………………..6

2. Masa Hidup Polybios…………………………………………………........ 6

3. Karya Yang Dihasilkan Polybios……………………..……………….........6

4. Teori Sistem Pemerintahan Klasik Menurut Polybios……………………. 7

5. Kelemahan Dari Teori Polybios …….......................................................... 8

6. Kutipan Dari Tulisan Polybios………………………………...........…….. 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………….…10
B. Saran……………………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem pemerintahan mempunyai tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu.
Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan
yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan
mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu
pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan
berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal
hal tersebut.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan
yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk
menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama
dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

4
B. PERMASALAHAN

1. Siapakah Polybios?
2. Bagaimana masa hidup Polybios?
3. Karya apa yang dihasilkan oleh Polybios?
4. Bagaimana teori Polybios?
5. Apa kelemahan dari teori pemerintahan klasik menurut Polybios?
6. Bagaimana siklus Polybios?
7. Bagaimana kutipan tulisan dari Polybios?

C. TUJUAN

1. Untuk Mengetahui Mengenai Polybios

2. Untuk Mengetahui Hasil Karya Polybios

3. Untuk Mengetahui Bentuk Pemerintahan Klasik Menurut Polybios

4. Untuk Mengetahui Siklus Polybios

5. Untuk Mengetahui Kelemahan Dari Sistem Pemerintahan Klasik Menurut Polybios

6. Untuk Mengetahui Kutipan Dari Tulisan Polybios

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Tentang Polybios

Polybios (Πολύβιος) adalah seorang sejarawan Yunani pada periode Helenistik yang
dikenal akan bukunya yang berjudul The Histories. . Ia juga dikenal akan gagasannya
mengenai sistem pemerintahan, yang digunakan dalam L’esprit des lois Montesquieu.
Ayahnya adalah seorang wakil kepala kebijakan netralitas selama perang Roma terhadap
Perseus Makedonia. Dia menarik kecurigaan dari Roma, dan sebagai hasilnya, Polybios
anaknya adalah salah satu dari 1000 Achaea mulia yang pada 168 SM diangkut ke Roma
sebagai sandera, dan ditahan di sana selama 17 tahun. Ia lahir pada tahun 203 SM dan
dibesarkan di kota Achaean, Megalopolis, Polybios juga murid Aristoteles. Polybios juga
terkenal dengan teorinya yang disebut Cyclus Theory, yang sebenarnya merupakan
pengembangan lebih lanjut dari ajaran Aristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu mengganti
bentuk pemerintahan Politea dengan demokrasi.

2. Masa Hidup Polybios

Polybios lahir pada tahun kira-kira 203 SM atau 198 SM di Megalopolis, Arcadia. Ia
adalah seorang Yunani yang berasal dari suku Achaea yang juga ia merupakan seorang
keturunan bangsawan. Ayahnya yang seorang bangsawan sekaligus negarawan ikut membuat
Polybios dekat dengan kalangan legislatif dan militer. Oleh karena itu, pada saat muda ia
telah menjadi anggota liga Achea dan mempunyai peranan penting di dalam liga tersebut.
Karir Militer melesat ketika ia menjadi seorang komandan Kavaleri ketika perang Macedonia
II melawan Romawi. Pada perang di Pydna tahun 168 M, Yunani yang kalah dalam
perperangan melawan Romawi memaksa Polybios menjadi tahanan dan tawanan oleh pihak
Romawi, dia sendiri dibawa ke kota Roma. Oleh pemerintah Romawi ia ditempatkan di
rumah Aemilius Paulus, seorang pembesar Roma. Dalam prosesnya ia akrab dengan anak
Aemilius Paulus, yaitu Scipio Aemilius, persahabatan dan keakrabannya ini kelak akan
mengubah jalan hidupnya di Roma.

3. Hasil Karya Polybios

Mengapa Romawi mampu menaklukkan dunia? Mungkin secara imajinatif bisa sedikit
digambarkan mengenai apa yang ada dipikirannya ketika ia mulai menulis karya tulisnya
yang berhubungan dengan politik- sejarah-sastra- dan tentu saja Romawi itu sendiri. Secara
kasar bisa digambarkan seorang Polybius adalah seorang Legislator, negarawan dan pejabat
militer pengkhianat, dimana ia menuliskan suatu karya yang mengagungkan bangsa dan
negara penjajahnya. Karyanya The Histories, mengambarkan hal tersebut. Ia pertama – tama
membuat sebuah Hipotesis bahwa Kebijakan politik dan Konstitusi Roma yang menyebabkan
daerah – daerah yang diserang Romawi mampu takluk dalam kurun waktu kurang dari 53
tahun. cara pandang Polybius di dalam karya The Historiesnya. Alih – alih ingin menjelaskan
tentang Romawi, pada bab 6 The historiesnya, ia malah mengagunggkan Romawi dengan
konstitusinya. Ia menganalisis institusi politik yang ada di Roma dan menyatakan undang –
undang yang digunakan Roma yang menyebabkan Romawi menjadi kuat, selain itu
konstitusinya yang membuat Romawi lebih berhasil dibandingkan Yunani.

6
4. Teori Sistem Pemerintahan Klasik Menurut Polybios

Ajaran Polybios yang dikenal dengan teori siklus, sebenarnya merupakan


pengembangan lebih lanjut dari Aristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu dengan
mengganti bentuk pemerintahan ideal politea dan demokrasi.

 Pemerintahan Monarki merupakan bentuk pemerintahan yang baik karena


mengutamakan kepentingan umum. namun, hal tiu hanya pada awalnya saja,
karena lama kelamaan raja tidak lagi memperhatikan rakyat, tetapi justru
cenderung bersikap sewenang-wenang dalam memerintah. Akhirnya
pemerintahan monarki pun berubah menjadi tirani.

 Pemerintahan Tirani yang dijalankan untuk kepentingan pribadi ini, memunculkan


inisiatif dari para bangsawan untuk melawannya. Hingga terjadilah pengambil
alihan kekuasaan. Lalu pemerintahan dipegang oleh beberapa orang yang
dijalankan untuk kepentingan umum.Pemerintahan tirani pun berubah menjadi
aristokrasi.

 Pemerintahan aristokrasi, pada mulanya memang baik karena dijalankan untuk


kepentingan umum. Namun, lama-kelamaan tidak lagi mengutamakan keadilan
karena dijalankan untuk kepentingan pribadi. Akhirnya bentuk pemerintahan
aristokrasi bergeser menjadi oligarki.

 Pemerintahan oligarki ini, pada perkembangannya tidak dirasakan adanya


keadilan, maka munculah pemberontakan dari rakyat untuk mengambil alih
kekuasaan. Kemudian pemerintahan pun dijalankan oleh rakyat untuk
kepentinganrakyat. Oligarki berubah menjadi demokrasi.

7
 Pemerintahan demokrasi ini, ternyata banyak terjadi penyimpangan-
penyimpangan, antara lain maraknya korupsi, serta tidak ada penegakan hukum.
Instabilitas politik ini merubah demokrasi menjadi okhlokrasi.

 Pemerintahan okhlokrasi yang penuh dengan kekacauan ini, kemudian muncul


seseorang yang kuat dan berani merebut pemerintahan. Pada akhirnya bentuk
pemerintahan okhlokrasi kembali dipegang satu orang dan menjadi monarki.

5. Kelemahan Dari Teori Polybios

Kelemahan dari teori Polybios adalah sifatnya yang deterministik; artinya, perubahan
bentuk pemerintahan akan mengikuti siklus yang berurutan dari pemerintahan seorang yang
baik, kemudian digantikan oleh pemerintahan seorang yang buruk, kemudian diganti
pemerintahan sekelompok orang yang baik, dan seterusnya. Padahal, dalam praktik bisa saja
pemerintahan tirani ditumbangkan oleh rakyat, yang kemudian membangun pemerintahan
demokrasi. Jadi, perubahan pemerintahan tirani menuju demokrasi tidak perlu melewati
pemerintahan aristokrasi dan oligarki terlebih dahulu. Dalam sejarah banyak contoh
pemerintahan tirani dijatuhkan oleh penguasa lain yang kemudian menjadi raja / monark yang
baik. Jadi, perubahan tirani menjadi monarki tidak harus melalui jalur pemerintahan
aristokrasi, oligarki, demokrasi, dan oklokrasi.
Dalam sejarah banyak contoh pemerintahan tirani dijatuhkan oleh penguasa lain yang
kemudian menjadi raja / monark yang baik. Jadi, perubahan tirani menjadi monarki tidak
harus melalui jalur pemerintahan aristokrasi, oligarki, demokrasi, dan oklokrasi. Klasifikasi
mutakhir tentang bentuk pemerintahan yang biasa digunakan para pakar adalah demokrasi,
oligarki, dan kediktatoran (Ranney, 1992), yaitu: Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di
mana kekuasaan untuk membuat keputusan tertinggi dalam suatu Negara dikontrol oleh
semua warga Negara dewasa dari masyarakat yang bersangkutan.
Kediktatoran adalah bentuk pemerintahan dimana kekuasan untuk membuat keputusan
tertinggi dalam suatu Negara dikontrol oleh satu orang. Oligarki adalah bentuk pemerntahan
dimana kekuasaan untuk membuat keputusan tertinggi dalam suatu Negara dikontrol oleh
sekelompok elite. Para pakar ilmu politik kini lebih suka menyebut demokrasi, oligarki, dan
kediktatoran bukan sebagai bentuk pemerintahan, melainkan sebagai sistem politik.

6. Kutipan Dari Tulisan Polybios

Rome, foreseeing the dangers presented by such a cycle, did not organize her
government according to anyone type, but rather tried to combine all the good features of
the best constitutions. All three kinds of government shared in control of the Roman state.
Such fairness and propriety was shown in the use of these three types in drawing up the
constitution, that it was impossible to say with certainty if the system was aristocratic,
democratic, or monarchical. If one looked at the power of the Consuls, the constitution
seemed monarchical; if at that of the Senate, it looked aristocratic; and if at the power of
the masses, it seemed clearly to be a democracy.
Roman Consuls exercise authority over all public affairs. All other magistrates except the
tribunes are under them and bound to obey them, and they introduce embassies to the
Senate. they consult the Senate on matters of urgency, they carry out in detail the

8
provisions of its decrees, they summon assemblies, introduce measure, and preside over
the execution of popular decrees. In war their power is almost uncontrolled; for they are
empowered to make demands on allies, to appoint military tribunes, and to select soldiers.
They also have the right of inflicting punishment on anyone under their command, and
spending any sum they decide upon from the public funds. If one looks at this part of the
administration alone, one may reasonably pronounce the constitution to be a pure
monarchy or kingship.

Terjemahan Dari Kutipan Polybios

Roma, meramalkan bahaya disajikan oleh siklus seperti itu, tidak mengatur
pemerintahannya sesuai dengan jenis orang, melainkan mencoba untuk menggabungkan
semua fitur yang baik dari konstitusi terbaik. Semua tiga jenis pemerintahan bersama di
kontrol dari negara Romawi. Keadilan dan kepatutan seperti ditunjukkan dalam
penggunaan tiga jenis dalam menyusun konstitusi, bahwa tidak mungkin untuk
mengatakan dengan pasti jika sistem itu aristokrat, demokratis, atau monarki. Jika salah
satu melihat kekuatan Konsul, konstitusi tampak monarki; jika pada saat itu dari Senat,
itu tampak aristokrat; dan jika pada kekuatan massa, tampaknya jelas menjadi demokrasi.
Konsul Romawi melaksanakan kewenangan atas semua urusan publik. Semua hakim
lainnya kecuali tribun berada di bawah mereka dan terikat untuk mematuhi mereka, dan
mereka memperkenalkan kedutaan ke Senat. mereka berkonsultasi Senat mengenai hal-
hal yang mendesak, mereka melaksanakan secara rinci ketentuan keputusan, mereka
memanggil majelis, memperkenalkan ukuran, dan memimpin pelaksanaan keputusan
populer. Dalam perang kekuasaan mereka hampir tidak terkendali; untuk mereka
diberdayakan untuk membuat tuntutan pada sekutu, untuk menunjuk tribun militer, dan
untuk memilih prajurit. Mereka juga memiliki hak menimbulkan hukuman pada siapa pun
di bawah komando mereka, dan menghabiskan setiap jumlah mereka memutuskan dari
dana publik. Jika seseorang melihat ini bagian dari administrasi saja, satu mungkin cukup
mengucapkan konstitusi menjadi monarki murni atau kerajaan.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Polybios adalah seorang sejarawan Yunani pada periode Helenistik. Beliau juga
dikenal akan gagasannya mengenai sistem pemerintahan, yang digunakan dalam L’esprit
des lois Montesquieu. Gagasan beliau mengenai sistem pemerintahan klasik disebut
dengan Teori Polybios. Teori Polybios merupakan pengembangan lebih lanjut dari teori
Aristoteles yang sedikit diubah dengan mengganti bentuk pemerintahan ideal politea dan
demokrasi. Siklus dalam teori Polybios yakni mulai dari Monarki => Tirani =>
Aristokrasi => Oligarki => Demokrasi => Okhlokrasi, kemudian kembali lagi ke Monarki
dan seterusnya. Namun dari teori Polybios tersebut memiliki kelemahan karena sifatnya
yang Deterministik yaitu perubahan bentuk pemerintahan akan mengikuti siklus yang
berurutan dari pemerintahan seorang yang baik, kemudian digantikan oleh pemerintahan
seorang yang buruk, kemudian diganti pemerintahan sekelompok orang yang baik, dan
seterusnya.

B. Saran

Kami menyadari, bahwa kemampuan kami hanya sampai disini. Apabila


terdapat kata-kata yang salah atau kekeliruan kami memohon maaf yang sebesar-
besarnya. Pembahasan makalah ini kiranya perlu mendapat respon yang positif baik
itu berupa saran dan kritik yang mengarah pada penyempurnaan, guna
mengembangkan dan meningkatkan displin ilmu yang sekarang kami pelajari.
Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi
teman-teman semua

10
DAFTAR PUSTAKA

Kulpulan-materi.blogspot.co.id
http://www.slideshare.net/mobile/amfiyurisman/bentuk-negara-sistem-pemerintahan-
polybios

11

Anda mungkin juga menyukai