Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Disusun Guna Memenuhi Tugas :

Mata Kuliah : Pancasila

Dosen Pengampu : Ibu Wahyu Sri Ambar Arum, M.A.

Disusun Oleh :

1. Luthfiah Miftah Palah (1307619003)


2. Adinda Myra Amalia Putri (1307619022)
3. Rizky Amelia (1307619031)
4. Talitha Seftriana (1307619036)
5. Syakira Faradiba (1307619039)
6. Ilham Maulana (1307619040)

PRODI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami segala macam
nikmat dan kemudahan dalam menyelesaikan masalah dengan tepat waktu. Tanpa
bantuan dari-Nya kami tidak dapat menyelesaikannya dengan sesuai aturan. Sholawat
serta salam tidak lupa kami ucapkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang
telah memberikan kita banyak pelajaran dan telah menunjukkan kepada kita kepada
zaman yang terang benderang ini.

Kami selaku tim penyusun sangat bersyukur akan karunia yang diberikan
oleh Allah SWT, baik berupa fisik maupun akal pikiran yang sehat, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas Pendidikan Pancasila yang berjudul Sejarah Lahirnya
Pancasila dengan sebaik-baiknya.

Kami pun tentunya menyadari akan banyaknya kesalahan dan kekurangan


dalam makalah ini. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
yang bertujuan agar makalah ini bisa menjadi makalah yang lebih baik lagi. Tidak
lupa pula kami memohon maaf sebesar-besarnya akan kesalahan yang kami buat
dalam penulisan makalah ini.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak khususnya


Dosen Pendidikan Pancasila kami Ibu Wahyu Sri Ambar Arum M,A. yang telah
membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Demikian, semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih

Jakarta, 13 September 2019

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Lahirnya Pancasila

Pada masa penjajahan, banyak sekali terjadi peperangan di Indonesia namun


negara kita sering mengalami kekalahan. Salah satu faktor penyebab kekalahan itu
sendiri adalah kurangnya rasa persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia
yang membuat kekuatan kita melemah dalam mengusir penjajah. Perbedaan antara
suku, ras, dan agama sering kali menjadi titik permasalahan. Untuk membentuk suatu
Negara Indonesia yang kuat diperlukan adanya dasar Negara. Maka dari itu, para
pendiri bangsa berupaya sekuat tenaga membentuk sebuah dasar Negara Indonesia
yaitu Pancasila.

Pancasila merupakan suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi
landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa
Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila merupakan pedoman untuk mengatur seluruh
pemerintahan Indonesia dalam berbagai aspek. Termasuk dalam pelaksanakan
pemerintahan, membentuk undang-undang dan peraturan, serta mengatur
penyelenggaraan negara harus berdasarkan dengan nila-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.

Makna pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara harus dipahami
oleh segenap masyarakat Indonesia. Bisa dikatakan, makna pancasila
menggambarkan ruh dan esensi pancasila itu sendiri. Tanpa memahami maknanya,
kita hanya akan melihat pancasila sebagai slogan semata. Memahami makna
pancasila juga dapat memantik munculnya panggilan jiwa untuk
mengimplementasikan nilai-nilainya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses lahirnya pancasila ?
2. Bagaimana peran tokoh masyarakat mulai dari masa prasejarah sampai masa
reformasi dalam keterlibatan dalam lahirnya pancasila ?
3. Bagaimana perkembangan Pancasila dari masa ke masa ?
4. Mengapa Pancasila teramat penting bagi bangsa Indonesia ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui waktu lahirnya Pancasila.
2. Untuk mengetahui proses lahirnya Pancasila.
3. Dapat mengetahui awal mula terbentuknya Pancasila.
4. Agar mengetahui alasan dipilihnya nama Pancasila untuk dasar negara.
5. Untuk mengetahui arti dari Pancasila.
6. Mengetahui kasus-kasus penyimpangan Pancasila.
7. Mengetahui perkembangan Pancasila dari era prasejarah hingga era reformasi.

1.4. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah dapat digunakan sebagai sumber informasi dan
bahan bacaan agar lebih memahami sejarah munculnya dan berkembangnya Pancasila
dari era prasejarah hingga era reformasi ini.

1.5. Sistematika
Konsep beserta penjelasan mengenai alur lahirnya Pancasila akan dijelaskan
secara rinci dan berkala. Mulai dari masa prasejarah sampai masa reformasi yang
sama-sama kita rasakan saat ini, Perlu diketahui lahirnya Pancasila tidak berarti lahir
hanya secara tertulis dan lisan, namun pengamalan serta nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila pun harus dimiliki oleh setiap masa dan anggota masyarakat yang
terlibat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Kajian Pustaka


A. Pancasila Sejak Zaman Prasejarah
Zaman Prasejarah adalah zaman dimana manusia belum mengenal tulisan.
Nama lain dari zaman ini disebut nirleka dan praaksara. Kehidupan para manusia di
era ini masih belum menetap atau lebih cenderung berpindah-pindah sesuai dengan
kondisi lingkungan saat itu. Jika di sana terdapat banyak makanan, maka di sanalah
mereka akan singgahi.Sistem pemerintahan saat itu pula masih memegang prinsip
yang kuat adalah yang memimpin atau bisa disebut sebagai Hukum Rimba..
Menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan Pancasila dalam zaman prasejarah ini,
pada dasarnya belum dapat sepenuhnya terpikirkan oleh manusia saat itu. Namun,
berdasarkan kebiasaan-kebiasaan, perilaku, dan interaksi yang dilakukan manusia
saat itu mencerminkan bahwa nilai-nilai Pancasila sudah ada dan melekat di dalam
diri nenek moyang Indonesia.

Masa prasejarah saat itu terbagi lagi menjadi zaman yang diidentikkan dengan
Zaman Batu, terdapat 3 zaman yang diantaranya :

1. Paleolithikum (Zaman Batu Tua)


2. Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
3. Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Inti dari kehidupan ketiga zaman di atas hakekatnya adalah berpegang teguh
pada nilai-nilai Pancasila, diantaranya :

1. Nilai Religi
2. Nilai Peri Kemanusiaan
3. Nilai Kesatuan
4. Nilai Musyawarah
5. Nilai Keadilan Sosial

Pada saat itu memang tidak ada sama sekali manusia yang mengenal tulisan,
karenanya konsep Pancasila belum ada untuk ditindaklanjuti. Keadaan saat itu, sangat
primitif, semua hal masih sangat sederhana, teknologi pun tidak ada yang
menggunakan pada saat itu.

Pancasila di masa prasejarah ini memang belum terdapat pemikiran akan


diusulkan dan dirancang sedemikian rupa, namun dari apa yang telah dijabarkan, baik
perilaku, sikap maupun kebiasaan yang dilakukan para nenek moyang Indonesia telah
mencerminkan keberadaan nilai-nilai Pancasila.

Selain itu, seiring perkembangan zaman, muncullah zaman sejarah dimana


manusia sudah mengenal tulisan dan berbagai teknologi yang kian berkembang.
Manusia sudah mulai banyak memikirkan masa depan bangsanya dan kemajuan yang
akan ditujukan kepada negara tercintanya. Mulai dari sistem pemerintahan, tata tertib
dan peraturan-peraturan negara sampai konsep pancasila terus menerus diproses
dalam perwujudannya. Oleh karena itu, masa prasejarah pun berganti menuju masa
sejarah yang penuh perjuangan dan pengorbanan.
B. Lahirnya Pancasila Masa Orde Lama

Orde Lama adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soekarno di


Indonesia. Ir. Soekarno adalah presiden Indonesia pertama yang menjabat pada
periode 1945 – 1966. Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 hingga 1968. Dalam
jangka waktu tersebut, Indonesia menggunakan bergantian sistem ekonomi liberal
dan sistem ekonomi komando Di pemerintahan Soekarno malah terjadi pergantian
sistem pemerintahan berkali-kali. Liberal, terpimpin, dsb mewarnai politik Orde
Lama. Rakyat muak akan keadaan tersebut. Pemberontakan PKI pun sebagian
dikarenakan oleh kebijakan Orde Lama. PKI berhaluan sosialisme/komunisme (Bisa
disebut Marxisme atau Leninisme) yang berdasarkan asas sama rata, jadi faktor
pemberontakan tersebut adalah ketidakadilan dari pemerintah Orde Lama.

a) Lahirnya Pancasila Masa Liberal


Liberalisme merupakan sebuah ideology yang mengutamakan kebebasan dan
otonomi masing-masing individu. Demokrasi liberal adalah system demokrasi yang
mengutamakan kebebasan individu secara legal diakui dan dilindungi dan kekuasaan
politik dibatasi oleh aturan hukum . Munculnya demokrasi ini diawali karena ingin
melawan sistem monarki absolut (kerajaan). Salah satu wujud dari paham liberal ini
adalah adanya kebebasan di dalam berpikir seperti berfikir tentang sosial dan juga
politik. Manusia pada abad ini bebas untuk berpikir secara mandiri menggunakan
akal mereka sendiri. Demokrasi ini banyak dianut oleh negara-negara maju di dunia.
Ciri-ciri dari demokrasi liberal;
1. Menjunjung tinggi HAM
2. Kekuasaan legislative lebih tinggi dari kekuasaan eksekutif
3. System multipartai
4. Adanya control negara
5. Kebebasan individu dalam berpendapat sangat dijamin
6. Kekuasaan eksekutif sangat terbatas
b) Pancasila Masa Orde Terpimpin
Sejarah Indonesia (1959–1965) adalah masa di mana sistem Demokrasi
Terpimpin sempat berjalan di Indonesia. Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem
demokrasi di mana seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin
negara, kala itu Presiden Soekarno. Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama
kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada
tanggal 10 November 1956.

Pada periode 1959-1965, dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin.


Demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah
nilai-nilai Pancasila tetapi berada pada kekuasaan pribadi presiden Soekarno.
Terjadilah berbagai penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi.
Akibatnya Soekarno menjadi otoriter, diangkat menjadi presiden seumur hidup,
politik konfrontasi, menggabungkan Nasionalis, Agama, dan Komunis, yang ternyata
tidak cocok bagi NKRI. Terbukti adanya kemerosotan moral di sebagian masyarakat
yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai Pancasila, dan berusaha untuk
menggantikan Pancasila dengan ideologi lain.

Dalam mengimplentasikan Pancasila, Bung Karno melakukan pemahaman


Pancasila dengan paradigma yang disebut USDEK. Untuk memberi arah perjalanan
bangsa, beliau menekankan pentingnya memegang teguh UUD 1945, sosialisme ala
Indonesia, demokrasi terpimpin, ekonomi terpimpin, dan kepribadian nasional.
Hasilnya terjadi kudeta PKI dan kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Walaupun
posisi Indonesia tetap dihormati di dunia internasional dan integritas wilayah serta
semangat kebangsaan dapat ditegakkan.

Kesimpulan yang ditarik adalah Pancasila telah diarahkan sebagai ideologi


otoriter, konfrotatif, dan tidak memberi ruang pada demokrasi bagi rakyat.
Kesimpulan orde lama periode 1959-1965 pancasila telah diarahkan sebagai ideologi
otoriter, konfrotatif, dan tidak memberi ruang pada demokrasi bagi rakyat hingga
nilai-nilai Pancasila pada masyarakat melemah.
C. Pancasila Masa Orde Baru
Orde baru muncul dengan memandang bahwa Pancasila dan UUD 1945 harus
dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Hal ini dikarenakan inginnya rezim yang
baru mengubah pengalaman sejarah lampau yang sudah menyimpang agar bisa
diperbaiki. Namun, pada faktanya Pancasila masih digunakan sebagai alat pembenar
rezim yang otoriter.
Pemererintah orde baru menempatkan Pancasila sebagai sesuatu yang keramat
hingga keberadaannya tidak dapat diganggu gugat. Pancasila benar-benar diharapkan
bisa mengubah segala penyimpangan yang ada dan bisa menjadikan pemerintah
menjadi lebih lagi.
Dalam pelaksanaannya, Pancasila dikemas menjadi penataran P4 (Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Tujuan adanya penataran ini adalah
masyarakat yang ada di seluruh penjuru Indonesia dapat memahami secara penuh
akan adanya demokrasi Pancasila, sehingga dalam pelaksanaannya dapat dilakukan
dengan baik dan benar. Dengan itu, Indonesia akan terbentuk menjadi Negara yang
memiliki persatuan dan kesatuan. Tujuan yang mulia ini ternyata tidak dapat
terealisasi dengan baik, karena nyatanya malah membuat generasi muda tidak
memiliki hati nurani terhadap nilai dan makna Pancasila. Semua ini disebabkan
karena pendidikan yang doktriner tidak disertai dengan keteladanan yang benar.
Setiap hari pemimpin selalu mengatakan kata-kata tentang Pancasila dan UUD 1945,
namun dalam kenyataannya, kelakuan mereka sama saja dengan pemimpin dahulu,
tidak sesuai dengan nilai yang terkandung.
Pancasila di era orde baru ini hanya digunakan sebagai sesuatu yang tak
bermakna untuk para masyarakat. Pancasila hanya digunakan untuk slogan yang
menunjukkan semu terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa.
D. Pancasila Masa Reformasi
a) Munculnya Gerakan Reformasi
Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan
tatanan perikehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah perbaikan.
Gerakan reformasi, pada tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan
pembaharuan dan perubahan, terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial,
ekonomi, dan hukum. Buah perjuangan dari reformasi itu tidak dapat dipetik dalam
waktu yang singkat, namun membutuhkan proses dan waktu. Masalah yang sangat
mendesak, adalah upaya untuk mengatasi kesulitan masyarakat banyak tentang
masalah kebutuhan pokok (sembako) dengan harga yang terjangkau oleh rakyat.

Sementara itu, melihat situasi politik dan kondisi ekonomi Indonesia yang
semakin tidak terkendali, rakyat menjadi semakin kritis menyatakan pemerintah Orde
Baru tidak berhasil menciptakan kehidupan masyarakat yang makmur, adil, dan
sejahtera. Oleh karena itu, munculnya gerakan reformasi bertujuan untuk
memperbaharui tatanan kehidupan bermasyarakat - Sejarah Singkat Reformasi di
Indonesia, berbangsa dan bernegara.

Beberapa agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa anatara lain


sebagai berikut :
• Adili Soeharto dan kroni-kroninya.
• Amandemen UUD 1945
• Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
• Otonomi daerah yang seluas-luasnya
• Supremasi hokum
• Pemerintahan yang berisi dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).

b) Kronologi Reformasi
Pada awal bulan Maret 1998 melalui Sidang Umum MPR, Soeharto terpilih
kembali menjadi Presiden Republik Indonesia, serta melaksanakan pelantikan
Kabinet Pembangunan VII. Namun pada saat itu semakin tidak kunjung membaik.
Perekonomian mengalami kemerosotan dan masalah sosial semakin menumpuk.
Kondisi dan siutasi seperti ini mengundang keprihatinan rakyat.Mamasuki bulan Mei
1998, para mahasiswa dari berbagai daerah mulai bergerak menggelar demostrasi dan
aksi keprihatinan yang menuntut turunya Soeharto dari kursi kepresidenannya.Pada
tanggal 12 Mei 1998 dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti, terjadi
bentrokan dengan aparat keamanan yang menyebabkan tertembaknya empat
mahasiswa hingga tewas.

Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan ribu mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi di Jakarta dan sekitarnya berhasil menduduki Gedung DPR/MPR. Pada tanggal
itu pula di Yogyakarta terjadi peristiwa bersejarah. Kurang lebih sejuta umat manusia
berkumpul di alun-alun utara kraton Yogyakarta untuk mndengarkan maklumat dari
Sri Sultan Hamengku Bowono X dan Sri Paku Alam VII. Inti isi dari maklumat itu
adalah menganjurkan kepada seluruh masyarakat untuk menggalang persatuan dan
kesatuan bangsa. Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundang tokoh-
tokoh bangsa Indonesia untuk dimintai pertimbangannya membentuk Dewan
Reformasi yang akan diketuai oleh Presiden Soeharto, namun mengalami kegagalan.

Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 10.00 WIB bertempat di Istana Negara,
Presiden Soeharto meletakkan jabatannya sebagai presiden di hadapan ketua dan
beberapa anggota dari Mahkamah Agung. Presiden menunjuk Wakil Presiden B.J.
Habibie untuk menggantikannya menjadi presiden, serta pelantikannya dilakukan
didepan Ketua Mahkamah Agung dan para anggotanya. Maka sejak saat itu, Presiden
Republik Indonesia dijabat oleh B.J. Habibie sebagai presiden yang ke-3.

c) Perkembangan Pancasila mengenai politik setelah 21 Mei 1998


1) Pengangkatan Habibie Menjadi Presiden Republik Indonesia
Setelah B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada
tanggal 21 Mei 1998. Tugas Habibie menjadi Presiden menggantikan Presiden
Soeharto sangatlah berat yaitu berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi yang
melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997.

Habibie yang manjabat sebagai presiden menghadapi keberadaan Indonesia


yang serba parah, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Langkah-
langkah yang dilakukan oleh Habibie adalah berusaha untuk dapat mengatasi krisis
ekonomi dan politik. Untuk menjalankan pemerintahan, Presiden Habibie tidak
mungkin dapat melaksanakannya sendiri tanpa dibantu oleh menteri-menteri dari
kabinetnya. Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia yang ketiga B.J.
Habibie membentuk kabinet baru yang dinamakan Kabinet Reformasi Pembangunan.
Kabinet itu terdiri atas 16 orang menteri, dan para menteri itu diambil dari unsur-
unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.
Dalam bidang ekonomi, pemerintahan Habibie berusaha keras untuk
melakukan perbaikan. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintahan Habibie
untuk meperbaiki perekonomian Indonesia antaranya :
• Merekapitulasi perbankan
• Merekonstruksi perekonomian Indonesia.
• Melikuidasi beberapa bank bermasalah.
• Manaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hingga di bawah
Rp.10.000,-
• Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang diisyaratkan oleh IMF.
Presiden Habibie sebagai pembuka sejarah perjalanan bangsa pada era
reformasi mangupayakan pelaksanaan politik Indonesia dalam kondisi yang
transparan serta merencanakan pelaksanaan pemilihan umum yang langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur dan adil. Pemilihan umum yang akan diselenggarakan di bawah
pemerintahan Presiden Habibie merupakan pemilihan umum yang telah bersifat
demokratis. Habibie juga membebaskan beberapa narapidana politik yang ditahan
pada zaman pemerintahan Soeharto. Kemudian, Presiden Habibie juga mencabut
larangan berdirinya serikat-serikat buruh independent.
2) Kebebasan Menyampaikan Pendapat
Pada masa pemerintahan Habibie, orang bebas mengemukakan pendapatnya
di muka umum. Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin
menyampaikan pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat umum maupun unjuk rasa
atau demontrasi. Namun khusus demontrasi, setiap organisasi atau lembaga yang
ingin melakukan demontrasi hendaknya mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan
menentukan tempat untuk melakukan demontrasi tersebut. Hal ini dilakukan karena
pihak kepolisian mengacu kepada UU No.28 tahun 1997 tentang Kepolisian Republik
Indonesia. Namun, ketika menghadapi para pengunjuk rasa, pihak kepolisian sering
menggunakan pasal yang berbeda-beda. Pelaku unjuk rasa yang di tindak dengan
pasal yang berbeda-beda dapat dimaklumi karena untuk menangani penunjuk rasa
belum ada aturan hukum jelas.Untuk menjamin kepastian hukum bagi para
pengunjuk rasa, pemerintahan bersama (DPR) berhasil merampungkan perundang-
undangan yang mengatur tentang unjuk rasa atau demonstrasi. adalah UU No. 9 tahun
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Adanya
undang – undang tersebut menunjukkan bahwa pemerintah memulai pelaksanaan
sistem demokrasi yang sesungguhnya. Namun sayangnya, undang-undang itu belum
memasyarakat atau belum disosialisasikan dalam kehidupan masarakat. Penyampaian
pendapat di muka umum dapat berupa suatu tuntutan, dan koreksi tentang suatu hal.

3) Reformasi Bidang Hukum


Pada masa Pemerintahan Presiden B.J. Habibie dilakukan reformasi di bidang
hukum Reformasi hukum itu disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang
dimasyarakat. Tindakan yang dilakukan oleh Presiden Habibie untuk mereformasi
hukum mendapatkan sambutan baik dari berbagai kalangan masyarakat, karena
reformasi hukum yang dilakukannya mengarah kepada tatanan hukum yang
ditambakan oleh masyarakat. Ketika dilakukan pembongkaran terhadapat berbagai
produksi hukum atau undang-undang yang dibuat pada masa Orde Baru, maka
tampak dengan jelas adanya karakter hukum yang mengebiri hak-hak. Selama
pemerintahan Orde Baru, karakter hukum cenderung bersifat konservatif, ortodoks
maupun elitis. Sedangkan hukum ortodoks lebih tertutup terhadap kelompok-
kelompok sosial maupun individu didalam masyarakat. Pada hukum yang berkarakter
tersebut, maka porsi rakyat sangatlah kecil, bahkan bias dikatakan tidak ada sama
sekali. Oleh karena itu, produk hukum dari masa pemerintahan Orde Baru sangat
tidak mungkin untuk dapat menjamin atau memberikan perlindungan terhadap Hak-
hak Asasi Manusia (HAM), berkembangnya demokrasi serta munculnya kreativitas
masyarakat.

2.2. Contoh Kasus

I. Contoh kasus yang menunjukkan para manusia prasejarah menanamkan nilai


Pancasila adalah :
1. Adanya sistem kepercayaan Animisme, Dinamisme, dan Totemisme
Sistem kepercayaan masa prasejarah diketahui ada tiga macam, yaitu
Animisme, Dinamisme, dan Totemisme. Ketiga macam kepercayaan ini memiliki
makna yang berbeda. Animisme adalah sebuah kepercayaan terhadap roh yang
mendiami semua benda yang dianggap sacral. Dinamisme adalah sistem kepercayaan
yang mempercayai bahwa segala sesuatu itu memiliki sebuah tenaga mistis.
Totemisme adalah sistem kepercayaan yang menganggap hewan tertentu itu suci
karena memiliki kekuatan supranatural.
2. Adanya sistem pemerintahan dalam memilih pemimpin
Sistem pemerintahan pada saat itu adalah yang paling kuat dialah yang
memimpin. Istilah sistem ini bisa dikatakan Hukum Rimba. Seorang Pemimpin akan
menjadi menjaga dan memastikan para pengikutnya aman.
3. Adanya pembagian tugas dalam memenuhi kebutuhan hidup
Dalam menjalani kehidupan yang serba primitive, manusia prasejarah butuh
kooridinasi antar sesama manusia, salah satunya dalam hal penugasan. Penugasan
dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Laki-laki yang
lebih kuat akan ditugasi untuk memburu, dan perempuan akan ditugasi untuk
meramu, merawat dan membesarkan anak-anaknya serta masak-memasak.

II. Contoh kasus masa liberal


1. Indonesia menganut system demokrasi liberal selama 9 tahun, sistem
demokrasi yang multipartai mendorong lahirnya banyak partai politik yang beragam
dengan tujuan yang berbeda. Sistem demokrasi ini tidak sesuai dengan kepribadian
Indonesia yaitu memiliki satu tujuan maka dari itu system demokrasi liberal pun
digantikan dengan demokrasi terpimpin dengan harapan perbaikan dari demokrasi
sebelumnya.
2. Terdapat kekuasaan mayoritas dalam mengambil atau menentukan kebijakan.
Mayoritas kekuasaan dipegang oleh lembaga legislatif
3. Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih langsung oleh
rakyat. Pada masa demokrasi liberal perdana menteri Indonesia adalah Moh. Hatta
dan Moh. Natsir.
4. Digunakannya mosi yaitu ketidakpercayaan parlemen kepada eksekutif maka
dari itu banyak terjadi pergantian kabinet pada masa ini. Contoh kabinet yang pernah
ada di Indonesia:
1. Kabinet Natsir (1950-1951)
2. Kabinet Sukiman (1951-1952)
3. Kabinet Wilopo (1952-1953)
4. Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953-1955)
5. Kabinet Burhanudin Harahap (1955-1956)
6. Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956-1957)
7. Kabinet Djuanda (1957-1958)
III. Contoh kasus masa orde lama
a. Presiden membubarkan DPR hasil pemilihan umum 1955 dan membentuk
DPR Gotong Royong. Hal ini dilakukan karena DPR menolak rancangan pendapaan
dan belanja Negara yang diajukan pemerintah.
b. Pimpinan lembaga-lembaga Negara diberi kedudukan sebagai menteri-
menteri Negara yang berarti menempatkannya sebagai pembantu presiden.

c. Kekuasaan presiden melebihi wewenang yang ditetapkan didalam UUD 1945.


Hal ini terbukti dengan keluarnya beberapa presiden sebagai produk hukum yang
setingkat dengan UUD tanpa prsetujuan DPR. Penetapan ini antara lain meliputi hal-
hal sebagai berikut:
a) Penyederhanaan kehidupan partai-partai politik dengan dikeluarkannya Penetapan
Presiden nomer 7 than 1959
b) Pembentukan Front Nasional dengan PEnetapan Presiden nomer 13 tahun 1959.
c) Pengangkatan dan pemberhentian anggota-anggota MPRS, DPA dan MA oleh
presiden

d. Hak budget DPR tidak berjalan karena pemerintah tidak mengajukan


rancangan undang-udang APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR.

IV. Contoh kasus masa orde baru


Pemberontakkan kepada rezim Soeharto yang dilakukan oleh Mahasiswa yang
dilaksanakan pada Mei 1998. Banyak terjadi kerusuhan.

V. Contoh kasus masa reformasi


Kerusuhan mengenai RUU KPK yang menuai banyak kontroversi. Dilakukan
oleh para Mahasiswa seluruh Indonesia dengan tujuan menolak keras RUU yang
dikhawatirkan memiliki dampak yang sangat buruk bagi bangsa Indonesia kedepan.

2.3 Solusi

Solusi yang terbaik untuk kasus di atas adalah selalu mengingatkan satu sama
lain akan pentingnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kesadaran diri sendiri pun penting untuk dilakukan agar setiap manusia
dapat mencerminkan segala apapun yang terkandung dalam Pancasila yang sebagai
dasar negara Indonesia. Konsisten dalam bertindak dan selalu bersikap tegas.

Di samping itu, kesadaran diri dapat tercipta jika lingkungan yang ada sehat.
Dalam artian bukan sehat secara fisik, namun sehat secara moral an sikap, salah
satunya adalah peran pemerintah yang diperlukan agar bisa terarah dalam
pelaksanaannya.

BAB III

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Pancasila adalah dasar Negara Indonesia tercinta kita, memiliki proses panjang
dalam mewujudkannya. Banyak rintangan yang dihadapi demi terealisasinya
Pancasila, mulai dari masa prasejarah yang sangat primitif sampai saat ini. Pancasila
lahir bukan hanya dalam bentuk tulisan belaka, namun pengamalan dan nilai-nilai
yang terkandung harus benar-benar dimiliki dan disadari bahwa seluruh masyarakat
Indonesia yang cinta akan tanah air memiliki kewajiban akan hal tersebut. Itulah yang
diartikan bahwa Pancasila lahir bukan hanya dari bawaan para pejuang dan tokoh
yang terlibat, namun pada pinsipnya Pancasila sudah melekat kuat dalam diri para
insan di negeri tercinta ini.

5.2. Saran
Pengimplementasian Pancasila tidak hanya bisa dilakukan oleh diri sendiri,
karena dalam keseharian, kita akan menemukan banyak manusia lain dan juga akan
berhadapan dengan masalah-masalah yang mengharuskan kita untuk
menyelesaikannya bersama dengan penuh rasa tanggungjawab. Pemerintah salah
satunya, untuk mewujudkan nilai pancasila yang lebih real harus ditunjukkan oleh
pihak-pihak mayoritas, agar pihak minoritas pun dapat mengikuti hal yang sejalan
dengan keberadaan Pancasila. Kesadaran diri sendiri juga merupakan hal yang
penting dalam pelaksanaan sikap Pancasila. Dengan selalu memegang teguh
Pancasila dan tidak lagi adanya kekacauan dalam mengelolanya, niscaya semua akan
berjalan menuju arah kesuksesan yang bukan hanya didambakan oleh para kita kaum
muda, namun kaum tua bahkan pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Stanium. Rahasia Sukses SKD.2019.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia_(1959-1965) yang diakses pada


tanggal 16 September 2019

Ardianto, Syaid Afrie. 2016. Pancasila Orde Lama.


http://syaidadianto.web.id/makalah-pancasila-orde-lama/ yang diakses pada tanggal
16 September 2019

Arlomediatama. 2018. Sejarah Singkat Reformasi di Indonesia.


http://www.arlo.web.i/2018/05/sejarah-singkat-reformasi-di-indonesia.html yang
diakses pada tanggal 23 September 2019

Gurupenidikan. 2018. Peristiwa lengkap G 30S PKI.


http://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-g30spki/ . yang diakses pada tanggal 23
September 2019

Kristanto, Stefanus . Sistem Kepercayaan Manusia Pada Zaman Praaksara.


http://kristanto.blogspot.com . yang diakses pada tanggal 15 September 2019
Yuliawati. 2017. Pelaksanaan Pancasila Pada Masa Orde Baru.
http://blog.unnes.ac.i/yuliawati/2017/11/30/pelaksanaan-pancasila-pada-masa-orde-
baru/ . yang diakses pada tanggal 24 September 2019

LAMPIRAN

Sumber terkait :
Foto Kelompok :

Anda mungkin juga menyukai