Disusun Oleh :
PRODI KIMIA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami segala macam
nikmat dan kemudahan dalam menyelesaikan masalah dengan tepat waktu. Tanpa
bantuan dari-Nya kami tidak dapat menyelesaikannya dengan sesuai aturan. Sholawat
serta salam tidak lupa kami ucapkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang
telah memberikan kita banyak pelajaran dan telah menunjukkan kepada kita kepada
zaman yang terang benderang ini.
Kami selaku tim penyusun sangat bersyukur akan karunia yang diberikan
oleh Allah SWT, baik berupa fisik maupun akal pikiran yang sehat, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas Pendidikan Pancasila yang berjudul Sejarah Lahirnya
Pancasila dengan sebaik-baiknya.
Demikian, semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Lahirnya Pancasila
Pancasila merupakan suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi
landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa
Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila merupakan pedoman untuk mengatur seluruh
pemerintahan Indonesia dalam berbagai aspek. Termasuk dalam pelaksanakan
pemerintahan, membentuk undang-undang dan peraturan, serta mengatur
penyelenggaraan negara harus berdasarkan dengan nila-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
Makna pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara harus dipahami
oleh segenap masyarakat Indonesia. Bisa dikatakan, makna pancasila
menggambarkan ruh dan esensi pancasila itu sendiri. Tanpa memahami maknanya,
kita hanya akan melihat pancasila sebagai slogan semata. Memahami makna
pancasila juga dapat memantik munculnya panggilan jiwa untuk
mengimplementasikan nilai-nilainya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses lahirnya pancasila ?
2. Bagaimana peran tokoh masyarakat mulai dari masa prasejarah sampai masa
reformasi dalam keterlibatan dalam lahirnya pancasila ?
3. Bagaimana perkembangan Pancasila dari masa ke masa ?
4. Mengapa Pancasila teramat penting bagi bangsa Indonesia ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui waktu lahirnya Pancasila.
2. Untuk mengetahui proses lahirnya Pancasila.
3. Dapat mengetahui awal mula terbentuknya Pancasila.
4. Agar mengetahui alasan dipilihnya nama Pancasila untuk dasar negara.
5. Untuk mengetahui arti dari Pancasila.
6. Mengetahui kasus-kasus penyimpangan Pancasila.
7. Mengetahui perkembangan Pancasila dari era prasejarah hingga era reformasi.
1.4. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah dapat digunakan sebagai sumber informasi dan
bahan bacaan agar lebih memahami sejarah munculnya dan berkembangnya Pancasila
dari era prasejarah hingga era reformasi ini.
1.5. Sistematika
Konsep beserta penjelasan mengenai alur lahirnya Pancasila akan dijelaskan
secara rinci dan berkala. Mulai dari masa prasejarah sampai masa reformasi yang
sama-sama kita rasakan saat ini, Perlu diketahui lahirnya Pancasila tidak berarti lahir
hanya secara tertulis dan lisan, namun pengamalan serta nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila pun harus dimiliki oleh setiap masa dan anggota masyarakat yang
terlibat.
BAB II
PEMBAHASAN
Masa prasejarah saat itu terbagi lagi menjadi zaman yang diidentikkan dengan
Zaman Batu, terdapat 3 zaman yang diantaranya :
1. Nilai Religi
2. Nilai Peri Kemanusiaan
3. Nilai Kesatuan
4. Nilai Musyawarah
5. Nilai Keadilan Sosial
Pada saat itu memang tidak ada sama sekali manusia yang mengenal tulisan,
karenanya konsep Pancasila belum ada untuk ditindaklanjuti. Keadaan saat itu, sangat
primitif, semua hal masih sangat sederhana, teknologi pun tidak ada yang
menggunakan pada saat itu.
Sementara itu, melihat situasi politik dan kondisi ekonomi Indonesia yang
semakin tidak terkendali, rakyat menjadi semakin kritis menyatakan pemerintah Orde
Baru tidak berhasil menciptakan kehidupan masyarakat yang makmur, adil, dan
sejahtera. Oleh karena itu, munculnya gerakan reformasi bertujuan untuk
memperbaharui tatanan kehidupan bermasyarakat - Sejarah Singkat Reformasi di
Indonesia, berbangsa dan bernegara.
b) Kronologi Reformasi
Pada awal bulan Maret 1998 melalui Sidang Umum MPR, Soeharto terpilih
kembali menjadi Presiden Republik Indonesia, serta melaksanakan pelantikan
Kabinet Pembangunan VII. Namun pada saat itu semakin tidak kunjung membaik.
Perekonomian mengalami kemerosotan dan masalah sosial semakin menumpuk.
Kondisi dan siutasi seperti ini mengundang keprihatinan rakyat.Mamasuki bulan Mei
1998, para mahasiswa dari berbagai daerah mulai bergerak menggelar demostrasi dan
aksi keprihatinan yang menuntut turunya Soeharto dari kursi kepresidenannya.Pada
tanggal 12 Mei 1998 dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti, terjadi
bentrokan dengan aparat keamanan yang menyebabkan tertembaknya empat
mahasiswa hingga tewas.
Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan ribu mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi di Jakarta dan sekitarnya berhasil menduduki Gedung DPR/MPR. Pada tanggal
itu pula di Yogyakarta terjadi peristiwa bersejarah. Kurang lebih sejuta umat manusia
berkumpul di alun-alun utara kraton Yogyakarta untuk mndengarkan maklumat dari
Sri Sultan Hamengku Bowono X dan Sri Paku Alam VII. Inti isi dari maklumat itu
adalah menganjurkan kepada seluruh masyarakat untuk menggalang persatuan dan
kesatuan bangsa. Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundang tokoh-
tokoh bangsa Indonesia untuk dimintai pertimbangannya membentuk Dewan
Reformasi yang akan diketuai oleh Presiden Soeharto, namun mengalami kegagalan.
Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 10.00 WIB bertempat di Istana Negara,
Presiden Soeharto meletakkan jabatannya sebagai presiden di hadapan ketua dan
beberapa anggota dari Mahkamah Agung. Presiden menunjuk Wakil Presiden B.J.
Habibie untuk menggantikannya menjadi presiden, serta pelantikannya dilakukan
didepan Ketua Mahkamah Agung dan para anggotanya. Maka sejak saat itu, Presiden
Republik Indonesia dijabat oleh B.J. Habibie sebagai presiden yang ke-3.
2.3 Solusi
Solusi yang terbaik untuk kasus di atas adalah selalu mengingatkan satu sama
lain akan pentingnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kesadaran diri sendiri pun penting untuk dilakukan agar setiap manusia
dapat mencerminkan segala apapun yang terkandung dalam Pancasila yang sebagai
dasar negara Indonesia. Konsisten dalam bertindak dan selalu bersikap tegas.
Di samping itu, kesadaran diri dapat tercipta jika lingkungan yang ada sehat.
Dalam artian bukan sehat secara fisik, namun sehat secara moral an sikap, salah
satunya adalah peran pemerintah yang diperlukan agar bisa terarah dalam
pelaksanaannya.
BAB III
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pancasila adalah dasar Negara Indonesia tercinta kita, memiliki proses panjang
dalam mewujudkannya. Banyak rintangan yang dihadapi demi terealisasinya
Pancasila, mulai dari masa prasejarah yang sangat primitif sampai saat ini. Pancasila
lahir bukan hanya dalam bentuk tulisan belaka, namun pengamalan dan nilai-nilai
yang terkandung harus benar-benar dimiliki dan disadari bahwa seluruh masyarakat
Indonesia yang cinta akan tanah air memiliki kewajiban akan hal tersebut. Itulah yang
diartikan bahwa Pancasila lahir bukan hanya dari bawaan para pejuang dan tokoh
yang terlibat, namun pada pinsipnya Pancasila sudah melekat kuat dalam diri para
insan di negeri tercinta ini.
5.2. Saran
Pengimplementasian Pancasila tidak hanya bisa dilakukan oleh diri sendiri,
karena dalam keseharian, kita akan menemukan banyak manusia lain dan juga akan
berhadapan dengan masalah-masalah yang mengharuskan kita untuk
menyelesaikannya bersama dengan penuh rasa tanggungjawab. Pemerintah salah
satunya, untuk mewujudkan nilai pancasila yang lebih real harus ditunjukkan oleh
pihak-pihak mayoritas, agar pihak minoritas pun dapat mengikuti hal yang sejalan
dengan keberadaan Pancasila. Kesadaran diri sendiri juga merupakan hal yang
penting dalam pelaksanaan sikap Pancasila. Dengan selalu memegang teguh
Pancasila dan tidak lagi adanya kekacauan dalam mengelolanya, niscaya semua akan
berjalan menuju arah kesuksesan yang bukan hanya didambakan oleh para kita kaum
muda, namun kaum tua bahkan pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Sumber terkait :
Foto Kelompok :