Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENYELEWENGAN PANCASILA MASA REFORMASI

Disusun Oleh :

KELAS 9.2

Diva Ramadhani Farid Falah Ramadhianta

Jamilatussariiroh Nur Hasan Ats Tsaury

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 KOTA BEKASI

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kemudahan dan kesehatan kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan sebuah makalah
kelompok untuk pelajaran PKn dengan judul “ Penyelewengan Pancasila Masa Reformasi Sampai
Sekarang” dengan baik dan tepat waktu.

Tidak lupa tim penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Erna Mulya S.Pd selaku
guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang sudah membantu kami dalam proses
penggarapannya. Lewat proses panjang, kami pun yang beranggotakan empat orang bisa mengetahui
bahwa ada penyelewengan terhadap pancasila pada masa reformasi bahkan sampai sekarang.

Semoga hal-hal yang sudah kami dapatkan bisa digunakan sebagai perbaikan untuk
kedepannya bagi lingkunga, rumah, dan sekolah. Kami pun mengetahui jika makalah yang sudah
digarap masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak kekurangan sehingga kami sangat berharap
saran dan kritiknya kepada kami agar dikemudian hari kami bisa membuat makalah yang lebih
berkualitas. Terakhir semoga makalah ini bisa memberikan dampak dan manfaat yang positif bagi
lingkungan sekitar.

Bekasi, 30 Agustus 2023

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang bersifat
universal, sehingga nilai-nilai pancasila menjadi sumber segala sumber. pancasila merupakan
pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, karena itu pancasila diterima oleh
seluruh rakyat sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Pancasila sering disebut
sebagai dasar falsafah negara (philosofische gronslag), ideologi negara (staatidee), dan sebagai
negara mengatur negara.
Pancasila adalah capaian demokrasi paling penting yang dihasilkan oleh para pendiri
bangsa (founding father) Indonesia. Pancasila tidak lain merupakan sebuah konsensus nasional
bangsa Indonesia yang majemuk. Pancasila merupakan bingkai kemajemukan Indonesia. Pancasila
juga merupakan simbol persatuan dan kesatuan Indonesia dimana pertemuan nilai-nilai (share
values) dan pandangan ideologi (shared ideas) terpaut dalam sebuah titik pertemuan yang
menjadikan landasan bersama (common platform) dalam kehidupan sebuah bangsa. Bangsa
Indonesia tidak meragukan lagi ketinggian nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila.
Pengembangan nilai-nilai pancasila sangat dibutuhkan peserta didik untuk pembelajaran
Pkn sebagai upaya pembinaan sikap moral terhadap siswa. Pendidikan nasional yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia, yaitu berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 mengusahakan untuk
mencerdaskan kehidupan pendidikan nasional.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengadakan potensi dirinya untuk kekuatan
spiritual keagamaan, pengadilan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian adalah sebagai berikut :
a. Bagaimanakah bentuk-bentuk penyimpangan terhadap pancasila yang terjadi pada masa
reformasi?
b. Bagaimanakah akibat yang timbul dari penyelewengan nilai-nilai pancasila?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
sebagai berikut :
a. Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penyelewengan pancasila yang terjadi pada era
reformasi.
b. Untuk mendeskripsikan akibat yang timbul dari penyelewengan nilai-nilai Pancasila, baik
dampak positif maupun dampak negatif dari adanya penyelewengan Pancasila pada masa
reformasi.

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya penelitian diatas maka diharapkan penelitian ini memiliki manfaat
sebagai berikut :

a. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dalam rangka meningkatkan
nilai-nilai Pancasila dan sikap moral dalam rangka peningkatan sikap dan perilaku sebagai
pelajar.
b. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembentukan sikap dan moral
yang baik bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
c. Bagi penyusun sendiri, penelitian ini dapat bermanfaat dalam melaksanakan penelitian serta
untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman penulis tentang nilai-nilai Pancasila dan
sikap moral yang baik.
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Penyimpangan Pancasila Pada Masa Reformasi


Masa reformasi di Indonesia dimulai pada runtuhnya rezim Orde Baru yaitu sejak
tanggal 21 Mei 1998. Presiden pertama pada era reformasi adalah B.J. Habibie, presiden ke-3 RI.
Masa reformasi terus berlangsung hingga sekarang. Selama proses reformasi berlangsung,
banyak peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam sejarah. Salah satunya dalah peristiwa Trisakti
yang menyebabkan empat mahasiswa tertembak dan menimbulkan gelombang demonstrasi
dimana-mana.

Selain itu proses reformasi ini juga menyebabkan Presiden Soeharto mundur dari
jabatannya, dan digantikan oleh Presiden B.J.Habibie. Peristiwa tersebutlah yang melahirkan
masa reformasi di Indonesia. Setidaknya dari proses reformasi yang terjadi, ada tiga tuntutan
yang diajukan pada masa itu, diantaranya adalah :

 Berantas KKN
 Turunkan Presiden Soeharto dari kursi pemerintahan
 Hapuskan dwifungsi ABRI
Jika dilihat dari peristiwa reformasi yang terjadi di Indonesia tersebut, sudah
menunjukkan adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, sehingga merugikan rakyat dan
negara. Dimana jika dilihat dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa masa reformasi yang
terjadi di Indonesia dimulai sejak runtuhnya orde baru dibawah kepemimpinan Presiden
Soeharto, dan dipimpinnya Indonesia oleh Presiden Habibie.

Pada masa reformasi, pancasila sebagai re-interprestasi, yaitu pancasila harus selalu di
interprestasikan kembali sesuai dengan perkembangan zaman, berarti dalam
menginterprestasikannya harus relevan dan kontekstual serta harus sinkron atau sesuai dengan
kenyataan pada zaman saat itu. Dengan kata lain dalam perspektif Pancasila bahwa gerakan
reformasi merupakan suatu upaya untuk menata ulang dengan melakukan perubahan-perubahan
sebagai realisasi kedinamisan dan keterbukaan Pancasila dalam kebijaksanaan dan
penyelenggaraan negara.
Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis, Pancasila harus mampu
mengantisipasi perkembangan zaman, terutama perkembangan dinamika aspirasi rakyat. Nilai-
nilai Pancasila ada pada filsafat hidup bangsa Indonesia dan sebagai bangsa kita harus memiliki
perkembangan aspirasi sesuai tuntutan zaman. Oleh karena itu Pancasila sebagai sumber nilai,
memiliki sifat yang reformatif, artinya memiliki aspek pelaksanaan yang mampu menyesuaikan
dengan dinamika aspirasi rakyat yang nilai-nilai esesnsialnya bersifat tetap, yaitu
ketuhanan,kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Berbagai perubahan dilakukan untuk memperbaiki sendi-sendi kehidupan berbangsa

dan bernegara di bawah payung ideologi Pancasila. Namun faktanya masih banyak masalah

sosial ekonomi yang belum terjawab. Eksistensi dan peranan pancasila dalam reformasi pun

dipertanyakan. Pancasila dimasa reformasi tidak jauh berbeda dengan Pancasila dimasa orde

lama dan orde baru. Karena saat ini debat tentang masih relevan atau tidaknya Pancasila sebagai

ideologi masih kerap terjadi.

Pancasila seakan tidak memiliki kekuatan mempengaruhi dan menuntun masyarakat.

Pancasila tidak lagi populer seperti pada masa lalu. Pancasila banyak diselewengkan dianggap

sebagai bagian dari pengalaman buruk di masa lalu bahkan ikut disalahkan dan menjadi sebab

kehancuran. Pancasila dimasa reformasi tidak jauh berbeda dengan Pancasila dimasa orde lama

dan orde baru, yaitu tetap ada tantangan yang harus dihadapi. Tantangan itu dalah KKN (Korupsi

Kolusi dan Nepotisme) yang merupakan masalah yang sangat besar dan sulit untuk dituntaskan.

Pada masa ini korupsi benar-benar merajalela. Para pejabat negara yang melakukan korupsi

sudah tidak malu lagi. Mereka justru merasa bangga, ditunjukkan saat pejabat tersebut keluar

dari gedung KPK dengan melambaikan tangan dan tersenyum seperti artis yang baru terkenal.

Selain KKN, globalisasi menjadi racun bagi bangsa Indonesia. Karena semakin lama

ideologi Pancasila tergerus oleh ideologi liberal dan kapitalis. Apalagi tantangan pada masa ini

bersifat terbuka, lebih bebas dan nyata. Menjadikan Pancasila sebagai ideologi tanpa

memperhatikan kerelevanannya. Para elite politik cenderung hanya memanfaatkan gelombang

reformasi
2.2 Bentuk-bentuk Penyimpangan Pancasila

Pancasila sendiri pertama kali disahkan pada 18 Agustus 1945 dan diterapkan sebagai

dasar negara di setiap era. Mulai di masa awal kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan masa

reformasi sampai sekarang. Walaupun begitu, ternyata penerapan Pancasila pernah mengalami

pasang surut. Bahkan ada upaya mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup

bangsa dengan ideologi lain.

Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan-


pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Namun ternyata Pancasila
belum difungsikan secara maksimal.

Diketahui banyak masyarakat yang hafal butir-butir Pancasila, tetapi belum memahami
makna sesungguhnya. Adapun tantangan dalam penerapan Pancasila di era reformasi adalah

a. Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama warga bangsa, yang ditandai
dengan konflik antar daerah, dan tawuran antar pelajar
b. Terjadinya perseteruan antara DPR dengan Presiden Abdurachman Wahid yang kemudian
menghasilkan memorandum I dan II yang dimana berkaitan dengan kasus “Brunei Gate”
sehingga MPR memberhentikan Presiden karena telah dianggap melanggar haluan negara.
c. Gagalnya proses diplomasi Indonesia yang telah menyebabkan lepasnya kepulauan Sipadan-
Ligitan dari kepulauan Indonesia.
d. Kegagalan pemerintah dalam upaya pemberantasan maupun penghapusan angka
pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
e. Sering terjadi korupsi dan meningkatnya angka pengangguran di Indonesia.
f. Adanya pengalihan tata niaga sejumlah barang publik, misalnya BBM, tarif transportasi.
g. Adanya tindakan kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan permasalahan
h. Adanya perubahan gaya hidup kebarat-baratan yang tidak sesuai dengan Pancasila.
i. Adanya penggerusan budaya lokal oleh budaya asing.
j. Adanya ancaman pahan liberalism dan kapitalisme.

Padahal, adanya penerapan Pancasila pada masa reformasi sebagai dasar negara
diharapkan dapat memberikan kehidupan yang lebih baik, sesuai cita-cita bersama. Dimana ada
banyak dampak positif dari adanya reformasi diantaranya :

a. Adanya pembatasan masa jabatan presiden.


b. Terlaksananya UUD 1945 beserta amandemennya.
c. Adanya kebebasan pers.
d. Terlaksananya pemilihan presiden langsung.
e. Meningkatnya derajat bangsa Indonesia.
f. Sifat terbuka Indonesia pada dunia Internasional.

Selain dampak postif ada juga dampak negatif dari adanya reformasi bagi masyarakat
Indonesia, diantaranya :

a. Banyaknya kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme.


b. Banyaknya praktik “money politic” yang semakin terang-terangan.
c. Munculnya rasa ketidakpuasan disejumlah daerah dikarenakan kesenjangan ekonomi
maupun pembangunan.
d. Rakyat terjebak pada euforia kebebasan, dimana masyarakat mudah melakukan unjuk rasa
untuk memberi kritik pada pemerintah. Terkadang, unjuk rasa ini berakhir ricuh dan
memakan banyak korban serta merusak infrastruktur umum.
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian Pancasila sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, karena di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai
dengan kepribadian bangsa. Walaupun dinamika penerapan Pancasila pada tiap-tiap periode
berbeda-beda dikarenakan adanya perubahan kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa pada
tiap masanya.
Itulah dia beberapa penyimpangan pada masa reformasi hingga saat ini. Memang
menciptakan suatu kehidupan yang nyaman, adil, dan tenteram, serta jauh dari masalah maupun
konflik bukan merupakan hal yang mudah. Namun apabila tingkat kesadaran akan nilai-nilai
Pancasila dari setiap individu tinggi, maka , menjalin gotong royong demi Indonesia yang maju
dan jauh dari praktik penyimpangan pastinya akan lebih mudah.
Untuk memenuhi agenda reformasi sendiri pastinya juga diperlukan bantuan dari rakyat,
dan bukan hanya tugas dari pemerintah saja. Mengembalikan kedaulatan bangsa ditangan rakyat
dalam proses pemerintahan, terutama dalam proses pengambilan keputusan pemerintah, pastinya
dapat mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap Pancasila sebagai dasar
hukum NKRI. Demikian ulasan mengenai penyimpangan Pancasila pada masa reformasi diatas
dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin ya robbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai