Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RESUME MATA KULIAH PANCASILA

Oleh:
Kelompok 3
Biur Teguh Satria Alam ( 2383120045)
M. Riza Chaeraratul Iman (2383120052)
Ahmad Zulfikar (2383120060)
Rifdah Nazihah (2383120046)
Elsa Septiani (2383120085)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

FAKULTAS SYARI’AH

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH


PENDAHULUAN

Alhamdulillah segala puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan karunianya sehingga sampai saat ini penulis dalam keadaan sehat.
Atas izin Allah SWT skripsi ini dapat dikerjakana dengan baik oleh penulis,semoga Allah
Kedua kalinya sholaeat serta salam tak lupa kita haturkan atas junjungan alam nabi
besar Muhammad SAW semoga kelak kita di berikan syafaat oleh beliau di yaumul akhiroh
Dan terakhir saya do’akan untuk kedua orang tua saya semoga Allah SWT
mengampuni segala dosa Bapak dan Ibu, selalu dalam lindungan Allah SWT.

‫اللهم غفرلي ذنبي وذنب الوالوالدي وارحمهماكماربياني صغيرا‬

“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, dan sayangilah
mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

A. Pengertian Pendidikan Pancasila

B. Pentingnya Pendidikan Pancasila

C. Pengertian Pancasila

a. Pengertian pancasila secara etimologis


b. Pengertian pancasila secara historis
c. Pengertian pancasila secara terminologis
D. Menelusuri konsep dan urgensi pendidikan pancasila
E. Sumber historis Sumber sosiologis
F. Sumber yuridis
G. Sumber Politik sebagai pancasila

PENUTUP
A. Pengertian Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Mata kuliah pendidikan Pancasila merupakan usaha sadar dan terencana


untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan,
kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan program studinya masing-masing.
Selain itu, mahasiswa diharapkan mampu memberikan kontribusi yang
konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan
mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Jadi, mata kuliah Pancasila merupakan proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan student centered
learning, untuk mengembangkan knowledge, attitude, dan skill mahasiswa
sebagai calon pemimpin bangsa dalam membangun jiwa profesionalitasnya
sesuai dengan program studinya masing-masing dengan menjadikan nilainilai
Pancasila sebagai kaidah penuntun (guiding principle) sehingga menjadi
warga negara yang baik (good citizenship).

B. Pentingnya Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan


mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang
penunjuk jalan (leitstar) bagi calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan
bangsa di berbagai bidang dan tingkatan. Selain itu, agar calon pemegang
tongkat estafet kepemimpinan bangsa tidak mudah terpengaruh oleh pahampaham
asing yang dapat mendorong untuk tidak dijalankannya nilai-nilai
Pancasila. Pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah untuk
menjawab tantangan dunia dengan mempersiapkan warga negara yang
mempunyai pengetahuan, pemahaman, penghargaan, penghayatan,
komitmen, dan pola pengamalan Pancasila. Hal tersebut ditujukan untuk
melahirkan lulusan yang menjadi kekuatan inti pembangunan dan pemegang
estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap tingkatan lembaga-lembaga
negara, badan-badan negara, lembaga daerah, lembaga infrastruktur politik,
lembaga-lembaga bisnis, dan profesi lainnya yang menjunjung tinggi nilai-nilai
Pancasila.

C. Pengertian Pancasila
1. Pengertian pancasila secara Etimologis
Masyarakat Indonesia pada umumnya tentu sudah tidak asing dengan istiah
pancasia. Bisa dikatakan bahwa idelogi Negara Indonesia tersebut sudah di kenal oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Berbicara mengenai pancasila, secara etimologis, istilah
“ pancasila” berasal dari kata sansekerta. Menurut M. Yamin, perkataan pancasila
dalam bahasa sansekerta memiliki dua macam arti secara leksikal. Pertama, “ panca “
artinya lima dan “ syila “ batu sendi, alas, atau dasar. Kedua, “ syila “ yang artinya
peraturan tingkah laku yang baik. M. Yamin kemudian menegaskan bahwa pancasila
secara etimologis yang dimaksudkan adalah panca dengan syila yang pertama, yang
memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau dimaknakan sebagai “ dasar yang
memiliki lima unsur”.
2. Pengertian pancasila secara historis
Berbicara pancasila dari segi historis tentu saja tidak terlepas dari dibentukya
“dokuritsu zyunbi tcioosakai” atau yang di kenal dengan istilah Badan penyelidik
usaha-usaha persiapan kemerdekaan ( BPUPK ) pada tanggal 29 april 1945 . Sturktur
BPUPK itu sendiri terdiri dari ketua ( kaicoo) Dr. K.R.T.Rajdiman Wediodiningrat,
ketua muda (fuku kaicoo tokubetsu lin) R.P. Seoroso merangkap kepala secretariat
(fuku kaicoo atau zyimokyokukucoo), dan beberapa anggota ( 60 anggota pada sidang
pertama-29 Mei s.d 1 juni 1945) dan tambahan enam para anggota pada sidang BPUPK
kedua (10-16 juli 1945).
Pada saat sidang BPUPK pertama, sang ketua Dr. K.R.T. Radjiman
wediodiningrat meminta pandangan para anggota tetang dasar Negara Indonesia.
Alhasil, ada tiga anggota yang memberikan taggapan mereka tentang dasar Negara,
yakni yang pertama Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945), dan yang kedua Prof. Dr.
Soepomo (31 Mei 1945), dan yang terakhir yaitu Ir. Soekarno (1 Juni 1945).
3. Pengertian pancasila secara terminologis
Disahkannya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia atau juga
yang biasa dikenal dengan UUD 1945 oleh PPKI secara yuridis juga menandakan
disahkanya pancasila. Dalam pembukaan UUD 1945 tersebut tercantum rumusan
pancasila, yaitu, ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakila, dan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

D. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila


Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan Bermasyarakat sejak sebelum
Pancasila sebagai dasar negara dirumuskan Dalam satu sistem nilai. Sejak zaman dahulu,
wilayah-wilayah di nusantara ini Mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh oleh
masyarakatnya, sebagai Contoh:

1. Percaya kepada Tuhan dan toleran,


2. Gotong royong,
3. Musyawarah,
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan sebagainya.

Manifestasi prinsip gotong royong dan solidaritas secara konkret dapat Dibuktikan
dalam bentuk pembayaran pajak yang dilakukan warga negara Atau wajib pajak. Alasannya
jelas bahwa gotong royong didasarkan atas Semangat kebersamaan yang terwujud dalam
semboyan filosofi hidup bangsa Indonesia “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”.
Konsekuensinya, pihak Yang mampu harus mendukung pihak yang kurang mampu, dengan
Menempatkan posisi pemerintah sebagai mediator untuk menjembatani Kesenjangan. Pajak
menjadi solusi untuk kesenjangan tersebut.
Dalam konteks kekinian, khususnya dalam bidang tata kelola pemerintahan, Apakah
nilai-nilai Pancasila telah sepenuhnya dilaksanakan oleh aparatur Pemerintah? Ataukah Anda
masih menemukan perilaku aparatur yang tidak Sesuai dengan nilai-nilai Pancasila? Apabila
jawabannya masih banyak Perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, sudah barang
tentu Perilaku seperti itu dapat dikategorikan perilaku yang tidak mensyukuri Kemerdekaan
Negara Republik Indonesia. Nilai-nilai Pancasila berdasarkan Teori kausalitas yang
diperkenalkan Notonagoro (kausa materialis, kausa Formalis, kausa efisien, kausa finalis),
merupakan penyebab lahirnya negaraKebangsaan Republik Indonesia, maka penyimpangan
terhadap nilai-nilai Pancasila dapat berakibat terancamnya kelangsungan negara. Munculnya
permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah Tergerusnya nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa Dan bernegara. Oleh karena itu, perlu diungkap
berbagai permasalahan di Negeri tercinta ini yang menunjukkan pentingnya mata kuliah
pendidikan Pancasila. Adapun Salah satu contoh urgensi yang dapat saya jelaskan sebagai
berikut:

E. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan

Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah mereformasi sistem hukum Dan
sekaligus meningkatkan kualitas penegakan hukum. Memang banyak Faktor yang berpengaruh
terhadap efektivitas penegakan hukum, tetapi faktor Dominan dalam penegakan hukum adalah
faktor manusianya. Konkretnya Penegakan hukum ditentukan oleh kesadaran hukum
masyarakat dan Profesionalitas aparatur penegak hukum. Inilah salah satu urgensi mata kuliah
Pendidikan Pancasila, yaitu meningkatkan kesadaran hukum para mahasiswa Sebagai calon
pemimpin bangsa.Dengan memperhatikan masalah tersebut, maka pendidikan Pancasila sangat
Penting untuk diajarkan pada berbagai jenjang pendidikan, khususnya di Perguruan tinggi.
Urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, yaitu agar Mahasiswa tidak tercerabut dari
akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa Memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam
berpikir dan bertindak dalam Kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Selain itu, Urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan
Mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang Penunjuk jalan (leitstar)
(Abdulgani, 1979: 14). Urgensi pendidikan Pancasila Bagi mahasiswa sebagai calon pemegang
tongkat estafet kepemimpinan Bangsa untuk berbagai bidang dan tingkatan, yaitu agar tidak
terpengaruh Oleh paham-paham asing yang negatif. Dengan demikian, urgensi pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi dengan meminjam istilah Branson (1998), yaitu Sebagai
pembentuk civic disposition yang dapat menjadi landasan untuk Pengembangan civic
knowledge dan civic skills mahasiswa.

F. Sumber Historis
Presiden soekarno pernah mengatakan “jangan sekali-kali meningalkan
sejarah” pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi penting
dalam kehidupan bangsa dengan lebih bijaksana

Dilihat dari aspek historis, eksistensi pancasila sebagai dasar Negara di awali
dari sidang umum badan penyidik usaha-usaha kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
terutama melalui pidato Ir. Soekarno. Akan tetapi, yang kini ditetapkan dan disepakati
sebagai dasar Negara adalah sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD NRI
Tahun 1945.

Pancasila sebagi dasar Negara pancasila tersebut, juga berfungsi sebagai


sumber hukum Negara, ideologi nasional, karakteristik bangsa, kultur kehidupan
bangsa yang harus terwujud dan di wujudkan dalam sikap, tekat, semangat, disiplin,
dan tanggung jawab yang bermuara pada kejujuran dari setiap warga bangsa dalam
hidup dan kehidupan di bumi NKRI. Intinya pancasila harus dihayati dan di amalkan
dalam melestarikan da mengebangkan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

Jadi bisa disimpulkan bahwa landasan historis pendidikan pancasila adalah


adanya harapan supaya para generasi pendidikan (pelajar) mampu mangutamakan
kesadaran tentang dasar negara bangsa indonesia, serta berperilaku sesuai dengan
pedoman nilai-nilai pancasila melalui perantara dunia pendidikan.

G. Sumber Sosiologi Pancasila Sebagai Dasar Negara


Eksistensi Pancasila dilihat dari aspek sosiologis adalah perwujudan dan
kristalisasi darikeyakinan serta perilaku kehidupan masyarakat sejak dulu, kini dan
yang akan datang. Pancasila lahir dari perilaku kehidupan masyarakat yang tercermin
dari sikap dan perilakunya sehari – hari seperti seperti dalam kehidupan rohaniah
(keyakinan) terhadap sesuatu yang gaib (Ketuhanan Yang Maha Esa – Theologis).
Hidup rukun, antar sesame warga bangsa, memelihara dan mengutamakan kebersamaan
/ persatuan, budaya musrawarah untuk mencapai mufakat dalam menghadapi setiap
persoalan dan saling melindungi dan mensejahterakan diantara sesama warga bangsa.
Dengandemikian, secara sosiologis, Pancasila sudah Tertanam dalam jiwa dan raganya
kehidupan warga bangsa

H. Sumber yuridis pancasila sebagai dasar negara


Sebagai sumber yuridis, eksistensi Pancasila disamping sebagai dasar negara, adalah
juga sumber dari segala sumber hukum negara. Artinya, semua pedoman berkaitan dengan
penataan aspek hukum harus bersumberkan pada Pancasila.

Pancasila secara yuridis, merupakan sejatinya hukum tertinggi di Indonesia yang


memiliki nilai dasar, nilai praksis dan nilai instrumental. Nilai dasar adalah nilai dalam sila –
sila Pancasila. Nilai praksis adalah nilai yang terkandung dalam perilaku warga bangsa dalam
mencapai cita – cita dan tujuan nasional. Nilai instrumental adalah nilai yang terkandung
dalam Pasal – pasal UUD NRI Tahun 1945.

I. Sumber politik pancasila sebagai dasar negara


Kita mengenal bahwa negara Indonesia merupakan negara keberagaman yang
dimana terletak pada banyak sekali perbedaan dalam berbagai macam hal.Seperti
ras,suku,,budaya,dan bahasa.Dan pada akhirnya menjadi satu kesatuan NKRI.Kita
sepakat bahwa keberagaman adalah sesuatu yang indah dan layak untuk
diperjuangkan bersama. Namun pernyataannya benarkah kita bisa dikatakan sebagai
negara yang berdiri dari satu kesatuan yang utuh sekarang ? seperti halnya yang kita
pegang dalam semboyan negara kita Indonesia, bahwa kita ini adalah negara yang
bhineka tunggal ika. Sedangkan kita melihat bahwa banyak sekali permasalahan yang
terjadi di Indonesia yang berbau sara, bahkan politikpun terlewatkan. Agama dan
politik adalah dua hal yang paling sering digunakan sebagai alat untuk saling
menjatuhkan satu sama lain dan moto penggerak untuk mendapatkan kekuasaan
tertinggi yang bisa mengakibatkan perpecahan. Padahal kita mengerti bahwa
pancasila adalah dasar yang paling mutlak dan harga mati bagi kita warga Indonesia
dan kekuasaan tertinggi adalah ditangan kita bersama bukan individu ataupun
berkelompok. Dan pancasila berdiri supaya kita sebagai masyarakat Indonesia tidak
menjadi pribadi yang egois, dan mementingkan diri sendiri, atau berasumsi dan
beranggapan ada klaim masyarakat mayoritas, minoritas, pribumi, peranakan, kaya,
dan miskin. Jika demekian apalah arti dari merdekanya negara kita Indonesia ?
seharusnya kita sebagai warga Indonesia yang baik adalah dapat mengerti bahwa kita
ini adalah negara gotong royong yang artinya adalah negara saling bahu membahu
dan bergandengan tangan. Artinya perbedaan sudah tidak ada lagi diantara kita, dan
sebagai orang Indonesia kita ini adalah satu kesatuan yang utuh, tidak membedakan
atau cenderung mementingkan kepentingan pribadi atau golongan tertentu tetapi kita
memiliki kesadaran, hak, dan kewajiban yang sama, sekalipun pengaplikasikanya
dalam bentuk yang berbeda beda.

Perlu ditegaskan kembali bahwa secara politis,Pancasila merupakan kebijakan


pemerintah NKRI dalam menata kultur (budaya) dan struktur politik Bangsa
Indonesia guna mengisi dan menjadi jiwa tatanan lingkup kehidupan infrastruktur
politik dan suprastruktur politik termasuk dalam hubungan timbal balik sesama
struktur politik termaksud.Oleh karna itu,Pancasila sebagai sumber politik harus
dipegang teguh oleh kalangan suprastruktur politik maupun infrastruktur politik dan
seluruh warga bangsa, termasuk kalngan generasi muda/mahasiswa dalam menata dan
mengembangkan kehidupanya.

Contoh :

1. Hak Asasi Manusia


2. Penerapan Demokrasi
3. Menghargai Pilihan Orang
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai