NPM:2110110141035
RABU 3 NOVEMBER 2021
UTS PANCASILA
SOAL
1.a.Jelaskan sebab atau alasan pentingnya kita belajar pendidikan pancasila
diperguruan tinggi.?
b.sebutkan pula tantangan2 di dalam mempelajari pendidikan pancasila.
2.Sebutkan landasan2 pokok pendidikan pancasila dan beri penjelasanya.
3.jelaskan peranan sila ke 1 pancasila sebagai dasar/landasan bagi anda dalam
mempelajari hubungan antar tiap sila.
4.Jelaskan:A.hubungan sila ke 2 dengan sila ke 3
B.hubungan sila ke 3 dengan sila ke 4
c.Makna yang terkandung dalam tiap2 sila
5.Sebutkan 3 contoh nilai2 baik dari tiap2 sila pancasila dan penerapannya dalam
kehidupan sehari hari.
6.Terangkanlah proses perumusan/sejarah terbentuknya pancasila dari masa
kejayaan kerajaan2 di Indonesia hingga saat ini.
7.Sebutkan sebanyak 10 fungsi pancasila dan beri penjelasan swcukupnya.
8.uraikanlah secara berurutan kejadian yang melatarbelakangi pembacaan teks
proklamasi.
9.pembacaan teks proklamasi oleh dwi tunggal soeta merupakan pincak
perjuanagan bangsa Indonesia dan merupakan babak baru sejarah bangsa
Indonesia.apa maksud dari kedua pernyataan diatas beri jawabn anda secara
tepat dan ilmiah.
10.Tuliskan bunyi sumpah pelapa,sumpah pemuda,dan proklamasi kemerdekaan
serta bagaimanakah keterkaitanya dengan konsepsi Negara kesatuan/nusantara
dan rasa persatuan jelaskan.
JAWABAN
1.A. Alasan diperlukannya pendidikan Pancasila adalah untuk membangun generasi bangsa
yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan agar mahasiswa mampu
berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan
cara cerdas dan damai. Dalam kehidupan politik, para elit politik (eksekutif dan legislatif) mulai
meninggalkan dan mengabaikanbudaya politik yang santun, kurang menghormati fatsoen
politik dan kering dari jiwa kenegarawanan. Bahkan, banyak politikus yang terjerat masalah
korupsi yang sangat merugikan keuangan negara. Selain itu, penyalahgunaan narkoba yang
melibatkan generasi dari berbagai lapisan menggerus nilai-nilai moral anak bangsa. Korupsi
sangat merugikan keuangan negara yang dananya berasal dari pajak masyarakat. Oleh karena
terjadi penyalahgunaan atau penyelewengan keuangan negara tersebut, maka target
pembangunan yang semestinya dapat dicapai dengan dana tersebut menjadi terbengkalai. Hal
tersebut menunjukkan betapa pentingnya Pancasila diselenggarakan di perguruan tinggi untuk
menanamkan nilai-nilai moral Pancasila kepada generasi penerus citacita bangsa. Dengan
demikian, pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik
mahasiswa dalam berperan serta membangun pemahaman masyarakat, antara lain:
1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri
2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang
3. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional
4. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan
5. Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa
6. Kesadaran tentang pentingnya penegakan hokum
7. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila.
B. Tantangan dari dalam di antaranya berupa berbagai gerakan separatis yang hendak memisahkan diri
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apa yang terjadi di Aceh, Maluku, dan Papua
merupakan sebagian contoh di dalamnya. Penanganan yang tidak tepat dan tegas dalam menghadapi
gerakan-gerakan tersebut akan menjadi ancaman serius bagi tetap eksisnya keutuhan Bangsa Indonesia
dan pancasila. Tantangan yang paling berat dan utama, adalah masalah ekonomi dan budaya yang
menggilas bangsa ini tanpa ampun. Sebab, ajaran Pancasila yang hakiki sama sekali tidak sesuai dengan
arus modernisasi yang masuk ke bumi tercinta, Indonesia. Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan di
Era mileneal. Tantangan mengajar Pendidikan Kewarganegaraan di era milenial saat ini butuh usaha
keras. Justru tantangan tersebut bukan datang dari materi atau kurikulum pendidikan kewarganegaraan
itu sendiri. Melainkan dari kualitas sumber daya manusia yang kompeten, yaitu guru.
2. Landasan Kultural
Pancasila merupakan sebuah proses pewarisan dan budaya luur bangsa Indonesia dari
generasi dahulu kepada generasi muda bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa
yang peduli dengan adanya warisan luhur bangsanya.
Landasan Filosofis
Landasan Yuridis
Landasan yang berdasarkan atas aturan yang dibuat setelah melalui perundingan dan
permusyawarahan. Landasan yuridis kurang lebih adalah penyelenggaraan pendidikan
pancasila yang berdasarkan dalam perguruan tinggi dalam ketentuan hukum yang
berlaku.
Landasan Histori
Pancasila merupakan hasil dari sejarah yang berharga, maka dari itu masyarakat harus
mampu mempertahankan dan mendirikan NKRI.
Pembahasan
Nilai-nilai yang berada di Panacasila menjadi dasar filsafat negara. Dalam aspek
penyelenggaranya, maka negara harus bersumber terhadap nilai-nilai Panacasila
termasuk dalam sistem undang-undang.
3. Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia karena bisa
mengatasi keberagaman dalam masyarakat Indonesia dengan sifat tetap toleran
terhadap banyaknya perbedaan yang ada. Pancasila sebagai dasar negara tidak
menghapus perbedaan tetapi bisa merangkum semua menjadi satu semboyan empiris
khas Indonesia yang dinyatakan dalam “Bhinneka Tunggal Ika”. Bhinneka Tunggal Ika
berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
4 .a.Sila Kedua dan Sila KetigaMasyarakat harus menjunjung sikap adil agar tercipta
kesatuan antar warga negaranya. Jika setiap masyarakat merasa diperlakukan adil oleh
masyarakat lainnya, maka akan tercipta suatu persatuan yang diinginkan
b. Sila Ketiga dan Sila KeempatPersatuan Indonesia adalah wujud atau cita-cita yang
dapat dicapai melalui pelaksanaan musyawarah mufakat. Dengan mempertimbangkan
suara dari semua kalangan, maka akan terbentuk kesepakatan yang menguntungkan
semua pihak – dan mewujudkan persatuan
Sila kedua: Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti kita
dalam berbagai kondisi.
Sila ketiga:
Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia, baik di tingkat
nasional maupun internasional.
. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa Indonesia.
Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah.
Sila keempat: Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar menyetujui apa yang kita katakan
atau lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya pada kita.
Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan melaksanakannya
dengan sepenuh hati.
Sila kelima: Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesama,
seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa saja orang yang kita
hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapapun.
7.FUNGSI PANCASILA
15 Agustus 1945: Jepang menyerah tanpa syarat ke Sekutu dan terjadi kekosongan
kekuasaan (vacuum of power) di Indonesia.
15 Agustus 1945: Golongan muda mendesak Soekarno segera memproklamasikan
kemerdekaan paling lambat
16 Agustus 1945. Soekarno menolak karena ingin meminta pendapat para anggota PPKI.
16 Agustus 1945: Dini hari, Soekarno dan Moh Hatta diculik oleh golongan muda ke
Rengasdengklok Karawang dan dipaksa segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia melalui radio. Baca juga: Perumusan Naskah Proklamasi
16 Agustus 1945: Malam, Soekarno dan Moh Hatta kembali ke Jakarta. Di rumah
Laksamana Maeda Tadashi para tokoh nasional berkumpul untuk berunding tentang
persiapan proklamasi kemerdekaan RI.
16 Agustus 1945-17 Agustus 1945: Malam hingga pagi Soekarno dan Moh Hatta bersama
golongan muda dan golongan tua membahas perumusan naskah proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
17 Agustus 1945: Pada jam 10 pagi Soekarno dan Moh Hatta membacakan teks naskah
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56.
18 Agustus 1945: PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai dasar negara Indonesia
9. Soekarno dan Hatta adalah 2 nama yang tak bisa dipisahkan dari kemerdekaan negeri ini.
Soekarno tidak akan memproklamasikan kemerdekaan negeri ini tanpa kehadiran seorang
Hatta.
Sehari setelah merdeka, Soekarno-Hatta pun diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden
pertama Indonesia. Dwi tunggal Soekarno-Hatta, demikian kedua Bapak Bangsa ini kerap
disebut. Dwi berarti 2, tunggal berarti 1, jadi artinya 2 yang menjadi 1.
Sempat menjalankan roda kepemimpinan bersama, bukan berarti keduanya tidak pernah
berselisih paham. Pada 1 Desember 1956, 11 tahun setelah proklamasi kemerdekaan, Hatta
mundur dari posisi Wakil Presiden.
Meskipun dikenal dekat, Bung Karno dan Bung Hatta seringkali terlibat pertentangan pendapat.
Soekarno adalah seorang solidarity maker, pemimpin yang pandai menarik simpati massa.
Hatta adalah administrator ulung dan ahli dalam penyelenggaraan negara.
Sayangnya strategi dan orientasi politik keduanya kerap berbeda. Di saat Bung Karno ingin
melanggengkan dominasinya di perjuangan revolusi, Bung Hatta justru berpikir untuk segera
mengakhiri revolusi dan menuju ke arah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Namun
itulah Dwi Tunggal, meski berbeda namun tetap 1 persahabatan berada di atas segalanya.
Sejarah mencatat, Soekarno lah yang melamar Rachmi Rachim untuk dipinang menjadi istri
Muhammad Hatta. Dan sebaliknya, Hatta lah yang menjadi wali nikah putra pertama Soekarno,
Guntur Soekarnoputra saat Soekarno terbaring sakit.
Soekarno tanpa Hatta tak lengkap rasanya. Bangsa ini dibangun oleh bapak-bapak bangsa
yang tidak pendendam. Bangsa ini besar karena kesederhanaan pemimpin dan keteladanan
yang sudah sepatutnya ditiru kita semua.
10. bunyi sumpah pemuda: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah
jang satoe, tanah Indonesia. Kedoea, Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa
jang satoe, bangsa Indonesia.
Bunyi sumpah palapa: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah Gurun,
ring Seram, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang,
Tumasik, samana isun amukti palapa”.
keterkaitanya dengan kesatuan/nusantara dan rasa persatuan adalah karna semua ini sangat
penting bagi kemerdekaan bangsa Indonesia dan dari ketiga inilah Indonesia menjadi bangsa
yang sejahtera adil makmur dan damai.