Anda di halaman 1dari 2

SYARHIL QUR’AN BANIN

Assalamualaikum Wr Wb
Alhamdulillahiwahda wassholatuwassalamu ala man laa Nabiyya Ba’da, Allahumma sholli wasallim alaa
sayyidinaa Muhammadiwwalaa aliihi washohbihi wamawwalah walaahaula walaaquwwata illa billah,
amma Ba’ad
Dewan hakim yang arif dan bijaksana, dan hadirin yang berbahagia,
Dalam dunia yang demikian luas, dengan jarak antar Negara yang berjauhan tidaklah menjadi
penghalang bagi kita untuk mengetahui apa yang sedang terjadi dibelahan negara lain.
Mengapa demikian hadirin? Karena tersedianya alat elektronik digital saat ini yang mempercepat arus
informasi dan komunikasi dalam hitungan detik, tapi hadirin, periu kita catat, bahwa kecanggian alat
komunikasi itu BISA MEMBAWA DAMPAK POSITIVE DISAMPING DAMPAK NEGATIVE contoh yang paling
actual adalah, REALITAS HOAX MELALUI MEDIA SOCIAL YANG MEMANCING KONFLIK DIANTARA KITA
Oleh karena itu pada kesempatan yang penuh ukhwa ini, izinkanlah kami menyampaikan syarahan Al
Quran dengan judul PANDANGAN AL QUR’AN TERHADAP REALITA HOAX
Sebagai rujukan, marilah kita dengarkan firman Allah, dalam ALQUR’AN Surah Annur ayat 15 sebagai
berikut :

“Hamba berlindung kepadamu Yaa Allah, dari usikan Seythan yang TERKUTUK, dengan menyebut Asma
Allah, yang maha pengasih maha penyayang, Ingatlah diwaktu kamu menerima berita bohong itu dari
mulu ke mulut, dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang kamu tidak ketehui sedikitpun, dan kamu
menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu masalah besar”
Hadirin yang berbahagia, dalam kitab AL MUKHTASHOR FII TAFSIRIL QUR’ANIL KARIM, yang ditulis oleh
sejumlah ahli tafsir dan diterbitkan oleh pusat tafsir untuk study AL qur’an Saudi Arabiah, dijelaskan
bahwa ayat ini memberi teguran kepada orang-orang muslim yang menyebarkan berita yang tidak jelas
kebenarannya, Allah SWT mengingatkan kita jangan sekali-kali memandang penyebaran berita bohong
itu masalah yang kecil dan remeh, ketahuilah bahwa itu adalah masalah besar.
Sebuah survey yang dilakukan oleh masyarakat tolematika Indonesia, pada tanggal 17 Februari 2022
melaporkan Bahwa Indonesia merupakan Negara yang sedang menghadapi masalah serius terkait
dengan penyebaran berita palsu melalui media social dan hamper 40% media social itu adalah BERITA
PALSU
Memang hadirin dalam pasal 28 UUD 1945 Disebutkan”setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat “ tapi hak mengeluarkan pendapat ini bukanlah kebebasan
mutlak, BUKAN BEBAS SEPERTI KITA BERTERIAK DITENGAH HUTAN, melainkan kebebasan itu dibatasi
oleh kewajiban kita dalam menjaga kehormatan, keharmonisan serta kesatuan Bangsa dan Negara,
Dengan demikian kebebasan dalam hal ini adalah KEBEBASAN YANG HARUS DIPERTANGGUNG
JAWABKAN.
Hadirin, para produsen HOAX itu sangat keterlaluan pada saat menjelang pemelihan umum yang lalu,
ukhwa antar umat beragama juga interen umat Islam tercabik-cabik akibat goresan HOAX disinpektasi
bangsapun dalam ancaman besar
Itulah realitas yang kita alami,
Olehkarenanya kita harus bertindak
Kita harus bergerak
Tidak boleh berpangku tangan
KITA HARUS BAHU MEMBAHU MELAWAN HOAX, Setuju hadirin?
Hadirin yang berbahagia, kejahatan berita palsu, telah mewarnai aktivitas masyarakat kita diantaranya :
Pertama HOAX yang terkait dengan politik
Ekonomi
Dan social
Akibat HOAX itu, MASYARAKAT TERPROFOKASI MENGHUJAT PEMERINTAH MELALUI UNJUK RASA
Mengingat bahaya hoax terhadap masa depan bangsa yang memiliki dampak negative antara lain :
Pertama menyesatkan dan membodohi masyarakat bahkan merusak persatuan dan kesatuan bangsa
Dan yang kedua mengganggu jalannya program-program pemerintah yang telah disepakati legislative,
oleh karena itu marilah kita dengarkan firman Allah dalam Alqur’an surah alhujarat ayat 6 sbb :
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita,
maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan
(kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”

Hadirin, dalam tafsir Alazhar karya Prof HAMKA dijelaskan bahwa turunnya al hujarat ayat 6 ini
berkenaan dengan kisah bani Mustholiq, mereka dituduh rencana membunuh Alwalid utusan nabi untuk
menarik zakat mereka, padahal hadirin, berdasarkan laporan yang sebenarnya, Bani Musthaliq justru
datang berduyun-duyun menyambut kedatang Alwalid untuk membayar zakat
Maka kata fasiq pada ayat ini artinya PEMBOHONG ATAU BANYAK MELAKUKAN DOSA
Berdasarkan ayat ini, ada beberapa hal yang harus kita lakukan antara lain, kita tidak boleh menelan
mentah-mentah suatu informasi yang diragukan kejujurannya, kita harus melakukan Check and
Reecheck yakni memeriksa berkali-kali agar tidak terjadi konflik
Rosulullah SAW pernah berpesan kepada kita “JAUHILAH KEBOHONGAN SEBAB KEBOHONGAN AKAN
MENGGIRING PADA KEBURUKAN DAN KEBURUKAN AKAN MENGGIRING KEPADA NERAKA” H.R Bukhori
dan Muslim
Pada kesempatan kali ini, kami mengajak hadirin untuk menyampaikan salam rindu kepada Nabi
Muhammad SAW sang penerima wahyu AL-Qur’an (sholawatan+beatbox)
Gadis cantik berselendang sutra, gelang dan antingnya berkilauan, waspadalah berita yang ada, teliti
dahulu sebelum disebarkan
Dari uraian ini dapat kita ambil kesimpulan :
 Hoax adalah sebuah realitas social yang dapat merusak persatuan bangsa kita
 Pemerintah harus bertindak tegas kepada penyebar dan produsen Hoax
Cukup sekian dari kami, semoga kita menjadi masyarakat yang cerdas dalam memilah-milah berita
Wassalamualaikum Wr Wb

Anda mungkin juga menyukai