َأَّم ا َبْع ُد، َو َع َلى أله َو َأْص َح اِبِه َأْج َم ِع ْي َن، َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع َلى َأْش َر ِف اَأْلْن ِبَياِء َو اْل ُمْر َس ِلْي َن، اْلَح ْم ُد هلل َر ِّب اْلَع اَلِم ْي َن
ِإْذ َتَلَّقْو َن ۥُه ِبَأْلِس َنِتُك ْم َو َتُقوُلوَن ِبَأْفَو اِهُك م َّم ا َلْيَس َلُك م ِبِهۦ ِع ْلٌم َو َتْح َس ُبوَن ۥُه َهِّيًنا َو ُهَو ِع نَد ٱِهَّلل َع ِظ يٌم
Artinya:
“Ingatlah diwaktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan
kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikitpun dan
kamu menganggapnya remeh padahal dalam pandangan Allah itu masalah
besar.”
Untuk itu hadirin marilah kita dengarkan firman Allah dalam Al-Quran surah
Al Hujurat ayat 6 sebagai berikut :
ٰٓيَاُّيَهااَّلِذ ْينَ ٰا َم ُنْٓو اِاْنَج ۤا َء ُك مْ َفاِس ٌۢق ِبَنَبٍاَفَتَبَّيُنْٓو اَاْنُتِص ْيُبْو اَقْو ًم ۢا ِبَجَهاَلٍة َفُتْص ِبُحْو اَع ٰل ى َم اَفَع ْلُتمْ ٰن ِدِم ْيَن
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah terhadap suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
Hadirin rahimakumullah
Dalam tafsir Al Azhar karya Profesor Hamka dijelaskan bahwa Turunnya
surah alhujurat ayat 6 ini berkenaan dengan kisah Bani musthaliq mereka
dituduh berencana membunuh Walid utusan nabi untuk menarik zakat mereka
padahal hadirin berdasarkan laporan yang sebenarnya Bani musthaliq justru
datang berduyun-duyun menyambut kedatangan Walid untuk membayar zakat
maka kata fasiq dalam ayat ini artinya berbohong atau banyak melakukan dosa
berdasarkan ayat ini ada beberapa hal yang harus kita lakukan antara lain kita
tidak boleh menelan mentah-mentah suatu informasi yang diragukan
kejujurannya Kita harus melakukan check and reject yakni memeriksa berkali-
kali agar tidak terjadi konflik Rasulullah SAW. pernah berpesan kepada kita
ِإَّياُك ْم َو اْلَك ِذَب َفِإَّن اْلَك ِذَب َيْهِد ي ِإَلى اْلُفُجوِر َو ِإَّن اْلُفُجوَر َيْهِد ي ِإَلى الَّناِر.
“Jauhilah kebohongan sebab kebohongan akan menggiring kepada
keburukan dan keburukan akan menggiring kepada neraka.”
Dari uraian ini dapatlah kita ambil kesimpulan Pertama hoax adalah sebuah
realitassosial yang dapat mengancam persatuan bangsa kita dan yang Kedua
pemerintah harus bertindak tegas terhadap penyebar dan produsen hoax.
Dewan Hakim Yang arif lagi Bijaksana
Hadirin Wal Hadirat rahimakumullah
Cukup sekian syarahan yang kami sampaikan atas segala kekurangan mohon
dimaafkan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Perkembangan teknologi memberikan dampak yang sangat besar
sekaligus memberikan Ancaman bagi praktik ibadah keagamaan .
Perkembangan teknologi informasi telah mengantarkan kita pada era dimana
dakwah semakin tersebar luas tak terbatas dari tingkat lokal hingga
internasional dari dunia nyata hingga kedunia maya.
Adanya transformasi dakwah diera digital yang menghadirkan konten-
konten dakwah yang indah ramah menggugah namun tetap berfaedah konten
dakwah juga harus dibuat unik asyik dan menarik sehingga anak-anak yang
kecanduan main game lebih memilih mendengarkan tilawah , emak-emak yang
biasa mencari berita artis idaman beralih ketayangan pengajian , anak muda
yang biasa asik mendengarkan lagu beralih menuntut ilmu eh enggak mau
ketinggalan bapak-bapak yang asik nonton bola lebih memilih mendengarkan
ceramah. Namun faktanya hadirin banyak orang yang mengerti aiti tidak
memahami konsep sabili Rabbi dan Sebaliknya banyak orang yang memahami
konsep sabili rabbih tidak mengerti aiti. Demikian ungkapan mustacher PBNU
Kyai Haji Ahmad Mustofa Bisri diera digital seorang Dai tidak hanya dituntut
untuk menguasai ilmu syar'i namun ia juga harus melek teknologi disinilah
seorang Dai tidak hanya dituntut untuk lebih selektif, inovatif, dan kreatif dalam
menyampaikan pesan kepada umat . Badan penelitian dan pengembangan
Kementerian Agama mengungkapkan bahwa dakwah di era digital harus
menjadi train dan pilihan utama.
Sosok Prof. Dr. Zakir naik menjadi inspirasibagi kita semua bahwa
dengan diskusi antar agama mampu membuka jutaan pasang mata didunia akan
keindahan dankebenaran Islam sebagai sebuah agama
Hadirin begitu besar peluang dakwah melalui media sosial di era digital
namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa konten-konten dakwah masih
belum jad isiaran favorit dan jarang viral sekalinya viral itu biasanya tentang isu
Islam yang radikal dan fundamental konten-konten hiburan seperti drama Korea
musik orkestra ragam olahraga berita artis dan rumah tangga mereka lebih
diminati oleh masyarakat Indonesia dibanding dengan ceramah agama demikian
sebagaimana yang disajikan oleh asosiasi penyedia jasa internet Indonesia
Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwadakwah di era digitaldilakukan
pada dua bagian yang pertama dakwah diera tradisionalkeera digital kedua dari
konten dakwahyang monoton menjadi asyik ditonton darinarasi yang penuh
benci menjadi narasiyang menginspirasi dari debat yangmenegangkan menjadi
debat yangmenyenangkan tetap bersama meskipun jajan kita berbeda.