DOSEN PEMBIMBING:
Dosen : Kholidazia El HF, SHI., MH.
DI SUSUN OLEH:
Indra Nur Hidayat (7420119001)
Misbahul Ulum (74201190)
Lutfiatul Hasanah (74201190)
Siti Nur Eliyani (74201190)
Syamsul Bahri (74201190)
Rizki Febrian Nur Hidayat (74201190)
KRAKSAAN - PROBOLINGGO
2022
i
KATA PENGANTAR
1. Ibu Hj. Khusnul Hitaminah, SH.,MH. Selaku Ketua STIH Zainul Hasan Genggong
Kraksaan.
2. Ibu Kholidazia EL HF, SHI., MH. Selaku Dosen Mata Kuliah.
3. Sahabat seperjuangan
4. Dan juga teman-teman yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penulis................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Meningkatnya Kualitas Kejahatan Korupsi...........................................4
B. Permisifme Akibat Paparan Informasi ................................................5
C. Hoax Tantangan Pemberantasan Korupsi............................................5
D. Era Digital dan Peluang pada Upaya Pemberantasan Korupsi ............6
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada perbedaan situasi yang sangat menyolok pada era digital ini
dibandingkan dengan era-era sebelumnya yang masih mengandalkan teknolgi
konvensinal atau manual, seperti; kecepatan penyebaran berita atau informasi
yang luar biasa cepat kepada masyarakat, kemudian keanekaragaman
informasi yang ada juga sangat melimpah, terhubungnya hampir semua
kegiatan manusia dengan internet, seperti perbankan dengan e-bank,
perdagangan dengan e-commerce, pendidikan dengan e-book dan e-learning,
juga bentuk-bentuk pelayanan masyarakat oleh pemerintah menggunakan
teknologi internet hal ini ditunjang oleh penggunaan alat (gadget) yang
1
https://apjii.or.id
4
terhubung dengan internet yang dimiliki oleh masyarakat semakin meluas dari
level atas hingga level yang paling bawah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Teknolgi digital pada saat ini sudah sangat maju dan terus maju dengan
pesat sehingga teknologi digital ini hadir pada setiap sendi kehidupan
manusia. Teknolgi digital yang marak saat ini sangat memudahkan bagi
pergerakan masyarakat dan bisa dikatakan terjangkau bagi semua kalangan.
Pada saat ini hampir semua bisa dilakukan secara digital, sehingga
memaksa semua orang untuk beralih ke dunia digital. Orang tidak perlu repot
antri di bank karena orang-orang yang terhubung dengan internet bisa
melakukan transaksi perbankan dimanapun, seolah-olah setiap orang
mempunyai asisten perbankan yang bisa membantu kapanpun dimanapun.
Juga untuk keperluan belanja, dari sayur mayur dan kebutuhan hidup sehari-
hari, pesan tiket perjalanan, membayar tagihan ini itu, permodalan kerja,
keperluan transportasi dari satu tempat ke tempat lain, hingga membeli
kendaraan bermotor, orang hanya tinggal klik di gadgetnya, semua akan
terjadi. Hal inilah yang menjadikan teknolgi digital ini menjadi teknolgi
disruptif (disruptive technology) yang mengeser bahkan mematikan teknolgi
lama beserta kebiasannya.
Namun apakah dengan datangnya teknolgi digital ini korupsi akan bisa
secara otomatis diberantas? Seperti kita ketahui bersama bahwa teknologi itu
6
bisa dianalogikan sebagai sebuah pisau yang kedua sisinya tajam, artinya
teknologi bisa dijadikan alat untuk membangun kebaikan, namun bisa juga
dimanaatkan untuk tujuan-tujuan yang jahat, termasuk krupsi.
Manusia yang ada pada era digital sekarang ini menerima paparan
informasi berkali kali lipat dibandingkan manusia yang ada pada tahun yang
lalu kemajuan yang pesat di bidang teknolgi informasi dan komunikasi
mendorong tiap-tiap individu untuk berhubungan dengan cepat selain itu,
kemajuan di bidang teknolgi juga membuat individu dapat mengakses
informasi dengan cepat, baik dari dalam maupun luar negeri.
7
suuatu kejadian, masyarakat juga dengan mudah mengalihkan topik
pembicaraan yang lain yang mungkin pada saat itu menjadi viral sehingga
kasus yang seharusnya masyarakat ikut peduli pada akhirnya akan
ditinggalkan begitu saja dan lupa atas apa yang terjadi.
Saat ini dengan semakin maraknya dunia digital, dan hampir setiap
orang yang terhubung dengan jejaring internet dan media sosial akan
menerima informasi yang jauh lebih besar daripada era 20-30 tahun yang lalu.
Hal ini diperkuat dengan bahwa pada era digital ini setiap orang yang
terhubung dengan jejaring internet dan atau media sosial bisa untuk
memproduksi informasinya sendiri dan dibagikan (share) kepada orang lain
yang terhubung pada jejaring yang sama isisi lain jumlah pengguna internet
dan media ssial yang sudah kuat literasi digitalnya masih sedikit, sehingga
mengakibatkan sebagian besar masyarakat saat ini cenderung mempercayai
segala informasi yang beredar di internet tanpa melakukan klarifikasi.
8
terjadi karena munculnya peningkatan pengguna internet yang belum
diimbangi dengan peningkatan literasi digital kondisi inilah menyebabkan
terjadinya penyebaran konten negatif seperti ujaran kebenian, berita bohong
(hoax), perundungan, radikalisme, pembelaan diri atau kelompok tanpa alasan
yang jelas dan pornografi berjalan dengan cepat, massif, dan pada saat yang
bersamaan bisa menjadi ancaman besar bagi bangsa dan negara.
Pada saat ini kalau kita membuka media sosial pasti akan berhadapan
dengan berita bohong (hoax) yang sangat sulit untuk dibedakan dengan berita
yang benar, apalagi bagi masyarakat awam yang masih minim literasi. kondisi
kebingungan masyarakat akan berita yang benar ini dengan mudah
dimanaatkan oleh beragam oknum termasuk koruptor untuk membangun opini
masyarakat.
Efek negative dari dampak era digital dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu2 :
2) Computer-Related Crime
Seluruh jenis tindak kejahatan yang menggunakan computer atau
smartphone sebagai alat untuk melakukan kejahatan, alat tersebut
2
https://www.hukumonline.com/klinik/a/peran-idigital-forensic--i-dalam-pemberantasan-korupsi-
lt5c5d5cf126335
9
kemudian menjadi alat bukti kejahatan, contohnya : mengungkap kasus
korupsi, kasus narkoba melalui pesan teks atau pesan suara, penyadapan.
Mari kita lihat peluang kita yang ada, dari sisi budaya, budaya yang
ada di Indonesia merupakan budaya adiluhung, budaya yang sangat tinggi
yang menjunjung tinggi nilai kejujuran, kebaikan, keselarasan alam semesta
serta menempatkan agama dan ketuhanan pada tataran yang sangat tinggi.
Artinya bahwa dari sisi budaya peluang untuk pemberantasan korupsi adalah
tinggi.
10
selanjutnya pendidikan wajib dari SD sampai SMP bleh dikatakan cukup
berhasil, sedangkan untuk tingkat SMA juga meningkat kondikasi yang ada
saat ini setiap tahun terdapat 1,6 juta siswa SMA kelas tiga yang mengikuti
UN artinya peluang dati sisi pendidikan juga tinggi.
Dari sisi teknologi, pada era digital ini hampir setiap orang terhubung
dengan internet dan hampir setiap orang mempunyai alat (gadget) yang bisa
terhubung dengan internet saat ini sekitar 147 juta penduduk Indonesia
mempunyai telepn genggam (handphone) yang mana sebagian besar dari
telepn genggam tersebut bisa digunakan untuk mengakses internet dari angka
147 juta tersebut, ada sekitar 53 juta orang atau nomor pengguna adalah
pengguna media sosial aktif artinya kalau kita balikkan tantangan era digital
ini menjadi sebuah peluang (opportunity), maka akan ada 147 juta pengguna
11
internet dan 53 juta pengguna media sosial yang bisa dipapar dengan
informasi tentang pemberantasan korupsi dan sikap anti korupsi.
1. Pemberantasan Korupsi
3
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2022 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Pasal 1 butir ke-3
12
mekanisme komunikasi internal di KPK, dan program-program kampanye
serta pendidikan antikorupsi KPK. Dalam meningkatkan peran serta
masyarakat, informasi elektronik sangat dibutuhkan agar informasi yang
disampaikan dapat lebih cepat diterima, lebih luas sebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya3. KPK juga telah mengadakan berbagai lomba bagi pelajar,
mahasiswa, dan masyarakat yang antara lain berupa lomba Public Service
Announcement (PSA) antikorupsi, lomba film pendek antikorupsi, lomba
poster, dan lomba-lomba lainnya.
13
Kembali pada pemanfaatan kemajuan teknologi informasi, selain
dipergunakan untuk mendorong efisiensi dan efektivitas pelayanan publik,
kemajuan teknologi informasi juga dapat menghemat APBN dalam kegiatan
pengadaan barang/jasa untuk kepentingan pemerintah. Diharapkan e-
procurement yang menyediakan fasilitas pengadaan melalui jaringan
elektronikakan meningkatkan transparansi proses pengadaan sehingga bisa
menekan kebocoran yang mungkin terjadi.
Bagi KPK, penyadapan hanya dapat dilakukan setelah ada surat tugas
yang ditandatangani Pimpinan KPK yang menganut kepemimpinan kolektif di
antara lima komisionernya. Sedangkan keputusan untuk melakukan
penyadapan didasarkan pada kebutuhan untuk memperkuat alat bukti dalam
kegiatan penyelidikan. Penyelidikan itu sendiri dilakukan setelah kegiatan
pengumpulan data dan keterangan dilakukan setelah ditemukan indikasi tindak
pidana korupsi. Dengan demikian, penyadapan bukan merupakan langkah
pertama yang dilakukan untuk mendapatkan bukti adanya suatu tindak pidana
korupsi, dan keputusan untuk melakukannya bukanlah keputusan yang mudah.
14
Informasi. Karena itu KPK tidak menganggap lahirnya Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagai
ancaman, Karenapenyadapan yang selama ini dilakukan merupakan lawfull
interception, sesuai aturan yang ada dan dilakukan dengan tanggung jawab,
profesionalisme, dan kehati-hatian ekstra.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. serta semoga hal-hal
yang ada dalam makalah ini dapat kita terapkan dalam kehidupan kita, dan
kami sangat berharap akan kritik dan saran dari pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis Buku Pendidikan Antikorupsi. 2018. Pendidikan Anti Korupsi Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Sekretariat Jendral
17