Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS INTERNET CULTURE

Dosen pengampu : Dr. Dian mursyidah,M.Ag


Disusun oleh:
PAISAL
NIM : 603210014

PRODI JURNALISTIK ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUTHA THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah segenap puji dan rasa syukur kepada allah SWT yang telah memberikan karunia-
Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan tema “ANALISIS INTERNET
CULTURE” sebagai tugas mata kuliah teknologi komunikasi. Sholawat serta salam selalu kami haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW,yang diutus sebagai rahmat bagi alam semesta,Amma ba’du.
Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada ibu Dr. Dian mursyidah,M.Ag yang telah
memberikan bimbingan dan teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.Sebagai manusia biasa tentunya tugas ini tak luput dari kesalahan yang masih jauh dari kata
sempurna,oleh karena itu kritik dan Saranya sangat kami harapkan guna untuk menyempurnakan tugas
yang kami susun selanjutnya. Semoga tugas ini bisa menambah wawasan dan pemahaman para
pembaca,terutama terhadap kami sebagai penyusun tugas ini.Aamiin ya robbal’Alamin.

Jambi, 02 januari 2023

PAISAL
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ……………………………………….………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..

A. LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………

A. Internet culture…………………………………………………………………
B. Makna internet culture…………………………………………………………

C. Efek bagi kehidupan manusia…………………………………………………


D. Efek bagi peradaban …………………………………………………………..

E. Dampak positif dan negative


F. Gambaran wilayah…………………………………………………………………
G. Penggunaan internet di desa moenti……….……………….………………………….
H. Cara komunikasi……………..…………………………………………………………
I. Cara sosialisasi…….…………………..………………………………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………
B. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, manusia tidak dapat lepas dari
produkproduk teknologi salah satunya internet. Penggunaan internet dan teknologi digital
termasuk kepemilikan gadget memungkinkan seseorang terlibat aktif dalam proses produksi dan
komsumsi informasi. Aktivitas tersebut beragam bentuknya diantaranya mencari informasi,
berkomunikasi atau chatting, bergabung dalam komunitas online (facebook, twitter, youtube),
menonton video, mendengarkan musik, menyelesaikan tugas, dan memproduksi konten
informasi atau karya kreatif (blogging, videomaking).
Aktivitas yang seringkali digemari oleh pengguna internet yaitu kegiatan konsumsi di
mana dari kegiatan konsumsi tersebut memungkinkan seseorang untuk berpartisipasi dan ikut
memproduksi informasi dalam bentuk berbeda, contohnya blogging dan videomaking atau
vlogging. Blogging dan vlogging merupakan contoh aktivitas produksi konten informasi yang
biasanya didahului oleh aktivitas konsumsi. Blog merupakan sebuah halaman website yang di
dalamnya memuat segala informasi dalam bentuk tulisan sedangkan vlog atau video blogging
adalah informasi yang disajikan dalam bentuk video.
Seseorang yang membaca blog dapat terdorong untuk memberikan komentar atau dapat
pula terdorong untuk memproduksi atau membuat konten informasi baru, begitu pula seseorang
yang memonton vlog dapat terdorong untuk memberikan komentar ataupun terdorong untuk ikut
membuat sebuah vlog.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Internet culture
Internet merupakan salah satu bentuk media teknologi digital di era informasi yang
memberikan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat (McLuhan, 1962; Williams, 1975;
Green, 2002; Tredinnick, 2008). Teknologi internet tidak lagi menjadi sekedar alat namun
menjadi determinasi perubahan masyarakat baik sosial, politik dan budaya. Teknologi menjadi
determinasi dari perubahan budaya masyarakat di mana ketika budaya merepresentasikan
teknologi akan mendorong munculnya sebuah budaya yang dihasilkan dari penggunaan
teknologi tersebut (Tredinnick, 2008: 21-38). Disini salah satu budaya yang muncul dari
penggunaan teknologi
internet adalah internet culture. Budaya internet diartikan sebagai “praktik social maupun nilai-
nilai sosial dari komunikasi dan interaksi antarpengguna yang muncul di ruang siber dari
hubungan antara manusia dan teknologi maupun antarmanusia dengan perantara teknologi.
Budaya itu diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi melalui jaringan internet serta jaringan
yang
terbentuk di antara pengguna internet” (Nasrullah, 2015a). Budaya internet bukan hanya berasal
dari penggunaan komputer, namun juga erat kaitannya dengan pola interaksi dan komunikasi
yang dilakukan pengguna internet di mana realitas virtual yang ditawarkan oleh internet mampu
mengambarkan realitas yang sebenarnya sehingga membuat kegiatan komunikasi dan interaksi
menjadi lebih mudah dan menarik juga aktivitas yang dapat dilakukan menjadi beragam. Ketika
aktivitas di internet menjadi beragam, dan bentuk interaksi menjadi semakin menarik maka
partisipasi atau keikut sertaan individu untuk menggunakan internet menjadi semakin tinggi.1

B. Makna internet culture

Menurut Henry Jenkins (2006) dalam Pramod : “cyber culture is convergence


culture, where the Personal Computer, the telephone, the internet, and multimedia
provide an integrated form of communication. Convergence is not just about platform for
the merger of device, but also the very function where entertainment and information
become “infotainment” on education and entertainment become “edutainment”. 2
Maksudnya bahwa cyberculture adalah penyatuan kultur dimana Personal Computer,
telepon, internet, dan multimedia menyediakan integrasi komunikasi. Penyatuan tidak
sebatas penyatuan platform (desain dasar) perangkat teknologi, namun juga variasi fungsi
dimana hiburan dan informasi menyatu menjadi “infotainment” dan hiburan serta
pendidikan menyatu menjadi “edutainment”. Manfaat teknologi yang dikembangkan dan
dibangun oleh pengguna dalam konteks social, budaya, ekonomi, dan politik berguna
untuk dirinya sendiri dan orang lain juga. Teknologi dan applikasi : telepon seluler,
software, search engine (mesin pencari) transmisi broadband dan Internet Protocol
sebagai satu kesatuan yang digunakan masyarakat dalam konteks yang sama.

1
Burgess, Jean & Joshua Green. 2009. YouTube: Online video and participatory culture. Cambridge:Polity Press.
[ebook online],
2
Bell, David, Manuel Castells and Donna haraway, 2007, Cyberculture Theorist, London-New York:  Routledge.
Perubahan terjadi karena ada penyesuaian pada pemanfaatan teknologi memang
harus dikembangkan dalam konteks sosial, budaya, dan humanisme pada umumnya.
Karena dasar dari perkembangan budaya itu sendiri adalah nilai-nilai yang berkembang
di masyarakat secara tradinsional maupun bersumber dari ajaran agama. Teknologi yang
tidak dikembangkan dalam konteks nilai-nilai dalam masyarakat cenderung menimbulkan
gejolak budaya bahkan agama yang akan mengacaukan keseimbangan dalam masyarakat.
Makna dari Perangkat teknologi – bersifat semiotis – ia tidak melekat pada perangkat:
perangkat itu hanyalah atribut. nilai perangkat akan timbul dari penerimaan, penggunaan,
dan sirkulasi dalam konteks budaya. Setiap masyarakat atau budaya memberi arti
perangkat itu dengan makna tersendiri, bahkan dengan memodifikasi perangkat – atau
dimodifikasi oleh produsen untuk disesuaikan dengan tradisi, adat istiadat, dan nilai
sosial. Itulah cybercultures dan media baru yang memperoleh nilai melalui konteks dasar
domestic. Idealnya teknologi dikembangkan seperti asumsi dalam butir dua ini. Namun
bila ada ideologi-ideologi baru yang masuk sebagai perwujudan kehendak seseorang,
dapat saya teknologi akhirnya berkembang ke arah yg tidak linear.

C. Efek bagi kehidupan manusia

 Kurangnya Sosialisasi Manusia di dunia nyata

Seperti yang kita ketahui bahwa dunia internet dapat memberikan kenyamanan dan
kesenangan pada penggunanya melalui berbagi situs dan aplikasi-aplikasi sosial yang
membuat manusia menjadi lebih aktif dalam bersosialisai di dunia maya.Padahal hal
ini menyebabkan kurangnya interaksi sosial di dunia nyata, karena interaksi yang
dilakukan secara langsung di dunia nyata itu sangatlah berpengaruh didalam
kehidupan.

 Digunakan untuk melakukan kejahatan

Pada saat ini kejahatan yang dilalukan oleh beberapa kelompok terjadi di dunia maya,
seperti pembajakan situs web,akun sosmed,dll. Hal ini disebabkan karena kurangnya
keamanan dalam penggunaan privasi akun atau situs.Tidak dipungkiri juga karena
teknologi saat ini semakin canggih sehingga banyak manusia yang pintar dalam hal
ngehack.

 Sering terjadi pembulian dari para haters

Bullying atau pembulian sering kita dengar di dunia internet, entah itu dari kalangan
masyarakat biasa sampai artis terkenal. Pembulian ini terjadi dikarenakan banyaknya
aplikasi-aplikasi yang bisa memperlihatkan kehidupan orang-orang di dunia. Apalagi
sekarang ini banyak orang yang selalu menunjukakan eksistensinya di sosmed,
sehingga cenderung menimbulkan rasa iri pada pengguna lainnya.Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya saling mengkritik dan mengacu ke pembulian.
 Dapat menyebabkan kecanduan yang berlebih

Teknologi yang semakin berkembang ini membuat kemajuan digital juga kian lama
semmakin maju, terbukti dengan adanya ciptaan-ciptaan baru yang canggih dan serba
modern contohnya saja seperti gadget. Dari anak-anak sampai dewasa semua pasti
memiliki gadget. Jelas gadget sangat diminati karena ada berbagai fitu-fitur menarik
yang ada di dalamnya membuat semua orang sampai ketagihan dengan gadget.

D. Efek bagi peradaban


kita sekarang ini sudah mencapai era revolusi 4.0, yang mana segala sesuatu memerlukan
internet dan teknologi digital. Digitalisasi memang tidak lepas dari perkembangan peradaban
manusia, itulah yang disampaikan oleh Dr. Pius Sugeng Prasetyo selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan (FISIP Unpar) saat diwawancarai oleh
tim Publikasi di satu kesempatan. “Dari perspektif saya sebagai ilmuwan sosial, saya melihat
bahwa perkembangan peradaban manusia dengan kebudayaannya akhirnya sampai pada sebuah
tahapan atau era yang disebut era digital. Digitalisasi, teknologi informasi, merupakan hasil
budidaya manusia, hasil kerja keras pemikiran dengan segala macam eksperimentasinya oleh
manusia sehingga saya melihat itu sebagai suatu dampak positif dari sebuah era perkembangan
peradaban manusia,” tutur Pius.

Digitalisasi menjadi penting adanya karena temuan-temuan manusia tersebut pasti akan
berdampak kepada perubahan dalam relasi-relasi sosial. “Relasi-relasi sosial menjadi berubah
bagi mereka yang mau masuk di dalam era perkembangan terutama digitalisasi. Relasi yang dulu
harus dilakukan secara langsung, face to face, era sekarang tidak perlu lagi. Dulu pekerjaan-
pekerjaan yang harus dilakukan dengan memakan waktu yang lama sekarang bisa dilakukan
dengan waktu yang cepat,” jelasnya. Dirinya melihat dalam konteks kehidupan sosial, digitalisasi
menimbulkan konsekuensi dan dampak yang besar, baik itu positif maupun negatif. Proses sosial
yang dimaksud adalah relasi sosial yang terinterupsi dengan adanya hasil perkembangan dari
teknologi digital. Tidak hanya itu, upaya untuk mengembangkan diri dan komunitas dengan
memanfaatkan teknologi digital semakin cepat sehingga orang bisa mengakses informasi digital
yang dapat mengembangkan kapabilitas kemampuan dari individu tersebut. Dengan adanya
perkembangan teknologi digital ini maka diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih berkualitas
dan perkembangan manusia menjadi lebih cepat.

Dengan adanya digitalisasi, segala sesuatu terlihat menjadi lebih cepat. Contoh spesifik
yang diberikan oleh Pius adalah dalam konteks pengambilan keputusan. “Digitalisasi dibutuhkan
untuk mempercepat pembuatan keputusan, misalnya tanpa harus bertemu. Contohnya Unpar,
sebagai sebuah organisasi dapat membuat keputusan dengan cepat dengan bantuan dari
teknologi,” jawab Pius saat ditanyakan dampak dari nyata dari perubahan digital. Perubahan
fundamental lainnya adalah orang-orang menjadi lebih berani untuk beropini, mengutarakan
pendapat, dan menunjukan keberanian untuk mengekspresikan ide. “Era digitalisasi dimana
segala sesuatu mudah diakses, harus membuat manusia-manusia menjadi manusia yang lebih
pintar karena akses yang mudah. Kelemahannya adalah kurangnya kemauan untuk bisa tekun
mengakses dan membaca,”. Di dalam kampus sendiri, dirinya menjelaskan bahwa teknologi
yang ada dapat memudahkan dan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk dapat mengakses
berbagai macam informasi baru, untuk belajar dan mengembangkan diri.3

E. Dampak positif dan negative

Dampak positif

Internet telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga
internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun
dapat kita lakukan baik positif maupun negative. Internet sebagai media komunikasi,
merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna
internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia.

 Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling


banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
 Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www
(world wide web jaringan situssitus web) para pengguna internet di seluruh
dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
 Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat,
menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan
akurat.
 Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia
tahu apa saja yang terjadi.
 Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan,
kebudayaan, dan lain-lain
 Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga
tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.

Dampak negative

Walaupun banyak manfaat positif yang dapat diperoleh pelajar dari internet. Namun tidak
sedikit pula pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh internet. Dampak Negatif
Penggunaan Internet secara umum adalah sebagai berikut : 4

 Cybercrime Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet


di dunia maya yang bersifat.

o Melintasi batas Negara


o Perbuatan dilakukan secara illegal
o Kerugian sangat besar
o Sulit pembuktian secara hukum

3
Adib, Mohammad. (2011). Filsafat ilmu:onto-logi, epistemologi, aksiologi, danlogika ilmu pengetahuan.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
4
Suprihatin. 2011. Dampak Positif Dan Negatif Internet Bagi Kehidupan Remaja. Ponorogo
 Pornografi Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi,
memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki
internet, pornografi pun merajalela. Hanya saja sekarang sedang gencar mencari
solusi untuk mengurangi tindak asusila karena pengaruh pornografi.
 Carding Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan
menggunakan kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia
internet.Parapenjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam
bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya
transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) online dan mencatat kode Kartu yang
digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan
untuk kepentingan kejahatan mereka.
 Perjudian Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang
tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya
situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari
pengunjungnya. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka
berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari
sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam
berinteraksi. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet
(kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama
yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk
melayani kecanduan tersebut.

F. GAMBARAN WILAYAH

Aktivitas warga di desa moenti Sebagian besar adalah petani sawit dan karet, dan
ada juga Sebagian kecil menangkap ikan. Tradisi setiap tahun di desa moenti ialah
menangkap ikan di lubuk larangan atau sungai yang di larang untuk di tangkap ikanya
kecuali hari raya idul fitri biasanya pemerintah desa moenti membuka lubuk larangan
tersebut bagi semua warga dengan dikenakan biaya misalnya, memancing dikenakan Rp.
100.000/ jam nya dan untuk warga yang ingin menjala ikan dikenakan biaya Rp.
1.000.000 per biduk/perahu untuk satu hari. warga di desa moenti berjumlah kurang lebih
400 KK yang mana Sebagian besar penduduknya ialah anak muda. Desa moenti berada di
tengah-tengah kecamatan limun dan di ujung kabupaten sarolangun yang berbatasan
dengan provinsi sumatera selatan. Desa moenti, kecamatan limun, kabupaten sarolangun,
provinsi jambi.

G. PENGGUNAAN INTERNET DI WILAYAH DESA MOENTI

Penggunaan internet di wilayah desa moenti ialah rata-rata anak muda dengan
tingkat penduduk paling banyak di daerah ini. Namun sangat sayang penggunaan internet
di wilayah desa moenti agak sedikit terganggu dengan sinyal yang kurang memadai, di
desa moenti hanya ada sinyal untuk telkomsel yang biasanya sering kali mengalami
gangguan namun untuk kuotanya sangat mahal. Anak-anak kecil disini sudah sangat lihai
bermain internet karena rata-rata anak-anak umur 5-10 tahun sudah dibekali orang tuanya
gadget atau handphone, namun dengan berjalanya waktu dan perkembangan dunia
globalisasi orang tua pun tidak mau ketinggalan, tidak sedikit orang tua yang berumur 40
tahun ke atas sudah sangat lihai bermain handphone seperti bermain facebook, wa dan
lain-lain. Itu tidak dapat dipungkiri banyak orang tua yang sudah lupa dengan
kewajibanya karena sudah lalai dengan handphone nya. Penggunaan internet yang paling
sering ditemukan disini ialah sekumpulan anak-anak muda yang berkumpul di warung
untuk bermain game online, tidak dapat dipungkiri juga banyak anak-anak muda yang
menyalah gunakan internet sampai-sampai banyak anak-anak yang putus sekolah karena
sudah kecanduan bermain internet dan game online, anak-anak muda disini biasanya
bermain game online sampai lupa waktu dan begadang hingga melupakan tugas
utamanya yaitu sekolah dan belajar karena itulah banyak sekali kasus anak yang putus
sekolahnya karena kecanduan bermain internet.
a. Cara komunikasi
Cara komunikasi tentunya sudah berkembang yaitu lebih banyak
berkomunikasi lewat handphone. karena rata-rata masyarakat disini sudah
memiliki handphone masing-masing setiap rumah atau setiap keluarga
pasti sudah memiliki handphone. Dan kebanyakan di desa moenti satu
orang sudah memiliki satu hp dan tidak berbagi lagi dengan anak maupun
dengan istrinya. Meskipun begitu komunikasi di desa moenti tidak
melupakan adat dan istiadat disini yang mana apabila bertemu dengan
sesama mereka melupakan hp nya dan mengobrol itu biasanya berlaku
untuk orang-orang tua saja tidak dengan anak-anak muda, anak-anak muda
disini sudah melupakan itu yang mana lebih mementingkan hpnya dari
pada orang disekitarnya.

b. Cara sosialisasi
Sosialisasi masyarakat di desa moenti sudah sangat menurun yang mana
masyarakat disini sudah sangat lalai karena internet dan handphone.
Banyak sekali interaksi masyarakat digantikan dengan internet namun
tidak semua dari 100% mungkin 70-80% sosialisasi masyarakat sudah
digantikan dengan internet dan handphone. Namun meskipun begitu adat
istiadat disini sangat dijaga ketat oleh masyarakat seperti yasinan pada
malam jum’at setiap minggunya dan banyak lagi budaya masyarakat di
desa moenti masih terjaga dan masyarakat disini sangat menjaga budaya
tersebut. Biasanya masyarakat disini bersosialisasia apabila ada acara
pernikahan dan syukuran dimana sosialisasinya ialah 3 minggu sebelum
acara masyarakat biasanya mengadakan acara mulang olek yang mana inti
acara ini ialah penggalangan dana untuk membantu yang berhajat
mengadakan acara dalam segi pendanaan nah yang paling saya sukai di
acara ini ialah pada saat acara dimulai semua masyarakat mematikan
gadget dan handphone lalu mengobrol, bercanda tawa dengan sesama
masyarakat. Satu lagi sosialisasi masyarakat di desa moenti ialah
“MANGGIAH” manggiah artinya mengundang dengan cara di sampaikan
melalui lisan tidak dengan surat undangan biasanya manggiah dilakukan
oleh anak-anak muda dan ibuk-ibuk biasanya manggiah hanya dilakukan
di desa-desa tetangga selebihnya di antarkan surat undangan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Internet merupakan salah satu bentuk media teknologi digital di era informasi
yang memberikan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat (McLuhan, 1962; Williams,
1975; Green, 2002; Tredinnick, 2008). Teknologi internet tidak lagi menjadi sekedar alat namun
menjadi determinasi perubahan masyarakat baik sosial, politik dan budaya. Teknologi menjadi
determinasi dari perubahan budaya masyarakat di mana ketika budaya merepresentasikan
teknologi akan mendorong munculnya sebuah budaya yang dihasilkan dari penggunaan
teknologi tersebut (Tredinnick, 2008: 21-38). Disini salah satu budaya yang muncul dari
penggunaan teknologi
internet adalah internet culture. Budaya internet diartikan sebagai “praktik social maupun nilai-
nilai sosial dari komunikasi dan interaksi antarpengguna yang muncul di ruang siber dari
hubungan antara manusia dan teknologi maupun antarmanusia dengan perantara teknologi.
Penggunaan internet di wilayah desa moenti ialah rata-rata anak muda dengan tingkat
penduduk paling banyak di daerah ini. Namun sangat sayang penggunaan internet di wilayah
desa moenti agak sedikit terganggu dengan sinyal yang kurang memadai, di desa moenti hanya
ada sinyal untuk telkomsel yang biasanya sering kali mengalami gangguan namun untuk
kuotanya sangat mahal.
Cara komunikasi tentunya sudah berkembang yaitu lebih banyak berkomunikasi lewat
handphone. karena rata-rata masyarakat disini sudah memiliki handphone masing-masing setiap
rumah atau setiap keluarga pasti sudah memiliki handphone. Sosialisasi masyarakat di desa
moenti sudah sangat menurun yang mana masyarakat disini sudah sangat lalai karena internet
dan handphone. Banyak sekali interaksi masyarakat digantikan dengan internet namun tidak
semua dari 100% mungkin 70-80% sosialisasi masyarakat sudah digantikan dengan internet dan
handphone.
DAFTAR PUSTAKA

Burgess, Jean & Joshua Green. 2009. YouTube: Online video and participatory culture.
Cambridge:Polity Press. [ebook online],
Bell, David, Manuel Castells and Donna haraway, 2007, Cyberculture Theorist, London-New
York:  Routledge.
Adib, Mohammad. (2011). Filsafat ilmu:onto-logi, epistemologi, aksiologi, danlogika ilmu
pengetahuan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Suprihatin. 2011.Dampak Positif Dan Negatif Internet Bagi Kehidupan Remaja. Ponorogo

Anda mungkin juga menyukai