Anda di halaman 1dari 9

TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DALAM MEMBANGUN EKOSISTEM

DIGITAL

Disampaikan oleh
Hj. SAKINAH ALJUFRI, S.Ag.
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah
Dalam acara Seminar Nasional Perpustakaan
Transformasi Perpustakaan dalam Membangun Ekosistem Digital
Diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional bekerja sama dengan Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah.

Pendahuluan

Perkembangan era digital yang semakin kompetitif dan semakin pesat,

setiap orang dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas dan

mendalam. Seseorang yang memiliki pengetahuan luas, maka ia akan

memiliki kecakapan. Kecakapan dalam berargumen, mencetuskan ide-ide

yang brilian, memberikan pemahaman kepada orang lain, kemampuan

mengarungi dan menjadi pemenang dalam mengarungi era digital.

Pengetahuan didapatkan melalui berbagai cara, salah satunya adalah

dengan mengakses informasi. Perpustakaan merupakan salah satu pusat

sumber informasi terpercaya serta sebagai tempat menyimpan dan

melestarikan semua karya anak bangsa yang dapat dimanfaatkan oleh

siapa saja dalam mencari informasi dan pengetahuan, sehingga akan

membentuk knowledge society (masyarakat berpengetahuan).

Ciri-ciri masyarakat berpengetahuan adalah: Mempunyai kemampuan

akademik, berpikir kritis, berorientasi kepada pemecahan masalah,

mempunyai kemampuan untuk belajar meninggalkan pemikiran yang

lama dan belajar lagi untuk hal-hal yang baru serta mempunyai
keterampilan pengembangan individu dan sosial (termasuk kepercayaan

diri, motivasi, komitmen terhadap nilai-nilai moral dan etika, pengertian

secara luas akan masyarakat dan dunia).

Penguasaan terhadap pengetahuan berdampak pada upaya menjadikan

hidup masyarakat menjadi lebih baik. Melalui perkembangan serta

kemajuan zaman di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi akan

tercipta suatu kondisi masyarakat dapat dengan sangat mudah mengakses

pengetahuan dan informasi tanpa harus bersusah payah dan tanpa dibatasi

oleh waktu dan tempat.

Dalam kaitannya kemajuan suatu bangsa agar menjadi bangsa yang kuat

dan maju, kita membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul,

andal dan berkwalitas yang merupakan faktor penting dalam sebuah

peradaban bangsa. Terlebih lagi pada Era Refolusi Industri 4.0 dan Era

Digital yang mengharuskan setiap individu dari kita semua untuk mampu

berkopetensi agar tatap mampu eksis didalam dunia ini.

Untuk menjawab dan mengarungi Era Refolusi Industri 4.0 maka Sumber

Daya Manusia (SDM) harus dibangun dengan baik. Salah satu cara untuk

membangun masyarakat adalah dengan meningkatkan literasinya.

Literasi bukan hanya membaca dan menulis semata.

Transformasi Perpustakaan

Pengertian transformasi perpustakaan secara terminologi berasal dari kata

transformasi dan perpustakaan. Transformasi secara harfiah berarti

“perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya)”. Sedangkan


perpustakaan adalah suatu institusi yang didalamnya tercakup unsur

koleksi (informasi), pengolahan, penyimpanan dan pemakai.

Jadi transformasi perpustakaan adalah suatu perubahan dalam unsur

perpustakaan, diantaranya unsur koleksi, pengolahan, penyimpanan dan

pemakaian. Tranformasi perpustakaan berarti proses perpustakaan

berubah ke arah yang lebih baik.

Sebagai cocnoth antara lain;

1. Tranformasi dari budaya ngerumpi menjadi budaya gemar

membaca.

2. Tranformasi dari perpustakaan yang berbentuk fisik menjadi

perpustakaan berbasis pengetahuan.

3. Tranformasi dari orientasi penyediaan koleksi fisik ke elektronik,

sehingga akses informasi yang semakin cepat (collection to access).

4. Tranformasi dari yang memikirkan perpustakaan sendiri menjadi

kolaborasi membangun jejaring.

5. Tranformasi bahan perpustakaan dari bentuk buku kertas menjadi

tanpa kertas atau digital.

Transformasi Digital

Saat ini, kita berada di era digital. Hampir semua hal dapat dilakukan

dengan cara yang lebih canggih, efektif dan efesien. Secara umum era

digital adalah suatu masa yang sudah mengalami perkembangan dalam

segala aspek kehidupan menjadi serba digital.


Beberapa tahun yang lalu, dunia virtual tidak secanggih hari ini. Saat ini

sedang booming istilah Metaverse, ketika Mark Zuckerberg pendiri

Facebook memperkenalkan nama Meta sebagai nama baru

perusahaannya, menggantikan Facebook.

Perusahaan Meta sedang megembangkan teknologi canggih Metaverse.

Dahulu, dunia metaverse mungkin hanya sebuah imajinasi yang kita

temukan dalam film fiksi, novel fiksi, atau video game. Namun saat ini

teknologi itu sekan tampak lebih nyata dengan munculnya konsep

Metaverse, sebuah gaya hidup baru di era digital di masa depan.

Perkembangan era digital akan terus berjalan tanpa mampu dibendung.

Karena tidak dipungkiri bahwa sebenarnya masyarakat luas adalah

merupakan penikmat digital, masyarakat mengiginkan segala sesuatu

menjadi lebih praktis dan efisien.

Era digital adalah masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta

disebarluaskan menggunakan teknologi digital.

Teknologi digital adalah teknologi yang menggunakan sistem

komputerisasi yang terhubung internet.

Ekosistem Digital

Ekosistem digital adalah sebuah sumber teknologi informasi yang saling

berkaitan dan bisa berguna sebagai suatu kesatuan yang utuh.


Apa peran penting dari digital ekosistem ini di dalam pengembangan

perpustakaan? Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa

perkembangan teknologi hari ini sudah sangat pesat, dan tidak

terbendung. Salah satu peran penting ekosistem dogotal dalam

perpustakaan adalah lebih cepat dan mudah untuk mendapatkan

informasi. Maka perpusnas banyak meluncurkan aplikasi berbasis teknologi

yang mudah diakses seperti;

1. Perpustakaan Digital iPusnas dalam bentuk buku digital,

2. Indonesia One Search (IOS).

3. Pojok Baca Digital.

4. Layanan Mobil Perpustakaan Keliling Multimedia.

5. Aplikasi Kartu Anggota Virtual Berbasis Android/IOS.

Dan lain-lain.

Namun, terlepas dari kita sebagai masyarakat atau masyarakat lain yang

berada di daerah-daerah yang masih agak terkendala infrastruktur

teknologinya, tapi sangat penting sekali bagi kita untuk memastikan

kehadiran ekosistem digital agar mampu meningkatkan literasi.

Saya mengutip yang pernah disampaikan oleh Rektor Universitas Pradita,

Eko Indrajit bahwa Perpustakaan modern yang berbasis teknologi

informasi sebagai pusat ilmu pengetahuan memerlukan empat pilar.

Sebagai penopang, (1) perpustakaan harus memiliki koleksi konten berbasis

multimedia, (2) rentang jaringan aneka pusat pengetahuan, (3) jenis

layanan dan ragam aplikasi, serta (4) sumber daya fasilitas dan sarana-

prasarana.1

1
https://www.republika.co.id/berita/ri8ywp328/internet-of-things-tingkatkan-pengembangan-
ekosistem-digital-di-perpustakaan
Di era serba digital, sangat memungkinkan perpustakaan nantinya bukan

lagi sebagai sebuah bangunan yang megah, akan tetapi sebuah platform

digital raksasa.

Pertanyaan besar kita adalah apa manfaat dan risiko penggunaan

teknologi digital?

Penggunaan teknologi digital secara tepat akan sangat bermanfaat bagi

penggunanya, tetapi jika digunakan secara berlebihan akan mempunyai

resiko negatif.

Diantara Manfaat penggunaan teknologi digital adalah;

1. Mudah Mendapatkan Informasi

Setiap informasi yang dibutuhkan oleh siapapun dapat diperoleh

dengan cepat dari berbagai sumber.

2. Mempermudah Komunikasi

Komunikasi dapat dilakukan lebih luas tanpa terhalang tempat dan

waktu.

3. Menstimulasi Kreativitas

Kreativitas masyarakat akan tumbuh lebih cepat dengan stimulasi

informasi yang diterima melalui media digital. Masyarakat dapat

menuangkan ide dan keinginannya dengan menggunakan aplikasi

dan sumber belajar digital yang beragam.

4. Memudahkan Proses Belajar

Masyarakat dapat mengikuti program belajar yang beragam melalui

internet. Masyarakat dapat belajar secara mandiri untuk


meningkatkan kemampuan dan keterampilannya.

Transformasi Digital Wajib Digunakan Secara Positif

Survei yang dilakukan oleh HootSuit dan We Are Social beberapa waktu lalu

menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia telah lebih

dari 202,6 juta orang atau 73,7 persen dari total jumlah penduduk.

Kepemilikan perangkat pengakses internet di Indonesia pada tahun 2021

pada rentang usia 16-64 tahun sebesar 98,3 persen.

Sementara itu, pandemi Covid-19 membawa begitu banyak perubahan

pada semua lini dan pada akhirnya setiap individu dituntut untuk semakin

cepat dan adaktif. Dengan penggunaan teknologi dalam berbagai aktifitas

yang telah menjadi bagian keseharian setiap orang harus siap dengan

perubahan transformasi digital yang terjadi pada berbagai sektor di era

internet.

Transformasi digital menjadikan pendidikan berkembang menjadi e-

learning, e-commerce atau penjulan barang melalui marketplace semakin

digandrungi, telemedicine makin diminati, pergaulan digital menjadi lebih

luas, dan pelaku industri kreatif dapat terus berkembang dengan

memanfaatkan digital skills yang baik, serta perpustaaan digital akan terus

maju dan berkembang dan akan semakin diminati masyarakat luas.

Adanya tranformasi digital, minimal jika kita tidak mampu mengasainya,

maka harus digunakan secara positif.


Urgensi dari transformasi perpustakaan dalam mewujudkan Ekosistem

Digital Nasional

1. Teknologi semakin berkembang

Semakin hari, teknologi kian berkembang seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan juga peradaban manusia.

Perkembangan teknologi yang pesat tidak akan berdampak apapun

jika tidak diimbangi oleh SDM yang unggul. Kita harus meningkatkan

literasi dan keterampilan digitalnya agar mampu mengimbangi

percepatan perkembangan teknologi.

2. Dunia tidak terbatas jarak dan waktu

Teknologi membuka pandangan manusia dan membawa perubahan

dalam berbagai hal tanpa adanya batasan jarak ataupun waktu.

Dengan adanya teknologi, pertukaran sebuah informasi menjadi

cepat dan mudah. Hal ini dapat menjadi peluang yang besar bagi kita

untuk mulai mencari informasi yang sangat melimpah di ruang

digital. Di Perpustakan Nasional juga sama telah disediadakn dengan

IpusNas dan Indonesia One Search (IOS).

3. Berbagai sektor telah memanfaatkan teknologi

Era digital menuntut kecepatan yang tak bisa terelakkan. Oleh

karena itu, kita masyarakat Indonesia harus mampu menguasai

teknologi untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Disrupsi teknologi

semakin masif sehingga kita harus terampil dalam memanfaatkan

teknologi seperti Artificial Intelligence, Big Data Analytics, Customer

Profilling, Cloud Computing, Internet of Things, dan sebagainya.


Dukungan apa komisi X dalam mempercepat tranaformasi digital

perpustakaan

1) Pertama dari segi anggaran,

Dari segi anggaran, kita selalu mensupport Perpusnas untuk selalu dan

kita selalu menjaga anggaran di Perpusnas terserap dengan baik dan

professional. Memang anggaran di Perpusnas tergolong masih kurang

besar, tapi terus kita mendorong agar mendapatkan anggaran yang

besar agar transformasi digital di Perpusnas lebih cepat lagi larinya.

2) Mendorong kolaborasi antara Kementerian dan Lemgaga

Kedua kami juga terus mendorong Perpusnas untuk berkolaborasi

dengan Kementeraian dan Lembaga yang ada. Berkolaborasi dengan

Kemendikbud, tentang pengelolaan perpustakaan yang ada di sekolah,

kampus. Berkolaborasi dengan Kementerian Desa yang mereka juga

memiliki program perpustakaan desa. dan kami juga mendorong unutk

berkolaborasi dengan Kominfo dan provider telekomunikasi

menyediakan jaringan telekomunikasi di daerah-daerah 3T. Dan lain-

lain.

Anda mungkin juga menyukai