PERKEMBANGAN JAMAN MENJADI FAKTOR UTAMA PEMICU KEMAJUAN BUDAYA IMAJI
KATA MELALUI LITERASI DENGAN SARANA MODERN
Teknologi digital semakin berkembang seiring manusia memasuki era modern,
menyebabkan literasi menjadi aspek pokok guna melancarkan serangkaian aktifitas kehidupan yang mana telah tercampur padu bersama lintasan jaringan. Mendorong orang- orang untuk lebih memahami apa itu ponsel pintar, perangkat dan platform-platform digital yang ada di dalamnya untuk mengambangkan kemampuan berkomunikasi dan ikut serta berpartisipasi terhadap perubahan era berskala besar. Literasi merupakan kemampuan mengenal, mengevaluasi dan memanfaatkan sumber informasi. Akses informasi yang semakin terbuka dan meluas tentu membuat literasi bukan lagi hanya sekedar kemampuan berbicara, membaca dan menulis. Akan tetapi juga mencakup keterampilan, kreatifitas dan analisis dalam menciptakan suatu karya yang tersirat akan makna. Dan hal itu merupakan salah satu poin pemicu kemajuan literasi modern. Namun, tidak semua informasi yang tersaji layak mendapat perhatian. Oleh karena itu, pentingnya kesadaran individu dalam memilah informasi mana yang baik dan tidak. Pada masa lampau, pengetahuan dan informasi terbatas sehingga memunculkan ketidakpuasan literasi di masa itu, akses transfortasi yang belum memadai juga menjadi faktor penghambat datangnya informasi. Media cetak serta desas-desus masyarakat upaya melancarkan penyebaran informasi nyatanya tidaklah cukup merata, sehingga orang-orang mulai mengembangkan ide cemerlang hasil kreatifitasnya untuk dinikmati sebagai sarana informasi yang lebih efisien. Televisi dan telepon analog mulai berkembang dan semakin maju sampai sekarang. Sehingga, sarana penyebaran informasi bukan hanya dari media cetak saja, lewat media gambar serta media suara masyarakat mulai mengenal informasi secara luas dan lebih merata. Mengesampingkan hal itu, tanpa adanya ilmu pengetahuan, mana mungkin orang- orang dapat memahami dan mengakses informasi digital dengan baik. Selain pada dasarnya mereka telah mendapatkan kenyamanan dalam menimba ilmu di sekolah, faktanya disana sekolah juga mengajarkan satu-satunya hal penting yang dapat mendorong individu dalam memahami ilmu dan bagaimana pemanfaatannya ialah meningkatkan kemampuan literasi. Dengan berkembangnya media literasi modern saat ini, menyebabkan akses pendidikan dan pembelajaran digital tersedia semakin luas tanpa adanya batasan dari segi geografis. Melalui sarana yang lebih praktis dan memudahkan, yaitu ponsel pintar di era modern ini. Orang-orang berbondong-bondong mengekspresikan diri mereka dengan mengimajikan kata, memaknai setiap kalimat dalam jejeran video, teks atau bahkan yang biasa kalangan jaman sekarang sebut dengan konten. Marak sekali orang berlomba-lomba menorehkan berbagai macam karya dalam bentuk imaji kata mereka guna membuktikan bahwasanya manusia merupakan makhluk yang sejatinya bertahan hidup dengan lisan dan hati mereka. Era digital yang semakin berkembang pesat juga tak hayal menjadi kekhawatiran bagi segelintir orang. Takut akan kurangnya pemahaman dalam mengakses sarana media digital dengan baik dapat memicu terjadinya penyalahgunaan, penyebaran informasi yang tidak benar dan pembohongan publik secara besar-besaran. Oleh karena itu, pentingnya bagi kita dalam memilah informasi sebagai kehati-hatian dan pemanfaatan pemahaman digital yang baik. Kesimpulan yang dapat kita peroleh ialah, perkembangan jaman, akses informasi yang terbuka dan meluas, berkembangnya sarana penyebar informasi, dan akses pendidikan yang maju di era digital menjadi faktor-faktor kunci utama literasi modern berkembang pesat. Menyintai bangsa yang abadi = 40 Satya semua kubaktikan = 30
Peran Generasi Millenial Dalam Meningkatkan Literasi Digital Untuk Menyemangati Hasrat Membuka Jendela Dunia Yang Semakin Maju Dalam Mewujudkan Indonesia Emas
Pengaruh Literasi Digital Pada Generasi Z Terhadap Peningkatan Budaya Literasi Untuk Melahirkan Generasi Penerus Bangsa Yang Berkualitas Di Era Kemajuan Ilmu Pengetahuan Danteknologi
Salah satu contoh kisah inspiratif tentang seorang siswa yang dianggap seperti anak kandung adalah kisah mengenai seorang guru dan siswanya yang memiliki hubungan istimewa dan membangun ikatan keluarga yang kuat