Anda di halaman 1dari 3

DATA PERMASALAHAN DESA SANTOSA

Sebagian masyarakat Desa Santosa ini belum mengetahui bagaimana


memanfaatkan perkembangan zaman yang baik, oleh sebab itu mereka hanya
melalukan hal yang sama dengan orang tua mereka. Selain itu, mereka pun kurang
memanfaatkan informasi dan teknologi yang membuat mereka mengalami
ketertinggalan di era modern ini. Para masyarakat yang cenderung tidak wellcome
terhadap pendatang baru, mungkin menjadi faktor sulitnya mendapat infomasi
yang up to date.

Ada beberapa aspek yang menjadi kendala di Desa Santosa :

1. Aspek komunikasi

Mayoritas penduduk Desa Santosa ini cenderung menggunakan


komunikasi pasif, yang dimana mereka hanya mengambil keputusan pada
vote terbanyak dari penduduk Desa Santosa, sekain itu mereka pun kurang
ramah terhadap pendatang baru yang dapat menyebabkan kesenjangan dalam
berkomunikasi dan sulitnya memberikan informasi. Karena ketidakterbukaan
mengenai pendapat, mereka cenderung melakukan hal berikut ini :

1. Gagal bersikap tegas terhadap orang lain atau hal lain,

2. Secara sengaja atau tidak sengaja memberikan peluang bagi orang lain
untuk melanggar hak-hak mereka,

3. Kurang mampu mengekpresikan perasaannya, kebutuhan, pendapatnya


kepada orang lain,

4. Cenderung bicara lembut dan selalu minta maaf untuk sesuatu yang tidak
perlu, dan

5. Miskin dengan kontak mata dan tampil dengan postur tubuh yang kurang
meyakinkan (Hutapea, 2016).

2. Aspek literasi
Masyarakat yang tidak terbiasa dengan kegiatan membaca,
menyebabkan minimnya tingkat literasi di Desa Santosa. Dari 4877 penduduk
Desa Santosa, 1% diantaranya buta huruf dan aksara dan lebih dominan pada
anak anak usia 6-12 tahun. Hal itu disebabkan belum adanya
bangunan/ruangan perpustakaan yang dijadikan sebagai media informasi dan
untuk meminimalisir anak buta huruf dan aksara.
Adapun pojok baca yang disimpan didalam ruangan kantor Desa
Santosa, berupa rak 1 muka dengan ketinggian antara 150cm dan lebar 50cm.
Koleksi yang adapun berupa hasil sumbangan dari perpustakaan lain. Selain
itu, ada perpustakaan sekolah SD Kertasari dan SMPN 1 Kertasari. Di SDN
Kertasari, buku paket sekolah cukup lengkap dan terdapat monograf serta alat
peraga lainnya untuk menunjang proses pembelajaran siswa/i. Dari segi
layanan yang masih konvensional dan belum memiliki aplikasi khusus untuk
buku digital. Minat kunjungnya pun masih minim.
Adapun perpustakaan di SMPN 1 Kertasari, buku paket yang lengkap
serta kurangnya koleksi yang ada. Dari segi layanan masih konvensional, dan
belum diakses kembali perpustakaan digital karena pengaruh covid-19 yang
menyebabkan siswa/i belajar daring. Selain itu, di perpustakaan ini tidak
tersedia monograf dan alat peraga lainnya, karena mereka menganggap
bahwa monograf itu masuk ke dalam mata pelajaran sejarah. Jadi, mereka
menyimpan semua monograf di lab sejarah.
3. Aspek teknologi
Dilihat dari aspek teknologi, masyarakat Desa Santosa kurang
memanfaatkan teknologi yang baik. Bahkan ada sebagian dari mereka yang
gaptek. Mereka hanya mengambil informasi melalui siaran televisi dan radio.
Dari segi layanan akses internet pun hanya tersedia untuk pengguna kartu
telkomsel.
DAFTAR PUSTAKA

Hutapea, L. (2016). GAYA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA


DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA
REMAJA : STUDI KASUS DESA CINTA RAKYAT KECAMATAN
PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG. JURNAL
PENELITIAN, 47-50.

Anda mungkin juga menyukai