Anda di halaman 1dari 7

LOG BOOK Observasi 3

Nama Desa : Desa Santosa


Kelompok :6

Hari/Tanggal,
No Sumber Data Metode Hasil Data Ket
Jam
Pada observasi ke 3 ini, saya bersama Kendala :
kelompok saya langsung melanjutkan · Kurangnya
pencarian data yang belum terpenuhi saat tenaga kerja pada
melakukan observasi di minggu sebelumnya. perpustakaan
Bebrapa data yang kami dapat antara lain: · Ketidakjelasan
- Terdapat program 15 menit membaca pengelolaan akan
setiap hari sebelum belajar, dan mengaji anggaran pada
Kamis, 27 Ela Siti Juriah
di setiap hari jumat yang kegiatannya perpustakaan
1 Oktober 2022, (Pustakawan SMP Wawancara
berupa tausiah, ceramah, shalawat, SMPN 1
10.00 – 11.30 1 KERTASARI)
marawis dari pergantian setiap kelas Kertasari
WIB
sesuai dengan jadwal yang telah · Belum
ditentukan. permanennya
- GLS pada SMPN 1 Kertasari di gedung
laksanakan setiap hari Rabu di minggu perpustakaan
pertama dan ketiga. Dengan rincian SMPN 1
kegiatan seperti meriview buku yang Kertasari, karena
sebelumnya sudah di presentasikan beberapa kali
secara bergilir oleh siswa/i sesuai dengan pindah dan
jadwal kelasnnya. barang-barang
- Bu Ela juga pernah mengikuti workshop belum tertata
dan pelatihan yang diadakan satu tahun rapi
sekali DISPUSIB KAB di Soreang · Banyak fasilitas
sebanyak 4 kali secara offline dan 5-6 yang rusak
kali pertemuan secara online melalui seperti rak koran
zoom meeting. & majalah,
- Dari pelatihan tersebut diketahui bahwa lemari katalog,
banyak orang-orang yang tidak memiliki komputer yang
latar belakang pendidikan ilmu menghambat
perpustakaan (Guru dan Tata Usaha proses pendataan
Sekolah), dan untuk bisa di izinkan pada sirkulasi
mengelola perpustakaan orang tersebut pengungjung.
harus mengkitu pelatihan agar dapat · Buku-buku
memahami dasar-dasar pengelolaan belum dilakukan
perpustakaan. pengklasifikasian
- Dari pelatihan tersebut tidak · Tidak
menghasilkan banyak perubahan karena dilakukannya
terhambat oleh kondisi perpustakaan, preservasi lebih
dana dan persetujuan dari pihak sekolah lanjut pada buku-
- Menurut laporan bulanan perpustakaan buku yang rusak
SMPN 1 Kertasari, pada bulan oktober dan tidak di
2020 terdapat koleksi buku referensi pakai (pergantian
dengan 52 judul yang jumlah satuannya kurikulum) dan
ada 111, lalu buku fiksi dengan 1906 di biarkan
judul yang jumlah satuannya ada 6062. menumpuk
- SMPN 1 Kertasari juga menerima ABK begitu saja di
namun kebanyakan dari mereka keluar gudang pada
sebelum lulus karena tidak dapat perpustakaan
mengkuti pembelajaran secara normal. SMP 1 Kertasari
Tidak ada pengajaran khusus untuk ABK
hanya diberikan perhatian yang lebih oleh
para pengajar untuk mengajarkannya
membaca dan menulis.
- Kami juga mengukur prasarana
perpuustakaan ( meja, kursi, lemar, rak,
meja sirkulasi, dll.) dengan penggaris
kayu berukuran 1 m.
- Setelah melakukan pengukuran kami
pergi ke ruang administrasi untuk
menanyakan tentang anggaran dana yang
di terima perpustakaan, dan kami
bertemu dengan pak Ade Waliman
sebagai bendahara sekolah. Beliau
mengatakan bahwa anggran perpustakaan
berasal dari dana BOS sebesar 20 %,
awalnya 20% ini hanya untuk buku saja
namun untuk selanjutnya dialihkan untuk
yang lain seperti pengadaan buku yang
Bu Novi
kurang atau di butuhkan sesuai dengan
2 Kamis, 27 (Pustakawan SDN Wawancara
pengajuan dari pustakawannya.
Oktober 2022, SANTOSA
- Pamit dari SMPN 1 Kertasari dan kami
11.30 – 11.45
melanjutkan observasi ke SDN Kendala :
WIB
SANTOSA, dan disana kami juga · Kurangnya
melakukan wawancara dengan tenaga kerja
pustakawannya. pada
- Pada perpustakaan SDN SONTOSA perpustakaan
terdapat beberapa koleksi non cetak · Kurangnya
seperti alat peragan dan alat olah raga. minat kunjung
Untuk koleksi cetak ada kamus, dan minat baca
ensiklopedia, dan sampel buku paket. anak
- Dulu pernah ada program dari kecamatan · Banyak siswa/i
pihak UPT yaitu membaca 15 setiap yang belum bisa
sebelum masuk kelas, baik di membaca.
perpustakaan atau di kelas. · Kurangnya
- Buku-buku yang ada di perpustakaan kemanan pada
SDN SANTOSA hanya di pinjamkan di ruang kelas.
tempat tidak boleh di bawa pulang.
- Minat siswa/i dalam mengunjungi
perpustakaan masih kurang.
- Terdapat lemari buku di setiap kelasnya,
namun terjadi pembobolan sehingga
buku-buku yang berada di lemari kelas
hilang semua.
- Anggaran dana perpustakaan hanya dari
BOS tidak ada dari hibah dan lain-
lainnya.
- Buku-buku yang sudah tidak di pakai
akan di kumpulkan dan di serahkan ke
kabupaten setiap 3 tahun sekali.
- Tenaga pepustakaan secara kedinasan
ada, namun untuk operasionalnya tidak
ada karena keterbatasan personil.
- Minat baca siswa/i rendah, kurangnya
dukungan dari orang tua dalam
berpartisipasi membimbing anaknya
karena sibuk bekerja di kebun dan pulang
di sore hari, biaya yang terbatas untuk
menyekolahkan atau kursus untuk anak.
Anak hanya di fokuskan untuk belajar di
sekolah, fasilitas yang kurang memadai
saat belajar dirumah juga menjadi
hambatan bagi siswa/i dalam belajar.
- Anak yang tidak bisa membaca tetap
akan dinaikan karena mereka memiliki
kebisaan yang lain seperti menggambar,
bermain musik, menari, berolahraga. Hal-
hal tersebutlah yang akan di jadikan nilai
dan pertimbangan apakah anak tersebut
bisa naik kelas atau tidak. jadi siswa/i
yang tidak bisa membaca tidak akan di
paksa untuk membaca namun tetap akan
di ajarkan membaca oleh para guru
semampu yang mereka (siswa/i) bisa.

Anda mungkin juga menyukai