Anda di halaman 1dari 33

Diterbitkan oleh : Gerakan Pramuka Gugus depan 11.157-11.

158
SMK Negeri 7 Baleendah
AGENDA ACARA
MUSYAWARAH
AMBALAN

No Waktu Kegiatan
1 07.00 – 08.00 WIB Chek In Peserta
2 08.00 – 09.00 WIB Upacara Pembukaan
3 09.00 – 10.00 WIB Sidang Pendahuluan
1. Pengesahan Agenda Sidang
2. Pengesahan Kuorum
3. Pengesahan Tata Tertib
4. Pengesahan Presidium
4 10.00 – 10.30 WIB Copy Break
5 10.30 – 11.00 WIB Sidang Pleno I
1. Laporan Pertanggung Jawaban
2. Pandangan Umum
3. Pengesahan Laporan Pertanggung Jawaban
4. Pernyataan Demisioner
6 11.00 – 13.00 WIB Istirahat
7 13.00 – 14.30 WIB Sidang Pleno II
1. Sidang Komisi
Komisi A tentang Peraturan Dasar
Komisi B tentang Pola Pembinaan
Komisi C tentang Petunjuk Administrasi dan Keuangan
Komisi D tentang Adat Ambalan
2. Laporan Sidang Komisi
3. Laporan dan Pengesahan Hasil Sidang Komisi
8 14.30 – 15.00 WIB Sidang Pleno III
1. Pembahasan Kriteria Calon
2. Pengesahan Kriteria Calon
9 15.00 – 15.45 WIB Istirahat
10 15.45 – 17.00 WIB Sidang Pleno IV
1. Pemilihan Pradana
2. Pengesahan Pradana Terpilih.
3. Pengesahan Hasil – Hasil Musyawarah.
11 17.00 – 17.30 WIB Penutup
TATA TERTIB
MUSYAWARAH AMBALAN
RAA WIRANATA KUSUMAH – RD. DEWI SARTIKA

Pendahuluan
Musyawarah merupakan forum kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan dan
mengambil keputusan bersama, di forum inilah ditentukan masa depan sebuah organisasi
atau bentuk sebuah kegiatan. Maka, pengambilan keputusan yang dalam hal ini adalah
peserta musyawarah harus benar – benar berfikir secara jernih seoptimal mungkin dengan
penuh pertimbangan, jangan asal menghasilkan sebuah keputusan sehingga akhirnya
membuahkan sebuah penyesalan bahkan saling lempar kesalahan. Karenanya dalam sebuah
musyawarah sebagai forum pengambilan keputusan diperlukan sebuah kondisi yang
kondusif, maka perlu disusun sebuah tata tertib untuk menciptakan suasana kondusif
tersebut.

BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT, KEDUDUKAN, DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 1
Nama
Forum ini dinamakan Musyawarah Ambalan Arjuna-Srikandi Gudep........................., selanjutnya
disingkat MUBAL I Tahun 2010.

Pasal 2
Waktu
Mubal ini dilaksanakan pada Hari Jum’at,..................2010

Pasal 3
Tempat
Mubal ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Pameungpeuk

Pasal 4
Kedudukan
Mubal ini berkedudukan sebagai Musyawarah Tertinggi Dewan Ambalan Arjuna_Srikandi
Gudep ....... – ......

BAB II
DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 5
Dasar
1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3. PP No. 80 Tahun 1988 tentang pola pembinaan pramuka Penegak dan Pandega
4. Keputusan Dirjen DEPDIKBUD No. 047/ DJ/Kep/ 1981 tentang kerjasama pendidikan
kepramukaan di Sekolah.
5. Program kerja Dewan Ambalan.

Pasal 6
Tujuan
Menghasilkan rumusan rancangan kebijakan dan sasaran masa bakti 2010 – 2011.

Pasal 7
Fungsi
1. Forum untuk menghasilkan rumusan, rancangan, sasaran dan kebijakan Dewan Ambalan
Arjuna Srikandi 2010 – 2011
2. Memilih Pradana Dewan AmbalanArjuna Srikandii 2010 – 2011.
BAB III PELAKSANAAN
MUSYAWARAH
Pasal 8
Peserta Musyawarah
1. Musyawarah Ambalan I dihadiri oleh
a. Peserta
b. Penasehat
c. Peninjau
2. Peserta adalah anggota Ambalan Arjuna Srikandi.
3. Penasehat adalah Unsur Mabigus dan Pembina gudep.
4. Peninjau adalah para tamu undangan yang menghadiri musyawarah.

Pasal 9
Quorum
1. Musyawarah Ambalan ini dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang – kurangnya
setengah lebih satu dari jumlah anggota Dewan Ambalan.
2. Jika ketentuan pada poin satu tidak tercapai maka Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi
Periwi ditangguhkan selama 5 menit untuk disepakati selanjutnya.

Pasal 10
Cara Pengambilan Keputusan
1. Keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat
2. Apabila ketentuan pada poin satu tidak tercapai, maka keputusan dapat diambil dengan cara
pemungutan suara terbanyak
3. Apabila ketentuan poin dua tidak tercapai maka keputusan diserahkan pada presidium
sidang dengan memperhatikan aspirasi peserta.
4. pemungutan suara dapat dilakukan secara lisan atau tulisan tergantung kebutuhan.

Pasal 11
Hak dan Kewajiban
1. Peserta sidang yang hadir mempunyai hak suara dan hak bicara
2. Setiap peserta sidang mempunyai satu hak suara.
3. Semua peserta tidak dibenarkan mewakilkan suaranya pada orang lain.
4. Semua peserta boleh bicara setelah mendapat izin dari presidium sidang.
5. Semua peserta sidang hanya boleh keluar setelah mendapat izin dari presidium sidang.
6. Setiap peserta sidang mendapat perlakuan yang sama dari presidium sidang.
7. Peninjau dan undangan hanya mempunyai hak bicara apabila diizinkan oleh presidium
sidang.
8. Peserta sidang berkewajiban menjaga keamanan dan ketertiban serta mentaati peraturan
musyawarah.

BAB VI
PERSIDANGAN
Pasal 12
Jenis Sidang
a. Sidang Pleno I, II, III, dan IV
b. Sidang Komisi terdiri dari :
1. Komisi A : Peraturan Dasar
2. Komisi B : Pola Pembinaan
3. Komisi C : Administrasi dan Peraturan Keuangan
4. Komisi D : Adat Ambalan.
c. Sidang pleno dihadiri oleh seluruh peserta musyawarah.
d. Sidang Komisi adalah sidang yang diikuti oleh peserta yang telah ditentukan oleh
presidium sidang.
Pasal 13
Ketentuan Persidangan
1. Persidangan digunakan untuk membicarakan hal – hal yang penting dalam musyawarah
Ambalan Arjuna Srikandi.
2. Dalam setiap pandangan umum, dibuka sejumlah termin berdasarkan kesepakatan
peserta dan presidium sidang.
3. Sidang komisi membicarakan atau membahas materi sidangnya masing – masing
kemudian diputuskan dalam sidang pleno berikutnya.

Pasal 14
Pimpinan Sidang
1. Mubal I ini di pimpin oleh presidium sidang sebanyak 3 orang.
2. Sidang pleno satu dipimpin oleh pimpinan sidang sementara yang telah ditentukan
Pembina Gudep.
3. Pimpinan sidang dipilih oleh peserta musyawarah
4. Semua peserta musyawarah berhak dipilih menjadi presidium sidang.
5. presidium sidang berhak dan berkewajiban memimpin dan mengatur jalannya
persidangan dengan tidak menyimpang dari tata tertib persidangan.
6. presidium sidang diperbolehkan menolak usul – usul peserta musyawarah apabila
menyimpang atau tidak sesuai dengan masalah yang dibicarakan.
7. presidium sidang wajib mengesahkan maslah yang dibahas jika telah disepakati.
8. presidium sidang berhak memberi sanksi atau peringatan pada peserta sidang yang
mengganggu jalannya persidangan.
9. Sidang komisi dipimpin oleh pimpinan sidang komisi yang dipilih oleh anggota komisi yang
terdiri atas ketua dan sekretaris.
10. Pimpinan sidang komisi diwajibkan mengatur jalannya sidang komisi dengan tidak
menyimpang dari peraturan dan ketentuan yang telah disahkan dalam sidang sebelumnya.

Pasal 15
Cara Pemilihan Pradana
1. Pemilihan Pradana untuk masa Bakti 2010 – 2011 dilakukan secara langsung oleh
peserta musyawarah.
2. Pradana dipilih dari Ambalan sesuai dengan kriteria yang telah disepakati oleh peserta
musyawarah.
3. Pemilihan Pradana terdiri dari 3 tahap yaitu :
1. Pencalonan
2. Pemilihan
3. Pengesahan Calon terpilih.
4. Sebelum peserta dipilih menjadi Pradana, calon berkewajiban menyampaikan visi dan
misinya didepan peserta musyawarah.

BAB VII
LAIN – LAIN
Pasal 16
Hal – hal yang belum ditetapkan dalam tata tertib ini akan diatur dan ditentukan kemudian
jika dianggap perlu.

Ditetapkan di : Garut
Tanggal :
Jam :

Pimpinan Sidang Sementara


(.....................................) (.....................................) (.....................................)
Komisi A
PERATURAN DASAR
GERAKAN PRAMUKA AMBALAN ARJUNA SRIKANDI
GUDEP 27051 – 27052 PANGKALAN SMAN 5 GARUT TAHUN
2010

Pendahuluan

Bahwa sesungguhnya pembinaan bangsa Indonesia merupakan tanggung jawab bersama


seluruh warga Negara Republik Indonesia, maka generasi muda sebagai bagian dari warga
negara berkewajiban mengisi kemerdekaan indonesia sesuai dengan tuntutan hati nurani
rakyat yang mencita – citakan keadilan dan kesejahtraan ysng berdasarkan pancasila dan
UUD 1945 yang di Ridhoi Alloh, SWT.
Bahwa sesungguhnya tujuan pembangunan nasional adalah membentuk manusia seutuhnya,
sehingga pramuka penegak sebagai bagian seluruh rakyat yang tergabung dalam Gerakan
Pramuka dengan didorong rasa tanggung jawab dan pengabdian kepada tanah air dan
masyarakat.
Atas dasar ini, sesuai dengan kemurnian generasi muda Gerakan Pramuka, maka dirumuskan
Peraturan Dasar Dewan Ambalan Arjuna Srikandi sebagai berikut :

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
Ambalan Arjuna Srikandi

Pasal 2
Waktu
Ambalan ini didirikan pada tanggal 28 Oktober 1988 dan hari ulang tahun Ambalan
adalah tanggal 28 Oktober.

Pasal 3
Tempat
Ambalan Arjuna-Srikandi berpangkalan di SMA Negeri 5 Garut Jln. Cikopo Pameungpeuk
– Garut.

BAB II
DASAR HUKUM, SIFAT DAN TUJUAN
Pasal 4
Dasar Hukum
1. Pancasila
2. Undang – Undang Dasar 1945
3. Kepres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka
4. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
5. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
6. Peraturan Penyelenggaraan No. 80 Tahun 1988 tentang Pola Pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega.
7. Keputusan Dirjen dikti Depdikbud dan Kwarnas No. 047/DJ/KEP/1981 tentang
kerjasama pendidikan dan pembangunan kepramukaan di gugusdepan.
Pasal 5
Sifat
1. Gerakan Pramuka Ambalan Arjuna Srikandi merupakan organisasi yang membantu
pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembinaan dibidang pendidikan
khususnya pendidikan kepramukaan bagi pemuda dan anak – anak indonesia.
2. Gerakan Pramuka Ambalan Arjuna Srikandi membina watak dan kepribadian guna
menjadi manusia yang tangguh yang siap menghadapi tantangan Zaman.

Pasal 6
Tujuan
1. Turut memajukan perkembangan pendidikan kepramukaan
2. Ikut mengembangkan pembinaan serta pendidikan dibidang keagamaan,
keorganisasian, kemasyarakatan dan keterampilan.
3. Memperkokoh persaudaraan kekeluargaan dan kebersamaan dalam organisasi.

BAB III
MUSYAWARAH DAN ANGGOTA
Pasal 7
Musyawarah
1 Kekuatan tertinggi pada Musyawarah Ambalan yang dilakukan minimal satu tahun sekali
2 Musyawarah Luar Biasa dilakukan apabila ada hal – hal yang mendesak dan dianggap
perlu, atas prakarsa dan usul tiga perdua dewan ambalan yang ada dengan persetujuan
pembina.

Pasal 8
1. Anggota Penegak adalah yang telah syah dilantik sebagai anggota.
2. Anggota Penegak adalah orang yang telah dilantik disatuannya masing – masing.
3. Anggota Purna adalah anggota yang telah :
a. Menikah
b. Usia 20 Tahun
c. Keluar secara hormat.

BAB IV
DEWAN
Pasal 9
Dewan
Dewan Ambalan Arjuna Srikandi adalah anggota Gudep yang telah ditetapkan
berdasarkan musyawarah disatuan masing – masing sesuai dengan pola pembinaan
penegak.

Pasal 10
Komposisi Pengurus
1. Dewan Ambalan terdiri dari Pradana, Krani, Juru Uang dan Pemangku Adat.
2. Bila dianggap perlu dapat membentuk bidang sesuai dengan minat dan kebutuhan
anggota
Pasal 11
Dewan Kehormatan
1. Anggota Dewan Kehormatan terdiri dari, Pembina Satuan, Dewan Ambalan dan yang
ditunjuk oleh dewan ambalan apabila dibutuhkan.
2. Dewan Kehormatan bertugas :
a. Menilai sikap prilaku dan juga untuk mendapakan tanda penghargaan.
b. Menilai sikap dan prilaku anggota yang melanggar kode kehormatan dan
merugikan nama baik Gerakan Pramuka.
c. Dewan Kehormatan dapat membentuk Tim Waslitev yang bertugas melakukan
Pengawasan dan Evaluasi.
Pasal 12
Sangga Kerja

1. Untuk mengelola kegiatan serta operasional program satuan bersama berhak


membentuk sangga kerja yang di SK kan berdasarkan Surat Keputusan Pembina.
2. Sangga Kerja berwenang merencanakan, mengonsep dan merencanakan kegiatan yang
sebenlumnya dikonsultasikan bersama Dewan Ambalan ke Pembina.
3. Sangga Kerja bertanggungjawab kepada Dewan Ambalan.

BAB V
BENTUK HUBUNGAN
Pasal 13
Bentuk Hubungan
1. Koordinatif antar Dewan dan Sangga Kerja
2. Koordinatif, konsultatif, dan informatif dengan Kwartir c.q Dewan Kerja.
3. Koordinatif dan informatif dengan gudep.

BAB VI
ATRIBUT
Pasal 14
Lambang
Lambang Ambalan Arjuna Srikandi berbentuk
Prisai.........................................................................................

Pasal 15
Panji
Jelas terdapat dalam Logo Gerakan Pramuka Ambalan Arjuan Srikandi.

Pasal 16
Tanda Jabatan
1. Tanda Jabatan Dewan Ambalan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan.
2. Tanda Jabatan dan tanda pengenal Gerakan Pramuka serta aturan dasar Gerakan
Pramuka untuk Penegak.

Pasal 17
Motto
Berbuat dengan Ikhlas tanpa minta balas budi
...................................................................................
...................................................................................................

BAB VII
ADAT AMBALAN
Pasal 18
Adat Ambalan
1. Adat Ambalan Arjuna Srikandi adalah ketentuan – ketentuan dan kebiasaan yang
harus dipatuhi oleh seluruh anggota.
2. Adat Ambalan Arjuna Srikandi terlampir di Komisi D.

BAB VIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 19
Keuangan
Mengenai Keuangan akan dibahas di Komisi C
BAB IX
PENUTUP
Pasal 20
Perubahan Aturan
Peraturan ini dapat diubah hanya pada musyawarah ambalan.

Pasal 21
Lain – Lain
Hal – hal lain yang belum ditentukan dalam aturan ini diatur kemudian oleh Dewan
Ambalan yang di pertanggung jawabkan pada Musyawarah.

Pasal 22
Penutup
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Garut
Tanggal : 28 Mei 2010
Jam :

Pimpinan Sidang

(.....................................) (.....................................) (....................................


Komisi B

POLA PEMBINAAN
GERAKAN PRAMUKA AMBALAN RAA. WIRANATA KUSUMAH-RADEN DEWI
SARTIKA GUGUS DEPAN 11.157 – 11.158 PANGKALAN SMKN 7 BALEENDAH
TAHUN 2023

PENDAHULUAN
1. Untuk menyongsong era globalisasi dalam rangka meningkatkan kwalitas peserta didik
dan pengembangan Gudep Kwartir Nasional telah menyusun rencana startegi gerakan
pramuka dalam panca karsa utama.
2. Didalam prioritas peserta didik dipusatkan pada peningkatan kualitas dan
pengembangan Gudep.
3. Gugusdepan yang berpangkalan di Sekolah Menengah Atas sebagai persamaan kader
pramuka yang dinilai memiliki karakteristik tersendiri terutama dalam kepribadian dan
pola pikirnya lebih kritis, oftimis dan idealis.
4. Maka dengan tidak mengurangi nilai manfaat aturan yang da tentang pola pembinaan
serta aturan yang lainnya. Maka kesemuanya itu perlu dilengkapi dengan tafsiran dan
pemahaman ulang yang lebih dalam upaya perealisasian Gudep.
5. Oleh karena adanya suatu sistem yang mengatur pola pembinaan pramuka penegak yang
berpangkalan di SMA tidak dinafikan kehadirannya. Termasuk pola pembinaan Ambalan
RAA. Wiranata Kusumah-Raden Dewi Sartika.

DASAR HUKUM
1. PANCASILA
2. Undang – Undang Dasar 1945
3. Kepres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka
4. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
5. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
6. Peraturan Penyelenggaraan No. 80 Tahun 1988 tentang Pola Pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega.
7. Keputusan Dirjen dikti Depdikbud dan Kwarnas No. 047/DJ/KEP/1981 tentang
kerjasama pendidikan dan pembangunan kepramukaan di gugusdepan.

LANDASAN
1. Landasan ideal : Pancasila.
2. Landasan konstitusional : Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
3. Landasan mental, moral dan normatif : Kode Kehormatan Pramuka yaitu Trisatya sebagai
janji Pramuka, dan Dasadarma sebagai ketentuan moral, serta etika, tata nilai, dan adat
istiadat yangluhur, yang hidup dalam masyarakat sebagai norma.
4. Landasan Struktural
a. Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
c. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
5. Landasan Operasional
a. Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila.
b. Ketetapan MPR RI tentang Garis-garis Besar Haluan Negara.
c. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 0323/U/1978 tentang
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.
d. Ketentuan-ketentuan Gerakan Pramuka yang berkaitan dengan Pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega.
e. Landasan Konsepsional
f. Hakekat Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal. Tujuan
Gerakan Pramuka seperti yang tercantum di dalam Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka.
g. Asas pendidikan dan nilai kebudayaan nasional. Asas Pembangunan
Nasional.
6. Landasan Historis
a. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
b. Sejarah perkembangan Gerakan Pramuka.

TUJUAN

Tujuan pembinaan Pramuka Penegak adalah untuk :


1. Tujuan umum
Membentuk Pramuka Penegak yang :
a. Berediologi Pancasila.
b. Kuat keyakinan beragamanya.
c. Tinggi mental, kuat fisik dan rohaninya.
d. Berguna bagi diri pribadi, keluarga dan masyarakat serta bangsa dan negaranya.
e. Berkesadaran hokum.
f. Berkesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
g. Berkesadaran internasional untuk mengembangkan persatuan/persaudaraan
dalam rangka membina perdamaian dunia.
2. Tujuan khusus (kualitatif)
Membentuk Pramuka Penegak yang :
a. Berkemampuan untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila.
b. Berjiwa kepemimpinan, memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin terhadap
keluarga, masyarakat dan negara.
c. Mengembangkan patriotisme dan idealisme.
d. Berkesadaran social dan berkesadaran rasional.
e. Berkepribadian dan berbudi pekerti luhur
f. Jujur dan adil.
g. Berjiwa gotong royong dan pengabdian serta meningkatkan daya kreasi.
h. Mengamalkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kewiraswastaan.
i. Menjadi kader pimpinan Gerakan Pramuka, masyarakat, bangsa dan negara.
j. Memiliki dan mengembangkan sikap yang :
Teguh pada pendirian, tidak sewenang-wenang, kritis, obyektif dan rendah hati.
3. Tujuan khusus (kuantitatif)
Membentuk Pramuka Penegak yang :
a. Menjaga kesinambungan keanggotaan dari golongan Siaga sampai dengan golongan
Pandega.
b. Setiap Gugusdepan memiliki sedikitnya satu Ambalan dan atau satu Racana.
c. Setiap sepuluh orang anak didik memiliki satu orang Pembina Pramuka.

PENGORGANISASIAN
1. Ambalan
a. Ambalan beranggotakan warga Ambalan yang terdiri atas : Penegak,
Calon Penegak dan Tamu Ambalan.
b. Untuk menggerakkan Ambalan dibentuk Dewan Ambalan
c. Dewan Ambalan terdiri atas semua Pramuka Penegak yang sedikitnya sudah dilantik
sebagai Penegak Bantara.
2. Dewan Ambalan dipimpin oleh :
a. Seorang Pradana
b. Seorang Kerani Seorang Bendahara
c. Seorang Pemangku Adat
3. Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan program berdasarkan
Keputusan Musyawarah Penegak.
4. Apabila diperlukan, Ambalan dapat membentuk Sangga. Dalam melaksanakan tugas,
Dewan Ambalan dapat membentuk Sangga Kerja.
5. Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk
Dewan Kehormatan yang terdiri atas Pradana, Pemangku Adat, serta Pembina sebagai
Penasehat.
6. Musyawarah Penegak dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri oleh
seluruh anggota Ambalan dengan acara:
a. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
b. Merencanakan kegiatan Ambalan yang akan datang.
c. Membicarakan Adat Istiadat Ambalan.
d. Memilih Pengurus Dewan Ambalan masa bakti berikutnya.

SISTEM POLA PEMBINAAN DEWAN AMBALAN

1. Tamu Penegak
a. Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena usianya
dipindahkan dari Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang
berusia 16 tahun sampai dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota
Gerakan Pramuka.
b. Lamanya menjadi Tamu Penegak paling lama 3 (tiga) bulan.
c. Selama menjadi Tamu Penegak diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan
adat-istiadat yang berlaku di Ambalan tersebut.
d. Bagi anggota Ambalan lainnya diberi kesempatan untuk mengenal dan menilai Tamu
Penegak tersebut.
2. Calon Penegak
a. Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela menyatakan diri sanggup
mentaati peraturan dan Adat Ambalan dan diterima oleh semua anggota Ambalan
untuk menjadi anggota Ambalan tersebut.
b. Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.
c. Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon Penegak dilaksanakan dengan
upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota
Ambalan tersebut.
d. Calon harus mawas diri dan menghargai orang lain serta menyadari hak dan
kewajibannya, antara lain :
1) Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah.
2) Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan dan musyawarah. Harus
mengikuti acara Ambalan yang bersangkutan.
3) Berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat Penegak Bantara. Berkewajiban
ikut menjaga dan mengembangkan nama baik Ambalannya.
3. Setiap Calon Penegak dibina oleh dua orang Penegak Bantara/Laksana dari Ambalan
yang bersangkutan.

PENEGAK BANTARA

1. Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Bantara
dan mentaati Adat Ambalan.
2. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan dengan upacara
pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan janji Trisatya dengan sukarela dan berhak
memakai tanda pengenal untuk Penegak Bantara.
3. Selama menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan latihan membaktikan diri kepada
masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat.
4. Seorang Penegak Bantara wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatan lainnya untuk :
Menyelesaikan SKU bagi Penegak Laksana sehingga dapat dilantik sebagaiPenegak
Laksana.
a. Menempuh Syarat Kecakapan Khusus sesuai dengan kesenangan dan bakatnya
sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus.
b. Mengembangkan bakat dan minatnya dalam Satuan Karya serta menyebarkan tugas
pokok Sakanya itu sesuai dengan kemampuannya.
c. Mencari kesempatan untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir sehingga
dapat membantu menyelenggarakan kegiatan di Perindukan Siaga atau Pasukan
Penggalang.
d. Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan
kemampuan dan kesempatan yang ada padanya.

PENEGAK LAKSANA

1. Penegak Laksana adalah Penegak Bantara yang telah memenuhi SKU bagi Penegak
Laksana dan mentaati Adat Ambalan.
2. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilaksanakan dengan
upacara kenaikan dengan mengucapkan ulang janji Trisatya dengan sukarela dan berhak
memakai tanda pengenal untuk Penegak Laksana.
3. Selama menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk
Gerakan Pramuka dan masyarakat.
4. Seorang Penegak Laksana wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatannya bahkan
dikembangan terus untuk :
a. Menambah jumlah/bobot dalam menempuh Syarat Kecakapan Khusus sehingga
mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus yang lebih tinggi.
b. Memperdalam dan memperluas keikut sertaanya di dalam Satuan Karya.
Mengikuti kursus yang diselenggarakan Gerakan Pramuka.
c. Memberikan kesempatan untuk membaktikan dirinya dengan membantu
menyelenggarakan latihan atau kegiatan untuk Perindukan Siaga atau Pasukan
Penggalang.
d. Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan
kemampuan dan kesempatan yang ada padanya.

PRINSIP DAN MATERI KEGIATAN PRINSIP KEGIATAN


1. Gerak dasar kegiatan bagi pencapaian sasaran Pramuka Penegak adalah :
2. Membangkitkan, mendorong dan mengarahkan serta mengatur dan mengembangkan
keinginan/minat, semangat serta daya kemampuan Pramuka Penegak.
3. Semua bentuk kegiatan harus berisi/mengandung pendidikan mental, jasmani,
pengetahuan, keterampilan dan pengamalan bakti Pramuka Penegak sehingga dapat
menjadi kader pembangunan yang bermoral Pancasila dan berjiwa wiraswasta, serta
dapat hidup bahagia dengan pedoman dan penghayatan kehormatan Pramuka.
4. Dalam rangka menyiapkan Pramuka Penegak agar mampu membantu Pembina Pramuka
Siaga dan Penggalang, mereka diberi kesempatan mengikuti Kursus Pembina Pramuka
Mahir.
5. Kegiatan Pramuka Penegak meliputi
a. Bina diri
b. Bina satuan Pramuka
c. Bina masyarakat
6. Metode kegiatan antara lain
a. Permainan
b. Diskusi
c. Demonstrasi Lomba
d. Drama dan bermain
e. peran Kelompok kerja
f. Penugasan pribadi
g. Perkemahan
h. Ceramah.
7. Bentuk kegiatan antara lain :
a. Perkemahan
b. Gladian
c. Latihan Pengembangan
d. Kepemimpinan Latihan
e. Keterampilan
f. Proyek percobaan (pilot)
g. Kursus
h. Bakti Masyarakat
i. Pertemuan Pramuka, misalnya Raimuna
j. Halang rintang dan gladi tangguh Kegiatan agama

MATERI KEGIATAN

1. Ruang lingkup materi kegiatan Pramuka Penegak meliputi seluruh segi kehidupan
manusia yang baik.
2. Semua kegiatan Pramuka Penegak merupakan percobaan dan latihan menerapkan hasil
studinya tentang manajemen, terutama mengenai pengembangan kepemimpinannya
dalam bentuk secara praktis.
3. Semua kegiatan bagi Pramuka Penegak merupakan percobaan dan latihan menerapkan
hasil studinya tentang manajemen, terutama mengenai amal dan pengembangan
kepemimpinannya secara praktis didalam membina anak didik.
4. Materi kegiatan yang dilaksanakan mempunyai dua tujuan yang berkaitan yaitu :
a. ke dalam : merupakan pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka sesuai
dengan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
b. Ke luar : sebagai bakti kepada masyarakat dalam rangka pembangunan nasional,
khususnya pembinaan generasi muda.
5. Materi-materi kegiatan meliputi antara lain :
a. Mental
b. spiritual
c. Patriotisme (cinta tanah air)
d. Idealisme
e. Sosial
f. Kewarganegaraan
g. Seni budaya Cinta
h. alam
i. Keterampilan
j. Ketangkasan
k. Penanggulangan keadaan darurat
l. Kependudukan dan transmigrasi
m. Lingkungan hidup dan kelestarian alam
n. Koperasi dan Tabungan Nasional
o. Pertanian (dalam arti luas) Pertukangan
p. dan kerajinan
q. Kebaharian
r. Kedirgantaraan
s. Keamanan dan ketertiban masyarakat Perayaan
dan peringatan hari-hari bersejarah
t. Kampanye penerangan, sensor film, palang merah, pemberantasan buta huruf dan
pendidikan kesejahteraan keluarga.

PENDEKATAN
Untuk mempermudah mengatasi berbagai masalah, perlu adanya pendekatan melalui
berbagai cara, antara lain :
1. Diskusi
a. Diskusi Panel, denganmelibatkan unsur orang dewasa dan ahli yang memiliki
latar belaksang pengetahuan mengenai hal-hal yang didiskusikan.
b. Seminar dengan melibatkan unsur orang dewasa dan ahli di bidang yang
diseminarkan, untuk memperoleh kemungkinan pemecahan.
c. Lokakarya, dengan melibatkan orang yang berpengalaman di bidang yang
dibahas, untuk memperoleh cara pemecahan yang tepat dan praktis.
2. Pemberian Petunjuk
Pemberian petunjuk untuk mengatasi masalah, misalnya :
a. Petunjuk Penyelenggaraan
b. Petunjuk Pelaksanaan
c. Petunjuk Teknis
d. Buku Petunjuk, dan lain-lainnya.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data
mengenai :
a. Dokumentasi Hasil
b. penelitian Hasil
c. pengamatan
d. Hasil wawancara,
e. dan lain-lainnya.

4. Pendidikan
Mengikut sertakan Pramuka Penegak dan Pandega pada berbagai kegiatan pendidikan
seperti :
a. Gladian Pimpinan Satuan Pramuka Penegak dan
Pandega Latihan Pengembangan Kepemimpinan
b. Kursus Pembina
c. Pramuka Kursus
d. Keterampilan
e. Pendidikan lain di luar Gerakan Pramuka.
5. Penyusunan Rencana
a. Mengatasi masalah dengan memasukkannya dalam perencanaan, antara
lain : Rencana Kerja untuk satu masa bakti
b. Program Kerja untuk satu tahun anggaran
c. Program Darurat untuk pemecahan masalah yang harus segera
dilaksanakan dalam waktu yang singkat, dan berbentuk intensifikasi
pelaksanaan program.

PENUTUP
Hal lain-lain yang belum tercantum dalam Penjabaran pola pembinaan ini akan diatur
kemudian oleh Dewan Ambalan yang di pertanggung jawabkan pada Musyawarah.

Ditetapkan di : Baleendah
Tanggal : 10 Maret 2023
Jam :

Pimpinan Sidang

(.....................................) (.....................................) (.....................................)


Komisi C
PETUNJUK ADMINISTRASI DAN KEUANGAN GERAKAN
PRAMUKA AMBALAN REKA PERSADA DEWI PERTIWI
GUDEP 27051 – 27052 PANGKALAN SMAN 15 PANDEGLANG TAHUN 2010

I. Pendahuluan
Gudep sebagai pusat gerak dan wadah pembinaan pramuka perlu adanya dukungan
administrasi secara tertib namun sederhana.
Administrasi Gudep
Agar pelaksanaan administrasi dapat teratur, tertib dan berkesinambungan diperlukan
buku-buku catatan sebagai berikut:
a. Buku catatan pribadi pesertadidik
Buku tersebut dipegang oleh Ketua Gudep dan harus selalu dimutahirkan. Buku
catatan pribadi berisi:
Nama Lengkap, nama kecil/nama panggilan.
Tempat dan tanggal lahir.
Agama.
Tanggal masuk mejadi anggota Gerakan Pramuka. Sifat
baik yang perlu dikembangkan.
Sifat kurang baik yang perlu dikurangi/dihilangkan.
Kepemimpinan yang pernah dialami/diikuti.
Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi pesertadidik (sebutkan peristiwa penting,
tanggal dan tempatnya, misalnya: dilantik menjadi Siaga, Siaga Mula, Bantu, Tata,
Garuda, naik Golongan Penegak, dilantik menjadi Penegak Bantara, Laksana, Garuda
dan seterusnya).
Observasi terhadap pribadi anggota (kecerdasan, gotong royong, disiplin,
kegembiraan, suka menolong/membantu, loyalitas, kejujuran, inisiatif,
kepribadian/mentalitas, kreatifitas, pengabdian dan sebagainya).
Kegiatan kepramukaan atau kegiatan lain yang pernah diikuti
Penyakit/ganggunan kesehatan yang pernah dan atau diderita Mutasi
anggota, dan sebagainya.
b. Buku registrasi pesertadidik berisi:
Nama Lengkap, jenis kelamin (putra/putri).
Tempat dan tanggal lahir.
Agama.
Nama Orang tua/Wali.
Pekerjaan Orang tua/Wali.
Alamat rumah.
Anak ke….., dari jumlah saudara putra/putri … orang.
Golongan darah.
Sekolah.
Bakat dan hobby.
Hal-hal yang perlu diperhatikan (kebiasaan, kesehatan, bahasa yang dikuasai dan lain-
lain).
Pengalaman dalam kepramukaan.
Bagi pesertadidik penyandang cacat perlu dimasukkan jenis kecacatannya.
Lain-lain.
c. Buku registrasi Pembina dan anggota Mabi, berisi:
Nama
Alamat dan nomor telpon.
Tempat dan tanggal lahir.
Jabatan dalam masyarakat/pemerintahan dan jabatan dalam Mabi/Gudep.
Agama.
Status Perkawinan.
Nomor dan tanggal sertifikat/ijazah kursus-kursus yang pernah diikuti; KMD, KML,
KPD dan KPL.
Pendidikan formal.

d. Catatan/notulen rapat/risalah rapat:


Catatan/notulen rapat dengan Pembina Gudep, berisi permasalahan gudep, progja dan
sebagainya.
Catatan/notulen rapat dengan Dewan Kehormatan Gudep, berisi permasalahan yang
dibahas dan keputusan terakhir rapat untuk bahan evaluasi.
Catatan/notulen rapat dengan Mabigus, setiap pertemuan harus dicatat dan dicek
hasil-hasil rapat sebelumnya.
Log book (buku catatan) merupakan catatan peristiwa-peristiwa penting di dalam
gudep, setiap kegiatan dan pengambilan keputusan yang penting harus tercatat pada
buku tersebut. (Log Book berisi: catatan waktu, peristiwa, ilustrasi, gambar,
tempelan/guntingan berita dan sebagainya).
Pencatatan diupayakan singkat, jelas, lengkap dan mutahir.
e. Buku Inventaris
Buku Inventaris merupakan buku catatan sarana pendukung yang berisi catatan alat- alat,
peralatan atau perlengkapan yang meliputi:
Nama benda/alat/perlengkapan. Jumlah
masing-masing perlengkapan. Kondisi
masing-masing perlengkapan. Asal usul
barang tersebut.
Hal itu penting untuk pemeliharaan dan pengorganisasian secara terus-menerus, sehingga
membantu mempermudah ketika akan mengadakan kegiatan dan mempermudah
pemeliharaannya. Mengingat hal tersebut sering dilalaikan, maka hendaknya dijadikan
tradisi oleh gudep/pembina/regu untuk melaksanakan pencatatan tersebut secara
teratur, teliti dan berkesinambungan.
f. Buku agenda, verbal dan expedisi surat menyurat.
Semua surat-surat, baik yang diterima maupun yang dikirimkan harus dicatat dengan
teliti. Arsip surat-surat harus diatur dalam tata naskah (berkas) dan setiap tahun
diadakan penilaian dan pemilahan.
g. Buku Acara Kegiatan
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh gudep maupun satuan harus dicatat dengan baik,
hal itu akan sangat berguna untuk bahan referensi bagi kegiatan yang akan datang.
h. Formulir untuk pelaksanaan kegiatan administrasi yang selalu berulang dan sama,
sebaiknya untuk efisiensi dibuat formulirnya, misalnya:
Formulir peminjaman alat/perlengkapan.
Formulir laporan kekuatan.jumlah anggota.
Formulir permintaan ijin, dan sebagainya.
i. Pencatatan tentang pelaksanaan pelatihan (Program Kegiatan)
Berisikan sasaran setiap kegiatan yang dicapai oleh anggota yang merupakan bahan
evaluasi sejauh mana berbagai sasaran-sasaran kegiatan telah dicapai. Salah satu hal
yang menarik bagi anggota adalah bila mereka dapat mencapai sasaran, karena berarti
ada kemajuan pribadinya. Setiap satuan harus memiliki catatan tersebut untuk mengukur
keberhasilannya.
j. Buku Program
Buku tersebut sangat penting untuk merencanakan dan mengoperasikan program agar
dapat sukses, susunlah program secara detail, tulis dan catat. Hal tersebut berguna pula
untuk dipelajari guna pengembangan di masa depan.
k. Administrasi dana dan keuangan satuan.
Satuan diijinkan untuk mendapatkan dana dari gudep, Mabi, orangtua pesertadidik dan
sponsor lain melalui gudep untuk kepentingan operasional satuan. Dana tersebut dicatat
secara lengkap, kwitansi-kwaitansi dan tanda terima/pengeluaran uang harus tertib,
lengkap dan dapat di cek sewaktu-waktu bila diperlukan.
l. Buku catatan pribadi setiap pembina:
Untuk mengembangkan anggota/pesertadidik secara individu tidak cukup hanya dengan
mengandalkan ingatan untuk mengetahui kemajuan individu anggota tersebut. Oleh
karena itu, setiap pembina perlu memiliki buku catatan pribadi, dan perlu mencatat
informasi yang berkaitan dengan kemajuan yang dicapai.
M. Contoh Penomoran Surat : 01/ RP.DP/Mubal/ 2010
Cara penomoran Sangga Kerja : 01/ SK.RPDP/Mubal/2010
Cara Penomoran Sertifikat : 01/ S.RPDP/Mubal/2010
Cara Penomoran Piagam : 01/P. RPDP/Mubal/2010
N. Penggunaan Stempel
Stempel gugusdepan dibubuhkan pada tandatangan Pembina Stempel
satuan dibubuhkan pada tanda tangan pembina satuan Stempel sangga
kerja dibubuhkan pada tanda tangan sangga kerja.

II. Administrasi Keuangan


Untuk menjamin agar keuangan gudep terorganisasikan dengan baik, ketentuan dan
prosedur keuangan harus dilaksanakan secara ketat (disiplin).
Prosedurnya adalah:
Semua penerimaan/pendapatan dimasukkan dalam rekening bank segera (pada
kesempatan pertama).
Semua uang tersimpan dalam bank, hanya ada uang tunai pada kas kecil.
Semua dana melalui bank, pengambilan uang harus atas persetujuan Ketua Gudep yang
ditandatangani sedikitnya oleh 2 orang anggota Pembina Gudep yang telah ditentukan.
Tanda terima atau kwitansi harus dibuat rangkap 2 (dua), pada setiap
penerimaan/pengeluaran uang ditulis jumlah uangnya dan tanda terima atau kwitansi
pembayaran harus disimpan.
Setiap Satuan, Ketua Gudep dan Mabi, boleh mengelola sendiri uang di bank ( bank
account).
Untuk satuan diatur oleh Dewan Ambalan.
Ketua Gudep harus mengawasi dan memeriksa apakah ketentuan administrasi dan
prosedur dilaksanakan dengan baik dan benar.
Pemeriksaan
Setiap akhir tahun diperlukan adanya pemeriksaan keuangan meliputi semua
pengoperasian dana di gudep maupun satuan dan di audit oleh Badan Pemeriksa
Keuangan Gudep bila dianggap perlu dibantu auditor yang independen.
Usaha Dana (Fundrising)
Dalam usaha dana perlu ada penjelasan bahwa Gerakan Pramuka memerlukan dukungan
bantuan untuk pelaksanaan kegiatannya. Caranya dengan melakukan pendekatan kepada
orang yang akan diminta bantuan dana tersebut yang dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Usaha dana bukanlah suatu pelatihan untuk meminta-minta.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam usaha dana:
 Cari identifikasi sumber-sumber dana.
 Pastikan bahwa alasan untuk memerlukan dana tambahan cukup kuat. Ingat bahwa
orang merespon kebutuhan yang nyata. Kemukakan sejarah tentang keberhasilan
Gerakan Pramuka dan harus mampu menunjukkan bahwa dana yang dikumpulkan
akan sangat berguna untuk menambah peralatan dan melaksanakan kegiatan yang
lebih banyak, misalnya untuk mengikuti jambore, lomba tingkat, dan kegiatan-
kegiatan lain di tingkat kwartir.
 Pengumpulan dana
 Semua usaha dana harus dengan meminta, yang penting adalah siapa yang akan
meminta dan bagaimana cara yang baik untuk meminta, tergantung dengan siapa yang
akan dimintai.
 Ucapan terima kasih
 Proses yang terpenting pada usaha dana adalah ucapan terima kasih setelah menerima
dana dan menyampaikan informasi tentang penggunaannya.
 Laporan Keuangan bulanan
 Bendahara membuat laporan bulanan kepada Ketua Gudep pada setiap akhir bulan.
 Harus diingat bahwa uang yang dikelola oleh gudep haruslah uang yang jelas dan
halal.

Penghasilan dan Iuran


Penghasilan Gudep diperoleh dari:
 Iuran anggota yang besarnya ditentukan oleh Mugus.
 Bantuan Sekolah.
 Bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat.
 Lain-lain sumber yang tidak bertentangan dengan Perundang-
undangan Negara Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Pelaksanaan iuran :
Para Pramuka, Pembina Pramuka, dan anggota Mabigus wajib membayar iuran
bulanan kepada gudepnya, sesuai peraturan yang berlaku.
Gudep wajib membayar iuran bulan kepada Kwartirnya.

Penutup
Hal lain-lain yang belum tercantum dalam Petunjuk Administrasi dan Keuangan ini akan
diatur kemudian oleh Dewan Ambalan yang di pertanggung jawabkan pada Musyawarah

Ditetapkan di : Garut
Tanggal : 28 Mei 2010
Jam :

Pimpinan Sidang

(.....................................) (.....................................) (.....................................)


Komisi D
ADAT AMBALAN
GERAKAN PRAMUKA AMBALAN REKA PERSADA DEWI PERTIWI
GUDEP 27051 – 27052 PANGKALAN SMAN 15 PANDEGLANG TAHUN 2010

I. PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka sebagai wadah pembinaan generasi muda yang berupa membina dan
mengembangkan anggota agar menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas. Aplikasi dari
pembinaan dan pengembangan tersebut lebih dititik beratkan pada keseharian anggotanya
merupakan persaudaraan bakti, hidup yang saling membantu serta saling mengembangkan
cinta pramuka di ambalan ada hal – hal yang harus dipatuhi atau dilaksanakan dan
dilestarikan eksistensinya oleh anggota Ambalan itu sendiri, maka dari itu dipandang perlu
adanya suatu kebiasaan yang bernilai positif dan dapt dilaksanakan sebagai suatu kebiasaan
dari Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi.

II. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan disusunnya adata Ambalan ini adalah untuk memberikan aturan – aturan
yang menjadi khas dari Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi dan dapat terbiasa
mengamalkan dan menghayati suasana kehidupan yang kondusif.

III. Pengembangan Adat Ambalan


a. Adat Umum berlaku bagi anggota secara umum, disampaikan secara berantai dan
mengikat seluruh anggota Ambalan.
b. Yang berkewajiban mengawasi dan memelihara adat umum adalah pemangku adat.
c. Dalam pengembanan adat perlu diperhatikan :
1. Adat tidak boleh bertentangan dengan nilai – nilai agama.
2. adat tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang ada dalam Gerakan
Pramuka.
3. Adat tidak boleh mengarah pada timbulnya kelompok – kelompok eksklusif.
4. Adat harus mengandung nilai – nilai pendidikan.
5. Adat timbul dan berkembang atas aspirasi, cita, rasa dan karsa para anggota.
6. adat harus selaras dengan sistem nilai masyarakat.
7. jika terjadi pelanggaran adat umum, maka sangsi yang diberikan harus bersifat
mendidik.

IV. Perangkat Adat Ambalan


1. Nama
Nama Adat Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi yang ditetapkan dengan istilah Ambalan.
2. Amsal
Amsal Ambalan kita adalah Berbuat dengan Ikhlas tampa minta balas budi.
3. Sandi Ambalan
Sandi dibacakan ketika Upacara Pelantikan Dewan Ambalan atau kegiatan lain yang
diselenggarakan oleh Dewan Ambalandan dianggap perlu, adapun tata cara penggunaan
sandi ambalan adalah :
Putra : Pemangku adat berdiri sambil menundukan kepada tangan kanan memegang
Bambu Runcing dan diletakan di sebelah kiri.
Anggota : Menundukan kepala sambil memegang ujung stangan leher dengan tangan
kanan diletakan didada sebelah kanan.
Putri : Pemangku adat berdiri sambil menundukan kepala dengan memakai
selendang dipundak, kedua tangan bertautan dan letakan di pinggang
sebelah kiri.
Anggota : Berdiri sambil menundukan kepala lengan kedua tangan bertautan dan
diletakan dipinggul sebelah kiri.

Sandi Ambalan Kita :

Dengarlah kata – kata sandi ambalan kita :

Disanalah ia berdiri
Putra putri indonesia
sejati Tegak tubuhnya
Teguh imannya
Amal ibadah menghiasi hidupnya
Manusia yang selalu taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Yakin akan Keesaan dan Keagunngannya


Selalu mengsyukuri nilmat tuhan yang
dirasakanya Dengan melindungi alam dan
melestarikan lingkungan Ciptaan tuhan yang tidak
ada bandigannya.

Tegak, diam dan


tenang Wajahnya
cemerlang
Matanya memancarkan sinar kasih
sayang Yang menggurdi hati orang
Sikapnya yang ramah dan
sopan Ciri kesatria yang
tampan
Patriot indonesia yang dibanggakan.

Ketenangannya membuktikan
kemenangannya Kemenangan atas gejolak
jiwa
Yang bergelora selama menjadi pemuda.

Patuh akan putusan


musayawarah Bermufakat atas
berbagai pendapat Tugas
terlaksana tampa debat Karena
berpegang pada filsapat
Tanpa dukungan sahabat sesama
umat Tampa pramuka sebagai sodara
dekat Tiada banyak yang dapat ia
perbuat.

Menolong sesama dikerjakan dengan


ihklas Tidak mengharap fuji dan balas
Keberhasilan usaha berbuah senyuman puas.

Keberhasilan akibat kerajinan dan ketekunan


Ketangkasan dan keterampilan
Tabah, tangguh dan sabar
Bertekad baja, berhati sutera
Selalu gembira dalam suka dan duka.

Hemat menggunakan tenaga


Pikiran serta harta miliknya
Bekerja dengan cermat dan
tertata Bersahaja dalam
hidupnya.

Disiplin dan berai dalam


bertindak Atas keputusan
yang penuh bijak
Tuk mewujudkan kestiaan pada orang tua
Pemimpin, guru, bangsa, negara dan Agama.

Bertanggungjawab atas dirinya


Keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya
Berkata nyata
Tidak setangah
nyata Atau dapat
berarti dua
Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Jadi kebiasaan dalam menjaga harkat dan
martabatnya Sebagai insan tuhan yang setia
Dan warganegara Indonesia yang berpancasila.

Itulah cita – cita


ambalan Citra Gerakan
Pramuka

DARMA SAKTI....SATYA BHAKTI..


Itulah Cita – Cita Ambalan Kita.
4. Lambang
a. Lambang ditetapkan dalam tiga bentuk yaitu :
b. Badge terdiri dari dua bentuk
1. Badge Satuan
2. Badge Gabungan.
c. Untuk kegiatan satuan atau mewakili satuan menggunakan badhe satuan sedangkan
ketika kegiatan gudep tingkat Nasional atau Daerah menggunakan badge gabungan
dengan amsal ”Berbuat dengan Ikhlas tampa minta balas budi”
d. Penggunaan panji atau bendera Ambalan diletakan disebelah kiri bendera merah
putih pada waktu acara – acara pramuka didalam ruangan.
e. Penggunaan lencana dipakai ketika memakai pakaian bebas atau batik diletakan
didada sebelah kiri.
5. Pusaka Adat
a. Pusaka Adat ambalan Reka Persada berbentuk Banbu runcing dengan ukuran panjang
150 cm.
b. Pusaka adat ambalan Dewi Pertiwi adalah selendang warna Hijau dengan Panjang 2
M.
c. Pusaka adat digunakan ketika pembacaan sandi, pelantikan dewan, pelantikan
anggota dan kegiatan lainnya bila dianggap perlu.

V. Penerapan Adat Ambalan


1. Pergaulan antar anggota
Panggilan antar anggota adalah kakak dan penggilan antar satuan disesuaikan
dengan adat satuan masing – masing.
Setiap bertemu harus mengucapkan salam.
Pergaulan antar anggota dilakukan dengan sistem satuan terpisah tetapi pada saat
atau waktu tertentu diperkenankan untuk bersatu selama tidak melanggar norma.
2. Ketentuan menjadi anggota Ambalan. Telah
mengikuti pendidikan masa tamu.
Telah dilantik oleh pembina gudep menjadi anggota ambalan.
3. Upacara
 Pada waktu istirahat dalam acara resmi, disesuaikan dengan ketentuan umum
Gerakan Pramuka.
 Bila memungkinkan setiap pelantikan anggota, dewan dan purna anggota
disepakati menggunakan prosesi adat.
 Dalam membaca doa posisi tubuh ahrus tegak, kaki terbuka,kepala menunduk
tangan memegang tangan kiri.
4. Seluruh Atribut Ambalan tidak diperkenankan dipinjamkan ke orang lain kecuali
anggota pramuka.
5. Penghargaan diberikan kepada :
 Anggota aktif yang telah menyelesaikan studinya.
 Anggota atau orang yang telah berjasa mengharumkan nama baik.
 Bentuk mendali ditentukan kemudian.
 Anggota yang aktif setahun setelah dilantik menjadi bantara atau laksana berhak
mendapat bintang tahunan yang telah diputuskan oleh dewan kehormatan.
 Anggota atau orang yang berjasa berhak mendapat penghargaan dengan bentuk
sesuai kesepakatan.
6. Sangsi yang ditentukan oleh juru adat amsing – masing satuan.
Sangsi ringan berupa teguran atau nasihat untuk pelanggaran yang bersifat ringan
seperti makan sambil berdiri dan lain – lain.
Apabila dalam pertemuan ambalan lima kali berturut – turut tidak hadir tampa
alasan maka juru adat berhak memanggil dan memberikan hukuman atau sangsi,
Sangsi sedang berupa teguran agak keras berbentuk tulisan atau surat untuk
pelanggaran yang bersifat sedang seperti tidak mengikuti kegiatan tiga kali berturut
– turut.
Sangsi berat berupa penangguhan atau pencopotan hak anggotanya dari Gerakan
Pramuka di Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi.
7. Adat berpakaian
Pada saat sholat, makan, minum, dan masuk WC stangan leher dan pita leher
dimasukan kedalam baju.
Seragam pramuka yang dipakai disesuaikan dengan SK kwarnas.
Pakaian jilbab disesuaikan dengan hasil musyawara.

8. Penutup
Demikian uraian singkat adat ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi, berdasarkan hasil
sosialisasi adat dan ditinjau kembali dalam Musyawarah ambalan I.

Ditetapkan di : Garut
Tanggal : 28 Mei 2010
Jam :

Pimpinan Sidang

(.....................................) (.....................................) (.....................................)


KEPUTUSAN
MUSYAWARAH AMBALAN REKA PERSADA DEWI PERTIWI GUDEP 27051 – 27052
PANGKALAN SMA NEGERI 15 PANDEGLANG

Nomor : 01 / MUBAL I/ RPDP/

2010 TENTANG
AGENDA DAN TATA TERTIB
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,


MUBAL I Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052 :
Menimbang : 1. Bahwa agar Mubal I Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 –
27052, dapat terselenggara dengan baik dan dapat menghasilkan
keputusan yang efektif, strategis dan efisien, maka perlu adanya agenda
sidang.
2. Bahwa agar seluruh kegiatan Bahwa agar Mubal I Ambalan Reka
Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052 berlangsung dengan tertib ,
maka diperlukan adanya peraturan yang mengatur tata tertib
persidangan.
3. Bahwa untuk itu perlu dituangkan dalam Surat Keputusan Mubal I
Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052,
Mengingat : 1 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3 PP No. 80 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan
Pramuka Penegak dan Pandega.
4 Program Kerja Dewan Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep
27051 – 27052
Memperhatikan : 1. Keputusan MUBAL I tentang Pernyataan Kuorum.
2. Usulan yang berkembang dalam persidangan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Mengesahkan Agenda dan Tata Tertib MUBAL I Ambalan Reka Persada
Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya
MUBAL I Tahun 2010.

Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010

PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN


Anggota Ketua Sekretaris

(.......................................) (.......................................) (.......................................)


KEPUTUSAN
MUSYAWARAH AMBALAN REKA PERSADA DEWI PERTIWI GUDEP 27051 – 27052
PANGKALAN SMA NEGERI 15 PANDEGLANG

Nomor : 02 / MUBAL I/ RPDP/

2010 TENTANG
PERNYATAAN KUORUM
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,


MUBAL I Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052 :
Menimbang : 1. Bahwa agar Mubal I Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi
Gudep 27051 – 27052, dapat terselenggara dengan baik dan dapat
menghasilkan keputusan yang efektif, strategis dan efisien, maka perlu
adanya agenda sidang.
2. Bahwa Mubal I Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep
27051 – 27052 dianggap sah, maka diperlukan adanya Pernyataan
Kuorum.
3. Bahwa untuk itu perlu dituangkan dalam Surat Keputusan
Mubal I Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052,
Mengingat : 1 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3 PP No. 80 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan
Pramuka Penegak dan Pandega.
4 Program Kerja Dewan Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep
27051 – 27052
Memperhatikan : 1 Keputusan MUBAL I tentang Pernyataan Kuorum.
2 Usulan yang berkembang dalam persidangan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Telah terpenuhinya jumlah peserta MUBAL I Ambalan Reka Persada
Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya
MUBAL I Tahun 2010.

Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010

PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN


Anggota Ketua Sekretaris

(.......................................) (.......................................) (.......................................)


KEPUTUSAN
MUSYAWARAH AMBALAN REKA PERSADA DEWI PERTIWI GUDEP 27051 – 27052
PANGKALAN SMA NEGERI 15 PANDEGLANG

Nomor : 03 / MUBAL I/ RPDP/

2010 TENTANG
PRESIDIUM
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,


MUBAL I Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052 :
Menimbang : 1. Bahwa agar Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi
Pertiwi Gudep 27051 – 27052 dapat berjalan terarah, maka perlu
ditunjuk Pimpinan Sidang yang selanjutnya disebut Presidium yang
diberi tugas untuk mengatur dan memimpin jalannya persidangan.
2. Bahwa untuk itu perlu dituangkan dalam surat keputusan
Mubal I tahun 2010 tentang Presidium Musyawarah Ambalan Tahun
2010.
Mengingat : 1 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3 PP No. 80 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan
Pramuka Penegak dan Pandega
4 Program Kerja Dewan Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep
27051 – 27052
Memperhatikan : 1. Keputusan MUBAL I tentang Pernyataan Kuorum.
2. Keputusan MUBAL I tentang Agenda dan tata tertib persidangan
3. Usulan yang berkembang dalam persidangan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Personil dengan nama – nama sebagai berikut :
1.
2.
3.
Sebagai presidium Musyawarah Ambalan I Tahun 2010.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya
MUBAL I Tahun 2010.

Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010

PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN


Anggota Ketua Sekretaris
(.......................................) (.......................................) (.......................................)

KEPUTUSAN
MUSYAWARAH AMBALAN REKA PERSADA DEWI PERTIWI GUDEP 27051 – 27052
PANGKALAN SMA NEGERI 15 PANDEGLANG

Nomor : 04 / MUBAL I/ RPDP/

2010 TENTANG
LAPORAN PERTANGUNGGUNG JAWABAN
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,


MUBAL I Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052 :
Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka mengetahui hasil kerja Ambalan dipandang
perlu Laporan Pertanggungjawaban dalam Musyawarah Ambalan
Tahun 2010.
2. Bahwa untuk itu perlu dituangkan dalam surat keputusan Mubal I
Tahun 2010 tentang pengesahan Laporan Pertanggung Jawaban Masa
Bakti 2009/2010.
Mengingat : 1 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3 PP No. 80 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan
Pramuka Penegak dan Pandega
4 Program Kerja Dewan Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep
27051 – 27052
Memperhatikan : 1 Keputusan MUBAL I tentang Pernyataan Kuorum.
2 Keputusan MUBAL I tentang Agenda dan tata
tertib persidangan
3 Keputusan MUBAL I tentang Presidium Sidang
4 Usulan yang berkembang dalam persidangan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Mengesahkan laporan pertanggung Jawaban tugas pokok Dewan Ambalan
Reka Persada Dewi Pertiwi Masa Bakti 2009/2010, dan selanjutnya
kepengurusan Masa Bakti yang bersangkutan dinyatakan Demisioner.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya MUBAL I
Tahun 2010.

Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010

PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN


Anggota Ketua Sekretaris
(.......................................) (.......................................) (.......................................)

KEPUTUSAN
MUSYAWARAH AMBALAN REKA PERSADA DEWI PERTIWI GUDEP 27051 – 27052
PANGKALAN SMA NEGERI 15 PANDEGLANG

Nomor : 05 / MUBAL I/ RPDP/

2010 TENTANG
SIDANG KOMISI
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,


MUBAL I Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052 :
Menimbang : 1. Bahwa agar pembahasan materi – materi Mubal I tahun
2010 dapat berjalan terarah, maka perlu dibentuk komisi – komisi.
2. Bahwa untuk itu perlu dituangkan dalam Surat Keputusan
Mubal I tahun 2010 tentang pembagian Sidang Komisi Mubal I Tahun
2010.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3. PP No. 80 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan
Pramuka Penegak dan Pandega
4. Program Kerja Dewan Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep
27051 – 27052
Memperhatikan : 1. Keputusan MUBAL I tentang Pernyataan Kuorum.
2. Keputusan MUBAL I tentang Agenda dan tata tertib persidangan
3. Keputusan MUBAL I tentang Presidium Sidang
4. Usulan yang berkembang dalam persidangan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Mengesahkan pembagian komisi berdasarkan kriteria yang sudah
disepakati.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya
MUBAL I Tahun 2010.

Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010

PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN


Anggota Ketua Sekretaris

(.......................................) (.......................................) (.......................................)


KEPUTUSAN
MUSYAWARAH AMBALAN REKA PERSADA DEWI PERTIWI GUDEP 27051 – 27052
PANGKALAN SMA NEGERI 15 PANDEGLANG

Nomor : 06 / MUBAL I/ RPDP/

2010 TENTANG
HASIL SIDANG KOMISI
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,


MUBAL I Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052 :
Menimbang : 1. Bahwa agar pembahasan materi – materi Mubal I tahun 2010 dapat
disepakati, maka perlu disahkannya hasil sidang komisi.
2. Bahwa untuk itu perlu dituangkan dalam Surat Keputusan Mubal I
tahun 2010 tentang Pengesahan hasil Sidang Komisi Mubal I Tahun
2010.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3. PP No. 80 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan
Pramuka Penegak dan Pandega
4. Program Kerja Dewan Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep
27051 – 27052
Memperhatikan : 1. Keputusan MUBAL I tentang Pernyataan Kuorum.
2. Keputusan MUBAL I tentang Agenda dan tata tertib persidangan
3. Keputusan MUBAL I tentang Presidium Sidang
4. Usulan yang berkembang dalam persidangan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Mengesahkan Hasil Sidang :
Komisi A tentang Peraturan Dasar
Komisi B tentang Pola Pembinaan
Komisi C tentang Administrasi dan Keuangan
Komisi D tentang Adat Ambalan.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya
MUBAL I Tahun 2010.

Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010

PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN


Anggota Ketua Sekretaris
(.......................................) (.......................................) (.......................................)

Anda mungkin juga menyukai