158
SMK Negeri 7 Baleendah
AGENDA ACARA
MUSYAWARAH
AMBALAN
No Waktu Kegiatan
1 07.00 – 08.00 WIB Chek In Peserta
2 08.00 – 09.00 WIB Upacara Pembukaan
3 09.00 – 10.00 WIB Sidang Pendahuluan
1. Pengesahan Agenda Sidang
2. Pengesahan Kuorum
3. Pengesahan Tata Tertib
4. Pengesahan Presidium
4 10.00 – 10.30 WIB Copy Break
5 10.30 – 11.00 WIB Sidang Pleno I
1. Laporan Pertanggung Jawaban
2. Pandangan Umum
3. Pengesahan Laporan Pertanggung Jawaban
4. Pernyataan Demisioner
6 11.00 – 13.00 WIB Istirahat
7 13.00 – 14.30 WIB Sidang Pleno II
1. Sidang Komisi
Komisi A tentang Peraturan Dasar
Komisi B tentang Pola Pembinaan
Komisi C tentang Petunjuk Administrasi dan Keuangan
Komisi D tentang Adat Ambalan
2. Laporan Sidang Komisi
3. Laporan dan Pengesahan Hasil Sidang Komisi
8 14.30 – 15.00 WIB Sidang Pleno III
1. Pembahasan Kriteria Calon
2. Pengesahan Kriteria Calon
9 15.00 – 15.45 WIB Istirahat
10 15.45 – 17.00 WIB Sidang Pleno IV
1. Pemilihan Pradana
2. Pengesahan Pradana Terpilih.
3. Pengesahan Hasil – Hasil Musyawarah.
11 17.00 – 17.30 WIB Penutup
TATA TERTIB
MUSYAWARAH AMBALAN
RAA WIRANATA KUSUMAH – RD. DEWI SARTIKA
Pendahuluan
Musyawarah merupakan forum kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan dan
mengambil keputusan bersama, di forum inilah ditentukan masa depan sebuah organisasi
atau bentuk sebuah kegiatan. Maka, pengambilan keputusan yang dalam hal ini adalah
peserta musyawarah harus benar – benar berfikir secara jernih seoptimal mungkin dengan
penuh pertimbangan, jangan asal menghasilkan sebuah keputusan sehingga akhirnya
membuahkan sebuah penyesalan bahkan saling lempar kesalahan. Karenanya dalam sebuah
musyawarah sebagai forum pengambilan keputusan diperlukan sebuah kondisi yang
kondusif, maka perlu disusun sebuah tata tertib untuk menciptakan suasana kondusif
tersebut.
BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT, KEDUDUKAN, DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 1
Nama
Forum ini dinamakan Musyawarah Ambalan Arjuna-Srikandi Gudep........................., selanjutnya
disingkat MUBAL I Tahun 2010.
Pasal 2
Waktu
Mubal ini dilaksanakan pada Hari Jum’at,..................2010
Pasal 3
Tempat
Mubal ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Pameungpeuk
Pasal 4
Kedudukan
Mubal ini berkedudukan sebagai Musyawarah Tertinggi Dewan Ambalan Arjuna_Srikandi
Gudep ....... – ......
BAB II
DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 5
Dasar
1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3. PP No. 80 Tahun 1988 tentang pola pembinaan pramuka Penegak dan Pandega
4. Keputusan Dirjen DEPDIKBUD No. 047/ DJ/Kep/ 1981 tentang kerjasama pendidikan
kepramukaan di Sekolah.
5. Program kerja Dewan Ambalan.
Pasal 6
Tujuan
Menghasilkan rumusan rancangan kebijakan dan sasaran masa bakti 2010 – 2011.
Pasal 7
Fungsi
1. Forum untuk menghasilkan rumusan, rancangan, sasaran dan kebijakan Dewan Ambalan
Arjuna Srikandi 2010 – 2011
2. Memilih Pradana Dewan AmbalanArjuna Srikandii 2010 – 2011.
BAB III PELAKSANAAN
MUSYAWARAH
Pasal 8
Peserta Musyawarah
1. Musyawarah Ambalan I dihadiri oleh
a. Peserta
b. Penasehat
c. Peninjau
2. Peserta adalah anggota Ambalan Arjuna Srikandi.
3. Penasehat adalah Unsur Mabigus dan Pembina gudep.
4. Peninjau adalah para tamu undangan yang menghadiri musyawarah.
Pasal 9
Quorum
1. Musyawarah Ambalan ini dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang – kurangnya
setengah lebih satu dari jumlah anggota Dewan Ambalan.
2. Jika ketentuan pada poin satu tidak tercapai maka Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi
Periwi ditangguhkan selama 5 menit untuk disepakati selanjutnya.
Pasal 10
Cara Pengambilan Keputusan
1. Keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat
2. Apabila ketentuan pada poin satu tidak tercapai, maka keputusan dapat diambil dengan cara
pemungutan suara terbanyak
3. Apabila ketentuan poin dua tidak tercapai maka keputusan diserahkan pada presidium
sidang dengan memperhatikan aspirasi peserta.
4. pemungutan suara dapat dilakukan secara lisan atau tulisan tergantung kebutuhan.
Pasal 11
Hak dan Kewajiban
1. Peserta sidang yang hadir mempunyai hak suara dan hak bicara
2. Setiap peserta sidang mempunyai satu hak suara.
3. Semua peserta tidak dibenarkan mewakilkan suaranya pada orang lain.
4. Semua peserta boleh bicara setelah mendapat izin dari presidium sidang.
5. Semua peserta sidang hanya boleh keluar setelah mendapat izin dari presidium sidang.
6. Setiap peserta sidang mendapat perlakuan yang sama dari presidium sidang.
7. Peninjau dan undangan hanya mempunyai hak bicara apabila diizinkan oleh presidium
sidang.
8. Peserta sidang berkewajiban menjaga keamanan dan ketertiban serta mentaati peraturan
musyawarah.
BAB VI
PERSIDANGAN
Pasal 12
Jenis Sidang
a. Sidang Pleno I, II, III, dan IV
b. Sidang Komisi terdiri dari :
1. Komisi A : Peraturan Dasar
2. Komisi B : Pola Pembinaan
3. Komisi C : Administrasi dan Peraturan Keuangan
4. Komisi D : Adat Ambalan.
c. Sidang pleno dihadiri oleh seluruh peserta musyawarah.
d. Sidang Komisi adalah sidang yang diikuti oleh peserta yang telah ditentukan oleh
presidium sidang.
Pasal 13
Ketentuan Persidangan
1. Persidangan digunakan untuk membicarakan hal – hal yang penting dalam musyawarah
Ambalan Arjuna Srikandi.
2. Dalam setiap pandangan umum, dibuka sejumlah termin berdasarkan kesepakatan
peserta dan presidium sidang.
3. Sidang komisi membicarakan atau membahas materi sidangnya masing – masing
kemudian diputuskan dalam sidang pleno berikutnya.
Pasal 14
Pimpinan Sidang
1. Mubal I ini di pimpin oleh presidium sidang sebanyak 3 orang.
2. Sidang pleno satu dipimpin oleh pimpinan sidang sementara yang telah ditentukan
Pembina Gudep.
3. Pimpinan sidang dipilih oleh peserta musyawarah
4. Semua peserta musyawarah berhak dipilih menjadi presidium sidang.
5. presidium sidang berhak dan berkewajiban memimpin dan mengatur jalannya
persidangan dengan tidak menyimpang dari tata tertib persidangan.
6. presidium sidang diperbolehkan menolak usul – usul peserta musyawarah apabila
menyimpang atau tidak sesuai dengan masalah yang dibicarakan.
7. presidium sidang wajib mengesahkan maslah yang dibahas jika telah disepakati.
8. presidium sidang berhak memberi sanksi atau peringatan pada peserta sidang yang
mengganggu jalannya persidangan.
9. Sidang komisi dipimpin oleh pimpinan sidang komisi yang dipilih oleh anggota komisi yang
terdiri atas ketua dan sekretaris.
10. Pimpinan sidang komisi diwajibkan mengatur jalannya sidang komisi dengan tidak
menyimpang dari peraturan dan ketentuan yang telah disahkan dalam sidang sebelumnya.
Pasal 15
Cara Pemilihan Pradana
1. Pemilihan Pradana untuk masa Bakti 2010 – 2011 dilakukan secara langsung oleh
peserta musyawarah.
2. Pradana dipilih dari Ambalan sesuai dengan kriteria yang telah disepakati oleh peserta
musyawarah.
3. Pemilihan Pradana terdiri dari 3 tahap yaitu :
1. Pencalonan
2. Pemilihan
3. Pengesahan Calon terpilih.
4. Sebelum peserta dipilih menjadi Pradana, calon berkewajiban menyampaikan visi dan
misinya didepan peserta musyawarah.
BAB VII
LAIN – LAIN
Pasal 16
Hal – hal yang belum ditetapkan dalam tata tertib ini akan diatur dan ditentukan kemudian
jika dianggap perlu.
Ditetapkan di : Garut
Tanggal :
Jam :
Pendahuluan
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
Ambalan Arjuna Srikandi
Pasal 2
Waktu
Ambalan ini didirikan pada tanggal 28 Oktober 1988 dan hari ulang tahun Ambalan
adalah tanggal 28 Oktober.
Pasal 3
Tempat
Ambalan Arjuna-Srikandi berpangkalan di SMA Negeri 5 Garut Jln. Cikopo Pameungpeuk
– Garut.
BAB II
DASAR HUKUM, SIFAT DAN TUJUAN
Pasal 4
Dasar Hukum
1. Pancasila
2. Undang – Undang Dasar 1945
3. Kepres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka
4. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
5. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
6. Peraturan Penyelenggaraan No. 80 Tahun 1988 tentang Pola Pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega.
7. Keputusan Dirjen dikti Depdikbud dan Kwarnas No. 047/DJ/KEP/1981 tentang
kerjasama pendidikan dan pembangunan kepramukaan di gugusdepan.
Pasal 5
Sifat
1. Gerakan Pramuka Ambalan Arjuna Srikandi merupakan organisasi yang membantu
pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembinaan dibidang pendidikan
khususnya pendidikan kepramukaan bagi pemuda dan anak – anak indonesia.
2. Gerakan Pramuka Ambalan Arjuna Srikandi membina watak dan kepribadian guna
menjadi manusia yang tangguh yang siap menghadapi tantangan Zaman.
Pasal 6
Tujuan
1. Turut memajukan perkembangan pendidikan kepramukaan
2. Ikut mengembangkan pembinaan serta pendidikan dibidang keagamaan,
keorganisasian, kemasyarakatan dan keterampilan.
3. Memperkokoh persaudaraan kekeluargaan dan kebersamaan dalam organisasi.
BAB III
MUSYAWARAH DAN ANGGOTA
Pasal 7
Musyawarah
1 Kekuatan tertinggi pada Musyawarah Ambalan yang dilakukan minimal satu tahun sekali
2 Musyawarah Luar Biasa dilakukan apabila ada hal – hal yang mendesak dan dianggap
perlu, atas prakarsa dan usul tiga perdua dewan ambalan yang ada dengan persetujuan
pembina.
Pasal 8
1. Anggota Penegak adalah yang telah syah dilantik sebagai anggota.
2. Anggota Penegak adalah orang yang telah dilantik disatuannya masing – masing.
3. Anggota Purna adalah anggota yang telah :
a. Menikah
b. Usia 20 Tahun
c. Keluar secara hormat.
BAB IV
DEWAN
Pasal 9
Dewan
Dewan Ambalan Arjuna Srikandi adalah anggota Gudep yang telah ditetapkan
berdasarkan musyawarah disatuan masing – masing sesuai dengan pola pembinaan
penegak.
Pasal 10
Komposisi Pengurus
1. Dewan Ambalan terdiri dari Pradana, Krani, Juru Uang dan Pemangku Adat.
2. Bila dianggap perlu dapat membentuk bidang sesuai dengan minat dan kebutuhan
anggota
Pasal 11
Dewan Kehormatan
1. Anggota Dewan Kehormatan terdiri dari, Pembina Satuan, Dewan Ambalan dan yang
ditunjuk oleh dewan ambalan apabila dibutuhkan.
2. Dewan Kehormatan bertugas :
a. Menilai sikap prilaku dan juga untuk mendapakan tanda penghargaan.
b. Menilai sikap dan prilaku anggota yang melanggar kode kehormatan dan
merugikan nama baik Gerakan Pramuka.
c. Dewan Kehormatan dapat membentuk Tim Waslitev yang bertugas melakukan
Pengawasan dan Evaluasi.
Pasal 12
Sangga Kerja
BAB V
BENTUK HUBUNGAN
Pasal 13
Bentuk Hubungan
1. Koordinatif antar Dewan dan Sangga Kerja
2. Koordinatif, konsultatif, dan informatif dengan Kwartir c.q Dewan Kerja.
3. Koordinatif dan informatif dengan gudep.
BAB VI
ATRIBUT
Pasal 14
Lambang
Lambang Ambalan Arjuna Srikandi berbentuk
Prisai.........................................................................................
Pasal 15
Panji
Jelas terdapat dalam Logo Gerakan Pramuka Ambalan Arjuan Srikandi.
Pasal 16
Tanda Jabatan
1. Tanda Jabatan Dewan Ambalan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan.
2. Tanda Jabatan dan tanda pengenal Gerakan Pramuka serta aturan dasar Gerakan
Pramuka untuk Penegak.
Pasal 17
Motto
Berbuat dengan Ikhlas tanpa minta balas budi
...................................................................................
...................................................................................................
BAB VII
ADAT AMBALAN
Pasal 18
Adat Ambalan
1. Adat Ambalan Arjuna Srikandi adalah ketentuan – ketentuan dan kebiasaan yang
harus dipatuhi oleh seluruh anggota.
2. Adat Ambalan Arjuna Srikandi terlampir di Komisi D.
BAB VIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 19
Keuangan
Mengenai Keuangan akan dibahas di Komisi C
BAB IX
PENUTUP
Pasal 20
Perubahan Aturan
Peraturan ini dapat diubah hanya pada musyawarah ambalan.
Pasal 21
Lain – Lain
Hal – hal lain yang belum ditentukan dalam aturan ini diatur kemudian oleh Dewan
Ambalan yang di pertanggung jawabkan pada Musyawarah.
Pasal 22
Penutup
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Garut
Tanggal : 28 Mei 2010
Jam :
Pimpinan Sidang
POLA PEMBINAAN
GERAKAN PRAMUKA AMBALAN RAA. WIRANATA KUSUMAH-RADEN DEWI
SARTIKA GUGUS DEPAN 11.157 – 11.158 PANGKALAN SMKN 7 BALEENDAH
TAHUN 2023
PENDAHULUAN
1. Untuk menyongsong era globalisasi dalam rangka meningkatkan kwalitas peserta didik
dan pengembangan Gudep Kwartir Nasional telah menyusun rencana startegi gerakan
pramuka dalam panca karsa utama.
2. Didalam prioritas peserta didik dipusatkan pada peningkatan kualitas dan
pengembangan Gudep.
3. Gugusdepan yang berpangkalan di Sekolah Menengah Atas sebagai persamaan kader
pramuka yang dinilai memiliki karakteristik tersendiri terutama dalam kepribadian dan
pola pikirnya lebih kritis, oftimis dan idealis.
4. Maka dengan tidak mengurangi nilai manfaat aturan yang da tentang pola pembinaan
serta aturan yang lainnya. Maka kesemuanya itu perlu dilengkapi dengan tafsiran dan
pemahaman ulang yang lebih dalam upaya perealisasian Gudep.
5. Oleh karena adanya suatu sistem yang mengatur pola pembinaan pramuka penegak yang
berpangkalan di SMA tidak dinafikan kehadirannya. Termasuk pola pembinaan Ambalan
RAA. Wiranata Kusumah-Raden Dewi Sartika.
DASAR HUKUM
1. PANCASILA
2. Undang – Undang Dasar 1945
3. Kepres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka
4. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
5. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
6. Peraturan Penyelenggaraan No. 80 Tahun 1988 tentang Pola Pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega.
7. Keputusan Dirjen dikti Depdikbud dan Kwarnas No. 047/DJ/KEP/1981 tentang
kerjasama pendidikan dan pembangunan kepramukaan di gugusdepan.
LANDASAN
1. Landasan ideal : Pancasila.
2. Landasan konstitusional : Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
3. Landasan mental, moral dan normatif : Kode Kehormatan Pramuka yaitu Trisatya sebagai
janji Pramuka, dan Dasadarma sebagai ketentuan moral, serta etika, tata nilai, dan adat
istiadat yangluhur, yang hidup dalam masyarakat sebagai norma.
4. Landasan Struktural
a. Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
c. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
5. Landasan Operasional
a. Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila.
b. Ketetapan MPR RI tentang Garis-garis Besar Haluan Negara.
c. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 0323/U/1978 tentang
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.
d. Ketentuan-ketentuan Gerakan Pramuka yang berkaitan dengan Pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega.
e. Landasan Konsepsional
f. Hakekat Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal. Tujuan
Gerakan Pramuka seperti yang tercantum di dalam Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka.
g. Asas pendidikan dan nilai kebudayaan nasional. Asas Pembangunan
Nasional.
6. Landasan Historis
a. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
b. Sejarah perkembangan Gerakan Pramuka.
TUJUAN
PENGORGANISASIAN
1. Ambalan
a. Ambalan beranggotakan warga Ambalan yang terdiri atas : Penegak,
Calon Penegak dan Tamu Ambalan.
b. Untuk menggerakkan Ambalan dibentuk Dewan Ambalan
c. Dewan Ambalan terdiri atas semua Pramuka Penegak yang sedikitnya sudah dilantik
sebagai Penegak Bantara.
2. Dewan Ambalan dipimpin oleh :
a. Seorang Pradana
b. Seorang Kerani Seorang Bendahara
c. Seorang Pemangku Adat
3. Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan program berdasarkan
Keputusan Musyawarah Penegak.
4. Apabila diperlukan, Ambalan dapat membentuk Sangga. Dalam melaksanakan tugas,
Dewan Ambalan dapat membentuk Sangga Kerja.
5. Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk
Dewan Kehormatan yang terdiri atas Pradana, Pemangku Adat, serta Pembina sebagai
Penasehat.
6. Musyawarah Penegak dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri oleh
seluruh anggota Ambalan dengan acara:
a. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
b. Merencanakan kegiatan Ambalan yang akan datang.
c. Membicarakan Adat Istiadat Ambalan.
d. Memilih Pengurus Dewan Ambalan masa bakti berikutnya.
1. Tamu Penegak
a. Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena usianya
dipindahkan dari Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang
berusia 16 tahun sampai dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota
Gerakan Pramuka.
b. Lamanya menjadi Tamu Penegak paling lama 3 (tiga) bulan.
c. Selama menjadi Tamu Penegak diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan
adat-istiadat yang berlaku di Ambalan tersebut.
d. Bagi anggota Ambalan lainnya diberi kesempatan untuk mengenal dan menilai Tamu
Penegak tersebut.
2. Calon Penegak
a. Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela menyatakan diri sanggup
mentaati peraturan dan Adat Ambalan dan diterima oleh semua anggota Ambalan
untuk menjadi anggota Ambalan tersebut.
b. Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.
c. Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon Penegak dilaksanakan dengan
upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota
Ambalan tersebut.
d. Calon harus mawas diri dan menghargai orang lain serta menyadari hak dan
kewajibannya, antara lain :
1) Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah.
2) Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan dan musyawarah. Harus
mengikuti acara Ambalan yang bersangkutan.
3) Berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat Penegak Bantara. Berkewajiban
ikut menjaga dan mengembangkan nama baik Ambalannya.
3. Setiap Calon Penegak dibina oleh dua orang Penegak Bantara/Laksana dari Ambalan
yang bersangkutan.
PENEGAK BANTARA
1. Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Bantara
dan mentaati Adat Ambalan.
2. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan dengan upacara
pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan janji Trisatya dengan sukarela dan berhak
memakai tanda pengenal untuk Penegak Bantara.
3. Selama menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan latihan membaktikan diri kepada
masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat.
4. Seorang Penegak Bantara wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatan lainnya untuk :
Menyelesaikan SKU bagi Penegak Laksana sehingga dapat dilantik sebagaiPenegak
Laksana.
a. Menempuh Syarat Kecakapan Khusus sesuai dengan kesenangan dan bakatnya
sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus.
b. Mengembangkan bakat dan minatnya dalam Satuan Karya serta menyebarkan tugas
pokok Sakanya itu sesuai dengan kemampuannya.
c. Mencari kesempatan untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir sehingga
dapat membantu menyelenggarakan kegiatan di Perindukan Siaga atau Pasukan
Penggalang.
d. Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan
kemampuan dan kesempatan yang ada padanya.
PENEGAK LAKSANA
1. Penegak Laksana adalah Penegak Bantara yang telah memenuhi SKU bagi Penegak
Laksana dan mentaati Adat Ambalan.
2. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilaksanakan dengan
upacara kenaikan dengan mengucapkan ulang janji Trisatya dengan sukarela dan berhak
memakai tanda pengenal untuk Penegak Laksana.
3. Selama menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk
Gerakan Pramuka dan masyarakat.
4. Seorang Penegak Laksana wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatannya bahkan
dikembangan terus untuk :
a. Menambah jumlah/bobot dalam menempuh Syarat Kecakapan Khusus sehingga
mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus yang lebih tinggi.
b. Memperdalam dan memperluas keikut sertaanya di dalam Satuan Karya.
Mengikuti kursus yang diselenggarakan Gerakan Pramuka.
c. Memberikan kesempatan untuk membaktikan dirinya dengan membantu
menyelenggarakan latihan atau kegiatan untuk Perindukan Siaga atau Pasukan
Penggalang.
d. Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan
kemampuan dan kesempatan yang ada padanya.
MATERI KEGIATAN
1. Ruang lingkup materi kegiatan Pramuka Penegak meliputi seluruh segi kehidupan
manusia yang baik.
2. Semua kegiatan Pramuka Penegak merupakan percobaan dan latihan menerapkan hasil
studinya tentang manajemen, terutama mengenai pengembangan kepemimpinannya
dalam bentuk secara praktis.
3. Semua kegiatan bagi Pramuka Penegak merupakan percobaan dan latihan menerapkan
hasil studinya tentang manajemen, terutama mengenai amal dan pengembangan
kepemimpinannya secara praktis didalam membina anak didik.
4. Materi kegiatan yang dilaksanakan mempunyai dua tujuan yang berkaitan yaitu :
a. ke dalam : merupakan pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka sesuai
dengan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
b. Ke luar : sebagai bakti kepada masyarakat dalam rangka pembangunan nasional,
khususnya pembinaan generasi muda.
5. Materi-materi kegiatan meliputi antara lain :
a. Mental
b. spiritual
c. Patriotisme (cinta tanah air)
d. Idealisme
e. Sosial
f. Kewarganegaraan
g. Seni budaya Cinta
h. alam
i. Keterampilan
j. Ketangkasan
k. Penanggulangan keadaan darurat
l. Kependudukan dan transmigrasi
m. Lingkungan hidup dan kelestarian alam
n. Koperasi dan Tabungan Nasional
o. Pertanian (dalam arti luas) Pertukangan
p. dan kerajinan
q. Kebaharian
r. Kedirgantaraan
s. Keamanan dan ketertiban masyarakat Perayaan
dan peringatan hari-hari bersejarah
t. Kampanye penerangan, sensor film, palang merah, pemberantasan buta huruf dan
pendidikan kesejahteraan keluarga.
PENDEKATAN
Untuk mempermudah mengatasi berbagai masalah, perlu adanya pendekatan melalui
berbagai cara, antara lain :
1. Diskusi
a. Diskusi Panel, denganmelibatkan unsur orang dewasa dan ahli yang memiliki
latar belaksang pengetahuan mengenai hal-hal yang didiskusikan.
b. Seminar dengan melibatkan unsur orang dewasa dan ahli di bidang yang
diseminarkan, untuk memperoleh kemungkinan pemecahan.
c. Lokakarya, dengan melibatkan orang yang berpengalaman di bidang yang
dibahas, untuk memperoleh cara pemecahan yang tepat dan praktis.
2. Pemberian Petunjuk
Pemberian petunjuk untuk mengatasi masalah, misalnya :
a. Petunjuk Penyelenggaraan
b. Petunjuk Pelaksanaan
c. Petunjuk Teknis
d. Buku Petunjuk, dan lain-lainnya.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data
mengenai :
a. Dokumentasi Hasil
b. penelitian Hasil
c. pengamatan
d. Hasil wawancara,
e. dan lain-lainnya.
4. Pendidikan
Mengikut sertakan Pramuka Penegak dan Pandega pada berbagai kegiatan pendidikan
seperti :
a. Gladian Pimpinan Satuan Pramuka Penegak dan
Pandega Latihan Pengembangan Kepemimpinan
b. Kursus Pembina
c. Pramuka Kursus
d. Keterampilan
e. Pendidikan lain di luar Gerakan Pramuka.
5. Penyusunan Rencana
a. Mengatasi masalah dengan memasukkannya dalam perencanaan, antara
lain : Rencana Kerja untuk satu masa bakti
b. Program Kerja untuk satu tahun anggaran
c. Program Darurat untuk pemecahan masalah yang harus segera
dilaksanakan dalam waktu yang singkat, dan berbentuk intensifikasi
pelaksanaan program.
PENUTUP
Hal lain-lain yang belum tercantum dalam Penjabaran pola pembinaan ini akan diatur
kemudian oleh Dewan Ambalan yang di pertanggung jawabkan pada Musyawarah.
Ditetapkan di : Baleendah
Tanggal : 10 Maret 2023
Jam :
Pimpinan Sidang
I. Pendahuluan
Gudep sebagai pusat gerak dan wadah pembinaan pramuka perlu adanya dukungan
administrasi secara tertib namun sederhana.
Administrasi Gudep
Agar pelaksanaan administrasi dapat teratur, tertib dan berkesinambungan diperlukan
buku-buku catatan sebagai berikut:
a. Buku catatan pribadi pesertadidik
Buku tersebut dipegang oleh Ketua Gudep dan harus selalu dimutahirkan. Buku
catatan pribadi berisi:
Nama Lengkap, nama kecil/nama panggilan.
Tempat dan tanggal lahir.
Agama.
Tanggal masuk mejadi anggota Gerakan Pramuka. Sifat
baik yang perlu dikembangkan.
Sifat kurang baik yang perlu dikurangi/dihilangkan.
Kepemimpinan yang pernah dialami/diikuti.
Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi pesertadidik (sebutkan peristiwa penting,
tanggal dan tempatnya, misalnya: dilantik menjadi Siaga, Siaga Mula, Bantu, Tata,
Garuda, naik Golongan Penegak, dilantik menjadi Penegak Bantara, Laksana, Garuda
dan seterusnya).
Observasi terhadap pribadi anggota (kecerdasan, gotong royong, disiplin,
kegembiraan, suka menolong/membantu, loyalitas, kejujuran, inisiatif,
kepribadian/mentalitas, kreatifitas, pengabdian dan sebagainya).
Kegiatan kepramukaan atau kegiatan lain yang pernah diikuti
Penyakit/ganggunan kesehatan yang pernah dan atau diderita Mutasi
anggota, dan sebagainya.
b. Buku registrasi pesertadidik berisi:
Nama Lengkap, jenis kelamin (putra/putri).
Tempat dan tanggal lahir.
Agama.
Nama Orang tua/Wali.
Pekerjaan Orang tua/Wali.
Alamat rumah.
Anak ke….., dari jumlah saudara putra/putri … orang.
Golongan darah.
Sekolah.
Bakat dan hobby.
Hal-hal yang perlu diperhatikan (kebiasaan, kesehatan, bahasa yang dikuasai dan lain-
lain).
Pengalaman dalam kepramukaan.
Bagi pesertadidik penyandang cacat perlu dimasukkan jenis kecacatannya.
Lain-lain.
c. Buku registrasi Pembina dan anggota Mabi, berisi:
Nama
Alamat dan nomor telpon.
Tempat dan tanggal lahir.
Jabatan dalam masyarakat/pemerintahan dan jabatan dalam Mabi/Gudep.
Agama.
Status Perkawinan.
Nomor dan tanggal sertifikat/ijazah kursus-kursus yang pernah diikuti; KMD, KML,
KPD dan KPL.
Pendidikan formal.
Penutup
Hal lain-lain yang belum tercantum dalam Petunjuk Administrasi dan Keuangan ini akan
diatur kemudian oleh Dewan Ambalan yang di pertanggung jawabkan pada Musyawarah
Ditetapkan di : Garut
Tanggal : 28 Mei 2010
Jam :
Pimpinan Sidang
I. PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka sebagai wadah pembinaan generasi muda yang berupa membina dan
mengembangkan anggota agar menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas. Aplikasi dari
pembinaan dan pengembangan tersebut lebih dititik beratkan pada keseharian anggotanya
merupakan persaudaraan bakti, hidup yang saling membantu serta saling mengembangkan
cinta pramuka di ambalan ada hal – hal yang harus dipatuhi atau dilaksanakan dan
dilestarikan eksistensinya oleh anggota Ambalan itu sendiri, maka dari itu dipandang perlu
adanya suatu kebiasaan yang bernilai positif dan dapt dilaksanakan sebagai suatu kebiasaan
dari Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi.
Disanalah ia berdiri
Putra putri indonesia
sejati Tegak tubuhnya
Teguh imannya
Amal ibadah menghiasi hidupnya
Manusia yang selalu taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Ketenangannya membuktikan
kemenangannya Kemenangan atas gejolak
jiwa
Yang bergelora selama menjadi pemuda.
8. Penutup
Demikian uraian singkat adat ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi, berdasarkan hasil
sosialisasi adat dan ditinjau kembali dalam Musyawarah ambalan I.
Ditetapkan di : Garut
Tanggal : 28 Mei 2010
Jam :
Pimpinan Sidang
2010 TENTANG
AGENDA DAN TATA TERTIB
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mengesahkan Agenda dan Tata Tertib MUBAL I Ambalan Reka Persada
Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya
MUBAL I Tahun 2010.
Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010
2010 TENTANG
PERNYATAAN KUORUM
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Telah terpenuhinya jumlah peserta MUBAL I Ambalan Reka Persada
Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya
MUBAL I Tahun 2010.
Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010
2010 TENTANG
PRESIDIUM
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Personil dengan nama – nama sebagai berikut :
1.
2.
3.
Sebagai presidium Musyawarah Ambalan I Tahun 2010.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya
MUBAL I Tahun 2010.
Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH AMBALAN REKA PERSADA DEWI PERTIWI GUDEP 27051 – 27052
PANGKALAN SMA NEGERI 15 PANDEGLANG
2010 TENTANG
LAPORAN PERTANGUNGGUNG JAWABAN
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mengesahkan laporan pertanggung Jawaban tugas pokok Dewan Ambalan
Reka Persada Dewi Pertiwi Masa Bakti 2009/2010, dan selanjutnya
kepengurusan Masa Bakti yang bersangkutan dinyatakan Demisioner.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya MUBAL I
Tahun 2010.
Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH AMBALAN REKA PERSADA DEWI PERTIWI GUDEP 27051 – 27052
PANGKALAN SMA NEGERI 15 PANDEGLANG
2010 TENTANG
SIDANG KOMISI
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mengesahkan pembagian komisi berdasarkan kriteria yang sudah
disepakati.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya
MUBAL I Tahun 2010.
Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010
2010 TENTANG
HASIL SIDANG KOMISI
Musyawarah Ambalan Reka Persada Dewi Pertiwi Gudep 27051 – 27052
Pangkalan SMA Negeri 15 Pandeglang
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mengesahkan Hasil Sidang :
Komisi A tentang Peraturan Dasar
Komisi B tentang Pola Pembinaan
Komisi C tentang Administrasi dan Keuangan
Komisi D tentang Adat Ambalan.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak disahkan sampaidengan berakhirnya
MUBAL I Tahun 2010.
Diputuskan di : Garut
Pada Tanggal : 28 Mei 2010