Anda di halaman 1dari 5

TATA TERTIB

MUSYAWARAH AMBALAN II
AMBALAN AHMAD KARIM TAHUN 2016

I. Pendahuluan
Musyawarah merupakan forum kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan dan mengambil keputusan
bersama, di forum inilah ditentukan masa depan sebuah organisasi atau bentuk sebuah kegiatan. Maka,
pengambilan keputusan yang dalam hal ini adalah peserta musyawarah harus benar – benar berfikir secara
jernih seoptimal mungkin dengan penuh pertimbangan, jangan asal menghasilkan sebuah keputusan
sehingga akhirnya membuahkan sebuah penyesalan bahkan saling lempar kesalahan. Karenanya dalam
sebuah musyawarah sebagai forum pengambilan keputusan diperlukan sebuah kondisi yang kondusif, maka
perlu disusun sebuah tata tertib untuk menciptakan suasana kondusif tersebut.

BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT, KEDUDUKAN, DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 1
Nama
Forum ini dinamakan Musyawarah Ambalan Ahmad Karim 0175 – 0176, selanjutnya disingkat MUBAL II
Tahun 2016

Pasal 2
Waktu
Mubal ini dilaksanakan pada Hari Sabtu, 26 November 2016

Pasal 3
Tempat
Mubal ini dilaksanakan di Ruang multimedia, SMK Negeri 1 Bukittinggi

Pasal 4
Kedudukan
Mubal ini berkedudukan sebagai Musyawarah Tertinggi Dewan Ambalan Ambalan Ahmad Karim Gudep
0175 – 0176

BAB II
DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 5
Dasar
1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3. PP No. 80 Tahun 1988 tentang pola pembinaan pramuka Penegak dan Pandega
4. Keputusan Dirjen DEPDIKBUD No. 047/ DJ/Kep/ 1981 tentang kerjasama pendidikan kepramukaan di
Sekolah.
5. Program kerja Dewan Ambalan.

Pasal 6
Tujuan
Menghasilkan rumusan rancangan kebijakan dan sasaran masa bakti 2016 – 2017.

Pasal 7
Fungsi
1. Forum untuk menghasilkan rumusan, rancangan, sasaran dan kebijakan Dewan Ambalan Ahmad Karim
tahun 2016 – 2017
2. Memilih Pengurus Dewan Ambalan Ahmad Karim 2016 – 2017.

BAB III
PELAKSANAAN MUSYAWARAH
Pasal 8
Peserta Musyawarah
1. Musyawarah Ambalan II dihadiri oleh
a. Peserta
b. Penasehat
c. Peninjau
2. Peserta adalah anggota Ambalan Ahmad Karim.
3. Penasehat adalah Unsur Mabigus dan Pembina gudep.
4. Peninjau adalah para tamu undangan yang menghadiri musyawarah.

Pasal 9
Quorum
1. Musyawarah Ambalan ini dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang – kurangnya setengah lebih satu dari
jumlah anggota Dewan Ambalan.
2. Jika ketentuan pada poin satu tidak tercapai maka Musyawarah Ambalan Ahmad Karim ditangguhkan
selama 5 menit untuk disepakati selanjutnya.

Pasal 10
Cara Pengambilan Keputusan
1. Keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat
2. Apabila ketentuan pada poin satu tidak tercapai, maka keputusan dapat diambil dengan cara pemungutan
suara terbanyak
3. Apabila ketentuan poin dua tidak tercapai maka keputusan diserahkan pada presidium sidang dengan
memperhatikan aspirasi peserta.
4. pemungutan suara dapat dilakukan secara lisan atau tulisan tergantung kebutuhan.

Pasal 11
Hak dan Kewajiban
1. Peserta sidang yang hadir mempunyai hak suara dan hak bicara
2. Setiap peserta sidang mempunyai satu hak suara.
3. Semua peserta tidak dibenarkan mewakilkan suaranya pada orang lain.
4. Semua peserta boleh bicara setelah mendapat izin dari presidium sidang.
5. Semua peserta sidang hanya boleh keluar setelah mendapat izin dari presidium sidang.
6. Setiap peserta sidang mendapat perlakuan yang sama dari presidium sidang.
7. Peninjau dan undangan hanya mempunyai hak bicara apabila diizinkan oleh presidium sidang.
8. Peserta sidang berkewajiban menjaga keamanan dan ketertiban serta mentaati peraturan musyawarah.

BAB VI
PERSIDANGAN
Pasal 12
Jenis Sidang
a. Sidang Pleno I, II, III, dan IV
b. Sidang Komisi terdiri dari :
1. Komisi A : Pemilihan Pengurus Dewan Yang Baru
2. Komisi B : Tata Tertib
3. Komisi C : Program Kerja
c. Sidang pleno dihadiri oleh seluruh peserta musyawarah.
d. Sidang Komisi adalah sidang yang diikuti oleh peserta yang telah ditentukan oleh presidium sidang.

Pasal 13
Ketentuan Persidangan
1. Persidangan digunakan untuk membicarakan hal – hal yang penting dalam musyawarah Ambalan Ahmad
Karim.
2. Dalam setiap pandangan umum, dibuka sejumlah termin berdasarkan kesepakatan peserta dan presidium
sidang.
3. Sidang komisi membicarakan atau membahas materi sidangnya masing – masing kemudian diputuskan
dalam sidang pleno berikutnya.

Pasal 14
Pimpinan Sidang
1. Mubal II ini di pimpin oleh presidium sidang sebanyak 3 orang.
2. Sidang pleno satu dipimpin oleh pimpinan sidang sementara yang telah ditentukan Pembina Gudep.
3. Pimpinan sidang dipilih oleh peserta musyawarah
4. Semua peserta musyawarah berhak dipilih menjadi presidium sidang.
5. presidium sidang berhak dan berkewajiban memimpin dan mengatur jalannya persidangan dengan tidak
menyimpang dari tata tertib persidangan.
6. presidium sidang diperbolehkan menolak usul – usul peserta musyawarah apabila menyimpang atau tidak
sesuai dengan masalah yang dibicarakan.
7. presidium sidang wajib mengesahkan maslah yang dibahas jika telah disepakati.
8. presidium sidang berhak memberi sanksi atau peringatan pada peserta sidang yang mengganggu jalannya
persidangan.
9. Sidang komisi dipimpin oleh pimpinan sidang komisi yang dipilih oleh anggota komisi yang terdiri atas ketua
dan sekretaris.
10. Pimpinan sidang komisi diwajibkan mengatur jalannya sidang komisi dengan tidak menyimpang dari
peraturan dan ketentuan yang telah disahkan dalam sidang sebelumnya.

Pasal 15
Cara Pemilihan Pradana
1. Pemilihan Pradana untuk masa Bakti 2016 – 2017 dilakukan secara langsung oleh peserta musyawarah.
2. Pradana dipilih dari Ambalan sesuai dengan kriteria yang telah disepakati oleh peserta musyawarah.
3. Pemilihan Pradana terdiri dari 3 tahap yaitu :
1. Pencalonan
2. Pemilihan
3. Pengesahan Calon terpilih.
4. Hasil foting pemilihan dewan ambalan akan dibahas terlebih dahulu di dewan pertimbangan.
5. Hasil musyawarah akan menjadi keputusan final dan dinyatakan sah.

BAB VII
LAIN – LAIN
Pasal 16
Hal – hal yang belum ditetapkan dalam tata tertib ini akan diatur dan ditentukan kemudian jika dianggap perlu.

Ditetapkan di : Bukittinggi
Tanggal : 26 November 2016
Jam : 11.51 WIB

Pimpinan Sidang Sementara

( Salman Alfarisi) ( M. Rezki ) ( Dwi Sakti Putra )


Pimpinan Sidang Pleno II

( Salman Alfarisi) ( Bayu Kurniawan ) ( Bayu Saputra )

Anda mungkin juga menyukai