Anda di halaman 1dari 18

ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH

TANGGA
DEWAN PIMPINAN PUSAT

KESATUAN AKSI PELAJAR MUSLIM


INDONESIA

ACEH

(AD / ART DPP KAPMI ACEH)


PERIODE 2016/2017
TATA TERTIB MUBES XI KAPMI ACEH
Pasal 1
STATUS
1. MUBES XI KAPMI ACEH merupakan musyawarah utusan setiap pengurus Pusat, serta undangan yang
ditentukan organisasi.
2. Pengurus DPP KAPMI ACEH adalah penanggung jawab MUBES XI
3. MUBES XI dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2017 di Aceh Training Centern (ATC).

Pasal 2
TUGAS DAN WEWENANG
1. Mengamandemen AD/ART organisasi.
2. Memilih pengurus DPP KAPMI periode 2018-2019
3. Merumuskan Garis-garis Besar Haluan Kerja (GBHK).
4. Menyusun dan mengeluarkan rekomendasi strategis.

Pasal 3
PESERTA DAN PENINJAU
1. Peserta MUBES XI terdiri dari :
a. Pengurus DPP KAPMI ACEH periode 2016-2017
b. Utusan pengurus DPW KAPMI Se - Aceh
c. Peserta yang direkomendasikan oleh DPP KAPMI ACEH.
2. Peninjau MUBES XI terdiri dari :
a. Sterring Comitte (SC) 3 orang
b. Orang yang ditunjuk oleh DPP KAPMI ACEH.
c. Utusan DPP KAPMI ACEH sebanyak 3 orang

Pasal 4
HAK PESERTA DAN PENINJAU
1. Hak Peserta :
Setiap peserta mempunyai hak untuk berbicara pada setiap sidang dan berhak untuk memberikan suara
pada setiap pengambilan keputusan.
2. Hak Peninjau :
Setiap peninjau mempunyai hak untuk berbicara apabila diminta dan diizinkan oleh pimpinan sidang,
tapi tidak mempunyai hak dalam setiap pengambilan keputusan.

Pasal 5
KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU
1. Mengikuti seluruh acara persidangan dengan tepat waktu,aktif, dan ditoleransi hingga 15 menit
kemudian, serta dipertegas.
2. Mengikuti dan Mematuhi tata tertib sidang.
3. Peserta dan peninjau boleh meninggalkan ruang sidang bila mendapat izin dari pimpinan sidang.
4. Selama acara MUBES XI, peserta dan peninjau wajib menjunjung tinggi akhlaqul karimah.

Pasal 6
SIDANG-SIDANG
Sidang MUBES XI KAPMI ACEH terdiri dari :
1. Sidang Pleno.
2. Sidang Komisi.

Pasal 7
PIMPINAN SIDANG
1. Sidang Pra-MUBES (sidang pengantar musyawarah) dipimpin oleh presidium sementara sidang yang
ditunjuk oleh DPP KAPMI ACEH.
2. Sidang Pleno seterusnya dipimpin oleh presidium sidang yang dipilih oleh peserta MUBES XI.
3. Sidang komisi dipimpin oleh pimpinan sidang komisi yang dipilih oleh peserta, dan dalam memimpin
sidang didampingi oleh SC MUBES XI.
Pasal 8
TUGAS-TUGAS PIMPINAN SIDANG
1. Pimpinan sidang Pra-MUBES bertugas untuk :
a. Memimpin sidang sampai dengan terpilihnya presidium sidang.
b. Membahas dan menetapkan tata tertib MUBES XI.
2. Presidium sidang terpilih bertugas untuk :
a. Memimpin sidang pleno MUBES XI.
b. Mengatur sidang komisi.
3. Pimpinan sidang komisi bertugas untuk :
a. Memimpin sidang komisi.
b. Membahas agenda yang dibebankan pada komisi.
c. Menetapkan pembawa presentasi hasil komisi pada sidang komisi.

Pasal 9
QUORUM
a. MUBES XI dianggap sah apabila dihadiri minimal 2/3 dari jumlah peserta yang berhak hadir pada acara
MUBES XI.
b. Sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh minimal 2/3 dari jumlah peserta, dan apabila tidak
terpenuhi, maka sidang pleno diundur selama 5 menit dan jika tetap tidak terpenuhi maka sidang harus
dianggap sah.
c. Sidang komisi dinyatakan sah apabila dihadiri 2/3 jumlah anggota pada komisi bersangkutan, jika tidak
terpenuhi maka sidang diundur selama 5 menit dan setelah itu sidang dianggap sah.

Pasal 10
KEPUTUSAN
a. Keputusan diambil secara musyawarah dan mufakat.
b. Pengambilan keputusan beradasarkan suara terbanyak dilakukan apabila cara musyawarah dan mufakat
tidak tercapai.

Pasal 11
KOMISI MUBES XI
Komisi A : Garis-garis Besar Haluan Kerja (GBHK)
Komisi B : Mekanisme pemilihan Ketua
Komisi C : Rekomendasi Strategis.

Pasal 12
SANKSI
a. Apabila peserta dan peninjau melanggar tata tertib sidang, maka pimpinan sidang berhak memberikan
peringatan pertama.
b. Apabila setelah peringatan pertama masih melakukan pelanggaran, maka peserta dan peninjau dicabut
hak bicara.
c. Apabila pelanggaran masih dilakukan setelah peringatan kedua, maka peserta dan peninjau dikeluarkan
dari ruangan sidang.
Pasal 13
PENUTUP
Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan diatur kemudian oleh pimpinan sidang dengan
persetujuan peserta.

Ditetapkan di : Aceh Training Center Pagar Air, Aceh Besar


Pada Tanggal : 29 Desember 2017
Waktu : 22 : 30 WIB

Pimpinan Sidang Sementara


Musyawarah Besar XI
Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia
(KAPMI) ACEH

Pimpinan Sidang Sementara I Pimpinan Sidang Sementara II

( M Agus Andika ) ( M Irvan Aryadi )


ANGGARAN DASAR

BAB I
NAMA, AZAS, WAKTU, KEDUDUKAN DAN LAMBANG

Pasal 1 : Nama
Organisasi ini bernama Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia (KAPMI) ACEH

Pasal 2 : Azas
Organisasi ini berazaskan Islam dan Pancasila

Pasal 3 : Waktu
Organisasi ini dideklarasikan pada tanggal 25 April 1999 di Mesjid Al-Makmur lampriet Banda Aceh

Pasal 4 : Kedudukan
KAPMI ACEH berkedudukan di Provinsi Aceh yang berpusat di Banda Aceh.

Pasal 5 : Lambang
Lambang KAPMI ACEH adalah sebagaimana di dalam identitas KAPMI

BAB II
TUJUAN ORGANISASI

Pasal 6 : Tujuan
KAPMI ACEH bertujuan untuk menggali, menghimpun, membina dan mengarahkan segenap potensi
pelajar muslim dalam wadah kerja sama bernafaskan keislaman dengan visi keimanan guna meningkatkan
mutu dan peran serta pelajar muslim dalam peningkatan kualitas ummat demi tercapainya masyarakat islami.

BAB III
VISI DAN MISI

Pasal 7 : Visi Organisasi


1. Menjadi unsur perekat dan pengarah kesatuan pelajar.
2. Menjadi wadah bagi pembinaan moral pelajar dan penyalur aspirasi pelajar Islam
3. Menjadi penggerak di tengah peran pelajar sebagai warga sekolah dan warga masyarakat.
4. Menjadi wadah pendidikan politik bagi pelajar Islam.

Pasal 8 : Misi Organisasi


1. Mensyi’arkan nilai-nilai Islam di tengah kehidupan pelajar dan masyarakat.
2. Memberikan kontribusi positif bagi pengembangan dan kemajuan pelajar serta ummat.
3. Mengikutsertakan nilai pelajar dalam upaya menyelesaikan berbagai macam persoalan yang dihadapi
pelajar dan umat Islam khususnya yang terjadi di Aceh.

BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 9 : Syarat Keanggotaan


1. Keanggotaan KAPMI ACEH terbuka untuk setiap pelajar Muslim yang siap berkorban untuk
kepentingan Ummat Islam.
2. Syarat-syarat keanggotan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 10 : Jenis Keanggoataan


1. Anggota Pemula
2. Anggota Biasa
3. Anggota Khusus/Tetap
4. Anggota Kehormatan
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 11 : Struktur Organisasi


Struktur organisasi KAPMI ACEH adalah sebagai berikut :
1. Musyawarah Besar
2. Penasehat
3. Dewan Pembina
4. Badan Permusyawaratan
5. Lembaga Kelengkapan Organisasi

BAB VI
MUSYAWARAH

Pasal 12 : Jenis Musyawarah


Musyawarah adalah suatu tujuan dalam mengambil keputusan dengan jenis-jenis dan tingkat-tingkat tertentu
sebagai berikut.
1. Musayawarah Besar (MUBES)
Musyawarah Besar dilakukan sebagai pengambilan keputusan di tingkat pusat dengan peserta : Dewan
Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Pusat, Perwakilan Organisasi, anggota tetap/khusus, dan anggota
biasa organisasi pusat.
2. Musyawarah Evaluasi
Musyawarah Evaluasi adalah forum pembahasan dan peninjauan ulang terhadap kinerja kepengurusan
KAPMI guna memperkuat dan mempersolid agenda perubahan yang dihadiri oleh ketua DPP KAPMI
atau yang mewakili.
3. Musyawarah Istimewa
Musyawarah istimewa adalah musyawarah yang dilakukan diluar kedua jenis Musyawarah pada ayat (1)
dan (2) yang diadakan ketika terjadi suatu hal yang mendesak dan perlu dimusyawarahkan, sedangkan
waktu MUBES belum tiba.

Pasal 13 : Pelaksanaan Musyawarah


1. MUBES dilaksanakan setiap satu (1) kali dalam setahun di tempat yang disepakati peserta MUBES.
2. Musyawarah Evaluasi dilaksanakan satu (1) kali dalam satu (1) periode dan dilaksanakan di pertengahan
periode.

Pasal 14 : Musyawarah Besar


Musyawarah Besar adalah lembaga kekuasaan tertinggi organisasi dengan wewenang mengangkat dan
memberhentikan Penasehat, Dewan Pembina, Badan Permusyawaratan, dan mengevaluasi
pertanggungjawaban dan memberhetikan Dewan Pimpinan Pusat serta membahas permasalahan yang
tercantum dalam tata tertib Musyawarah Besar.

BAB VII
PENASEHAT, DEWAN PEMBINA, DAN BADAN PERMUSYAWARATAN
Pasal 15 : Penasehat
Penasehat adalah orang yang ditunjuk oleh peserta MUBES yang dianggap mampu membantu kelancaran
pelaksana program dan kebijakan organisasi.

Pasal 16 : Dewan Pembina


Dewan Pembina adalah suatu badan yang berfungsi sebagai Pembina setiap aktifitas KAPMI ACEH melalui
jalur konsultasi yang telah diatur.

Pasal 17 : Badan Permusyawaratan


Badan Permusyawaratan adalah suatu badan yang berfungsi sebagai pengawas dan penyusun ketetapan demi
kelangsungan organisasi sesuai dengan tingkat kewenangannya.

Pasal 18 : Ketentuan Penunjukan


Penasehat, Dewan Pembina, dan Badan Permusyawratan diputuskan setiap setahun sekali pada waktu
pelaksanaan MUBES.

BAB VIII
DEWAN PIMPINAN PUSAT

Pasal 19 : Struktur Dewan Pimpinan Pusat


Kesatuan manajemen kepemimpinan organisasi terdiri dari lembaga dan badan-badan berikut :
1. Musyawarah Besar
2. Penasehat
3. Dewan Pembina
4. Dewan Pimpinan Pusat
5. Departemen-Departemen yang di anggap perlu

Pasal 20 : Tugas Dewan Pimpinan Pusat


Dewan Pimpinan Pusat adalah unit kepemimpinan organisasi pada tingkat pusat yang bertanggung jawab
terhadap jalannya kegiatan organisasi berikut lembaga-lembaga serta perangkat organisasi yang berada di
bawahnya.

Pasal 21 : Masa Jabatan


1. Masa jabatan Dewan Pimpinan Pusat adalah selama satu (1) tahun sejak terpilih
2. Batas maksimal jabatan ketua umum oganisasi adalah dua (2) periode

Pasal 22 : Struktur Perwakilan Organisasi


Dalam lingkup kepemimpinan perwakilan di tingkat Pusat didirikan unit-unit kelembagaan organisasi

BAB IX
KEUANGAN

Pasal 23 : Sumber Keuangan Organisasi


1. Iuran rutin anggota
2. Sumbangan dari anggota dan simpatisan
3. Keuntungan dari kegiatan-kegiatan ekonomi organisasi
4. Sumber-sumber keuangan lain yang halal dan tidak mengikat

BAB X
PERATURAN UMUM/KONVERSI

Pasal 23 : Perubahan Anggaran Dasar


Perubahan Anggaran Dasar berikut alasan-alasannya diajukan kepada Dewan Pimpinan Pusat sebelum
diajukan kepada Badan Permusyawaratan dan di mintakan pertimbangan kepada Dewan Pembina dan DPP
KAPMI ACEH untuk diagendakan dalam Musyawarah Besar. Hasil pengubahan dianggap sah apabila
disetujui oleh 2/3 dari jumlah suara yang hadir.

Pasal 24 : Pembubaran Organisasi


Organisasi bisa dibubarkan oleh Musyawarah Besar yang khususnya diadakan untuk keperluan tersebut.
Musyawarah Besar ini bisa dilakukan bila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah peserta yang berhak
hadir pada acara itu. Dan keputusannya dianggap sah apabila disetujui dari 2/3 dari jumlah suara yang hadir.

BAB XI
ATURAN PENUTUP

Pasal 25 : Ketentuan Anggaran Rumah Tangga


Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 26 : Pengesahan Anggaran Dasar


1. Anggaran Dasar ini disahkan oleh Musyawarah Besar XI KAPMI ACEH di Aceh Training Center
(ATC), Pagar Air – Aceh Besar.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :Aceh Training Center (ATC), Pagar Air-Aceh


Besar.
Pada Tanggal : 30 Desember 2017
Waktu : 11.35 WIB

Presidium
Musyawarah Besar XI
Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia
(KAPMI) ACEH

Presidium II Presidium I Presidium III


ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
PENGERTIAN UMUM

Pasal 1 : Pelajar Muslim Indonesia


Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia adalah segenap pelajar Indonesia khususnya pelajar yang
beragama dan beridentitas Islam yang sedang menempuh pendidikan di Provinsi Aceh.

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 2 : Jenis Keanggotaan


1. Anggota Pemula
Yaitu anggota yang sudah mendaftarkan diri sebagai anggota, tetapi belum mengikuti Daurah A’dha I
2. Anggota Biasa
Yaitu anggota yang sudah mendaftarkan diri sebagai anggota dan sudah mengikuti Daurah A’dha I
3. Anggota tetap
Yaitu anggota yang sudah terdaftar dan berhak mengikuti daurah A’dha II serta telah menjadi pengurus
dan dilaksanakan di pusat organisasi
4. Anggota Kehormatan
Yaitu anggota yang ditetapkan menjadi anggota oleh pengurus Pusat KAPMI ACEH antara lain karena
jasa dan sumbangsihnya dalam pengembangan perjuangan KAPMI ACEH. Mengenai anggota
kehormatan diatur sendiri dalam ketetapan organisasi.

Pasal 3 : Hak dan Kewajiban Anggota


1. Hak Anggota
a. Anggota Pemula
2. Berhak mengikuti kegiatan-kegiatan KAPMI
3. Berhak mengikuti pelatihan-pelatihan organisasi
4. Berhak mengikuti DA I
b. Anggota Biasa
1) Berhak mengikuti kegiatan-kegiatan KAPMI
2) Berhak mengikuti pelatihan-pelatihan organisasi
3) Berhak mendapatkan kartu anggota
4) Berhak menjadi pengurus
5) Berhak mengikuti MUBES dan DA II

C. Anggota Tetap
6) Berhak mengikuti kegiatan-kegiatan KAPMI
7) Berhak mengikuti pelatihan-pelatihan organisasi
8) Berhak mendapatkan kartu anggota
9) Berhak menjadi pengurus
10) Berhak mengikuti MUBES
11) Berhak mengikuti DA II
5. Kewajiban Anggota
a. Mentaati semua peraturan dan kebijaksanaan organisasi
b. Membayar iuran rutin anggota
c. Menjaga nama baik Islam dan organisasi
d. Komitmen pada ajaran Islam dan aplikasinya dalam kehidupan
e. Peduli terhadap permasalahan ummat, agama dan organisasi
f. Memelihara dan menjaga ukhuwah antar sesama anggota masyarakat dan organisasi
g. Mengemban amanah yang dipercayakan dengan baik dan konsekuen
h. Komitmen pada AD/ART organisasi

Pasal 4 : Persyaratan Keanggotaan


1) Merupakan Pelajar Muslim yang sedang menempuh pendidikan di provinsi Aceh
2) Menyetujui AD/ART dan berbagai ketetapan organisasi

Pasal 5 : Berakhirnya Keanggotaan


1. Mengundurkan diri melalui permohonan resmidengan alasan yang jelas dan disertai orang yang
mengganti jabatannya.
2. Meninggal dunia.
3. Diberhentikan oleh pengurus dengan rekomendasi Pengurus pusat.

Pasal 6 : Pemberhentian/Skorsing
1. Jenis pemberhentian dari keanggotaan adalah :
a. Pemberhentian dengan hormat.
b. Pemberhentian dengan tidak hormat.
2. Anggota diberhentikan dengan berdasarkan alasan-alasan yang jelas yang diajukan oleh yang
bersangkutan maupun yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat KAPMI ACEH.
3. Anggota diberhentikan/diskors dengan tidak hormat dari keanggotaan karena :
a. Bertindak bertentangan dengan ketetapan-ketetapan yang telah ditetapkan oleh KAPMI ACEH.
b. Bertindak merugikan dan mencemarkan nama baik organisasi.
4. Anggota yang akandiberhentikan dapat melakukan pembelaan dalam forum yang ditunjuk untuk itu
5. Mengenai pemberhentian/skorsing dan tata caranya diatur dalam ketetapan sendiri

BAB III
MUSYAWARAH BESAR

Pasal 7 : Musyawarah Besar


Musyawarah Besar adalah lembaga tertinggi kekuasaan di tingkat Pusat yang diselenggarakan setiap satu (1)
tahun sekali dilakukan di tempat kedudukan organisasi Pusat dan ditinjau langsung oleh utusan Dewan
Pimpinan Pusat.

Pasal 8 : Tugas Musyawarah Besar


1. Memilih, menetapkan dan memberhentikan Dewan Pembina Organisasi Pusat, serta Dewan Pimpinan
Pusat
2. Mengadakan evaluasi pertanggung jawaban terhadap kinerja kepengurusan DPP selama menjalankan
masa jabatan.
3. Memilih dan menetapkan tim formatur untuk menyusun susunan pengurus baru organisasi untuk masa
jabatan satu (1) tahun berikutnya.
4. Menyiapkan langkah-langkah kerja program tahunan Dewan Pimpinan Pusat.
5. Menetapkan penyelenggaraan Musyawarah Besar berikutnya.

Pasal 9 : Penyelenggaraan Musyawarah Besar


1. Selain MUBES, dapat pula dilakukan Musyawarah Istimewa atas permintaan 2/3 anggota Badan
Permusyawaratan atas pertimbangan dari Dewan Pembina dan atas permintaan 2/3 pengurus Pusat.
2. Musyawarah Besar dapat terselenggara (Biasa/Istimewa) apabila dihadiri oleh 2/3 dari peserta yang
berhak ikut MUBES.
3. Keputusan Musyawarah Besar adalah mengikat terhadap organisasi dan badan-badan serta anggota
secara keseluruhan.
BAB IV
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 10 : Cara Pngambilan Keputusan


1. Semua keputusan dalam semua jenjang musyawarah KAPMI ACEH dilaksanakan secara musyawarah
untuk mencapai mufakat.
2. Suara terbanyak dilakukan sebagai alternative terakhir apabila musyawarah untuk mufakat tidak dapat
diupayakan.

Pasal 11 : Quorum dan Persyaratan


1. Musyawarah biasa dan Musyawarah Istemewa KAPMI ACEH dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah peserta yang berhak ikut Musyawarah/Musyawarah Istimewa.
2. Apabila tidak terpenuhi persyaratan, maka Musyawarah/Musyawarah Istimewa ditunda selama 2x12
jam. Jika tetap tidak terpenuhi maka Musyawarah/Musyawarah Istimewa harus dinyatakan sah.

BAB V
DEWAN PEMBINA

Pasal 12 : Anggota Dewan Pembina


Anggota Dewan Pembina sebanyak-banyaknya 5 orang dengan syarat-syarat sebagai berikut :
1. Memahami konsep-konsep dakwah dan keorganisasian.
2. Berkelakuan baik.
3. Komitmen dengan aturan-aturan Islam.
4. Mengetahui hukum-hukum syari’at.
5. Bersifat amanah dan berwibawa.
6. Jika ada anggota Dewan Pembina yang berhalangan tetap, maka anggota Bandan Permusyawaratan
Pusat dan Dewan Pembina yang lain berhak menetapkan penggantinya.

Pasal 13 : Tugas Dewan Pembina


1. Memilih koordinator Dewan Pembina.
2. Dewan Pembina memilih, menetapkan dan mengganti posisi jabatan ketua dan sekretaris jendral DPP
apabila terjadi kevakuman dalam waktu yang lama dan sulit untuk melaksanakan MUBES.
3. Memberikan pertimbangan terhadap program-program dan kebijakan organisasi.
4. Mengawasi kinerja Badan Permusyawaratan dan Pengurus.

BAB VI
BADAN PERMUSYAWATAN

Pasal 14 : Anggota Badan Permusyawaratan


1. Anggota Badan Permusyawaratan disesuaikan dengan jumlah DPP yang ada dengan syarat-syarat
sebagai berikut
a. Masih berstatus sebagai anggota organisasi.
b. Telah menjadi anggota tetap organisasi.
c. Berkelakuan Baik
d. Pernah menjabat di dalam kepengurusan DPP KAPMI ACEH
e. Mengetahui dan mengamalkan hukum-hukum dasar syari’at dan pemahaman managerial organisasi
yang baik.
2. Anggota Badan Permusyawaratan adalah sebagai berikut :
a. Anggota KAPMI Pusat yang dipilih oleh peserta MUBES.
b. Satu orang wakil dari masing-masing kepengurusan wilayah yang merupakan Ketua KAPMI
wilayah.
3. Jika ada anggota Badan Permusyawaratan yang berhalangan, maka anggota Badan Permusyawaratan
lainnya berhak menetapkan penggantinya.
Pasal 15 : Tugas Badan Permusyawaratan
1. Memilih ketua, dan sekretaris jendral Badan Permusyawaratan
2. Memberikan pertimbangan dan keputusan dalam menentukan sikap organisasi terhadap permasalahan-
permasalahan yang tidak diputuskan di kepengurusan pusat.
3. Mendiskusikan dan menetapkan langkah-langkah yang terarah untuk melaksanakan program kerja
strategis, keputusan-keputusan dan rekomendasi.
4. Mengambil sikap tegas terhadap fitnah, aduan, kritik, dan tuduhan yang berkaitan dengan organisasi
KAPMI dan anggotanya.

BAB VII
PENGURUS PUSAT

Pasal 16 : Anggota Pengurus


Pengurus adalah lembaga yang berfungsi untuk mengorganisir segala dan kebijakan organisasi yang
telah digariskan demi kelangsungan organisasi. Kepengurusan KAPMI ACEH terbagi atas :
Pengurus Pusat yang dinamakan Dewan Pimpinan Pusat, berkedudukan di pusat Ibukota/Kota. Masa
jabatannya adalah selama satu (1) tahun.

Pasal 17 : Syarat Pengurus


1. Masih berstatus sebagai pelajar.
2. Telah menjadi anggota biasa organisasi.
3. Istiqamah pada nilai-nilai Islam dan moral serta konsekuen memperjuangkannya.
4. Memiliki pengetahuan hukum-hukum dasar syari’at yang baik.
5. bertanggung jawab pada jabatan yang diemban.

BAB VIII
DEWAN PIMPINAN PUSAT

1. Memimpin pelaksanaan program-program organisasi dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.


2. Mengawasi dan mengkoordinir setiap perwakilan organisasi.
3. Menyiapkan laporan kerja secara terperinci setiap enam (6) bulan sekali kepada DPP.
4. Menyiapkan laporan pertanggungjawaban tertulis akhir yang akan disampaikan pada MUBES
selanjutnya.
5. Melaporkan setiap kegiatan yang akan dilakukan DPW kepada DPP Aceh.

Pasal 18 : Musyawarah Dewan Pimpinan Pusat


Dewan Pimpinan Pusat melaksanakan Musyawarah Biasa setiap dua bulan sekali dan Musyawarah Istimewa
atas permintaan 2/3 anggota Dewan Pimpinan Pusat.

BAB IX
PERWAKILAN ORGANISASI

Pasal 19 : Perwakilan Organisasi


Perwakilan Organisasi adalah seseorang/suatu lembaga yang berfungsi untuk mengorganisir pelaksanaan
kebijakan dan program organisasi di dalam lingkup organisasi. Perwakilan ini bisa terdiri dari satu orang saja
dan juga bisa terdiri dari beberapa orang dengan susunan sebagai berikut :
1. Ketua
2. Sekretaris Umum
3. Bendahara
4. Bidang-bidang yang dianggap perlu
Pasal 20 : Tugas Perwakilan Organisasi
1. Memimpin pelaksanaan program-program organisasi di wilayah dan bertanggung jawab terhadap
hasilnya
2. Menyiapkan laporan kerja secara terperinci selama enam (6) bulan sekali kepada DPP.

BAB X
KEUANGAN

Pasal 21 : Anggaran Keuangan


1. Administrasi manajerial pemasukan dan pengeluaran.
2. Dasar-dasar kepengurusan dan pengeluaran biaya-biaya tugas organisasi

BAB XI
PENUTUP

Pasal 22 : Hal Lain


Hal-hal lain yang belum ditur dalam AD/ART KAPMI ACEH akan diatur dalam ketentuan-ketentuan
organisasi.

Pasal 23 : Pemberlakuan
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku pada waktu MUBESII KAPMI ACEH di ACEH.

Ditetapkan di : Aceh Training Center Pagar Air, Aceh Besar


Pada Tanggal : 30 Desember 2017
Waktu : 17.25 WIB

Presidium
Musyawarah Besar XI
Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia
(KAPMI) ACEH

Presidium II Presidium I Presidium III


GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA

BAB I
UMUM

A. Pengertian
Garis-garis Besar Haluan Kerja (GBHK) adalah rencana dasar bagi pengembangan KAPMI ACEH dan
merupakan program-program organisasi yang ditetapkan dalam forum Musyawarah Besar secara
menyeluruh, terarah, terpadu, dan berkesinambungan.

B. Landasan
Garis-garis Besar Haluan Kerja (GBHK) disusun dengan landasan AD/ART KAPMI ACEH

C. Fungsi
GBHK berfungsi sebagai kerangka acuan (term of reference) bagi pelaksanaan program-program kerja
KAPMI ACEH dalam jangka pendek maupun panjang sebagai pola serta arah gerak bagi pencapaian
tujuan organisasi.

D. Rung Lingkup
GBHK disusun dengan sistematika sebagai berikut :
1. BAB I : Umum
2. BAB II : Pola dasar Pengembangan Kerja Organisasi
3. BAB III : Pola pengembangan jangka pendek dan panjang
4. BAB IV : Pola umum kerja kepengurusan periode 2018-2019
5. BAB V : Penutup

E. Pelaksanaan dan Kontrol


1. GBHK yang telah ditetapkan, dilaksanakan oleh kepengurusan KAPMI ACEH sebagai suatu
amanah yang harus dipertanggung jawabkan.
2. Pada setiap pergantian pengurus, GBHK dievaluasi dan ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan
perkembangan dan kondisi terakhir.
3. Sistem control yang dijalankan adalah rapat evaluasi empat (4) kali dalam satu (1) periode yang
dilaksanakan pada setiap tiga (3) bulan sekali.

BAB II
POLA DASAR PENGEMBANGAN KERJA ORGANISASI

A. Arah Haluan Kerja


Haluan kerja KAPMI ACEH diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi yaitu mengoptimalisasi
mutupelajar serta peran pelajar dalam pengembangan potensi ummat Islam menuju terciptanya tata
kehidupan masyarakat islami.

B. Asas-asas Kegiatan
Asas-asas yang berlaku dalam aktifitas organisasi adalah :
1. Asas Keislamiah
2. Asas Keimanan
3. Asas Ukhuwah
4. Asas Rela Berkorban
5. Asas Asas keterbukaan
6. Asas Kemanusiaan
7. Asas Profesionalisme

C. Modal Dasar Pengembangan Kerja Organisasi


1. Modal Keagamaan
2. Modal Pemikiran
3. Modal Pengetahuan
4. Modal Tujuan
5. Modal Jasmaniah dan Rohaniah
6. Modal Loyalitas

BAB III
POLA PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG

A. Pendahuluan
Berdasarkan pola dasar pengembangan kerja organisasi maka disusunlah pola pengembangan jangka
panjang tahap pertama yang merupakan pengarahan dalam rangka menciptakan kondisi-kondisi yang
diinginkan pada jangka panjang tahap pertama.

B. Tantangan Masa Depan


Permasalahan mendasar yang dihadapi masyarakat umumnya di masa sekarang maupun di masa yang
akan datang adalah minimnya sumber daya manusia yang siap memikul gagasan-gagasan besar
pembangunan umat dan peradaban islam.Agenda mendasar ini sekaligus menjadi pangkal berbagai
permasalahan turunan lainnya. Pertemuan kedua fenomena tersebut mengakibatkan kemerosotan bagi
masyarakat ini, sehingga yang terlihat adalah begitu kompleksnya lingkaran permasalahan dan krisis.
KAPMI ACEH lahir di tengah berbagai fenomena tersebut, karena KAPMI ACEH harus menciptakan
solusi-solusi efektif bagi kondisi yang nyata tersebut.

C. Orientasi Pengembangan
Dalam pelaksanaan program jangka panjang pola pengembangan organisasi di orientasikan pada upaya
percepatan peningkatan peran ummat Islam dalam pembentukan pelajar islami.

D. Strategi
1. Berupaya menjadi pelopor kretifitas pemberdayaan dan pengembangan pelajar.
2. Memposisikan diri sebagai organisasi yang netral di tengah masyarakat dan sebagai solusi pelajar
Islam

BAB IV
POLA UMUM KERJA KEPENGURUSAN PERIODE 2017-2018

A. Pendahuluan
Berdasarkan tinjauan pola pengembengan jangka panjang tahap pertama, maka perlu ditetapkan rencana
kerja kepengurusan periode 2018-2019 dalam bentuk pola umum untuk memberikan gambaran program
yang lebih bersifat aktif dalam berkerja dan kooperatif.
B. Tujuan
Untuk mendukung pencapaian pengembangan jangka panjang yaitu terbedayakannya segenap potensi
umat Islam, maka ada 3 tujuan jangka pendek yang perlukan dan ditargetkan :
1. Optimalisasi fungsi dan peran pelajar Islam yang ada di berbagai wilayah di Provinsi Aceh.
2. Pembentukan jaringan wilayah Provinsi Aceh.
3. Pemanfaatan sumber daya yang ada.

C. Pola Kerja dan Kebijaksanaan


1. Departemen Kaderisasi
Menjalankan mekanisme kaderisasi termasuk tahapan-tahapannya sebagaimana diatur dalam sistem
kaderisasi organisasi, mendata dan memberdayakan segenap potensi pelajar Islam dalam rangka
pengembangan organisasi.

2. Departemen Pembinaan Jaringan


Ekstensifikasi, dalam pengertian pembukaan jaringan di tingkat wilayah, dan perwakilan yang
disertai penyetaraan informasi dan pembinaan.

3. Departemen Keputrian
Memberdayakan dan mengelola kreatifitas remaja putri dalam berbagai bidang yang berbasis islami.
4. Departemen Hubungan Masyarakat
Menginformasikan setiap kegiatan, menyampaikan aspirasi pelajar, dan gagasan-gagasan organisasi
dalam konteks konseptual maupun operasional serta menjembatani keutuhan barisan dakwah
organisasi.

BAB V
PENUTUP

Pengembangan organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang akan berhasil bila
kita menentukan kriteria-kriteria untuk keberhasilan itu. Termasuk di antara kriteria-kriteria kesuksesan itu
adalah otimalisasi kinerja dan manajemen sumber daya. Adapun segala perencanaan dalam garis-garis besar
ini sebaik apapun tidak akan ada manfaatnya jika tidak ada personil yang siap dan memiliki kapabilitas untuk
menjalankannya.
Akhirnya hanya Allah jualah yang menjadi penentu terakhir atas perencanaan yang kita buat
sehingga sangat pantas bila kita senantiasa bertawakkal kepada-Nya. Harapan kita agar segala perencanaan
ini menjadi salah satu sarana penebar Rahmat ke seluruh alam. Semoga Ridha dan rahmat-nya senantiasa
dilimpahkan kepada kita.

Ditetapkan di : Aceh Training Center (ATC), Pagar Air-Aceh


Besar
Pada Tanggal : 30 Desember 2017
Waktu : 21.35 WIB

Presidium
Musyawarah Wilyah XI
Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia
(KAPMI) ACEH

Presidium II Presidium I Presidium III


MEKANISME PEMILIHAN KETUA

SISTEM PEMILIHAN TERTUTUP


1. Pemilihan secara musyawarah tertutup
2. DPP mengajukan minimal satu orang maksimal tiga orang
3. Ketua dinyatakan terpilih jika memperoleh suara (dukungan) 50% dari seluruh peserta musyawarah
tertutup ditambah satu suara.

KRITERIA KETUA
1. Berdomisili di Banda Aceh.
2. Berstatus pelajar atau Mahasiswa.
3. Tidak bermasalah dalam akademik dan berprestasi.
4. Usia maksimal 21 tahun.
5. Amanah, serius, disiplin, berakhlak baik dan tegas.
6. Memiliki pengalaman dalam organisasi dan aktif di KAPMI satu tahun terakhir.
7. Berani tampil, cakap dan mudah bergaul.
8. Seorang Ikhwan.
9. Mendapat izin dari orang tua.
10. Berkomitmen Menghafal Al-Qur’an minimal 1 Juz dengan ikhlas dan diminta pertanggung jawabannya.
11. Siap mengemban amanah dakwah.
12. Mempunyai kemampuan manajerial yang baik.
13. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang kuat terhadap Islam dan dakwah Islam.
14. Tidak berpacaran dan tidak merokok serta tidak menggunakan NARKOBA.
15. Calon harus berjumpa dengan team formatur minimal 1 kali.
REKOMENDASI STRATEGIS

A. Rekomendasi Internal
1. Kader harus memahami konsep dakwah dan pengorganisasian serta amanah.
2. Menanamkan rasa ukhuwah serta loyalitas dalam kerja dakwah.
3. Memperbanyak muhasabah diri yang bertujuan berusaha lebih baik bagi diri sendiri dan orang lain.
4. Mengadakan program yang berdasarkan dakwah
5. Pengurus DPP KAPMI ACEH harus saling berkomunikasi dan menjalin ukhuwah Islamiah dengan
pengurus DPW KAPMI se-Aceh
6. Akan dikenakan sanksi bagi seluruh pengurus KAPMI yang melanggar syariat Islam, merokok dan
penyalah gunaan obat-obatan dan pergaulan bebas.
7. Daurah rekruitment dilaksanakan di wilayah yang disepakati dan melaksanakan Daurah A’dha II
8. Pengurus KAPMI wajib mengikuti halaqah dan sekolah KAPMI.
9. Membentuk jaringan-jaringan di setiap DPW KAPMI Se-Aceh.

B. Rekomendasi Eksternal
1. Menyelesaikan permasalahan pelajar seperti merokok, narkoba, dan pergaulan bebas.
2. Menjalin silaturahim dengan organisasi lain.
3. Peningkatan mutu pendidikan di ACEH.
4. Advokasi masalah-masalah pelajar dengan pejabat-pejabat di ACEH.
5. Mengupayakan penerapan Islam sebagai satu-satunya azas bagi organisasi KAPMI dalam
masyarakat, pemuda, maupun pelajar dan ikut membantu syari’at Islam di ACEH.
6. Menjadi motor penggerak untuk mengupayakan dukungan penuh terhadap perjuangan negara-negara
Islam.
7. Ikut merespon dan memberikan aksi-aksi terhadap isu-isu strategis.
8. Memberi nasehat terhadap segala macam tindakan dalam masyarakat yang menyimpang dengan
syari’at Islam.
9. Menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga formal di tingkat pelajar.
10. Mengetahui dan memahami persoalan ummat.

Anda mungkin juga menyukai