TATA TERTIB
MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA (MUNASLUB)
IKATAN PENATA ANESTESI INDONESIA
TAHUN 2016
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
DASAR
Pasal 2
BAB III
NAMA, WAKTU, TEMPAT
Pasal 3
Page | 1
BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 4
BAB V
PESERTA MUNASLUB
Pasal 5
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA MUNASLUB
Pasal 6
Pasal 7
2. Kewajiban Peserta munaslub
a. Setiap peserta munaslub wajib mendaftarkan diri dengan menunjukkan
surat tugas
Page | 2
b. Peserta berkewajiban memelihara ketertiban dan keamanan dengan
mentaati tata tertib munaslub.
c. Setiap peserta munaslub wajib untuk mengikuti seluruh rangkaian acara
munaslub.
d. Setiap peserta munaslub yang hendak menggunakan hak bicara harus
melalui ijin pimpinan sidang.
e. Setiap peserta munaslub yang meninggalkan ruangan selama sidang
berlangsung dengan tanpa mengganggu aktivitas yang berlangsung.
f.Setiap peserta munaslub diwajibkan memakai tanda pengenal peserta saat
memasuki ruang sidang.
BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN PIMPINAN SIDANG
Pasal 8
Pasal 9
BAB IX
HAK MEMILIH DAN DIPILIH.
Pasal 10
Yang berhak memilih dan dipilih adalah anggota biasa IPAI sebagai peserta
munaslub dan tidak sedang dicabut hak-hak keanggotaanya atau sedang menjalani
hukuman pidana.
Page | 3
BAB X
BENTUK SIDANG
Pasal 11
BAB XI
KOMISI – KOMISI
Pasal 12
BAB XII
PIMPINAN SIDANG
Pasal 13
1. Sidang komisi dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh 2 (dua) orang
anggota
2. Pimpinan sidang komisi dipilih secara musyawarah untuk mufakat
3. Anggota sidang komisi berasal dari utusan propinsi yang telah ditetapkan
BAB XIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 14
1. Sidang dinyatakan memenuhi kuorum apabila sedikitnya dihadiri oleh 2/3
dari jumlah peserta yang diundang
2. Keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila musyawarah tidak dapat mencapai mufakat, maka diadakan paling
banyak dua (2) kali loby.
4. Apabila loby mengalami jalan buntu maka diadakan voting
5. Keputusan melalui voting dilakukan dengan suara terbanyak dari forum
yang ada.
6. Sebelum memulai persidangan dan sebelum mengambil keputusan harus
dilakukan role call.
BAB XIV
INTERUPSI, MENINGGALKAN RAPAT DAN INTERVENSI.
Pasal 15
Page | 5
d. Memotong pembicaraan orang untuk meluruskan pembicaraan yang
menyangkut dengan pribadi –pribadi tertentu (point of prevellege)
4. Interupsi tidak dapat dilakukan diatas interupsi
5. Intervensi dapat dilakukan oleh pimpinan sidang jika dipandang perlu
BAB XV
SANKSI – SANKSI
Pasal 16
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 17
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian melalui
kesepakatan dalam munaslub.
Page | 6
Page | 7
RANCANGAN AGENDA MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
IKATAN PERAWAT ANESTESI INDONESIA (IPAI)
TAHUN 2016
1. Pengajuan kriteria
2. Pembahasan Kriteria
3. Pengesahan Kriteria
4. Pengajuan bakal calon
5. Penanyaan kesediaan bakal calon
6. Seleksi bakal calon dan penetapan calon
7. Pemilihan
a. Loby sebanyak 2 (dua) kali
b. Voting ( terebuka atau tertutup )
8. Pengesahan panitia Ad Hoc.
Page | 8
Denpasar ...... oktober 2016
Page | 9