Anda di halaman 1dari 4

KISI-KISI OSCE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

1. Jelaskan cara mengkaji kepatenan jalan nafas

2. sebutkan macam bantuan pembebasan jalan nafas tanpa alat

3. sebutkan jenis alat bantu pembebasan jalan nafas (bantuan nafas dengan alat)

4. Jelaskan algoritma BCLS metode PATTAS

5. Jelaskan algoritma BCLS sesuai AHA 2015

JAWABAN

1. Look (lihat): lihat adakah pergerakan dada, kesimetrisan pola nafas antara dada kanan dan
dada kiri.

Listen (dengar): dengarkan suara napas, adakah suara napas tambahan? Gargling, snoring,
crowing?

Feel (rasa): rasakan apakah ada udara yang keluar dari mulut atau hidung .

2. Jawab:

1) 1.Head Tilt
2) Chin Lift
3) Jaw Thrust (untuk curiga trauma cervikal)
4) Fingers Swap
5) Heimlich Manuever
6) Abdominal Thrust
7) Back Blows (pada bayi)
3. Alat bantu pembebasan jalan nafas
1) pipa orofaring
2) pipa nasofaring
3) Ett (endho tracheal tube)
4) krikotiromi
5) sectioning
4. Algoritma BLS atau BHD metode PATTAS

1. Pastikan 3A:

- Aman penolong :

Gunakan alat pelindung saat melakulan pertolongan misal sarung tangan atau
bahan yang kedap terhadap cairan seperti plastik untuk mengurangi penularan
penyakit.

- Aman lingkungan :

Pastikan tidak ada aliran listrik dalam aliran yang menggenang , tidak dalam
kondisi kebakaran dan tidak ditengah jalan raya.

- Aman korban :

Pastikan korban ditolong ditempat yang aman dan tidak dalam bahaya yang
berpotensi mengancam. Bebaskan korban dalam keramaian atau kerumunan
massa.

2. Tepuk bahu untuk cek respon sambil memanggil pak/ibu atau jika tahu panggil
dengan namanya.

3. Teriak minta tolong bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat disekitar


sehingga banyak yang dapat menolong korban selain itu pijat jantung yang berkualitas
tidak dapat dilakukan sendiri dimana setelah 2menit harus di ganti dan dilanjutkan
kepada penolong yang lain , jika ada ambilkan AED dan telfon ambulan ke no.119
yang harus di sampaikan saat menelpon 119 yaitu :

1) Identitas penolong.
2) Lokasi kejadian.
3) Jumlah dan kondisi korban.
4) Nomor telepon yang bisa dihubungi.

4. Amati pergerakan dada untuk menunjukkan korban masih bisa bernafas atau tidak.
Waktu untuk memeriksa pergerakan dada sekitar 5-10 detik

5. Segera lakukan pijatan dada jika tidak ada respon dengan cara sebagai berikut :
1) Lepaskan pakaian korban untuk menentukan titik tumpu pijat jantung.
2) Pastikan titik tumpu pijat jantung pada setengah tulang dada bagian
bawah.
3) Letakkan tangan dominan pada titik tumpu lalu diikuti oleh tangan yang
lainnya dalam posisi silang dan mengunci .
4) Kedalaman pijatan 5-6cm.
5) Laju pijatan 100-120 kali/menit.
6) Minimalkan interupsi maksimal kurang dari 10 detik.
7) Setiap 2 menit dilakukan pergantian penolong.

6. Pijat jantung dihentikan bila :

1) Korban berespon dengan munculnya tanda-tanda kehidupan seperti


bernafas , batuk dan lain-lain.
2) Korban ditemukan tanda-tanda kematian seperti lebam mayat.
3) Tim ambulan telah tiba.
4) Penolong kelelahan.
5) Setelah 30menit diberikan BHD korban tidak berespon.
6) Lingkungan yang tidak aman.

5. algoritma BCLS sesuai AHA 2015

1) Cek kesadaran pasien (Pak..Pak..Pak.. sambil tepuk bahu). Pasien tidak sadar
(unresponsive dengan pemeriksaan AVPU), tidak bernafas atau nafas tersengal
atau gasping 

2) panggil bantuan (tolong..tolong), minta orang lain menghubungi ambulan, minta


orang lain untuk mengambil AED jika tersedia 

3) cek nadi karotis selama 10 detik 

4) jika ada nadi, beri 1 nafas buatan setiap 5-6 detik, lakukan cek nadi setiap 2 menit

5) jika tidak ada nadi, mulai pijat jantung (kompresi) dan bantuan nafas dengan
perbandingan 30:2 dengan 5 siklus jika 1 penolong, 7 siklus jika 2 penolong 
6) jika AED sudah datang, pasang AED lalu cek irama jantung dan dengarkan hasil
analisis AED 

7) jika irama jantung shockable, maka beri kejut jantung (DC shock) menggunakan
AED dan lanjutkan dengan pijat jantung 30:2 5 siklus, 

8) jika irama unshockable maka ulangi resusitasi jantung atau pijat jantung denga
perbandingan 30:2

9) Lakukan hingga bantuan tenaga kesehatan datang dan siap menggantikan


melakukan CPR atau pijat jantung

10) Cek nadi karotis setiap 2 menit atau setiap selesai 5 siklus.

Anda mungkin juga menyukai