Anda di halaman 1dari 3

ABSES LEHER DALAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2

PANDUAN KLINIS Tanggal Terbit


Ditetapkan
Direktur,
29 Juli 2016

Terkumpulnya nanah yang terlokalisir pada ruang leher


Definisi dalam

Anamnesis anamnesis, di Keluhan sistemik seperti: demam, kelemahan umum, nyeri


badan, sakit kepala, mual, sampai ke tanda-tanda toksemia
seperti penurunan kesadaran, demamtinggi, dan
sebagainya.Keluhan lokal seperti adanya nyeri menelan,
nyeri tenggorok, sulit menelan, suara yang seperti
terpendam dan tebal (‘hot-potato voice’), nafas bau, nyeri
telinga.

Keluhan sulit membuka mulut dapat ditemukan pada pasien


dengan abses peritonsil dan abses parafaring
kompartemen anterior.
Keluhan nyeri atau kesulitan untuk menggerakkan leher
dapat ditemukan pada pasien dengan abses peritonsil,
submandibula, retrofaring dan parafaring.

Faktor predisposisi seperti infeksi saluran nafas atas, sakit


gigi, tertelan benda asing, tuberkulosis, infeksi telinga dan
mastoid
Pemeriksaan Fisik  Abses peritonsil: Struktur orofaring yang edema,
yang biasanya melibatkan uvula, pilar faring, dan
tonsil sisi yang terkena. Uvula biasanya terdorong
ke sisi kontralateral. Tonsil sendiri bengkak,
hiperemis, dan terisi detritus. Trismus dapat
ditemukan
 Abses retrofaring: ditemukan adanya penonjolan
pada dinding faring posterior, biasa satu sisi.
 Abses parafaring: dapat ditemukan adanya trismus,
indurasi, pembengkakan disekitar angulus
mandibula pada abses parafaring kompartemen
anterior.Pada abses kompartemen posterior, dapat
ditemukan adanya paralisis saraf kranialis IX,X,XI,
dan XII. Pemeriksaan tenggorok dapat ditemukan
pembengkakan dinding lateral faring.
 Abses submandibula: dapat ditemukan
pembengkakan dibawah mandibula atau lidah.
Sering ditemukan adanya trismus.

Pemeriksaan Penunjang  Rontgen soft tissue servikal


 Tomografi komputer daerah leher
 Pemeriksaan persiapan insisi dan drainase, seperti
persiapan laboratorium (darah rutin, waktu
pembekuan/pendarahan, fungsi hati, fungsi ginjal,
analisa gas darah, gula darah, elektrolit), rontgen thorax
Kriteria Diagnosis Anamnesis , faktor predisposisi, pemeriksaan fisik ,
pemeriksaan penunjang
Diagnosis Abses Leher Dalam
Diagnosis Banding Kelainan darah, seperti leukemia

Terapi  Pastikan jalan nafas aman, lakukan trakeostomi jika ada


tanda obstruksi jalan nafas atas atau kecurigaan akan
terjadi aspirasi
 Posisi Tredelenburg
 Medikamentosa: Antibiotika, dapat diberikan secara oral
pada pasien dengan abses peritonsil, secara intravena
pada abses submandibula, parafaring, retrofaring.
Pemberian antibiotika disesuaikan dengan hasil kultur
jaringan yang diambil sewaktu drainase abses
 Operasi: insisi dan drainase abses.
 Terapi simptomatis: analgesik, menjaga higiene rongga
mulut
 Mengobati faktor penyebab: pasien dengan abses
peritonsil harus dilakukan tonsilektomi

Penyulit Terjadinya komplikasi seperti perdarahan, aspirasi paru,


sepsis,penyebaran infeksi ke ruang lain seperti
mediastinum, penyebaran infeksi ke daerah intrakranial,
obstruksi jalan nafas atas sampai asfiksia, ruptur
pembuluh darah

Prognosis Abses leher dalam tanpa komplikasi :

- Quo ad vitam : ad bonam

- Quo ad functionam : ad bonam

Abses leher dalam dengan komplikasi :


 Quo ad vitam : malam
 Quo ad functionam: malam
Penelaah Kritis
Kepustakaan 1. Quinn FB. Deep Neck Spaces and Infections.
Department of Otolaryngology.2005.
2. El-sayed Y, FRCS, Al-dousary S. Deep-Neck Space
Abscesses. Department of Otorhinolaryngology. King
Abdul Aziz University Hospital .1996.
3. Murray AD. Deep Neck Infections. Emedicine.2009.
4. Bailey BJ and Johnson JT. Infections of The Deep
Spaces of The Neck. Head and Neck Surgery–
otolaryngology. Lippincott Williams and Wilkins. Fourth
Edition.2006.
5. Larawin V, Naipao J, Dubey SP. Head and Neck space
infections. Otolaryngology – head and neck
surgery.2006;135:889-93.
6. Rizzo PB, Mosto MCD. Submandibular space infection :
a potentially lethal infection. International journal of
infectious disease.2009;13:327-33.
7. Cmjerek RC, Coticchia JM, Arnold JE. Presentation,
diagnosis, and management of deep-neck abscesses in
infants. Archotolaryngol head neck
surgery.2002;128:1361-64.
8. Fitch MT, Manthey DE, Mcginnis HD, Nicks BA,
Pariyadath M. Abscess Incision and Drainage. The new
England journal of medicine.
Massachusetts.2007;357(19).

Anda mungkin juga menyukai