Anda di halaman 1dari 3

KONJUNGTIVITIS PURULENTA AKUT

(GONOCOCCAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 2
055/CPG/KOMDIK/VII/2016

PANDUAN KLINIS Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur,

29 Juli 2016

Konjungtivis gonore adalah suatu radang konjungtiva akut


Definisi dan hebat dengan sekret purulen yang disebabkan oleh
kuman neisseria gonorrhoeae.

Konjungtivitis gonore pada bayi

Anamnesis Sekret sangat banyak dan sangat produktif, dengan onset


hiperakut (dalam 12-24 jam)
Adanya riwayat hubungan seksual
Pada pasien laki-laki disertai adanya uretritis dan disertai
“morning drop”
Pada pasien perempuan disertai adanya keputihan
Pemeriksaan Fisik 1. Lakukan pemeriksaan dengan lampu celah
biomikroskop
2. Sekret purulent
3. Terlihat papil pada konjungtiva tarsalis,kemosis
konjungtiva
4. Adenopati preaurikuler
5. Palpebra edema
6. Pada kornea sering terjadi ulkus perifer ( terutama
di daerah superior) karena beresiko untuk terjadinya
perforasi
7. Dilakukan apus konjungtiva untuk pemeriksaan
pewarnaan Gram dan kultur resisensi ( ditemukan
bakteri gram negative diplococcus intraseluler
dan/atau ekstraseluler)
Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan
sediaan langsung sekret dengan pewarnaan gram atau
Giemsa untuk mengetahui kuman penyebab dan uji
sensitivitas untuk perencanaan pengobatan.
Kriteria Diagnosis
Diagnosis Konjungtivitis Purulenta Akut (Gonococcal)
Diagnosis Banding Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri lain meupun
virus, sedangkan pada neonates diagnose banding
disebabkan oleh stafilokokus, virus, maupun klamidia.
Terapi  Pasien dewasa
1. Pemeriksaan apus konjungtiva untuk
pemeriksaan gram
2. Bila tanpa keterlibatan kornea, pasien dapat
berobat jalan dan terapi yang diberikan
ceftriakson 1 gr intramuscular dosis tunggal
3. Bila dengan keterlibatan kornea, atau tidak yakin
tetapi sudah terlihat kemosis dan palpebra
edema, maka pasien harus dirawat dan
diberikan antibiotika : ceftriakson intravena
setiap 12 jam, selama 3 hari atau
Spektinomisisn 2 gr intramuscular, atau
Fluoroquinolone oral (ciprofloxacin 2x500 mg
atau ofloxacin 2x400 mg ,selama 5 hari)
 Pasien neonates
1. Harus dirawat
2. Ceftriaxon 25-50 mg/kg (sampai 125 mg
intramuscular atau intravena dosis tunggal )
3. Cefotaxime 100 mg/kg BB intramuscular atau
intravena dosis tunggal
 Antibiotika topical
1. Salep (eritomycin,
bacitracin,gentamicin,ciprofloxacin) 4 kali perhari
2. Tetes ciprofloxacin setiap 2 jam. Jika sudah
melibatkan kornea,dapat digunakan tetes
fluoroquinolon setiap jam (misalnya gatifloxacin,
moxifloxacine, atau ciprofloxacin )
 Irigasi dengan cairan saline (larutan Nacl 0,9%) 4
kali perhari sampai secret berkurang dan bersih
 Obati kemungkinan adanya infeksi chlamydial, yaitu
dengan azithromycin 1 gr peroral dosis tunggal atau
doxycyclin 100 mg per oral 2 kali perhari selama 7
hari
 Obati partner seksual dengan antibiotika oral untuk
gonorhoe dan Chlamydia
 Follow-up dilakukan setiap hari sampai terdapat
perbaikan klinis dan laboratorium, dan setiap 2-3
hari sekali sampai sembuh
Penyulit Penyulit yang didapat adalah tukak kornea marginal.

Pada anak-anak sering terjadi keratitis ataupun tukak


kornea sehingga sering terjadi perporasi kornea. Pada
orang dewasa tukak yang terjadi sering berbentuk cincin.

Edukasi  Skrining dan terapi pada perempuan hamil dengan


penyakit menular seksual
 Secara klasik diberikan obat tetes mata A gNO3 1%
segera sesudah lahir (harus diperhatikan
konsentrasi AgNO3 tidak melebihi 1%)
 Cara lain yang lebih aman adalah pembersihan
mata dengan solusio borisi dan pemberian
kloramfenikol salep mata
 Operasi Caesar direkomendasikan bila si ibu
mempunyai lesi herpes aktif saat melahirkan
 Antibiotik, diberikan intravena, bisa diberikan pada
neonates yang lahir dari ibu dengan gonore yang
tidak diterapi
Prognosis Prognosis jika tidak ditangani dengan segera akan menjadi
buruk, dan berakibat fatal
Penelaah Kritis
Kepustakaan Djuanda, Adhi, Mochtar, Aisah, Siti. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi Ketiga. FKUI, Jakarta: 1999. 343-9

Anonim.Gonorchea.
http://www.afraidtoask.com/std/gonorchea.html. Diakses
tanggal 20 Maret 2008.

Ilyas, Sidarta. DSM. Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit


FKUI, Jakarta: 2001.127 – 130.

Anda mungkin juga menyukai