Anda di halaman 1dari 21

Dokter Pembimbing:

dr. Agustina, Sp.JP

Di presentasikan Oleh :
Dani Cahyadi
(71170891134)
Definisi

Gagal jantung adalah kumpulan gejala yang


kompleks dimana seorang pasien harus memiliki
tampilan berupa: Gejala gagal jantung (nafas
pendek yang tipikal saat istrahat atau saat
melakukan aktifitas disertai / tidak kelelahan);
tanda retensi cairan (kongesti paru atau edema
pergelangan kaki); adanya bukti objektif dari
gangguan struktur atau fungsi jantung saat
istrahat (PERKI, 2015).
Klasifikasi berdasarkan kelainan struktural Klasifikasi berdasarkan kapsitas fungsional
jantung (NYHA)
Stadium A Kelas I
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik.
menjadi gagal jantung. Tidak terdapat Aktifitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan,
gangguan struktural atau fungsional palpitasi atau sesak nafas
jantung, tidak terdapat tanda atau gejala
Stadium B Kelas II
Telah terbentuk penyakit struktur jantung Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat
yang berhubungan dengan keluhan saat istrahat, namun aktifitas fisik sehari-hari
perkembangan gagal jantung, tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
terdapat tanda atau gejala
Stadium C Kelas III
Gagal jantung yang simtomatik Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat
berhubungan dengan penyakit struktural keluhan saat istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan
jantung yang mendasari menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak
Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta Tidak dapat melakukan aktifitasfisik tanpa keluhan.
gejala gagal jantung yang sangat Terdapat gejala saat istrahat. Keluhan meningkat saat
bermakna saat istrahat walaupun sudah melakukan aktifitas
mendapat terapi medis maksimal
Etiologi

Kelainan otot jantung

Aterosklerosis koroner

Hipertensi sistemik atau pulmonal

Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif

Penyakit jantung lain

Faktor sistemik
Manifestasi Klinis
Gejala Tanda
Tipikal Spesifik
- Sesak nafas - Peningkatan JVP
- Ortopneu - Refluks hepatojugular
- Paroxysmal nocturnal - Suara jantung S3 (gallop)
dyspnoe

- Toleransi aktivitas yang - Apex jantung bergeser ke


berkurang lateral
- Cepat lelah - Bising jantung
- Bengkak di pergelangan
kaki
Kurang Tipikal Kurang Tipikal
- Batuk di malam hari / dini hari - Edema Perifer

- Mengi - Krepitasi pulmonal

- Berat badan bertambah >2 - Suara pekak di basal paru pada


kg/minggu perkusi
- Berat badan turun (gagal - Takikardia
jantung stadium lanjut)
- Perasaan kembung/begah - Nadi ireguler

- Nafsu makan menurun - Nafas cepat

- Perasaan bingun (terutama - Hepatomegali


pasien usia lanjut)
- Depresi - Asites

- Berdebar - Kaheksia

- Pingsan
Teknik Diagnostik

Elektrokardiogram (EKG)

Foto Thoraks

Ekokardiografi

Pemeriksaan Laboratorium

Peptida Natriuretik

Troponin I atau T
Penatalaksanaan
Non farmakologi

Manajemen
perawatan
mandiri

Latihan Ketataan
fisik pasien
berobat

Pengurangan Pemantauan
berat badan berat badan
Asupan mandiri
cairan
Penatalaksanaan
Farmakologi
1. ACE Inhibitor
2. Beta blocker
3. Angiotensin Receptor Blocker
4. Antagonis Aldosteron
5. Hydralazine dan Isosorbide Dinitrat
6. Digoksin
Dosis awal (mg) Dosis target (mg)
ACEI
Captopril Enalapril 6,25 (3 x/hari) 50 - 100 (3 x/hari)
Lisinopril Ramipril 2,5(2 x/hari) 10-20(2x/har)
Perindopril 2,5 - 5 (1 x/hari) 20-40(1x/hari)
2,5 (1 x/hari) 5(2x/hari)
2 (1 x/hari) 8(1x/hari)
ARB
Candesartan 4 / 8 (1 x/hari) 32 (1 x/hari)
Valsartan 40 (2 x/hari) 160 (2 x/hari)
Antagonis aldosterone
Eplerenon 25 (1x/hari) 50 (1 x/hari)
Spironolakton 25 (1x/hari) 25 - 50 (1 x/hari)
Penyekat β
Bisoprolol 1,25 (1 x/hari) 10 (1 x/hari)
Carvedilol 3,125 (2 x/hari) 25 - 50 (2 x/hari)
◦ IDENTITAS PASIEN
◦ Nama : Tn.S
◦ Usia : 34 Tahun
◦ Pekerjaan : wiraswasta
◦ Agama : Islam
◦ Status : Kawin
◦ Alamat : Marelan
◦ No.RM : 032762
◦ MRS : 08-11-2018
◦ KRS :-
ANAMNESIS
Keluhan Utama
◦ Sesak napas
Telaah
◦ Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh sesak napas yang
bertambah berat pada saat melakukan aktivitas, sesak berkurang pada saat
istirahat, os tidur dengan 4 bantal tersusun, sering terbangun malam hari karen
sesak, os juga mengeluhkan nyeri dada, batuk ada terus menerus tidak
berdahak, demam disangkal. Oedem (-), mual (+), muntah(-).
◦ Riwayat Penyakit Terdahulu
◦ Riwayat HT (+)
◦ Riwayat mengkonsumsi obat-obatan (+) : furosemide
◦ Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
◦ Riwayat penyakit jantung disangkal.
◦ PEMERIKSAAN FISIK
◦ Keadaan umum : tampak sakit sedang
◦ Kesadaran : compos mentis (GCS=E:4,M:6,V:5)
◦ BB : 80 kg
◦ TB :165 cm
◦ Vital sign
◦ TD : 130/80 mmHg
◦ Nadi : 100x/i
◦ RR : 25x/i
◦ Suhu : 37 ˚C
◦ Kepala: normocephali (+ ), rambut hitam, tidak mudah dicabut, dan tersebar
merata.
◦ Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), Ptosis (-), pupil isokor, refleks
pupil langsung (+/+) tidak langsung (+/+), oedem palpebra (-/-)
◦ Hidung: deformitas (-), sekret (-), pernafasan cuping hidung (-)
◦ Mulut : lidah basah, caries dentis (-), faring : hiperemis (-), Tonsil: T1-T1
hiperemis (-)
◦ Telinga : auricula normal, deformitas (-), serumen (-/-) nyeri (-)
◦ Leher : Trakea di tengah, pembesaran kelenjar getah bening (-), massa (-)
JVP (+) 5+2 cm H2O
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium

Darah Rutin : Hasil Nilai rujukan

Hemoglobin 12.06 L: 13-16 g/dl


P: 12-14 g/dl

Hematokrit 38.2 L: 40-48 %


P: 37-43%

Leukosit 12.940 5-10³/µl

Hitung jenis :

Limfosit 12.41 15.20-43.30%

Monosit 6.87 5.50-13.70%

Neutrofil 77.66 43.50-73.50%

Eosinofil 2.56 0.80-8.10%

Basofil 0.51 0.20-1.50%

Trombosit 540.500 150-400. 10³/µl


SGPT 14 L: < 45 U/
P: < 34 U

Ureum 23 < 50 mg/

Kreatinin 1.2 L: 0.8-1.3 m


P: 0.6-1.2 m

Asam Urat 14.6 L: < 7 mg/


P: < 5.7 mg

Glukosa Sewaktu 93 < 200 mg

Elektrolit :

Natrium 133 135-145 mm

Kalium 6,9 3.5-5.5 mm

Klorida 80 96-106 mm
EKG
FOTO THORAX
◦ DIAGNOSIS
◦ CHF ec PJK + HHD

◦ TERAPI
◦ IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/i
◦ Inj. Furosemid 1amp/6 j
◦ Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 j
◦ Inj. ISDN 1x 5mg
◦ Spironnolakton 1x 25 mg
◦ Candesartan 1x 8 mg
◦ Omeprazole 2x1
◦ Ambroxol 3x1cth
EDUKASI
◦ Edukasi kepatuhan minum obat.
◦ Edukasi kepatuhan diet rendah garam, rehabilitasi jantung.
◦ Edukasi cara mengatasi bila terjadi perburukan sesak nafas.
◦ Edukasi timbang berat badan dan lingkar perut, ukur jumlah cairan masuk
dan keluar agar seimbang.
◦ Edukasi kontrol tekanan darah, nadi dan pemeriksaan fisik ke Puskesmas
terdekat.
Congestive Heart Failure
(CHF)

Anda mungkin juga menyukai