Anda di halaman 1dari 3

TATA TERTIB SIDANG

Musyawarah Akbar HMI Cabang Bogor


2023

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Nama
Musyawarah ini bernama Musyawarah Akbar Himpunan Mahasiswa Islam(HMI)

Pasal 2
Penyelenggaran
Penyelenggara Musyawarah akbar adalah Para kader Himpunan Mahasiswa Islam cabang
Bogor.

Pasal 3
Waktu dan Tempat
1. Musyawarah Mahasiswa Akuntansi Syariah dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2021.
2. Apabila agenda Musyawarah Akbar belum selesai dibahas sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, maka akan dilanjutkan sesuai dengan kesepakatan forum.
3. Musyawarah Akbar dilaksanakan di GSMI Cabang Bogor.

Pasal 4
Dasar
Musyawarah Mahasiswa Akuntansi Syariah dilaksanakan berdasarkan AD/ART HMI.

BAB II
PESERTA
Pasal 5
Peserta
1. Peserta Musyawarah Akbar adalah kader HMI yang hadir pada Musyawarah Akbar di
GSMI.
2. Peserta terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau. Peserta penuh adalah pengurus dan
anggota biasa. Peserta peninjau adalah anggota muda dan anggota kehormatan

Pasal 6
Hak Peserta
1. Peserta penuh mempunyai hak bicara, hak suara dan hak dipilih dan memilih.
2. Peserta peninjau mempunyai hak bicara dan hak dipilih.
TATA TERTIB SIDANG
Musyawarah Akbar HMI Cabang Bogor
2023

Pasal 7
Kewajiban Peserta
1. Mengikuti jalannya persidangan dari awal sampai akhir.
2. Peserta yang hendak meninggalkan sidang harus seizin pimpinan sidang.
3. Mematuhi segala bentuk peraturan atau tata tertib.

Pasal 8
Sanksi
Bagi peserta yang tidak mematuhi kewajiban sebagai peserta, akan diberikan sanksi jika Peserta
akan dikenakan teguran pertama oleh pimpinan sidang jika peserta tidak mematuhi
kewajiban/peraturan yang telah ditetapkan. Apabila teguran pertama tidak dihiraukan maka akan
diberikan teguran kedua. Jika peserta masih tidak menghiraukan teguran tersebut, akan diberikan
teguran ketiga dan presidium sidang mempunyai hak tertinggi untuk menyuruh peserta keluar dari
ruangan.

BAB III
PERSIDANGAN
Pasal 9
Pimpinan Sidang
1. Pimpinan sidang disebut presidium sidang.
2. Sidang Pendahuluan dipimpin oleh presidium sidang sementara yang dibentuk oleh
panitia pengarah (steering committee).
3. Rapat Pleno dipimpin oleh tiga orang presidium sidang tetap yang dipilih oleh peserta sidang
dan ditetapkan oleh presidium sidang sementara.

Pasal 10
Tugas
1. Presidium sidang tetap bertugas memimpin Musyawarah Akbar.
2. Presidium sidang sementara memimpin sidang pleno sampai terpilihnya presidium
sidang tetap.

BAB IV
MEKANISME PENGAJUAN PENDAPAT
Pasal 11
Pengajuan Pendapat
1. Pengajuan pendapat dilakukan dengan mengaktifkan fitur raise hand atau microfon dan
berbicara setelah mendapat persetujuan dari pimpinan sidang.
2. Tata cara pengajuan pendapat :
a. Interupsi Point of Clarification : Digunakan sebagai pemberi solusi.
TATA TERTIB SIDANG
Musyawarah Akbar HMI Cabang Bogor
2023

b. Interupsi Point of Information : Memberikan informasi yang berguna bagi


peserta sidang.
c. Interupsi Point of Order : Apabila adanya saran dan kritik untuk jalanya persidangan.
d. Interupsi Point of Privilege : Apabila adanya masalah pribadi yang diangkat
dalam persidangan maka Interupsi ini paling di utamakan.
3. Apabila Presidium sidang 1 ingin menyampaikan pendapat maka, jabatannya
diserahkan kepada presidium 2 sesuai persetujuan forum.

BAB V
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN QUORUM
Pasal 12
Pengambilan Keputusan
1. Keputusan diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila keputusan atas dasar musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka
keputusan diambil melalui mekanisme skorsing dengan batas waktu yang ditentukan.
3. Apabila mekanisme skorsing tidak menemui kata sepakat, maka keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak.
4. Apabila terjadi jumlah suara yang sama maka diadakan pemilihan ulang.

Pasal 13
Quorum
1. Persidangan dinyatakan quorum apabila dihadiri ½+1 dari peserta rapat pleno.
2. Apabila poin 1 tidak terpenuhi maka akan diadakan skorsing maksimal 1 jam untuk
menghubungi peserta lainnya.
3. Apabila poin 2 tidak terpenuhi maka sidang dilanjutkan dan dianggap Quorum.

BAB VI
PENUTUP
Pasal 14
Hal yang belum diatur dalam tata tertib, diserahkan pada kebijakan presidium sidang
berdasarkan musyawarah mufakat.

Anda mungkin juga menyukai