Anda di halaman 1dari 27

DRAFT MUSYAWARAH ANGGOTA

HIMPUNAN MAHASISWA KEBUMEN


PERIODE 2010-2012

Oleh :
HIMPUNAN MAHASISWA KEBUMEN

HIMPUNAN MAHASISWA KEBUMEN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2010
RANCANGAN TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA
HIMPUNAN MAHASISWA KEBUMEN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2010

BAB I
UMUM

Pasal 1
Musyawarah ini merupakan musyawarah anggota Himpunan Mahasisswa Kebumen
(HMK) Universitas Jenderal Soedirman yang selanjutnya disebut dengan Musang HMK.

Pasal 2
Musang HMK ini diselenggarakan oleh pengurus HMK dan dilaksanakan oleh panitia
musang HMK, serta diikuti oleh seluruh anggota HMK.

Pasal 3
Waktu dan Tempat
1. Musang HMK ini diselenggarakan tanggal ………….. 2010 sampai dengan selesai
semua agenda musang.HMK.
2. Musang HMK dilaksanakan di Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Jenderal
Soedirman.

Pasal 4
Landasan Pelaksanaan
Keputusan Musyawarah Perintisan Pembentukan Organisasi Himpunan Mahasiswa
Kebumen No.01/KMPP/LB/2009.

Pasal 5
Fungsi
Musyawarah anggota berfungsi :
1. Mengevalusi dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Ketua Umum HMK.
2. Menyusun dan mengesahkan AD/ART HMK Periode 2010-2012 berdasarkan
pedoman umum keorganisasian 2007-2008.
3. Menetapkan Garis-Garis Besar Program Kerja HMK periode 2010-2012.
4. Memilih dan menetapkan Ketua Umum HMK periode 2010-2012.
5. Memilih dan menetapkan Dewan Penasehat Organisasi periode 2010-2012.
6. Memilih dan merekomendasikan Pembina HMK periode 2010-2012.

BAB II
PESERTA

Pasal 6
1. Peserta musang HMK adalah seluruh anggota Himpunan Mahasiswa Kebumen
Universitas Jenderal Soedirman.
2. Peserta musang HMK adalah anggota yang hadir dalam musang HMK.

Pasal 7
Hak Peserta
Peserta memiliki hak suara dan hak bicara
Pasal 8
Kewajiban Peserta
Peserta mempunyai kewajiban :
1. Menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya musyawarah anggota.
2. Berpakaian rapi dan sopan.
3. Menghargai pendapat orang lain.
4. Hadir sebelum musang dimulai dan dapat masuk dengan persetujuan pimpinan
musang.
5. Peserta wajib meminta persetujuan pimpinan musang ketika hendak meninggalkan
musang.

BAB III
PERMUSYAWARAHAN DAN PIMPINAN MUSANG

Pasal 9
Permusyawarahan dalam musyawarah anggota merupakan sidang pleno.

Pasal 10
Sidang Pleno adalah sidang yang diikuti oleh semua peserta musang yang membahas dan
menetapkan keputusan-keputusan.

Pasal 11
Pimpinan Musang berbentuk presidium yang terdiri dari tiga orang.

Pasal 12
Hak dan Tugas Pimpinan Musang.
1. Pimpinan musang dalam musyawarah anggota mempunyai hak sebagai peserta.
2. Pimpinan musang bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya musang.
3. Pimpinan musang menetapkan putusan musang atas persetujuan peserta musang.
4. Pimpinan musang menetapkan hasil-hasil musang.

BAB IV
KUORUM

Pasal 13
1. Musyawarah anggota dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah
ditambah satu dari jumlah perserta yang hadir saat musyawarah dimulai.
2. Apabila ayat 1 tidak terpenuhi maka permusyawarahan ditunda selama 2 x 5 menit
untuk memenuhi jumlah tersebut.
3. Jika ayat 2 tidak terpenuhi juga maka musang dianggap sah dengan persetujuan
peserta yang hadir.

BAB V
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 14
Pengambilan Keputusan
1. Setiap pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat.
2. Apabila ayat 1 tidak tercapai maka pengambilan keputusan dilakukan dengan
lobying selama 2 x 5 menit.
3. Apabila ayat 2 tidak tercapai maka pengambilan keputusan dilakukan dengan voting.

Pasal 15
Ketukan Palu
Arti ketukan palu :
1. Ketukan satu kali.
a. Skorsing kurang dari 15 menit.
b. Membuka musang setelah skorsing selama kurang dari 15 menit.
2. Ketukan dua kali.
a. Skorsing lebih dari 15 menit.
b. Membuka musang setelah skorsing selama lebih dari 15 menit.
c. Menetapkan suatu keputusan terhadap suatu bab, pasal, maupun ayat.
3. Ketukan tiga kali.
a. Menutup atau membuka musang secara rersmi.
b. Menetapkan seluruh keputusan musang.

BAB VI
SKORSING

Pasal 16
Skorsing
1. Skorsing adalah pemberhentian sementara musang untuk memberi waktu istirahat.
2. Skorsing dapat dilakukan apabila ada hal yang mendesak.

BAB VII
PENUTUP

Pasal 17
Penutup
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
musyawarah anggota.
2. Tata tertib ini berlaku saat ditetapkan sampai selesainya musyawarah anggota.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai berakhirnya musyawarah
anggota ini.

Keputusan nomor : 01/Kep.MusangHMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
PK AGENDA MUSANG
MUSYAWARAH ANGGOTA HMK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2010

PENINJAUAN KEMBALI

Keputusan No : 02/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
RANCANGAN TATA TERTIB PEMILIHAN PIMPINAN MUSANG
MUSYAWARAH ANGGOTA HMK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2010

Pasal 1
Umum
Pemilihan pimpinan musang dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1. Tahap pencalonan.
2. Tahap kesediaan.
3. Tahap pemilihan.

Pasal 2
Tahap Pencalonan
1. Semua peserta berhak dicalonkan dan mencalonkan diri.
2. Setiap peserta hanya berhak mencalonkan satu orang.
3. Pimpinan musang yang diusulkan didukung minimal tiga orang peserta.

Pasal 3
Tahap Kesediaan
1. Calon pimpinan musang yang diusulkan peserta tersebut berhak menyatakan
kesediaannya atau tidak.
2. Peserta musang berhak menyetujui atau menolak kesediaan calon pimpinan musang.
3. Bila calon pimpinan musang yang bersedia kurang dari tiga orang maka tahap
pencalonan dapat dilakukan lagi sampai batas pemilihan yang ditetapkan pimpinan
musang dengan persetujuan forum.

Pasal 4
Mekanisme Pemilihan
1. Pemilihan pimpinan musang dilakukan dengan pemungutan suara secara terbuka.
2. Calon pimpinan musang yang terpilih disebut pimpinan musang.

Pasal 5
Tahap Pemilihan
1. Calon pimpinan musang mengadakan pertemuan selama 5 menit untuk menentukan
presidium I, II, dan III kemudian dilaporkan dalam musang.
2. Bila ayat satu tidak memenuhi, maka keputusan diambil melalui voting oleh peserta
musang.

Keputusan No : 03/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
AGENDA MUSYAWARAH ANGGOTA
HIMPUNAN MAHASISWA KEBUMEN
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
2010

1. Mengevaluasi dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Ketua Umum HMK


periode 2010-2012.
2. Merubah dan mengesahkan AD/ART HMK Periode 2010-2012 berdasarkan
pedoman umum keorganisasian HMK periode 2007-2008.
3. Merumuskan dan menetapkan Garis-Garis Besar Program Kerja HMK periode 2010-
2012.
4. Pemilihan ketua umum HMK periode 2010-2012.
5. Pemilihan dan penetapan Dewan Penasehat Organisasi (DPO) periode 2010-2012.
6. Pemilihan dan perekomendasian pembina HMK periode 2010-2012.
7. Lain-lain.

Keputusan No : 04/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
AD/ART
HIMPUNAN MAHASISWA KEBUMEN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PERIODE 2010-2012

BAB 1
NAMA, PENGERTIAN, DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama
Himpunan Mahasiswa Kebumen merupakan organisasi kekeluargaan yang selanjutnya
disebut sebagai HMK.

Pasal 2
Himpunan Mahasiswa Kebumen merupakan organisasi kekeluargaan non struktural di
tingkat daerah dan kota Purwokerto.

Pasal 3
Kedudukan Himpunan Mahasiswa Kebumen berkeduddukan di daerah/kota Purwokerto.

BAB II
DASAR

Pasal 4
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
155/U/1998 tentang Pedoman Umum Keorganisasian.
3. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi.

BAB III
AZAS, VISI, DAN MISI

Pasal 5
Azas
Himpunan Mahasiswa Kebumen Berazaskan Pancasila.

Pasal 6
Visi
Mewujudkan keeratan tali silaturahmi antar mahasiswa Kebumen serta membentuk
mahasiswa Kebumen yang dinamis, mempunyai pola kritis dan analitis, organisatoris,
kreatif berbasis pemahaman yang komprehensif serta ilmiah tanpa meninggalkan nilai-
nilai akademis, nilai- nilai kebangsaan, dan nilai-nilai keagamaan untuk pembangunan
Kabupaten/Kota Kebumen khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Pasal 7
Misi
1. Mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa Kebumen serta lingkungan eksternal
lainnya.
2. Menciptakan pembelajaran bersama guna merangsang sikap dan pola pikir ilmiah.
3. Menciptakan wahana pembelajaran berorganisasi guna mengembangkan kualitas
mahasiswa Kebumen.
4. Mengakomodasi dan memfasilitasi permasalahan mahasiswa Kebumen di Kabupaten
Banyumas.
5. Meningkatkan kemampuan berorganisasi anggota HMK.
6. Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 8
Anggota
Anggota HMK adalah seluruh mahasiswa Kebumen dan mahasiswa dari daerah lain yang
disetujui oleh pengurus serta melaksanakan studi di seluruh perguruan tinggi di
Kabupaten Banyumas.

Pasal 9
Tata Cara Keanggotaan
Mengisi formulir keanggotaaan HMK dan mengikuti rangkaian penerimaan serta
pelantikan anggota HMK.

Pasal 10
Kartu Anggota
Kartu anggota adalah identitas atau bukti keanggotaan HMK yang sah.

Pasal 11
Hak Anggota
Setiap anggota berhak untuk :
1. Mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan secara lisan
maupun tulisan kepada pengurus HMK (Himpunan Mahasiswa Kebumen)
UNSOED.
2. Mengikuti kegiatan yang diadakan HMK (Himpunan Mahasiswa
Kebumen) UNSOED.
3. Memilih dan dipilih dalam kepengurusan HMK sesuai dengan
mekanisme yang berlaku.
4. Berpartisipasi aktif dan berkreasi dalam kegiatan mahasiswa.

Pasal 12
Kewajiban Anggota
Setiap anggota berkewajiban untuk :
1. Ikut menjaga nama baik HMK (Himpunan Mahasiswa Kebumen)
UNSOED dan Kabupaten/Kebumen.
2. Mentaati dan melaksanakan AD/ART HMK (Himpunan Mahasiswa
Kebumen) UNSOED.

Pasal 13
Sanksi
1. Anggota HMK yang melakukan pelanggaran akan dilakukan sanksi sesuai dengan
pelanggaran yang dilakukan.
2. Sanksi yang diberikan yaitu :
a. Pelanggaran ringan dikenakan sanksi teguran secara lisan maupun tulisan.
b. Pelanggaran menengah dikenakan sanksi administrasi.
c. Pelanggaran berat dikenakan sanksi dicabut dari keanggotaan HMK.
3. Bobot pelanggaran yang dilakukan ditentukan berdasarkan kesepakatan anggota
HMK yang diwakili oleh masing-masing ketua angkatan dan terlebih dahulu
dirumuskan oleh pengurus.
Pasal 14
Berakhirnya Keanggotaan HMK
Keanggotaan HMK berakhir apabila :
1. Pulang ke rahmatulloh.
2. Anggota pindah atau keluar dari Universitas Jenderal Soedirman.
3. Anggota dicabut dari keanggotaan HMK.
4. Anggota yang telah menyelesaikan studi selanjutnya disebut dengan alumni HMK.

BAB V
MUSYAWARAH ANGGOTA DAN MUSYAWARAH ANGGOTA LUAR BIASA

Pasal 15
Musyawarah Anggota
1. Kekuasaan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Anggota.
2. Musyawarah Anggota dilaksanakan sekali dalam satu periode (program kerja)
kepengurusan.
3. Musyawarah anggota berwenang dan berfungsi untuk :
a. Mengevaluasi dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban Ketua Umum
HMK periode 2010-2012.
b. Merubah dan mengesahkan AD/ART HMK periode 2010-2012 berdasarkan
pedoman umum keorganisasian HMK periode 2007-2008.
c. Merumuskan dan menetapkan Garis-Garis Besar Program Kerja HMK periode
2010-2012.
d. Pemilihan ketua umum HMK periode 2010-2012.
e. Pemilihan dan penetapan Dewan Penasehat Organisasi (DPO) periode 2010-
2012.
f. Pemilihan dan perekomendasian pembina HMK periode 2010-2012.
g. Lain-lain.

Pasal 16
Musyawarah Anggota Luar Biasa
1. Musyawarah anggota luar biasa adalah musyawarah anggota yang dilaksanakan
dalam keadaan mendesak.
2. Musyawarah anggota luar biasa dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan
usulan dan atas dukungan sekurang-kurangnya setengah ditambah satu jumlah
anggota HMK.

BAB VI
PENGURUSAN

Pasal 17
Kepengurusan
1. Pengurus HMK adalah anggota HMK yang dipilih oleh tim formatur sesuai dengan
tata tertib pemilihan pengurus HMK.
2. Pengurus HMK terdiri dari ketua umum, sekretaris, bendahara, koordinator bidang,
dan anggota bidang yang masing-masing merangkap sebagai anggota yang terpilih
melalui tata tertib yang berlaku.
3. Kepengurusan HMK disahkan oleh Musyawarah Anggota HMK.
4. Ketua Umum menyampaikan laporan pertanggung jawaban dalam musyawarah
anggota HMK.
5. Ketua Umum tidak dapat dipilih kembali menjadi ketua umum untuk kepengurusan
berikutnya.
Pasal 18
Hak Pengurus
1. Memberi usul, saran, kritik, atau pertanyaan secara lisan maupun tulisan kepada
pengurus dan Dewan Penasihat Organisasi (DPO) dengan pernyataan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Menggunakan segala fasilitas yang dimiliki HMK sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Mengajukan pengunduran diri dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan
dan disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah (1/2) ditambah satu (1) dari jumlah
anggota HMK.

Pasal 19
Kewajiban Pengurus
1. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
2. Mengikuti semua kegiatan yang diselenggarakan HMK.
3. Melakukan pengawasan dan evaluasi dalam kegiatan HMK.
4. Menjaga, merawat, dan memelihara semua fasilitas yang dimiliki HMK.
5. Menjaga nama baik dan keutuhan HMK.

Pasal 20
Sanksi Pengurus
1. Pengurus HMK yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi melalui tahap-
tahap :
a. Sanksi teguran secara lisan.
b. Sanksi teguran secara tertulis.
c. Sanksi administrasi.
2. Apabila pada ayat pertama (1) tidak dapat merubah keadaan maka akan diberikan
sanksi berdasarkan kesepakatan pengurus HMK.

Pasal 21
Masa Bakti Kepengurusan
1. Masa bakti pengurus HMK selama satu periode (Program Kerja) kepengurusan.
2. Masa bakti kepengurusan HMK dimulai sejak dilantik dan berakhir seteleh serah
terima jabatan.

Pasal 22
Tata Kerja Kepengurusan
1. Ketua Umum
a. Ketua umum merupakan penanggung jawab dan koordinator umum semua
kegiatan organisasi, baik yang bersifat intern maupun ekstern.
b. Ketua umum dalam mengambil keputusan harus melibatkan pengurus lain, yaitu :
sekretaris, bendahara, koordinator bidang, anggota bidang, dan DPO.
2. Sekretaris
a. Sekretaris merupakan penanggung jawab dan koordinator dalam hal administrasi
dan kesekretariatan HMK.
b. Sekretaris umum di dalam menjalankan tugas kesekretariatannya dibantu oleh
sekretaris 1.
c. Sekretaris umum dapat menggantikan tugas ketua umum jika ketua umum
berhalangan.
d. Sekretaris 1 dapat menggantikan ketua umum jika berhalangan.
3. Bendahara
a. Bendahara umum merupakan penanggung jawab dan koordinator dalam
keuangan HMK.
b. Bendahara umum di dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh bendahara 1.
c. Bendahara 1 dapat menggantikan bendahara umum jika bendahara umum
berhalangan.
4. Koordinator bidang
a. Koordinator merupakan penanggung jawab umum bidang masing-masing.
b. Koordinator bidang di dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh anggota bidang.
5. Anggota bidang
a. Anggota bidang bertanggung jawab atas program kerja yang ditetapkan.
b. Anggota bidang dapat menggantikan koordinator bidang jika berhalangan.

Pasal 23
Hilangnya Status Kepengurusan Apabila :
1. Pulang ke rahmatullah.
2. Anggota pindah atau keluar dari Universitas Jenderal Soedirman.
3. Anggota dicabut dari keanggotaan HMK.
4. Anggota yang telah menyelesaikan studi selanjutnya disebut dengan alumni HMK.

Pasal 24
Pergantian Pengurus
Sehubungan dengan hilangnya status kepengurusan HMK, maka perlu diadakan
pergantian pengurus yang mekanismenya diatur dalam rapat pengurus.

BAB VII
KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 25
Kelengkapan organisasi
1. Musyawarah anggota
2. Pengurus
3. Dewan Penasehat Organisasi
4. Pembina
5. Anggota

Pasal 26
Dewan Penasehat Organisasi
1. Anggota Dewan Penasehat Organisasi adalah anggota HMK non pengurus yang
dipilih dan ditetapkan oleh musyawarah anggota.
2. Dewan Penasehat Organisasi bertugas :
a. Sebagai mediator antara pengurus dan anggota dalam menyelesaikan masalah.
b. Mengontrol dan mengawasi kinerja pengurus HMK.
c. Memberikan saran dan kritik, baik diminta maupun tidak yang ditujukan kepada
pengurus HMK.
3. Masa bakti Dewan Penasihat Organisasi selama satu periode (program kerja)
kepengurusan dapat dipilih dan disahkan melalui musyawarah anggota.
4. Pengunduran diri serta penggantian Dewan Penasihat Organisasi dirumuskan oleh
pengurus dan disetujui berdasarkan kesepakatan anggota HMK yang diwakili oleh
masing-masing ketua angkatan.

Pasal 27
Pembina
1. Pembina merupakan dosen yang bekerja di Universitas Jenderal Soedirman dan
berasal dari Kebumen.
2. Pembina dapat dipilih dan direkomendasikan pada waktu musyawarah anggota
dengan masa bakti satu periode (program kerja) kepengurusan HMK.
3. Pembina ditetapkan oleh pengurus dengan persetujuan beliau yang bersangkutan.
4. Apabila Pembina tidak dapat memenuhi masa baktinya, maka diputuskan dalam
rapat pengurus HMK.

BAB VIII
ASET HMK DAN SUMBER DANA

Pasal 28
Aset HMK adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh HMK, baik dalam bentuk harta
maupun benda.

Pasal 29
Sumber dana
Dana untuk mendukung dan menjalankan organisasi bersumber dari :
1. Iuran wajib anggota.
2. Sisa kas HMK periode kepengurusan sebelumnya.
3. Bentuk-bentuk lain yang halal dan tidak mengikat.

BAB IX
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 30
Struktur organisasi kepengurusan HMK.
Terlampir :
1. Struktur organisasi.
2. Struktur kepengurusan.

BAB X
ALUMNI HMK

Pasal 31
Alumni HMK
1. Alumni HMK adalah semua mantan anggota HMK yang telah menyelesaikan masa
studinya di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
2. Alumni dapat dimintai bantuannya, baik material maupun spiritual untuk kemajuan
HMK.

BAB XI
AD/ART HMK

Pasal 32
Perubahan AD/ART
Perubahan AD/ART HMK dapat dilakukan dalam waktu musang musyawarah anggota
ataupun musyawarah anggota luar biasa (musanglub).

BAB XII
IDENTITAS HMK

Pasal 33
Lambang HMK dan Falsafah arti Lambang
Terlampir.
Pasal 34
Bendera HMK
1. Bendera HMK berwarna putih yang berarti netral atau tidak memihak salah satu
partai/golongan.
2. Ukuran bendera HMK panjang berbanding lebar adalah 3 : 2.
3. Bendera HMK berisikan lambang HMK yang terletak ditengah bendera.

Pasal 35
Seragam HMK
1. Seragam HMK berwarna abu-abu.
2. Atribut seragam HMK terdiri dari :
a. Badge nama dan lambang HMK di lengan sebelah kanan.
b. Nama dan NIM di dada sebelah kanan.

BAB XIII
PENUTUP

Pasal 36
Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam AD/ART akan ditentukan lebih lanjut
oleh pengurus HMK dan diketahui oleh HMK yang diwakili oleh masing-masing ketua
angkatan.

Keputusan No : 05/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
RANCANGAN GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
HIMPUNAN MAHASISWA KEBUMEN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2010

A. KETUA UMUM
1. Bertanggung jawab penuh terhadap jalannya organisasi.
2. Memimpin dan mengkoordinasakan jalannya organisasi.
3. Menetapkan kebijakan, keputusan, dan peraturan lainnya yang berkaitan
dengan kepentingan organisasi.

B. SEKRETARIS
1. Mengadakan dan melengkapi sarana administrasi dan kesekretariatan.
2. Meningkatkan tertib administrasi.

C. BENDAHARA
1. Melengkapi sarana kebendaharaan.
2. Melaksanakan pengelolaan tertib keuangan.
3. Mengusahakan sumber dana yang halal dan tidak mengikat.

D. BIDANG KADERISASI
1. Bagian yang bertanggung jawab untuk melakukan perekrutan, pembinaan,
pengembangan, dan pembekalan kepada anggota HMK.
2. Membuat pola manajemen organisasi.

3. BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT


1. Mengadakan kerjasama dengan instansi/lembaga lain yang mendukung
pengembangan organisasi.
2. Meningkatkan kegiatan yang bersifat pengabdian kepada masyarakat.

4. BIDANG INFOTEK
1. Suatu bagian yang bergerak di bidang informasi, komunikasi, dan teknologi
untuk kemajuan organisasi.
2. Memberikan informasi, baik cetak maupun elektronik baik secara intern
maupaun ekstern dari organisasi.
3. Mengurus, mengelola, dan mengembangkan teknologi yang ada di organisasi.
4. Melakukan usaha-usaha jurnalisme yang mendukung kelancaran organisasi
melalui pengembangan teknologi dan informasi.

5. BIDANG KONSELING
1. Suatu bagian yang bergerak untuk membantu mengatasi permaalahan dan
perasoalan anggota organisasi.
2. Memberikan rekomendasi solusi terhadap masalah-masalah anggota.

6. BIDANG PENDIDIKAN
1. Suatu bagian yang begerak untuk memajukan pendidikan anggota dan
masyarakat khususnya masyarakat Kebumen.
2. Memberi motivasi dan tindakan yang nyata untuk membantu kemajuan
anggota dan masyarakat khususnya masyarakat Kebumen dalam bidang
pendidikan.
3. Mendukung program pendidikan daerah untuk kemajuan daerah Kebumen.

4. BIDANG PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEBUMEN


1. Suatu bagian yang mengusahakan cara-cara untuk mencapai kemajuan daerah
Kebumen dalam bidang budaya, ekonomi, agama, dan pariwisata.
2. Memberikan pemikiran dan tindakan nyata untuk pengembangan daerah
Kebumen.
3. Mendukung program kedaerahan.

Keputusan No : 06/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
RANCANGAN TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA UMUM
HIMPUNAN MAHASISWA KEBUMEN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2010

Pasal 1
Umum
1. Pemilihan calon ketua umum HMK dilaksanakan dengan sistem formatur.
2. Jumlah formatur yang dipilih adalah 5 orang.

Pasal 2
Sistem Pemilihan Formatur
Pemilihan formatur dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1. Tahap Pencalonan.
2. Tahap Kesediaan.
3. Tahap Pemilihan.

Pasal 3
Tahap Pencalonan Formatur
1. Tahap pencalonan dilakukan dengan sistem tertutup.
2. Semua anggota HMK berhak dicalonkan dan mencalonkan diri.
3. Setiap peserta berhak mencalonkan 2 orang.
4. Calon formatur yang diusulkan didukung minimal 3 orang peserta sidang.

Pasal 4
Tahap Kesediaan Formatur
1. Calon formatur berhak menyatakan kesediaannya atau tidak.
2. Peserta musang berhak menolak atau menerima kesediaan dari calon formatur.
3. Bila calon formatur yang ada kurang dari 5 orang, maka tahap pencalonan dapat
dilakukan lagi sampai batas pemilihan.

Pasal 5
Tahap Pemilihan Formatur
1. Pemilihan formatur menggunakan sistem tertutup.
2. Setiap peserta musang memilih 2 orang dalam penilihan formatur.
3. Formatur ditentukan dari jumlah suara terbanyak dalam pemilihan.

Pasal 6
Tugas Formatur
Formatur bertugas :
1. Memilih calon ketua umum HMK.
2. Memilih pengurus HMK.
3. Menyusun dan menyerahkan susunan kepengurusan HMK periode 2010-2012
kepada DPO.
4. Bersama DPO dan Kepengurusan Baru menyusun Petunjuk Umum dan Petunjuk
Teknis Program Kerja HMK periode 2010-2012.

Pasal 7
Tahap Pemilihan Ketua Umum
1. Formatur yang terpilih mengadakan pertemuan selama 15 menit untuk menentukan 3
orang di antara formatur untuk dijadikan calon ketua umum HMK.
2. Calon ketua umum HMK terpilih diajukan dalam persidangan untuk dilaksanakan
pemilihan.
3. Penyampaian visi dan misi oleh calon ketua HMK.
4. Diskusi antar calon ketua dan calon ketua dengan peserta musang.
5. Pemilihan ketua umum HMK menggunakan sistem tertutup.
6. Pemilihan ketua umum HMK berdasarkan suara terbanyak.
7. Apabila terjadi persamaan jumlah suara yang tertinggi maka dilakukan pemungutan
suara ulang pada tahap pemilihan ketua umum untuk calon yang bersangkutan.

Keputusan No : 07/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
KONSIDERAN
PIMPINAN MUSANG

Melihat : dan seterusnya


Menimbang : dan seterusnya
Memperhatikan : usul dan saran peserta Musyawarah Anggota
Memutuskan : mengangkat presidium musang yang terdiri atas :
1. Arif Pambudi
2. Wahid Setiawan
3. Panji Wiratama

Keputusan No : 08/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Sidang Sementara

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
KONSIDERAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Melihat : dan seterusnya


Menimbang : dan seterusnya
Memperhatikan : usul dan saran peserta Musyawarah Anggota
Memutuskan : menerima Laporan Pertanggungjawaban

Keputusan No : 09/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
KONSIDERAN
KETUA UMUM

Melihat : dan seterusnya


Menimbang : dan seterusnya
Memperhatikan : usul dan saran peserta Musyawarah Anggota
Memutuskan : mengangkat ketua umum HMK

Widiharto (NIM. F1B008066)

Keputusan No : 10/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
KONSIDERAN
DEWAN PENASEHAT ORGANISASI

Melihat : dan seterusnya


Menimbang : dan seterusnya
Memperhatikan : usul dan saran peserta Musyawarah Anggota
Memutuskan : mengangkat Dewan Penasehat Organisasi yang terdiri atas :

Dewan Penasehat Organisasi yang terpilih :

Arif Pambudi (NIM. A1E006054)

Keputusan No : 11/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
KONSIDERAN
PEMBINA

Calon Pembina HMK periode 2010-2012, terdiri atas :

Prof. Edy Yuwono, Ph. D

Melihat : dan seterusnya


Menimbang : dan seterusnya
Memperhatikan : usul dan saran peserta Musyawarah Anggota
Memutuskan : mengangkat Pembina HMK : Prof. Edy Yuwono, Ph. D

Keputusan No : 12/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
KONSIDERAN
FORMATUR

Melihat : dan seterusnya


Menimbang : dan seterusnya
Memperhatikan : usul dan saran peserta Musyawarah Anggota
Memutuskan : mengangkat Formatur yang terdiri atas :

Tim Formatur terdiri atas :


1. Arif Pambudi (NIM. A1E006054)
2. Jatmiko (NIM. D1E008080)
3. Widiharto (NIM. F1B008066)
4. Panji Wiratama (NIM. E1A008155)
5. Wahid Setiawan (NIM. H1C008019)
6. Ika Dwi Purwaningsih (NIM. G1D007040)
7. Subiyantoro (NIM. E1A009121)
8. Ahmad Fakih (NIM. D1E009180)
9. M Musonef Arkham (NIM. H1L009016)
10. Akhmad Sobari (NIM. G1A009069)
11. Rantama Albadian (NIM. D1E009094)

Keputusan No : 13/Kep. Musang HMK/HMK/2010


Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :
Pukul :

Presidium Musang

Presidium I Presidium II Presidium III

Arif Pambudi Wahid Setiawan Panji Wiratama


NIM. A1E006054 NIM. H1C008019 NIM. E1A008155
Lampiran 1.
Struktur Organisasi Himpunan Mahasiswa Kebumen.

KET GARIS KOMANDO


GARIS KOORDINASI
Lampiran 2.
Struktur Organisasi Himpunan Mahasiswa Kebumen versi daerah.
Lampiran 3.
Lambang dan Falsafah Arti Lambang Himpunan Mahasiswa Kebumen.

Falsafah Arti Lambang HMK :

1. Bintang berwarna kuning mengandung arti Ketuhanan Yang Maha Esa.


2. Keris berwarna hitam mengandung arti mahasiswa melestarikan nilai-nilai luhur
budaya bangsa.
3. Tulisan HMK merupakan kependekan dari Himpunan Mahasiswa Kebumen,
sedangkan warna kuning mengandung makna kekeluargaan dengan rasa kasih
sayang persaudaraan dan kegotongroyongan.
4. Simbol dua burung Lawet hitam membawa padi dan kapas melambangkan
mahasiswa dan mahasiswi asal Kebumen yang berdedikasi tinggi untuk mewujudkan
kemakmuran masyarakat Kebumen.
5. Mata Rantai berwarna merah mengandung arti persatuan, kebulatan tekad, dan
kesatuan tujuan.
6. Lingkaran berwarna hijau mengandung arti keimanan.
7. Lingkaran berwarna hitam melambangkan kemantapan persaudaraan.
8. Background berwarna putih mengandung arti netral/tidak memihak salah satu
partai/golongan.
9. Tulisan Himpunan Mahasiswa Kebumen mengandung arti wadah aktualisasi
mahasiswa Kebumen.

Anda mungkin juga menyukai