jaringan dan asesorinya. Ia merujuk pada dan sumber-sumber informasi digital, baik yang
teknologi komputer yang menekankan bentuk dan offline maupun yang online dengan jumlah yang
konteks budaya yang mana teknologi digunakan, relatif tak terbatas. Anda pun setiap saat bisa
seperti dalam seni, film, perdagangan, sains dan mencari dan menggunakan informasi dan sumber-
diatas itu semua internet (Sumber: Dewdney and sumber informasi yang ada di dalamnya untuk
Ride. 2006: 8 & 20, yang dikutip Andika, 2016). berbagai kepentingan seperti pekerjaan, ibadah,
Selain itu, informasi dalam new media secara sosial, komunikasi, pendidikan, hiburan, dan
individual bisa disebar, ditujukan, atau lainnya. Data dan informasi dan sumber-sumber
dikomunikasikan secara interaktif, kepada orang informasi yang disimpan dalam komputer Anda,
lain, baik secara personal, kelompok, atau jumlahnya bahkan lebih banyak dari yang ada di
sebanyak-banyaknya orang yang sudah dikenal handphone Anda. Intinya, informasi dan sumber-
maupun yang tidak dikenal (Sumber: Vin Crosbie, sumber informasi saat sekarang jumlahnya tak
1998 (revised to include world usage figures and terbatas. Kita sebagai manusia lah yang memiliki
Napster example, 2002.Singkatnya new media keterbatasan-keterbatasan dalam banyak hal,
diaplikasikan sebagai “online computers and terutama jika dikaitkan dengan aspek tempat,
multimedia”, yakni sistem perpaduan antara waktu, dan kemampuannya.
komputer, jaringan komputer dan multimedia Intinya, data dan informasi yang disimpan
secara terintegrasi (Microsoft® Encarta dalam komputer dan internet demikian besar
Encyclopedia® 2006). Saat ini hampir semua sehingga tidak ada seorang pun yang bisa secara
orang sedang berada dalam konteks pergaulan tuntas mengikuti perkembangannya, meskipun di
yang melibatkan media baru ini. Melalui media bidang minatnya sendiri, belum lagi data dan
sosial, misalnya, setiap orang bisa bergaul dan informasi yang sudah terkelola dan disimpan
berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia dalam beragam media digital lainnya seperti
tanpa harus mengenalnya secara fisik. antara lain CD ROM, DVD, hard disk, dan flash
Dari sisi masyarakat sebagai pengguna old disk. Dilihat dari perspektif kelompok
media dan new media banyak hal yang bisa digali peminatannya saja sudah demikian kompleks,
dan dikerjakan untuk kepentingan yang lebih apalagi jika sudah dikaitkan dengan banyaknya
bermanfaat. Dengan hanya memegang satu unit penduduk Indonesia yang masih berkutat di
komputer yang dilengkapi dengan beberapa sekitar kebutuhan pokok (Yusup dan Komariah,
program standar dan tersambung dengan internet, 2014); dan faktor inilah yang antara lain
orang tidak mungkin bisa ‘menguasainya’ secara menyebabkan semakin menambah kesenjangan
tuntas apa yang ada dan mungkin ada di penguasaan dan akses informasi, terutama
dalamnya, meskipun ia adalah seorang ahli di informasi digital.
bidang komputasi. Sebagai contoh ekstremnya, di Kesenjangan digital (digital divide) sangat
handphone yang sedang Anda pegang saat ini, dirasakan dalam banyak aspek kehidupan di
secara potensial mampu menampung informasi zaman ini, termasuk di satu komunitas kecil
u ksi, or
h par d
, tisi of
t pas te
e i ch
l no
e lo
- gy
m (d
a ua
Vol.5/No.1, Juni 2017, hlm 79-94 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 87
Ta a k annya, perilakunya,
mpak ol e penghidupannya, dan
dalam eh hi aspek lainnya yang
Tabel 1 m d berlaku di masyarakat.
di atas, as u Penelitian atau kajian
bahwa ya p mendalam bisa
ruang ra a difokuskan pada
lingkup ka n aspek-aspek tertentu
literasi t, m yang relevan dengan
menjadi m as kepentingan
sangat en y kehidupan dan
luas, ya ar penghidupan manusia
karena ng a dalam komunitasnya,
menyan ku k misalnya hanya fokus
gkut t at pada aspek pekerjaan
banyak be te jarak jauh saja, aspek
aspek ra rk identitas diri anggota
tentang ga ai masyarakat dalam
informas m t sistem pergaulan
i dan as z global, atau aspek-
aspek dan subkategori
pemberd pe a
lainnya
ayaanny k m
Inf e- K A
sesuai dengan bidang
or sea el k minat sang peneliti.
ma rch o s
- si ing, m e
equ p s
alit o ,
as, k p
ko di i
mu sk l
nita us i
s i, h
ed a
u n
ka
si,
Secara khusus istilah literasi bisa level bisa membaca dan menulis. Kira-kira kalau
didefinisikan sebagai kemampuan teknis dalam di kita adalah lulusan pendidikan yang paling
men-decode atau mereproduksi lambang-lambang dasar yang masuk kategori literasi dasar ini,
tulisan, hasil cetakan, atau tulisan dalam kalimat misalnya setingkat TK dan SD. Sementara itu
dan kata-kata dalam bentuk lambang tulisan. yang dikonsepsikan sebagai literasi fungsional
(Graff, 2006, dalam Microsoft Encarta Dictionary, adalah, disamping seseorang atau masyarakat
2007). Dalam perkembangan selanjutnya literasi sudah bisa membaca dan menulis, juga memiliki
dikaitkan dengan kemampuan berkomunikasi kemampuan untuk menghitung gambaran-
secara tertulis, bukan bahasa dan komunikasi gambaran kegiatannya dalam berinteraksi dengan
lisan. Sekarang konsep literasi juga sudah manusia lain dalam lingkungan sosialnya secara
digunakan secara lebih bervariasi dalam konteks fungsional. Termasuk ke dalam kategori ini antara
kemampuan memahami perkembangan teknologi, lain adalah seseorang atau masyarakat sudah
khususnya teknologi informasi dan komunikasi, memiliki kemampuan dan kemauan untuk
seperti komputer dengan segala perangkat membaca surat kabar, membaca petunjuk-
fungsionalnya, baik dari sisi hardware maupun petunjuk arah dan lainnya dalam kehidupan
software-nya. Kemampuan menggunakan bersosialisasi dan perjalanan, mengerti peta
komputer di zaman sekarang semakin dibutuhkan perjalanan, membaca dan menggunakan media
karena aspek kemanfaatannya yang demikian non konvensional seperti handphone yang tidak
banyak. Grafik, matematik, data, informasi, dan hanya untuk mengirim SMS dan berkomunikasi
belakangan pengetahuan, sekarang sudah bisa lisan, komputer yang tidak hanya untuk mengetik
diolah dengan bantuan sistem komputer. teks, mesin ATM yang tidak hanya digunakan
Literasi bukan sebuah karakteristik manusia untuk pengambilan uang tunai, dll.
sejak lahir, bukan unsur dasar kemampuan Kini dengan semakin cepatnya
manusia, namun lebih merupakan kemampuan perkembangan teknologi informasi dan
yang bisa dipelajari, baik di lingkungan sekolah komunikasi seperti komputer, internet, dan
maupun di luar sekolah. Bahkan dalam electronic banking, menjadikan semakin nyata
perkembangan teakhir, ada kecenderungan literasi faktor literasi untuk konteks tersebut. Dengan
digunakan sebagai kemampuan dalam berinteraksi melihat konteks literasi seperti itu maka sekarang
seseorang dan masyarakat dengan lingkungannya, pengertian literasi menjadi semakin bervariasi dan
dengan budayanya, dengan bisnisnya, dengan kompleks. Di atas sudah dikemukakan beberapa
politiknya. Literasi tidak cocok digunakan secara contoh seperti literasi sosial, literasi pergaulan,
sendirian tanpa konteks. literasi hukum, literasi teknologi, literasi
Kalau dilihat lebih jauh, maka bisa penghidupan, pengetahuan lokal, dsb.
dibedakan antara literasi dasar dan literasi Kampanye literasi sebenarnya sudah
fungsional. Yang pertama lebih menggambarkan dicanangkan oleh UNESCO (United Nations
kemampuan dasar seseorang atau masyarakat pada Educational, Scientific and Cultural
untuk keperluan kerja dan sosialnya. Demikian sebagai pembawa pesan informasi dimaksud.
pula dengan literasi informasi; konsep ini lebih Orang bisa mendapatkan informasi dari televisi,
menggambarkan kemampuan teknis seseorang dari CD ROM, dari DVD, dari flash disk, dari
dan masyarakat atas informasi secara lebih komputer, dari internet, dari film-film atau video
fungsional. digital, itu semua pada hakekatnya adalah dalam
Dikatakan sudah melek informasi jika rangka memanfaatkan media, namun dalam
seseorang atau masyarakat sudah menyadari arti konteks ini bukan sekadar sebagai penonton.
pentingnya informasi bagi kehidupan dan Kalau orang sudah memiliki keahlian dalam
penghidupannya, baik dalam hal informasi memanfaatkan beragam jenis media dimaksud,
didudukkan sebagai barang sosial, maupun jika terlepas dari mahir atau tidaknya dalam
informasi sudah didudukkan sebagai komoditas memanfaatkan media tersebut, dapat dikatakan
bisnis dan komersial. Dalam hal yang terakhir ini, bahwa orang tadi sudah lepas dari literasi media.
kita sepenuhnya sudah memahami akan (Lihat Yusup (2010).
pentingnya informasi sebagai komoditas unggulan Seperti sudah dikemukakan pada bagian
saat ini. Tapi sayangnya, tidak semua orang bisa yang lalu bahwa literasi media adalah sebuah
memahami keberadaan informasi dan sumber- perluasan keahlian berkomunikasi dan penguasaan
sumber informasi untuk menunjang kehidupan informasi yang responsif terhadap perubahan
dan sosial di jaman kini, apalagi menguasainya. zaman, terutama perubahan yang demikian cepat
Sebagai konsumen, kita pun tidak sepenuhnya pada sektor informasi dan media sebagai
bisa memanfaatkan semua informasi secara pembawa pesan-pesan informasinya (Considine,
optimal, terutama informasi yang tercipta dari 1995). Dalam tataran praktis, literasi media
hasil teknologi baru, apalagi mereka yang tingkat berkait dengan kemampuan untuk mengakses,
pendidikannya di bawah kita. Sebagai bahan menganalisis, mengevaluasi, dan
renungan, coba perhatikan nasib tenaga kerja mengkomunikasikan informasi dalam beragam
Indonesia yang sebagian besar adalah lulusan format, termasuk di dalamnya format tercetak
SMU/K ke bawah. maupun format noncetak, format analog maupun
Praktik literasi media format digital. Jadi titik beratnya pada
Dikaitkan dengan literasi media (media kemampuan orang dalam menggunakan media
literacy), maka pendekatan literasi informasi yang mengandung informasi dan sumber-sumber
relatif lebih praktis permasalahannya. Orang tidak informasi tertentu yang jumlahnya semakin tak
serta merta bisa lepas dari literasi informasi tanpa terbatas dan kompleks. Orang membeli komputer
melalui tahapan-tahapan pendayagunaan media baru dengan spesifikasi yang baru, berarti orang
sebagai pembawa pesan informasi. Artinya, tersebut perlu belajar dalam menggunakannya.
informasi yang diberdayakan atau dimanfaatkan Orang membeli handphone baru dengan
secara optimal hanya dengan cara langsung spesifikasi yang baru, juga harus belajar cara
ataupun tidak langsung memanfaatkan media