Report On Conference Maulida Fitriah
Report On Conference Maulida Fitriah
NIM : 21018135
Class : K5-21
Answer :
Pribumi Digital'
Istilah "digital natives" diciptakan oleh Marc Prensky (2001) dan mengacu pada pelajar
milenial yang tumbuh dengan sejumlah teknologi yang relatif baru, seperti komputer, ponsel,
dan video game. Penduduk asli digital terhubung dengan teman dan keluarga melalui
jejaring sosial, pesan teks, dan pendekatan yang dimediasi teknologi lainnya.
Selain itu, "penduduk asli digital" tidak memiliki persamaan. literasi digital atau membentuk
kelompok homogen karena akses dan kesempatan yang berbeda (Selwyn, 2009; Brown &
Czerniewicz, 2010) sebagian disumbangkan oleh faktor lingkungan seperti status sosial
ekonomi dan latar belakang keluarga (Hatlevik & Christophersen, 2013]
Pembagian Digital
Menurut Schleicher (2011), Program OECD untuk Penilaian Pelajar Internasional (PISA)
menemukan bahwa hampir 17% anak berusia 15 tahun yang tumbuh dengan komputer tidak
memiliki keterampilan untuk menavigasi dunia digital.
lingkungan.
Kesenjangan digital baru dengan demikian antara orang-orang yang memiliki kemampuan
untuk secara efektif menavigasi lingkungan digital dan mereka yang tidak mampu
melakukannya.
1. Teknologi Digital
2. Orkestrasi Multimodal
3. Komunikasi Antarbudaya
4. Keterampilan Transversal
Literasi Multimodal
Sifat perubahan lanskap komunikatif yang ditimbulkan oleh teknologi baru menekankan
kebutuhan untuk memperluas definisi kita tentang literasi. Literasi di era media baru akan
melibatkan "keterlibatan manusia, kognitif/afektif, budaya dan tubuh dengan dunia dan pada
bentuk dan bentuk pengetahuan". Dia mengusulkan pergeseran dari literasi abjad dan untuk
mengeksplorasi bentuk-bentuk literasi baru yang dibutuhkan di dunia saat ini.
Literasi Hari Ini
MENJADI GURU
“Dalam hal ini, kurikulum literasi saat ini tidak dapat tetap menjadi kurikulum yang hanya
berfokus pada bahasa. Untuk dianggap melek huruf di zaman sekarang ini adalah mampu
berkomunikasi secara multimodal secara efektif.
Pengakuan ini menuntut evolusi kurikulum keaksaraan kita lebih dari sekadar pengajaran dan
pembelajaran membaca di media cetak menjadi membaca baik di media cetak maupun di
layar; dari membaca buku ke membaca buku dan melihat teks multimodal secara kritis, dari
menulis ke menulis dan mengetik; dari berbicara menjadi berbicara dan mewakili secara
kreatif."
• Strategi membaca linier dan mendalam seperti membaca jalur, chunking, anotasi, dan
membuat koneksi. Keterampilan informasi dasar dan kritis seperti cara mengakses,
menavigasi, dan menyusun informasi, serta mampu mengintegrasikan dan
mengevaluasi informasi.