Anda di halaman 1dari 10

URGENSI LITERASI DIGITAL DAN KEMANUSIAAN UNTUK MASA DEPAN

ERINA FADILSARI

1401421388

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR, FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS


NEGERI SEMARANG

erinafadilasari210703@students.unnes.ac.id

kehidupan masyarakat membentuk


masyarakat harus beradaptasi dengan
PENDAHULUAN
perkembangan teknologi agar tidak tertinggal.
Internet merupakan hal yang paling Tetapi berdampingan dengan keadaan dimana
penting dan basis utama kehadiran era digital kecanggihan akan teknologi, masih banyak
dan kebutuhan yang tidak akan terpisahkan masyarakat yang hanya bisa mendapatkan
dari kehidupan masa kini. Berdasarkan data berita tanpa kemampuan memahami dan
Badan sentra Statistik (BPS), pengguna mengolah berita tersebut secara baik sehingga
internet pada Indonesia meningkat 22% perlu adanya literasi digital. Faktanya, pada
selama periode 2015-2019. Selain itu, kondisi masa pandemi ini banyak masyarakat
semakin buruknya pandemi Covid-19 Indonesia yang mudah percaya dengan hoaks
semakin menunjukkan betapa vitalnya kiprah serta misinformasi perihal Covid-19.
internet pada kehidupan sekarang ini.
Lalu apa sih literasi digital itu sendiri?
Penemuan internet telah membawa perabadan
Literasi digital merupakan kemampuan untuk
manusia ke arah yang semakin modern,
memahami, mengevaluasi, serta
canggih dan praktis. Dengan tidak adanya
menggunakan informasi yang didapat melalui
batas ruang dan waktu yang selama beberapa
berbagai sumber digital secara bertanggung
dekade sebelumnya menjadi halangan utama
jawab. Menurut Paul Glister, Literasi digital
dalam berkomunikasi kini menjadi runtuh dan
artinya sebuah kemampuan dalam memahami
luruh. Orang-orang dari berbagai penjuru
serta menggunakan informasi dalam berbagai
global sekarang bisa terkoneksi dan terhubung
bentuk dan didapat dari sumber yang
satu sama lain dengan sangat cepat, murah
beragam yang berasal dari computer (Paul
serta mudah.
Glister, 1997).
Kehidupan masyarakat yang telah
Dengan melihat kondisi sekarang ini,
semakin maju, dengan berkembangnya
Masyarakat sangat membutuhkan akan
teknologi yang memengaruhi segala lini
adanya literasi digital untuk menghadapi beberapa dampak yang akan diterima dari
perkembangan teknologi yang akan semakin keadaan urgensi literasi digital, akhirnya
maju dan tidak terbatas. Tingginya jumlah penulis akan membahas beberapa topik
pengguna internet di Indonesia, tetapi rumusan masalah yang sesuai situasi tersebut
sayangnya tidak diimbangi kemampuan yaitu:
literasi digital yang mumpuni mengakibatkan
1. Mengapa masa depan Indonesia
tidak optimalnya kecanggihan teknologi yang
bergantung pada tingkat kemampuan
tersedia.
penerapan literasi digital
Adanya kemampuan literasi digital masyarakatnya?
yang mumpuni, masyarakat akan cenderung 2. Bagaiamana Literasi Media Baru,
mempunyai kemampuan berpikir kritis dan Ketidakberpikiran dan Esensi
kreatif serta memiliki pola pemikiran yang Kemanusiaan di Era Digital?
tidak sama karena tidak adanya keterbatasan 3. Bagaimana Peran Literasi Digital
dalam mendapatkan pengetahuan. Tapi disisi sebagai Upaya Preventif untuk
lain, perkembangan teknologi informasi Penangkal Hoaks di Era Modernisasi
menjadi basis pengembangan konsep revolusi 4.0?
industri 4.0 diseluruh global. Hal ini turut 4. Bagaimana peran Literasi Digital
mempengaruhi paradigma sosial kehidupan dalam menangkal radikalisme pada
masyarakat termasuk di Indonesia. Era generasi millenial di era revolusi
revolusi industri 4.0 ialah fase revolusi industri 4.0?
teknologi yang mengganti cara beraktifitas
manusia pada skala, ruang lingkup,
KAJIAN PUSTAKA
kompleksitas, dan transformasi dari
pengalaman hidup sebelumnya. Masyarakat Kemampuan literasi digital saat ini

global bahkan akan hidup dalam sangat ditentukan oleh kemampuan literasi

ketidakpastian (uncertainty) dunia, oleh baca tulis, yakni kemampuan membaca,

karena itu masyarakat harus mempunyai menulis, mencari, menganalisis, mengolah

kemampuan untuk memprediksi masa depan dan membagikan teks tertulis. Sayangnya,

yang berubah sangat cepat. performa dan kemampuan Indonesia pada


bidang literasi baca tulis bisa dikatakan
Dengan melihat berbagai keeadaan
relative rendah. Salah satu faktor yang
dimana pentingnya literasi digital ditengah
menyebabkan rendahnya literasi digital
tengah maraknya teknologi yang canggih
masyarakat Indonesia merupakan kurangnya
dimasa yang serba sulit disertai dengan
penekanan pada keterampilan berpikir kritis itu dibutuhkan literasi media.” Literasi digital
semenjak usia dini. Padahal pada dasarnya memberdayakan individu untuk
literasi digital perlu diasah sejak asal berkomunikasi dengan orang lain, bekerja
pendidikan dasar. Bahkan mata pelajaran lebih efektif, serta peningkatan produktivitas
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seseorang, terutama dengan orang-orang yang
yang terdapat di sekolah-sekolah juga belum mempunyai keterampilan dan taraf
optimal dalam meningkatkan kemampuan kemampuan yang sama.
literasi digital.
Seiring berkembangnya IPTEK juga
Berdasarkan sebuah penelitian yang menimbulkan berbagai dampak lain seperti
dilakukan oleh Silvana, H., & Darmawan, C. bisa mengakibatkan perubahan pada pola-pola
(2018) dalam artikel jurnalnya yang berjudul komunikasi yang ada pada masyarakat digital.
“Pendidikan Literasi Digital dikalangan Usia Merebaknya alat komunikasi serta perangkat
Muda di Kota Bandung” menjelaskan lunak di tengah-tengah masyarakat membawa
bahwa adanya pembinaan literasi digital sebuah tantangan tersendiri bagi mereka.
diharapkan supaya masyarakat memiliki Rasanya, gawai menjadi perangkat yang tidak
perilaku kritis dalam menyingkapi setiap isu boleh tertinggal dan sebagai media yang
dan informasi yang menyebar serta interaksi paling diandalkan menjadi sarana
yang ada. Dalam menyikapi situasi tersebut, berkomunikasi dan mencari informasi.
masyarakat perlu diberikan edukasi berkenaan Bahkan media digital berkembang dengan
dengan aturan dan cara main yang digunakan sangat cepat, dengan tawaran informasi serta
ketika memanfaatkan sosial media dalam konten lainnya yang terus menerus diproduksi
kehidupan sehari-hari. Makna literasi digital tanpa mengenal batasan jeda dan waktu.
bukan hanya sekedar melek internet atau
Literasi digital tidak dapat dipisahkan
cakap memanfaatkan banyak sekali fitur yang
dari global media sosial karena 97,4% orang
terdapat pada internet, tetapi lebih pada
Indonesia mengakses akun media sosial
kemapuan mengelola serta memilah informasi
ketika memakai internet. Dalam
yang ada.
menggunakan media social tidak semua orang
Dari pernyataan SIA (2018), menggunakannya dengan bijak. Negara
“masyarakat perlu diberikan edukasi akan Indonesia yang dikenal dengan negara
literasi digital sehingga mereka bisa demokratis sehingga banyak masyarakat yang
menyaring informasi yang baik dan memiliki bersembunyi dibalik kata kebebasan beropini
keahlian dalam memilah serta menentukan merasa punya hak untuk bebas berpendapat.
informasi yang mereka butuhkan, maka dari Pada akhirnya, timbul masalah-masalah
kebebasan beropini yang tidak bertanggung masyarakat mengetahui cara memanfaatkan
jawab di media sosial. teknologi secara positif.

Jika membicarakan mengenai Di era Revolusi Industri 4.0 yang


kebebasan berpendapat, seharusnya timbul ditandai dengan masifnya perkembangan
rasa lega dan aman mengingat bahwa teknologi informasi serta mudahnya
permasalahan ini merupakan sesuatu yang penyebaran informasi tanpa filter apapun.
sulit untuk dicapai dan perlu perjuangan Ditengah era global saat ini, Indonesia tidak
panjang untuk merealisasikannya. Sudah akan pernah luput dari dampak yang
tentunya kebahagiaan bebas berpendapat akan disebabkan oleh Revolusi Industri 4.0 di mana
ada ketika kebebasan tersebut diterapkan teknologi informasi terus tumbuh serta
dengan sebagaimana mestinya. Namun, berkembang dengan pesat. Bahkan tidak
kenyataan yang terjadi kini justru sebaliknya. hanya maraknya hoaks di social media, Term
Berbagai permasalahan mengenai hal ini radikalisme pula saat ini sangatlah menjadi
seringkali bermunculan dan hampir pasti perhatian banyak orang, baik di kancah
berujung dengan keributan di tengah nasional maupun internasional. Hal ini terjadi
masyarakat karena dampak penyebaran disebabkan karena ketidakpuasan terhadap
informasi informasi yang belum terbukti kondisi politik, sosial, ekonomi, serta
kebenarannya. kepercayaan (Kusuma & Azizah, 2018).
Penelitian-penelitian mengenai literasi
Melihat kondisi dan situasi sekarang
digital yang sudah dilakukan sebelumnya
ini, aksi radikalisme tidak hanya terjadi pada
adalah penelitian yang dilakukan Ati (2019)
dunia nyata, bahkan terjadi juga di dunia
dengan judul “Peran Literasi Digital dalam
maya. Hal ini selaras dengan pesatnya
Mencegah Hoax Pada Siswa SMA”. Selain
kemajuan teknologi yang menyebabkan
itu, ada juga penelitian yang dilakukan oleh
terbukanya semua akses berita, termasuk yang
Dewi (2021) dengan julul “Pentingnya
menyangkut terorisme, radikalisme dan
Literasi Media Digital untuk Menghindari
separatisme. Tujuh ancaman teroris lewat
Berita Hoax”. Dalam penelitian yang
internet, yaitu cyber terrorism, publisitas serta
dilakukan Mukhibad, dkk., pada tahun 2021,
propaganda, data mining, pendanaan,
dapat disimpulkan bahwa adanya literasi
recruitment, komunikasi serta jaringan, dan
sangat krusial untuk meningkatkan
disinformasi.
keterampilan dalam memanfaatkan teknologi
dan internet untuk perjuangan di era digital. Pada era keterbukaan informasi, dalam

Karena itu, literasi sangat krusial agar rangka menangkal radikalisme diharapkan
kemampuan masyarakat yang mumpuni pada Dengan melihat semua hal tersebut,
ranah digital (Pudjiastuti, 2020). Kemampuan penting sekali semua pengguna Internet
literasi digital merupakan kemampuan yang membekali dirinya dengan pendidikan
sangat penting dimiliki dan dikuasai oleh Literasi Digital sehingga bisa menggunakan
masyarakat Indonesia, untuk mempertinggi internet dengan baik dan berguna bagi
kualitas sumber daya manusia. selain itu, dirinya dan bermanfaat bagi orang lain.
kemampuan tersebut juga penting untuk Bahkan begitu luar biasa impak adanya
mencegah ancaman yang ada seperti ancaman Literasi Digital pada seluruh kalangan
radikalisme, terorisme, dan disinformasi. masyarakat. Dengan mempunyai kecakapan
literasi digital, masyarakat bisa memproses
HASIL DAN PEMBAHASAN
banyak sekali informasi, memahami pesan,
a. Masa Depan Indonesia Bergantung serta berkomunikasi efektif dengan orang lain
Pada Tingkat Kemampuan Penerapan dalam berbagai cara dan berbagai bentuk
Literasi Digital Masyarakatnya pula. Di zaman yang telah maju teknologinya

Internet merupakan hasil peradaban seperti sekarang ini, komunikasi dan

dan sudah sepantasnya dipergunakan dan informasi dapat tersampaikan secara cepat

dimanfaatkan untuk membentuk kegiatan dan dan mudah. Pemanfaatan teknologi yang baik

aktivitas yang beradab pula. Kiprah literasi nyatanya bisa membantu perkembangan

digital kini sangat krusial, sebab penggunaan bidang-bidang krusial dalam kehidupan

literasi digital bisa membentuk kita untuk masyarakat, seperti bidang pendidikan serta

berpikir kritis, kreatif, serta inovatif dalam ekonomi. Jika bidang-bidang tersebut bisa

menghadapi dilema yang sedang terjadi. mengalami kemajuan, maka peradaban

Dengan besarnya imbas dari adanya era bangsa ini bisa maju pula.

digitalisasi ini perlunya meningkatkan minat Literasi digital sendiri hadir dalam
belajar kita di dalam dunia digital supaya bisa menunjang pilar transformasi digital di
menerima manfaat dari penggunaan masyarakat, dimana infrastruktur dan regulasi
digitalisasi ini. Bahkan Literasi digital juga sebagai ujung tombak untuk meningkatkan
bisa membantu dalam memecahkan berbagai digital awareness, digital knowledge, hygienic
problem yang sedang dihadapi, behavior, serta digital skill. Sehingga penulis
berkomunikasi menjadi lebih lancar, serta dapat menyimpulkan bahwa masa depan
mampu berkolaborasi dengan lebih banyak bangsa sangat bergantung pada tingkat
orang. kemampuan penerapan literasi digital dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam
kehidupan pemerintahan. Disamping karena labirin besar bagi negeri ini karena masih
literasi mendatangkan berbagai manfaat, menyimpan banyak sekali potensi serta
tetapi literasi digital juga menghadirkan kejutan.
berbagai dampak negative sehingga kita
Banyak hal yang paradoks saat
sebagai masyarakat umum maupun para
berbicara korelasi antara manusia dan
generasi emas penerus bangsa harus bijak dan
teknologi. Manusia bisa membentuk teknologi
membekali diri dengan adanya literasi digital.
tetapi tidak mampu sepenuhnya
b. Literasi Media Baru, mengendalikan dampak dari teknologi
Ketidakberpikiran dan Esensi tersebut, bahkan tidak bisa melawannya dan
Kemanusiaan di Era Digital. dikalahkan oleh teknologi bernama
kecerdasan sintesis. Paradoks lainnya terjadi
Keberadaan media sosial sekarang ini
ketika manusia bisa mereka-ulang teknologi,
mampu berkembang menjadi berbagai wadah
mencipta layanan-layanan dalam
dan artikulasi mulai dari hobi, bisnis, protes,
perkembangan teknologi tadi tetapi kadang
identitas, politik, agama, gerakan sosial
justru terbentur dengan problem etika.
bahkan pemantik revolusi. Inti utama dari
kehadiran teknologi serta penggunaaa yang Cara pandang kita atas pemanfaatan
sebenarnya ialah humanisasi. Bukan teknologi bahkan jauh lebih krusial daripada
sebaliknya yakni dehumanisasi sebagaimana perkembangan teknologi itu sendiri. Cara
yang marak sekarang ini. Penggunaan media pandang yang diikuti sikap kritis, rendah hati,
baru tersebut justru mendegradasi esensi ideal refleksi, dan wawas diri, merupakan salah
kemanusiaan. satu praktik yang selalu bisa kita kembangkan
dalam menghadapi potensi-potensi disruptive
Layaknya pedang bermata dua, ekses-
pada masa kini dan masa depan. Keberadaan
ekses negatif dari adanya kemudahan berbagi
manusia kian tergerus dalam digitalisasi
informasi, berkomunikasi dan berinteraksi
mesin yang mencengkram peradaban.
melalui media sosial pun banyak
Terdapat dualisme; menentukan menjadi
bermunculan. Ekses-ekses negatif tersebut
manusia yang otentik atau terbawa arus
antara lain: hoaks (hoax), ujaran kebencian,
digitalisasi dimana manusia menjadi budak
perundungan, pornografi, prostitusi daring
mesin.
(online), maupun perentasan. Di Indonesia
sendiri topik dunia digital dan segala seluk- Oleh sebab itu pemikiran akan korelasi
beluknya tampaknya akan terus menjadi topik teknologi serta manusia tidaklah selinier yang
hangat. Apalagi dunia digital layaknya sebuah dibayangkan. Rakyat technetronic adalah
masyarakat yang going forward serta ditegaskan bahwa kebebasan berpendapat atau
mengalami perubahan budaya yang kebebasan berekspresi melalui media
disebabkan oleh kemajuan teknologi, manapun tidak pernah sebebas-bebasnya
elektronik, dan komunikasi. Perlu adanya tanpa batas dan etika. Kebebasan beropini
sentuhan sisi-sisi kemanusiaan didalamnya dibatasi oleh hak-hak orang lain untuk
supaya manusia tidak kehilangan esensi arah diperlakukan secara layak dan adil. Kunci
dan tujuan dari kehidupannya. Tanpa esensi safety berekspresi dalam dunia digital yaitu
humanisme seseorang akan menjadi abai, dengan mempertimbangkan konsekuensi dan
kehilangan imajinasi serta kelembutan risiko yang akan ditimbulkan.
hatinya.
Secara garis besar, terdapat dua jenis
c. Peran Literasi Digital Sebagai Upaya problem yang selalu terjadi sebab kebebasan
Preventif untuk Penangkal Hoaks di beropini. Pertama, yaitu adanya oknum tidak
Era Modernisasi 4.0 bertanggung jawab yang memanfaatkan hak
kebebasan akan berpendapat dan
Perkembangan teknologi informasi
menjadikannya tameng untuk menyebarkan
membawa berbagai perubahan serta tantangan
isu-isu tidak berdasar atau lebih seringkali
tersendiri untuk masyarakat. Seiring
dianggap hoaks. Bahkan menjamurnya berita
berkembangnya IPTEK akan mengakibatkan
palsu/hoax yang tersebar di media sosial di
perubahan pada pola-pola komunikasi yang
Indonesia seakan menjadi mata rantai yang
terdapat dimasyarakat digital. Namun adanya
tidak ada ujungnya.
perkembangan teknologi informasi tidak
selaras dengan self-control individu yang Hal ini membuat eksistensi kebebasan
masih rendah. Selain itu hal tersebut didukung berpendapat seakan sebagai bumerang, saat
juga dengan situasi media sosial yang masih tujuan awalnya demi untuk membuat hidup
ramai dengan konten negatif sehingga manusia menjadi lebih baik, justru problem
individu yang mempunyai self-control dengan baru lahir serta semakin membuat rumit.
kadar rendah ikut-ikutan membuat isu palsu sedangkan yang kedua, yaitu keberadaan
dan menyebarkan gosip palsu sebab kaburnya kebebasan beropini yang terasa hanya seperti
batas fakta serta opini di era post-truth. delusi belaka. Berbagai batasan yang
mengatur berjalannya penerapan hak ini justru
Seperti yang kita semua tahu bahwa
terkesan membelenggu serta pada praktiknya
internet memang merupakan wahana untuk
acap kali seperti salah target.
mewujudkan kebebasan berpendapat serta
kebebasan berekspresi. Namun perlu
Salah satu hal terpenting dalam pada generasi millenial dipengaruhi oleh
menghadapi aliran informasi palsu (hoax) berbagai faktor seperti media dan teknologi,
pada era post-truth ialah meningkatkan literasi pendidikan, dan nilai sosial (Subagyo, 2015;
digital. Secara teoritis, individu dengan Zamzamy, 2019).
tingkat literasi yang tinggi harus menerima
Perlu adanya peningkatan kemampuan
asupan informasi yang baik, kemudian
literasi digital sebagai upaya pencegahan
mengaturnya menjadi struktur pengetahuan
radikalisme pada generasi muda. Berpegang
yang berguna. Tetapi dalam kenyataan
pada literasi digital diharapkan para generasi
meningkatkan kecakapan literasi digital perlu
milenial maupun masyarakat umum sebagai
dilakukan sedini mungkin. Upaya literasi
pengguna internet mampu menyaring
digital hingga waktu ini merupakan cara
informasi, apakah informasi itu benar atau
terbaik untuk menanggulangi hoax sebagai
tidak, dan mampu menghindari dari
salah satu bentuk kebebasan beropini yang
terpaparnya paham radikal.
tidak bertanggung jawab. Perlu sosialisasi
secara menyeluruh supaya bisa tercipta Literasi digital akan menjadi salah

ketahanan sosial, warganet yang cerdas serta satu solusi untuk meningkatkan pertahanan

selektif dalam memilih dan memilah diri masyarakat terhadap terpaan propaganda

informasi. radikalisme, teroisme dan saparatisme


melalui media internet. Ada 4 kemampuan
d. Peran Literasi Digital Dalam
literasi digital yang diklaim krusial untuk
Menangkal Radikalisme Pada
dibangun dalam menciptakan daya tangkal
Generasi Millenial di Era Revolusi
yang tinggi terhadap aksi radikalisme digital,
Industri 4.0
yaitu kemampuan Communication, Find and
Paham radikal akan terus berkembang Select Information, Critical Thinking and
menjadi aksi radikalisme ketika terjadi Evaluation, serta Cultural and Social
radikalisasi. Seperti yang kita tahu bahwa Understanding.
radikalisme bisa dikatakan sebuah penyakit
Kompetensi digital yang baik,
yang dapat menyerang siapa saja dan kapan
tentunya masyarakat harus memiliki
saja. Kemajuan teknologi pada era revolusi
kemampuan literasi digital yang baik pula.
industri 4.0 seperti sekrang ini dimanfaatkan
Bisa dikatakan bahwa dominasi literasi
oleh oknum radikal dalam melakukan aksi
digital mempunyai taraf kepentingan yang
radikalisasi terhadap masyarakat yang rentan
sama dengan penguasaan kemampuan
terpapar paham radikal sehingga terjadi self
membaca, menulis serta berhitung. Sebagai
radicalization. Bahkan ancaman radikalisme
akibatnya bisa dikatakan bahwa apabila daya tangkal yang tinggi terhadap aksi
seorang memiliki kemampuan literasi yang radikalisme digital, yaitu kemampuan
baik, maka kemampuannya untuk Communication, Find and Select Information,
menghindari proses radikalisasi semakin Critical Thinking and Evaluation, serta
tinggi. Maka dari itu peningkatan kemampuan Cultural and Social Understanding.
literasi digital sebagai pencegahan ancaman
Mengingat lebih baik mencegah
radikalisme pada generasi muda merupakan
daripada mengobati, disini penulis
tindakan yang sangat tepat.
memberikan beberapa saran mengenai studi
SIMPULAN DAN SARAN kasus yang sudah dibahas sebelumnya yaitu,
sebaiknya Pelatihan dan peningkatan
Dengan kecakapan literasi digital,
kemampuan literasi digital tidak hanya
masyarakat bisa memproses banyak sekali
terbatas pada masyarakat umum saja
informasi, memahami pesan, serta
melainkan pada masyarakat yang berada di
berkomunikasi efektif dengan orang lain
ranah pemerintahan. Selain itu hal yang perlu
dalam berbagai cara dan berbagai bentuk.
diperhatikan adalah meningkatkan kegiatan
Tetapi Perlu adanya sentuhan sisi-sisi
edukasi diwilayah yang membutuhkan
kemanusiaan didalamnya supaya manusia
edukasi tentang literasi digital dan
tidak kehilangan esensi arah dan tujuan dari
memperbanyak kerjasama dengan sektor
kehidupannya. Tanpa esensi humanisme
digital yang paling banyak diakses oleh
seseorang akan menjadi abai, kehilangan
masyarakat.
imajinasi serta kelembutan hatinya. Kemajuan
teknologi tidak melulu memberikan dampak DAFTAR PUSTAKA
positif saja melainkan mendatangkan berbagai
Alkhajar, E. N. S. (2019). Literasi media baru,
dampak negative pula seperti informasi hoaks
ketidakberpikiran dan esensi
dan radikalisme. Salah satu hal terpenting
kemanusiaan di era digital. Seri
dalam menghadapi aliran informasi palsu
Literasi Media: Dari Hoax hingga
(hoax) pada era post-truth ialah meningkatkan
Hacking. Yogyakarta: Buku Litera.
literasi digital. Selain itu Literasi digital akan
menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan Bastian, O. A., Rahmat, H. K., Basri, A. S.

pertahanan diri masyarakat terhadap terpaan H., Rajab, D. D. A., & Nurjannah, N.

propaganda radikalisme, teroisme dan (2021). Urgensi Literasi Digital dalam

saparatisme melalui media internet. Ada 4 Menangkal Radikalisme pada

kemampuan literasi digital yang diklaim Generasi Millenial di Era Revolusi

krusial untuk dibangun dalam menciptakan


Industri 4.0. Jurnal Dinamika Sosial Umar, U., Hendra, H., & Jayanti, M. I.
Budaya, 23(1), 126-133. (2019). TINGKAT LITERASI
DIGITAL MAHASISWA
Marwuni, W. T. (2021). Peran Literasi Digital
KEGURUAN DALAM
sebagai Upaya Preventif untuk
MENGHADAPI ERA REVOLUSI
Penangkal Hoaks di Era Modernisasi
INDUSTRI 4.0. TAJDID: Jurnal
4.0. Jurnal Implementasi, 1(2), 154-
Pemikiran Keislaman Dan
161.
Kemanusiaan, 3(2), 188-202.
Maulana, M. (2015). Definisi, Manfaat, dan
Elemen Penting Literasi
Digital. Seorang Pustakawan
Blogger, 1(2).

MUNANDAR, M. Urgensi dialektika pada


literasi digital.

Restianty, A. (2018). Literasi Digital, Sebuah


Tantangan Baru Dalam Literasi
Media. Gunahumas, 1(1), 72-87.

Sabrina, A. R. (2018). Literasi Digital


Sebagai Upaya Preventif
Menanggulangi Hoax. Communicare:
Journal of Communication
Studies, 5(2), 31-46.

Santoso, I. A. P., Anwar, S., & Waluyo, S. D.


(2020). Peran siberkreasi dalam
meningkatkan kemampuan literasi
digital untuk mencegah aksi
radikalisme. Peperangan
Asimetris, 6(1).

Silvana, H., & Darmawan, C. (2018).


Pendidikan literasi digital di kalangan
usia muda di kota
bandung. Pedagogia, 16(2), 146-156.

Anda mungkin juga menyukai