ERINA FADILSARI
1401421388
erinafadilasari210703@students.unnes.ac.id
global bahkan akan hidup dalam sangat ditentukan oleh kemampuan literasi
kemampuan untuk memprediksi masa depan dan membagikan teks tertulis. Sayangnya,
Karena itu, literasi sangat krusial agar rangka menangkal radikalisme diharapkan
kemampuan masyarakat yang mumpuni pada Dengan melihat semua hal tersebut,
ranah digital (Pudjiastuti, 2020). Kemampuan penting sekali semua pengguna Internet
literasi digital merupakan kemampuan yang membekali dirinya dengan pendidikan
sangat penting dimiliki dan dikuasai oleh Literasi Digital sehingga bisa menggunakan
masyarakat Indonesia, untuk mempertinggi internet dengan baik dan berguna bagi
kualitas sumber daya manusia. selain itu, dirinya dan bermanfaat bagi orang lain.
kemampuan tersebut juga penting untuk Bahkan begitu luar biasa impak adanya
mencegah ancaman yang ada seperti ancaman Literasi Digital pada seluruh kalangan
radikalisme, terorisme, dan disinformasi. masyarakat. Dengan mempunyai kecakapan
literasi digital, masyarakat bisa memproses
HASIL DAN PEMBAHASAN
banyak sekali informasi, memahami pesan,
a. Masa Depan Indonesia Bergantung serta berkomunikasi efektif dengan orang lain
Pada Tingkat Kemampuan Penerapan dalam berbagai cara dan berbagai bentuk
Literasi Digital Masyarakatnya pula. Di zaman yang telah maju teknologinya
dan sudah sepantasnya dipergunakan dan informasi dapat tersampaikan secara cepat
dimanfaatkan untuk membentuk kegiatan dan dan mudah. Pemanfaatan teknologi yang baik
aktivitas yang beradab pula. Kiprah literasi nyatanya bisa membantu perkembangan
digital kini sangat krusial, sebab penggunaan bidang-bidang krusial dalam kehidupan
literasi digital bisa membentuk kita untuk masyarakat, seperti bidang pendidikan serta
berpikir kritis, kreatif, serta inovatif dalam ekonomi. Jika bidang-bidang tersebut bisa
Dengan besarnya imbas dari adanya era bangsa ini bisa maju pula.
digitalisasi ini perlunya meningkatkan minat Literasi digital sendiri hadir dalam
belajar kita di dalam dunia digital supaya bisa menunjang pilar transformasi digital di
menerima manfaat dari penggunaan masyarakat, dimana infrastruktur dan regulasi
digitalisasi ini. Bahkan Literasi digital juga sebagai ujung tombak untuk meningkatkan
bisa membantu dalam memecahkan berbagai digital awareness, digital knowledge, hygienic
problem yang sedang dihadapi, behavior, serta digital skill. Sehingga penulis
berkomunikasi menjadi lebih lancar, serta dapat menyimpulkan bahwa masa depan
mampu berkolaborasi dengan lebih banyak bangsa sangat bergantung pada tingkat
orang. kemampuan penerapan literasi digital dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam
kehidupan pemerintahan. Disamping karena labirin besar bagi negeri ini karena masih
literasi mendatangkan berbagai manfaat, menyimpan banyak sekali potensi serta
tetapi literasi digital juga menghadirkan kejutan.
berbagai dampak negative sehingga kita
Banyak hal yang paradoks saat
sebagai masyarakat umum maupun para
berbicara korelasi antara manusia dan
generasi emas penerus bangsa harus bijak dan
teknologi. Manusia bisa membentuk teknologi
membekali diri dengan adanya literasi digital.
tetapi tidak mampu sepenuhnya
b. Literasi Media Baru, mengendalikan dampak dari teknologi
Ketidakberpikiran dan Esensi tersebut, bahkan tidak bisa melawannya dan
Kemanusiaan di Era Digital. dikalahkan oleh teknologi bernama
kecerdasan sintesis. Paradoks lainnya terjadi
Keberadaan media sosial sekarang ini
ketika manusia bisa mereka-ulang teknologi,
mampu berkembang menjadi berbagai wadah
mencipta layanan-layanan dalam
dan artikulasi mulai dari hobi, bisnis, protes,
perkembangan teknologi tadi tetapi kadang
identitas, politik, agama, gerakan sosial
justru terbentur dengan problem etika.
bahkan pemantik revolusi. Inti utama dari
kehadiran teknologi serta penggunaaa yang Cara pandang kita atas pemanfaatan
sebenarnya ialah humanisasi. Bukan teknologi bahkan jauh lebih krusial daripada
sebaliknya yakni dehumanisasi sebagaimana perkembangan teknologi itu sendiri. Cara
yang marak sekarang ini. Penggunaan media pandang yang diikuti sikap kritis, rendah hati,
baru tersebut justru mendegradasi esensi ideal refleksi, dan wawas diri, merupakan salah
kemanusiaan. satu praktik yang selalu bisa kita kembangkan
dalam menghadapi potensi-potensi disruptive
Layaknya pedang bermata dua, ekses-
pada masa kini dan masa depan. Keberadaan
ekses negatif dari adanya kemudahan berbagi
manusia kian tergerus dalam digitalisasi
informasi, berkomunikasi dan berinteraksi
mesin yang mencengkram peradaban.
melalui media sosial pun banyak
Terdapat dualisme; menentukan menjadi
bermunculan. Ekses-ekses negatif tersebut
manusia yang otentik atau terbawa arus
antara lain: hoaks (hoax), ujaran kebencian,
digitalisasi dimana manusia menjadi budak
perundungan, pornografi, prostitusi daring
mesin.
(online), maupun perentasan. Di Indonesia
sendiri topik dunia digital dan segala seluk- Oleh sebab itu pemikiran akan korelasi
beluknya tampaknya akan terus menjadi topik teknologi serta manusia tidaklah selinier yang
hangat. Apalagi dunia digital layaknya sebuah dibayangkan. Rakyat technetronic adalah
masyarakat yang going forward serta ditegaskan bahwa kebebasan berpendapat atau
mengalami perubahan budaya yang kebebasan berekspresi melalui media
disebabkan oleh kemajuan teknologi, manapun tidak pernah sebebas-bebasnya
elektronik, dan komunikasi. Perlu adanya tanpa batas dan etika. Kebebasan beropini
sentuhan sisi-sisi kemanusiaan didalamnya dibatasi oleh hak-hak orang lain untuk
supaya manusia tidak kehilangan esensi arah diperlakukan secara layak dan adil. Kunci
dan tujuan dari kehidupannya. Tanpa esensi safety berekspresi dalam dunia digital yaitu
humanisme seseorang akan menjadi abai, dengan mempertimbangkan konsekuensi dan
kehilangan imajinasi serta kelembutan risiko yang akan ditimbulkan.
hatinya.
Secara garis besar, terdapat dua jenis
c. Peran Literasi Digital Sebagai Upaya problem yang selalu terjadi sebab kebebasan
Preventif untuk Penangkal Hoaks di beropini. Pertama, yaitu adanya oknum tidak
Era Modernisasi 4.0 bertanggung jawab yang memanfaatkan hak
kebebasan akan berpendapat dan
Perkembangan teknologi informasi
menjadikannya tameng untuk menyebarkan
membawa berbagai perubahan serta tantangan
isu-isu tidak berdasar atau lebih seringkali
tersendiri untuk masyarakat. Seiring
dianggap hoaks. Bahkan menjamurnya berita
berkembangnya IPTEK akan mengakibatkan
palsu/hoax yang tersebar di media sosial di
perubahan pada pola-pola komunikasi yang
Indonesia seakan menjadi mata rantai yang
terdapat dimasyarakat digital. Namun adanya
tidak ada ujungnya.
perkembangan teknologi informasi tidak
selaras dengan self-control individu yang Hal ini membuat eksistensi kebebasan
masih rendah. Selain itu hal tersebut didukung berpendapat seakan sebagai bumerang, saat
juga dengan situasi media sosial yang masih tujuan awalnya demi untuk membuat hidup
ramai dengan konten negatif sehingga manusia menjadi lebih baik, justru problem
individu yang mempunyai self-control dengan baru lahir serta semakin membuat rumit.
kadar rendah ikut-ikutan membuat isu palsu sedangkan yang kedua, yaitu keberadaan
dan menyebarkan gosip palsu sebab kaburnya kebebasan beropini yang terasa hanya seperti
batas fakta serta opini di era post-truth. delusi belaka. Berbagai batasan yang
mengatur berjalannya penerapan hak ini justru
Seperti yang kita semua tahu bahwa
terkesan membelenggu serta pada praktiknya
internet memang merupakan wahana untuk
acap kali seperti salah target.
mewujudkan kebebasan berpendapat serta
kebebasan berekspresi. Namun perlu
Salah satu hal terpenting dalam pada generasi millenial dipengaruhi oleh
menghadapi aliran informasi palsu (hoax) berbagai faktor seperti media dan teknologi,
pada era post-truth ialah meningkatkan literasi pendidikan, dan nilai sosial (Subagyo, 2015;
digital. Secara teoritis, individu dengan Zamzamy, 2019).
tingkat literasi yang tinggi harus menerima
Perlu adanya peningkatan kemampuan
asupan informasi yang baik, kemudian
literasi digital sebagai upaya pencegahan
mengaturnya menjadi struktur pengetahuan
radikalisme pada generasi muda. Berpegang
yang berguna. Tetapi dalam kenyataan
pada literasi digital diharapkan para generasi
meningkatkan kecakapan literasi digital perlu
milenial maupun masyarakat umum sebagai
dilakukan sedini mungkin. Upaya literasi
pengguna internet mampu menyaring
digital hingga waktu ini merupakan cara
informasi, apakah informasi itu benar atau
terbaik untuk menanggulangi hoax sebagai
tidak, dan mampu menghindari dari
salah satu bentuk kebebasan beropini yang
terpaparnya paham radikal.
tidak bertanggung jawab. Perlu sosialisasi
secara menyeluruh supaya bisa tercipta Literasi digital akan menjadi salah
ketahanan sosial, warganet yang cerdas serta satu solusi untuk meningkatkan pertahanan
selektif dalam memilih dan memilah diri masyarakat terhadap terpaan propaganda
pertahanan diri masyarakat terhadap terpaan H., Rajab, D. D. A., & Nurjannah, N.