Anda di halaman 1dari 8

MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume X, No.

X, Juni 20XX, hlm X-XX 1

Komunikasi Kesehatan pada Era Media Baru: Studi Kasus Penggunaan Aplikasi
Peduli Lindungi oleh Digital Native)

Estu Winarsih Septiani1, Ainun Rahma2, Vianne Kezia3,


Universitas Gunadarma
Email: estu.san@gmail.com

ABSTRAK

Sejak tahun 2020, WHO telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Sepanjang 2 tahun masyarakat beradaptasi
dengan pandemi. Komunikasi kesehatan dilakukan oleh pemerintah melalui aplikasi Peduli Lindungi sebagai strategi
untuk melacak penyebaran virus Covid-19 di masyarakat, khususnya digital natives. Sebagai generasi fasih
menggunakan teknologi media baru, digital natives menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi untuk masuk ke tempat-
tempat umum. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran aplikasi Peduli Lindungi sebagai media komunikasi antara
pemerintah dengan digital natives di Indonesia dalam mengatasi persebaran virus Covid-19. Penelitian ini
menggunakan pendekatan komunikasi dan teori second media age. Metodologi yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini adalah aplikasi Peduli Lindungi menjadi media
komunikasi kesehatan dengan masyarakat sebagai partisipan berbagi data lokasi saat bepergian sehingga dapat
memberi informasi mengenai nilai-nilai budaya komunikasi yang dianut oleh digital natives di Indonesia.

Kata Kunci: Peduli Lindungi; Digital Native; Komunikasi; Komunikasi Kesehatan; Budaya Komunikasi

Health Communication in the New Media Age: A Case Study of Using Peduli Protect
Applications by Digital Native)

ABSTRACT

Since 2020, WHO has declared Covid-19 a pandemic. For 2 years people have adapted to the pandemic. Health
communication is carried out by the government through the Peduli Protect application as a strategy to track the
spread of the Covid-19 virus in the community, especially digital natives. As a generation that is fluent in new
media technology, digital natives use the Peduli Protect Application to enter public places. This study aims to
examine the role of the Peduli Protect application as a communication medium between the government and
digital natives in Indonesia in overcoming the spread of the Covid-19 virus. This study uses a communication
approach and second media age theory. The methodology used is descriptive qualitative with purposive sampling
technique. The result of this study is the Peduli Protect application becomes a medium of health communication
with the community as participants in sharing location data while traveling so that it can provide information
about the communication cultural values adopted by digital natives in Indonesia.

Keywords: 1st Peduli Lindungi; 2nd Digital Native; 3rd Communication; 4th Health Communication; 5th Cultural
Communication

Submitted: Juli 2018, Accepted: Oktober 2018, Published: Februari 2019


ISSN: 2303-2006
MEDIALOG: Jurnal Kajian Komunikasi, Volume X, No. X, Februari 20XX, hlm X-XX

Korespondensi: Estu Winarsih Septiani, S.I.Kom. Universitas Gunadarma. Jln. Margonda Raya No. 100 Kode Pos:
16431. No. HP, WhatsApp: 08981958839 Email: estu.san@gmail.com
PENDAHULUAN aplikasi ini diperkenalkan oleh Kementerian
Pandemi Covid-19 telah melanda dunia Komunikasi dan Informatika sebagai sarana untuk
selama dua tahun dan berdampak besar pada mempermudah akses masyarakat khususnya
setiap tatanan kehidupan masyarakat di berbagai digital natives, dan untuk mengecek lokasi-lokasi
disiplin ilmu. Tindakan profilaksis dan terapeutik publik yang aman dari penyebaran virus. Sudah
telah dilaksanakan baik di masyarakat maupun diunduh lebih dari 1.000.000 pengguna, aplikasi
pemerintah. Meski pandemi belum terselesaikan, ini juga bisa digunakan untuk cek vaksin dan hasil
pelonggaran kasus Covid-19 menyebabkan PCR.
dimulainya aktivitas outdoor di banyak negara dan Sebagai media komunikasi yang berkembang
aturan yang kurang ketat dari tahun 2020 hingga sesuai tuntutan digital natives, PeduliLindungi
2021. berpeluang membentuk budaya komunikasi digital
Perkembangan teknologi dalam kehidupan native. Aplikasi ini merupakan bagian dari
setelah pandemi sangat penting. Ketersediaan perkembangan teknologi media baru dan dapat
teknologi dan kecanggihan sistem informasi berdampak pada budaya komunikasi. Konstruksi
berperan penting dalam menyebarluaskan nilai-nilai budaya dapat disimpulkan dari nilai-
informasi, mengurangi jumlah kematian akibat nilai yang diterima oleh masyarakat budaya itu.
vaksinasi yang tercatat setidaknya satu catatan Nilai-nilai tersebut merupakan salah satu dari lima
vaksinasi per orang. unsur yang dapat membentuk suatu budaya. Oleh
Digital natives, yang ditulis oleh Marc karena itu, untuk memahami budaya komunikasi
Prensky pada tahun 2001, Digital Immigrants, generasi digital native di era media baru, peneliti
"Media baru menciptakan kesenjangan teknologi. perlu mengkaji nilai yang diadopsi oleh digital
Situasi ini adalah semacam kesenjangan antara natives dalam berkomunikasi.
mereka yang berteknologi maju dan yang tidak. TELAAH PUSTAKA
Prensky menyebut masyarakat yang sangat maju Teori yang digunakan yaitu The medium theory
ini digital natives, dan lain-lain yang disebut mengatakan bahwa manusia mengadaptasi
digital immigrant. Sebagai generasi yang tumbuh lingkungannya melalui beberapa rasio dan
di masa ketika teknologi digital mendominasi medium primer yang membawa beberapa rasio
peradaban manusia, digital natives saya menjadi yang penting, sehingga dapat mempengaruhi
fasih dalam media baru”. persepsi. Media memiliki peran yang cukup
Di Indonesia, aplikasi pelacakan wabah virus mempengaruhi rasio manusia secara besar. Di
Covid-19 bernama PeduliLindungi. dalam buku yang berjudul Understanding Media:
PeduliLindungi adalah aplikasi yang telah The Extensions of Man, McLuhan dan Ellis juga
diunduh sebanyak 746.959 kali. Peluncuran menjelaskan bahwa implikasi sosial dari media

JUDUL ARTIKEL DITULIS DENGAN HURUF KAPITAL CENTURY GOTHIC 9


MEDIALOG: Jurnal Kajian Komunikasi, Volume X, No. X, Februari 20XX, hlm X-XX

adalah bahwa media tersebut akan menjadi Luhan, Innis dan Meyrowitz adalah tokoh-
jembatan manusia untuk membentuk dunia-nya. tokoh yang pemikirannya mampu mendasari
Di dalam teori ini, budaya dan sejarah kajian-kajian komunikasi terkait new media.(Sih
diintegrasikan oleh individu untuk membangun & Sukmi, 2015)
konsep mengenai epistemologi media. Daya persuasi atau pengaruh suatu pesan
Donald Ellis menuliskan bahwa sejarah manusia sangat tergantung media apa yang dipilih
membentuk sebuah perspektif teori media yang komunikator untuk memindahkan pesan atau
dibagi pada tiga periode utama (oral, print, dan informasi kesehatan. Ada berapa media yang
elektronik) dengan pengaruh masing-masing dapat digunakan, mulai dari media sensoris
terhadap indera dan struktur budaya secara hingga media yang diciptakan manusia.Marshal
berbeda (Holmes, 2010). Mc. Luchan, sosiolog asal Kanada, untuk
Ketika sebuah media memberlakukan sebuah pertama kalinya mengemukakan bahwa
subjek seperti hiburan, maka hal tersebut dapat sebenarnya teknologi media yang kita
mengubah sikap dan makna yang pada audiens. temukan sekarang tidak lain merupakan
Media komunikasi adalah sebuah esensi dari perluasan dari peranan media sensoris itu. Karena
masyarakat dan melalui hal itulah, sejarah dapat itu dia berpendirian bahwa: “medium is the
dibentuk oleh media yang dominan digunakan extension of man”, media merupakan perluasan
pada massa tersebut. Kemudian, media dominan dari manusia. Artinya, dalam komunikasi
ini akan mampu membentuk diskursus antarpersonal pesan dialihkan melalui media
masyarakatnya (Ellis, 2010). sensoris, atau simbol verbal dan nonverbal
Teori Second Media Age (New Media) melewati suatu proses pengalihan cahaya
Teori second media age berpandangan bahwa atau sinar bagi penglihatan (mata),
internet telah memberi ruang (cyberspace) gelombang suara bagi pendengaran (telinga),
jaringan yang memiliki kemampuan tak objek bagi peraba dan/atau sentuhan (tangan),
tertandingi dalam hal interaktivitas dibanding bau (pembauan, penciuman), dan rasa bagi
dengan media sebelumnya. Kemampuan ini lidah.(Harahap & Putra, 2019:182) John Fiske
pula yang menurut Holmes dianggap sebagai dalam bukunya Introduction to Communication
pencabut power yang dimiliki oleh media Studies(1982) membagi media dalam
massa. Teori tentang cyber society atau second tiga kelompok utama yang disebut sebagai:
media age terbilang baru dalam kajian Presentational media, Representational media.dan
komunikasi. Bukan hanya karena bangunan Mechanical media (Harahap & Putra, 2019:185).
premis sosialnya yang baru namun teknologi Teori yang digunakan pada penelitian ini
internet memang baru massif di masyarakat adalah teori second media age. Kebenaran suatu
sejak 1991. Holmes mengungkap bahwa teori menawarkan berbagai perspektif

JUDUL ARTIKEL DITULIS DENGAN HURUF KAPITAL CENTURY GOTHIC 9


MEDIALOG: Jurnal Kajian Komunikasi, Volume X, No. X, Februari 20XX, hlm X-XX

“kebenaran” dari suatu.realitas tetapi bukan penghentian penyebaran Covid-19 dapat


satu-satunya cara untuk memandang suatu dilakukan. Sehingga semakin banyak
realitas atau fenomena. Konsepsi suatu teori partisipan masyarakat yang menggunakan
menentukan bagaimana cara manusia aplikasi ini, akan semakin besar pula
memandang dunia dan menjadi suatu partisipasi PeduliLindungi membantu pemerintah
pendekatan terhadap melihat suatu fenomena dalam melakukan track dan record.
dalam kehidupan manusia.(Rorong, 2019). Ada nya update aplikasi PeduliLindungi di tahun
Aplikasi Peduli Lindungi, PeduliLindungi 2022 ini, membuat kenyamanan dalam
merupakan aplikasi terbaru yang digunakan saat berkegiatan para digital native semakin
pandemi Covid-19 oleh warga nergara Indonesia. bertambah. Adanya fitur hasil test PCR, regulasi
Dikembangkan oleh anak bangsa dan didukung perjalanan saat covid, hingga mendapatkan vaksin
penuh oleh Kementerian Komunikasi dan terdekat membuat seluruh warga masyarakat
Informatika (KEMINFO), serta Badan Usaha terbantu untuk melakukan pencegahan virus
Milik Negara (BUMN) lainnya untuk pemerintah Covid-19 ini.
terkait dalam melakukan pelacakan dan data guna
menahan laju penyebaran Coronavirus Disease
(Covid-19) agar tidak semakin meluas.

Aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat


untuk saling membagikan data lokasinya saat
bepergian agar penelusuran riwayat kontak
perorangan dapat dilakukan. PeduliLindungi
menggunakan data agar bisa merekam informasi
yang dibutuhkan. Ketika ada gadget lain dalam
radius bluetooth yang juga terdaftar di
PeduliLindungi, maka akan terjadi pertukaran
id anonim yang akan direkam oleh gadget
masing-masing. PeduliLindungi selanjutnya
akan mengidentifikasi orang-orang yang pernah
Gambar 2.1 Tampilan UI PeduliLindungi (2022)
berada dalam jarak dekat dengan orang yang
dinyatakan positif Covid-19.
Hasil tracking ini akan memudahkan pemerintah
untuk mengidentifikasikan siapa saja yang perlu
mendapat penanganan lebih lanjut agar

JUDUL ARTIKEL DITULIS DENGAN HURUF KAPITAL CENTURY GOTHIC 9


MEDIALOG: Jurnal Kajian Komunikasi, Volume X, No. X, Februari 20XX, hlm X-XX

Generasi digital native menurut Gasser dan


Palfrey (2008) adalah generasi yang kreatif. Re-
create informasi ini didapatkan karena banyaknya
informasi dan mereka akan mengubah atau
mendesain ulang informasi tersebut melalui
Gambar 2.2 Tampilan icon PeduliLindungi di appstore tulisan, gambar, motion graphic, dan lain
sebagainya yang lalu menampilkannya ke dalam
Digital Natives
Digital natives ialah istilah populer buatan Marc sebuah website. Akibat itulah, digital natives jadi

Prensky di dalam riset buatannya yang berjudul lebih suka bekerja di bidang kreatif daripada

Digital Natives, Digital Immigrant pada tahun bidang formal seperti, kedokteran, ekonomi, atau

2001. Kemudian di tahun 2008, Urs Gasser dan hukum yang di era sebelumnya adalah pekerjaan

John Palfrey juga melaporkan hasil risetnya favorit. Pola berinteraksi generasi digital natives

tentang Digital Natives dalam buku yang berjudul ada sebagai berikut:

Born Digital: Understanding The First 1. Generasi ini berbeda. Mereka belajar, bekerja,

Generation of Digital Natives. Mereka menulis, dan berinteraksi dengan orang lain

menyebutkan bahwa dilihat dari tahun kelahiran, melalui cara yang berbeda dengan generasi

digital natives ini adalah mereka yang lahir di atas sebelumnya.

tahun 1980. Namun, secara garis besar, Gasser 2. Mereka lebih memilih untuk membaca blog

dan Palfrey menyebutkan bahwa digital natives dibandingkan dengan surat kabar.

adalah mereka yang tumbuh ketika teknologi 3. Mereka lebih memilih untuk bertemu orang lain

mulai berkembang. secara online sebelum bertemu secara langsung.

Jadi, orang yang termasuk digital natives ialah 4. Mereka mungkin tidak mengetahui bentuk kartu

mereka hidup di dalam lingkungan yang telah perpustakaan (meskipun memilikinya mereka

didigitalisasi (tidak ada lagi sistem analog). mungkin tidak pernah menggunakannya.)

Gasser dan Palfrey (2008) melakukan observasi 5. Mereka mendapatkan musik secara online

terhadap para remaja pengonsumsi teknologi. daripada membelinya di toko musik.

Mereka menemukan fakta bahwa remaja di era 6. Mereka lebih suka mengirimkan instant

digital ini akan terlihat berjalan sambil message (IM) daripada mengangkat telepon dari

mendengarkan iPod, melakukan text message, teman untuk mengatur waktu pertemuan pada

serta hidup dan berkomunikasi di dunia maya. siang hari.

Keduanya juga menambahkan bahwa para digital 7. Mereka mengadopsi dan bermain dengan

natives tidak pernah berusaha untuk memisahkan binatang peliharaan melalui They Virtual Neopets

dunia online dan dunia nyata karena menurut online daripada bermain dengan hewan peliharaan

mereka keduanya adalah sejajar. sesungguhnya.

JUDUL ARTIKEL DITULIS DENGAN HURUF KAPITAL CENTURY GOTHIC 9


MEDIALOG: Jurnal Kajian Komunikasi, Volume X, No. X, Februari 20XX, hlm X-XX

8. Mayoritas aspek kehidupan mereka --interaksi Perbeda Teori yang digunakan dalam penelitian ini
an teori budaya komunikasi dan teori medium
sosial, pertemanan, aktivitas kemasyarakatan--
dimediasi oleh teknologi digital. Mereka tidak METODE PENELITIAN
pernah tahu kehidupan yang sesungguhnya Teknik analisis data yang digunakan dalam
(Palfrey, 2008, h.2 disadur dari jurnal Amelia penelitian ini adalah Model Analisis Interaktif
Virginia.). Miles & Huberman dengan reduksi data,
Penelitian Terdahulu penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
Jurnal 1 kualitatif. Data primer pada penelitian ini berupa
Nama Amelia Virginia. Jurnal Komunikasi
Peneliti Indonesia 2012. UI wawancara terhadap masyarakat pengguna
Judul Pergeseran Budaya Komunikasi pada Era
Peneliti Media Baru: Studi Kasus Penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Wawancara dilakukan
an Facebook oleh Digital Natives) 
Teori Teori Second ages dengan teknik purposive sampling. Ketiga
Metode Kualitatif Informan merupakan masyarakat dengan latar
Penelitian ini memberikan informasi
mengenai nilai-nilai budaya komunikasi yang belakang yang berbeda berusia 20-37 tahun yang
dianut oleh digital natives di Indonesia. Serta
memberikan gambaran tentang budaya merupakan pengguna aktif aplikasi
komunikasi yang terbentuk pada generasi
Hasil muda di era media baru, sehingga dapat PeduliLindungi lebih dari 3 bulan.
memberikan masukan pada studi-studi
mengenai remaja, media, komunikasi, dan
Kriteria Informan Penelitian ini juga
budaya perbedaan dengan penelitian ini: menggunakan jenis sampel homogen atau
Subjek yang digunakan bukan facebook,
melainkan aplikasi pedulilindungi homogeneous sample, karena berusaha untuk
Perbeda Teori yang digunakan dalam penelitian ini
an teori budaya komunikasi dan teori medium melihat, memahami, dan mengkaji sebuah
Jurnal 2
fenomena pada sekelompok orang yang memiliki
Nama Woro Harkandi Kencana. Universitas Persada
Peneliti Indonesia YAI 2020. karakteristik sama, digital natives. Namun,
Peran Dan Manfaat Komunikasi
Judul Pembangunan Pada Aplikasi Pelacak Covid- penelitian ini berfokus pada digital Natives yang
Peneliti 19 sebagai Media Komunikasi Kesehatan
an (Kajian Media Komunikasi Dalam Perspektif lahir antara 1980 dan 2000. Asumsinya adalah
Sosial)
bahwa digital natives yang lahir pada tahun
Teori komunikasi kesehatan
Metode
Deskriptif kualitatif dengan teknik tersebut telah mengikuti perkembangan teknologi
pengumpulan data berupa wawancara
Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi komunikasi. Mereka pernah merasakan hidup di
PeduliLindungi yang merupakan media era komunikasi analog --seperti surat-- dan era
komunikasi kesehatan terkait Covid 19
dimana aplikasi ini mengandalkan partisipasi komunikasi digital --media baru. Untuk itu
masyarakat untuk berbagi data lokasi saat
bepergian sehingga dapat dilakukan peneliti memberikan kriteria pada pemilihan
penelusuran riwayat kontak dengan penderita
Hasil informan, sebagai berikut:
Covid-19. Aplikasi ini memberikan informasi
dan protokol kesehatan untuk menghadapi
pandemi Covid-19.Aktivasi aplikasi Tabel 1.2 Kriteria Informan
merupakan gerakan sosial dalam membangun Digital
kesadaran dan advokasi penggunaan internet Native
mereka yang lahir antara tahun 1980-2000.
sebagai sumber berita sebagai pengontrol Digital Menggunakan PeduliLindungi dalam
informasi. Native berkomunikasi.

JUDUL ARTIKEL DITULIS DENGAN HURUF KAPITAL CENTURY GOTHIC 9


MEDIALOG: Jurnal Kajian Komunikasi, Volume X, No. X, Februari 20XX, hlm X-XX

Bekerja di bidang kreatif. Menurut penelitian seperti nomor KTP dan tanggal lahir, sebaiknya
yang dilansir oleh Gaser dan Palfrey, para
Digital tidak disebar. Bagi digital natives, aplikasi ini
digital natives lebih memilih pekerjaan di
Native
bidang kreatif dibandingkan dengan pekerjaan
di bidang formal. penting untuk memasuki area-area umum seperti
Digital public transportation, mall, bahkan rumah ibadah
Tinggal di daerah urban
Native
Digital
Memanfaatkan Internet dalam berbagai aspek tanpa harus membawa kartu fisik bukti vaksin.
kehidupannya, seperti mengunduh musik, film
Native Hal inilah yang mengonstruksi nilai kepraktisan
dll.
Digital
Native
Selama 24 jam terhubung dengan internet pada PeduliLindungi. Kepraktisan telah
mengonstruksi gaya hidup generasi digital natives.
HASIL DAN PEMBAHASAN Mereka gemar segala hal yang berbentuk praktis,
1. Diferensiasi media sebagai hasil dari termasuk penggunaan gadget. Di dalam kajian
kedekatan emosional budaya, pola hidup atau gaya hidup ini
PeduliLindungi merupakan media baru yang dipengaruhi oleh budaya yang dianut seseorang.
masuk ke dalam kategori health apps yaitu sebuah Dalam penelitian ini, budaya yang dimaksud
media yang memberikan keleluasaan budaya komunikasi antar media komputer
penggunanya untuk bertukar informasi mengenai (Computer-mediated communication).
kesehatan. Bagi generasi yang sophisticated di
dalam hal teknologi ini, PeduliLindungi lebih SIMPULAN
tepat digunakan sebagai sebuah sumber informasi Secara keseluruhan, nilai-nilai yang dibangun
tentang orang lain dan sebuah sarana untuk lewat aplikasi Peduli Lindungi di kalangan digital
memperhatikan kemana mereka pergi. Ini seperti native (kedekatan, eksklusivitas, kelaziman, dan
halnya diary yang lengkap dengan tanggal check kepraktisan) memaknai aplikasi ini penting untuk
in dan out. Perkembangan teknologi komunikasi mencegah penyebaran virus Covid-19. Dengan
dan penggunaannya membuat digital natives aplikasi ini, para digital natives membangun
mendiferensiasikan jenis pesan dan jenis penerima kebutuhan komunikasi dan informasi untuk
pesan di dalam berkomunikasi. menjalankan aktivitas sehari-hari dan menjadi
budaya komunikasi setiap kali mereka memasuki
2. Aplikasi Dan Kepraktisan Memasuki Tempat tempat atau fasilitas umum.
Umum.
Openness yang dimiliki oleh PeduliLindungi DAFTAR PUSTAKA
membuat digital natives memanfaatkan hal ini
untuk menyebarkan informasi melalui berbagai
Ellis, Donald. (2010). Medium Theory. Diakses
platform lainnya. Informasi yang disebarkan dari :
http://www.sage-ereference.com/communicationt
melalui apps ini tidak bersifat privat dan
heory/Article_n240
segmented sehingga dapat dikonsumsi oleh semua
pengguna. Namun, beberapa informasi personal

JUDUL ARTIKEL DITULIS DENGAN HURUF KAPITAL CENTURY GOTHIC 9


MEDIALOG: Jurnal Kajian Komunikasi, Volume X, No. X, Februari 20XX, hlm X-XX

Holmes, David. (2010). Computer Mediated Rahmadiana, M. (2012). Komunikasi Kesehatan :


Communication. Diakses dari : Sebuah Tinjauan. In Jurnal Psikogenesis (Vol. 1,
http://www.sage-ereference.com/communicationt Issue 1). https://doi.org/10.24854/JPS.V1I1.38
heory/Article_n64. html
Rorong, M. J. (2019). Penempatan Teori Dalam
Kodali, Prakash Babu dkk., (2020, June 22). How Ilmu Komunikasi. Commed : Jurnal Komunikasi
Indians Responded to the Arogya Setu App? Dan Media, 4(1), 90.
Diakses dari : http://www.ijph.in https://doi.org/10.33884/commed.v4i1.1417

Kencana, Woro Harkandi. (2020). Peran Dan Sih, O. :, & Sukmi, N. (2015). Rethinking Teori
Manfaat Komunikasi Pembangunanpada Apliaksi Komunikasi Dalam Konteks Media Baru (Telaah
Pelacak Covid-19sebagai Media Komunikasi Pemikiran Holmes tentang Komunikasi,
Kesehatan (Kajian Media Komunikasidalam Teknologi dan Masyarakat). In Cakrawala (Vol.
Perspektif Sosial). Diakses dari : 4, Issue 1).
https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/commed/ https://ejournal.uksw.edu/cakrawala/article/view/5
article/view/2495 2

Virginia, Amelia. (2012). Pergeseran Budaya Urip, M. (2015). Gerakan Sosial di Media Sosial
Komunikasi pada Era Media Baru: Studi Kasus (Analisis Wacana Kritis Gerakan Sosial Melalui
Penggunaan Facebook oleh Digital Natives). Hashtag “ShameOnYouSBY” di Twitter).
Diakses dari :
http://journal.ui.ac.id/index.php/jkmi/article/view/ Yuliani, F., Adriadi, R., & Safitra, L. (2020).
7822 Media Baru Dalam Pelayanan Publik. Commed :
Jurnal Komunikasi Dan Media, 4(2), 149.
Dea, F., & Pinasti, A. (2020). Wellness And https://doi.org/10.33884/commed.v4i2.1467
Healthy Magazine Analisis Dampak Pandemi www.worldometers.info/coronavirus/ diakses
Corona Virus Terhadap Tingkat Kesadaran pada tanggal Januari 2022
Masyarakat dalam Penerapan Protokol
Kesehatan. Wellness And Healthy Magazine, via:
https://wellness.journalpress.id/wellness

Harahap, R. A., & Putra, F. E. (2019). Buku Ajar


Komunikasi Kesehatan. In Prenadamedia Group
(1st ed.). Prenadamedia Group.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Hasyim, H., Rizki Pratama Suroso, R., &


Profesional Makassar, S. (2020). Peranan
Teknologi Informasi Dalam Upaya Pencegahan
Virus COVID-19 di Lingkungan Universitas.
CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik
Elektro, 4(2), 124–129.
https://doi.org/10.22373/crc.v4i2.6496

Junep, A. R. (2016). Media Baru Dan


Komunikasi Organisasi (Studi Kasus
Pemanfaatan Email , Yahoo ! Messenger, Lync,
Dan Portal Internal Dalam Komunikasi Internal
PT. Datacomm Diangraha). Jurnal Commed,
1(1), 13–29.

Junaedi, Fajar & Sukmono, Filosa Gita. (2018).


Komunikasi Kesehatan : Sebuah. Pengantar
Komprehensif. Jakarta, Prenadamedia Group.

JUDUL ARTIKEL DITULIS DENGAN HURUF KAPITAL CENTURY GOTHIC 9

Anda mungkin juga menyukai